NovelToon NovelToon
Eternal Love

Eternal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Angst
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jemiiima__

Cinta itu manis, sampai kenyataan datang mengetuk.
‎Bagi Yuan, Reinan adalah rumah. Bagi Reinan, Yuan adalah alasan untuk tetap kuat. Tapi dunia tak pernah memberi mereka jalan lurus. Dari senyuman manis hingga air mata yang tertahan, keduanya terjebak dalam kisah yang tak pernah mereka rencanakan.

‎Apakah cinta cukup kuat untuk melawan semua takdir yang berusaha memisahkan mereka? Atau justru mereka harus belajar melepaskan?

‎Jika bertahan, apakah sepadan dengan luka yang harus mereka tanggung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jemiiima__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

...Eternal Love...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...🌻Happy Reading🌻...

Hari pertama kembali ke kantor, suasana tampak seperti biasa bunyi keyboard, suara telepon berdering, dan tumpukan dokumen. Tapi buat Reinan dan Yuan, segalanya terasa... berbeda.

‎Setiap kali Yuan berjalan melewati deretan meja karyawan, Reinan otomatis menunduk, pura-pura sibuk dengan layar komputernya. Tapi begitu Yuan lewat, ekor matanya selalu saja mengikuti punggung pria itu.

‎Begitu juga Yuan, yang kadang tanpa sadar berdiri di depan kaca ruangannya, sekadar untuk bisa melihat ke arah meja Reinan di divisi komunikasi pemasaran.

‎Saat rapat, Yuan tetap dengan wibawanya sebagai pimpinan. Tapi setiap kali matanya bertemu dengan Reinan, selalu ada detik lebih lama sebelum ia beralih ke peserta lain. Cukup untuk bikin Reinan gugup dan salah menulis catatan.

‎Waktu makan siang, Reinan sempat melihat notifikasi pesan singkat masuk di ponselnya. Dari Yuan.

‎Yuan: Sudah makan?

‎Reinan : Belum

‎Yuan: Aku titip makan tadi di pantry tinggal kamu makan

‎Reinan : Okee

‎Saat tak sengaja memasuki lift yang sama, Yuan sengaja mundur paling belakang bersebelahan dengan reinan. Diam-diam saling menggenggam tangan. Setelah pintu lift terbuka , mereka buru-buru melepaskannya takut ketahuan yang lain.

‎Dan sore harinya, ketika kantor mulai agak sepi, Yuan lewat ke area divisi komunikasi dengan alasan mengecek progress pekerjaan. Sekilas matanya bertemu dengan Reinan, lalu... ia sengaja menjatuhkan pulpen di meja Reinan.

‎Saat memungutnya, ia berbisik sangat singkat.

‎"Basement. Nanti."

‎Reinan cuma bisa mengangguk kecil, jantungnya berdebar tak karuan.

‎Jam kantor akhirnya selesai. Satu per satu karyawan keluar, lampu-lampu kantor mulai diredupkan. Reinan menunggu sampai divisinya benar-benar kosong, baru ia beranjak ke basement seperti yang Yuan bilang.

‎Suasana basement sepi, hanya ada deretan mobil terparkir. Reinan sempat melirik kanan-kiri, takut ada orang lain yang melihat.

‎Tak lama, suara langkah sepatu terdengar mendekat. Dari bayangan, muncul Yuan dengan jas kerja masih rapi, dasinya sedikit dilonggarkan.

‎"Udah nunggu lama?" tanya Yuan pelan.

‎Reinan menggeleng. "Baru aja."

‎Mereka berdiri berhadapan, agak kikuk. Di kantor, Yuan adalah pemimpin yang penuh wibawa. Tapi di sini, hanya pria yang baru saja jadi kekasihnya.

‎Mobil berhenti di depan apartemen Yuan. Hujan masih tersisa gerimis kecil di luar. Yuan turun lebih dulu, membuka payung, lalu menunggu Reinan keluar.

‎Mereka naik ke apart dengan hati-hati, seakan menyembunyikan sesuatu yang manis dari dunia. Begitu pintu terkunci dari dalam, barulah keduanya bisa bernapas lega.

‎Reinan menjatuhkan tubuh ke sofa. "Akhirnya bisa santai juga. Kantor bikin aku tegang seharian."

‎Yuan duduk di sebelahnya, meletakkan kepala Reinan ke bahunya. "Makanya, mulai sekarang... pulang ke sini aja. Biar gak usah bolak balik"

‎Reinan melirik.

‎"Aku kan baru pindahan , masa pindah lagi?

‎"Over sewa ke orang lain aja, toh cuma beberapa hari ditempati. Akhir pekan ini kita belanja kebutuhan kamu buat disini ya".

‎Reinan mengangguk.

‎Yuan bergegas ke dapur untuk membuat makan malam.

‎"Saya buat makan malam dulu, kamu bersih-bersih dulu sana. Gantinya pake baju saya aja yang ada dilemari"

‎"Kamu masak? Tanya reinan.

‎"Terus, mau kamu yang masak?

‎Reinan menggeleng dengan cepat lalu pergi ke toilet untuk membersihkan diri. Urusan dapur reinan mempercayakannya pada Yuan.

‎****

‎Pagi itu, langit Seoul masih agak gelap, matahari baru saja naik. Yuan sudah bersiap dengan setelan rapi, dasi terikat sempurna, jam tangan terpasang di pergelangan. Ia melirik sebentar ke arah tempat tidur, melihat Reinan masih terlelap dengan rambut yang sedikit berantakan menutupi wajahnya.

‎Senyum kecil terbit di bibir Yuan. Ia mendekat pelan, berlutut di sisi ranjang, lalu membetulkan selimut yang hampir terlepas dari tubuh Reinan.

‎Dengan hati-hati, ia menyingkap sedikit rambut yang menutupi wajahnya dan menunduk, mengecup lembut kening Reinan.

‎"Tidurlah sebentar lagi..." bisiknya nyaris tak terdengar.

‎Sebelum keluar, Yuan menata sarapan sederhana yang ia siapkan sejak subuh: dua potong sandwich, dan buah-buahan. Di samping piring, ia menyelipkan catatan kecil dengan tulisan tangannya yang rapi:

‎-Saya berangkat duluan, sarapan dulu nanti sebelum berangkat-

‎Selesai itu, ia mengambil tas kerja dan bergegas pergi. Pintu apart menutup perlahan, menyisakan kesunyian pagi.

‎Beberapa menit kemudian, Reinan menggeliat di ranjang, matanya masih setengah tertutup. Pandangannya tertumbuk pada meja makan yang sudah rapi tersaji. Ia mendekat, mengambil catatan itu dan tersenyum samar.

‎"Orang ini... selalu saja begitu perhatian," gumamnya pelan.

‎Reinan lalu duduk, mengambil sandwich, dan mulai makan perlahan. Meski wajahnya masih sedikit mengantuk, ada rona bahagia yang tak bisa ia sembunyikan.

‎Sesampainya di kantor, Yuan baru selesai meeting pagi dengan klien. Saat ia kembali ke lantai utama, matanya langsung menangkap sosok Reinan yang baru datang.

‎Sejenak langkahnya terhenti. Tatapannya menyapu dari ujung kepala hingga kaki Reinan. Pakaiannya hari ini cukup minim membuatnya menelan napas keras. Beberapa karyawan lain terlihat berbisik-bisik sambil melirik ke arah Reinan.

‎Rahang Yuan menegang. Ia meremas map di tangannya, lalu dengan nada tegas setengah berteriak:

‎"Kim Reinan. Masuk ke ruangan saya, sekarang."

‎Suasana kantor seketika hening. Semua orang terdiam, tak berani menatap langsung, hanya saling lempar pandang penuh tanda tanya.

‎Reinan menunduk cepat, jantungnya berdebar, lalu bergegas mengikuti Yuan ke dalam ruangannya. Begitu pintu tertutup, suara Yuan terdengar dingin tapi jelas:

‎"Apa yang kamu pakai ini?" Tatapannya menusuk, nadanya berat.

‎"Ini... baju biasa, kok." Reinan berusaha menjawab, meski suaranya ragu.

‎Yuan berdiri di hadapannya, Raut wajahnya menunjukkan campuran cemburu dan khawatir lalu berkata pelan.

‎"Saya gak suka kamu berpakaian seperti ini. Rok nya terlalu pendek reinan. Kamu gak tau dari kamu datang sampai ke ruangan ini berapa banyak pasang mata pria yang melihat nya"

‎Reinan menunduk makin dalam, jemarinya saling meremas. "Maaf... aku nggak kepikiran sampai sejauh itu..."

‎Hening sebentar, lalu yuan membuka laci meja, mengambil kardigan yang biasa ia simpan untuk dirinya, lalu meletakkannya di depan Reinan.

‎"Pakai ini dulu. Nanti jam makan siang ganti baju yang lebih sopan. Oke?

‎"Pakaian minim cukup saya yang lihat, orang lain jangan" yuan kembali menggoda.

‎Reinan mengangkat kepalanya. "Ishh.. Kirain kenapa, besok - besok aku pake bikini aja ke kantor!" reinan memanyunkan bibirnya sambil meninggalkan yuan yang terkekeh. Yuan sukses menggoda reinan. Tapi soal pakaian yang minim Ia serius tidak mau berbagi dengan yang lain. Cukup hanya Ia yang tahu.

‎Jam makan siang tiba. Semua karyawan lain sibuk bergerombol keluar kantor, tapi Yuan sudah mengetik pesan singkat pada Reinan

‎Yuan: Ikut saya, kita keluar sebentar

‎Reinan : Kemana?

‎Yuan : Ke Mall, beli baju baru untuk kamu ganti.

‎Reinan : Gak mau!

‎Reinan masih kesal soal yuan yang menggodanya pura-pura marah soal baju.

‎Yuan : Mau jalan sendiri atau saya yang seret biar orang-orang tau Kim Reinan kekasih Baek Yuan?

‎Reinan : Ih apasih ngancem-ngancem

‎Yuan : Jadi?

‎Reinan : Yaudah iya aku kesana 😒

‎Pada akhirnya reinan menuruti perkataan yuan. Lalu mereka memutuskan pergi ke mall.

‎Begitu sampai di mall, Yuan berjalan mantap menuju salah satu butik brand ternama.

‎"Pilih aja. Apa pun yang kamu suka."

‎Reinan menggeleng cepat

‎"Kamu aja yang pilih, nanti kalo aku yang pilih salah lagi."

‎Dengan pasrah, Reinan akhirnya mencoba beberapa pilihan. Yuan menunggu di kursi sofa butik, tangannya sibuk dengan ponsel, tapi setiap Reinan keluar dari fitting room, matanya langsung mengangkat kepala.

‎"Yang itu bagus. Lebih sopan, tapi tetap cantik."

‎Reinan merona

‎Yuan hanya tersenyum tipis, "Kamu memang cantik. Itu fakta, bukan gombal."

‎Akhirnya Reinan keluar dengan setelan blouse putih rapi dan rok midi. Yuan langsung membayar tanpa memberi kesempatan untuk protes.

‎---

‎Setelahnya, mereka mampir ke restoran Jepang di dalam mall. Duduk berhadapan, Yuan menatap Reinan yang sibuk mengaduk sup miso.

‎"Masih ngambek?" tanyanya tenang.

‎Reinan mendengus, "Aku cuma malu aja... semua orang tadi lihat aku digiring masuk ke ruangan kayak orang salah besar."

‎Yuan mencondongkan badan sedikit, suaranya rendah. "Maaf tadi itu refleks, saya ga tahan sama lirikan-lirikan orang kantor barusan terhadap kamu."

‎Ia berhenti sejenak, lalu tersenyum kecil. "...Jangan marah lagi ya, nanti cantiknya hilang kalo manyun terus"

‎Reinan tersenyum malu, akhirnya menyuapkan sepotong sashimi ke piring Yuan. "Udah udah makan nih dari pada gombal terus".

1
Asya
Orng yg sdh terobsesi mmnk nggk bisa di sepelekan yah
Jemiiima__: ngeri memanggg
total 1 replies
Asya
Nggk usah khawatir lah rei sama yuan, dia biss ngelakuin apa aja, jdi biarin sih biang kerok itu berulah
Asya
Lah??
Xlyzy
rahasia perusahaan mknya di tutupin🤭
bluemoon
sumpah itu si Rui pengen aku sentil biji mata nya
Jemiiima__: sentil aja beb biar kapok ;(
total 1 replies
sjulerjn29
berharga gak tuh... meleleh deh hati reinan. tapi syukurlah rui di tangkep
Jemiiima__: akhirnya drama Rui selese ;(
total 2 replies
Aquarius97 🕊️
dia bukan suka tapi terobsesi
Jemiiima__: betuuul
total 1 replies
Aquarius97 🕊️
Jangan mau Reiiii
Aquarius97 🕊️
Lah kenapa dia sering muncul sihhhh...
Asya
Yahh ktmu lagi d tmpat yang sama
Asya
Nyapa doang😆
Asya
kedengeran aneh yahh di telinga mu reinan? 😆
Asya
banyak🤣
Asya
gugup nggk tuh🤭🤣
Afriyeni Official
untung Yuan cepat datang
Afriyeni Official
ngancem nih ngancemm
Afriyeni Official
ish,, si Rui ini ganjen amat kagak ada kapok kapoknya
Dasyah🤍
huaaa,sini bag adek didik jadi baik orang ganteng ngak boleh gitu
Jemiiima__: kasih paham Rui beb 😌
total 1 replies
Dasyah🤍
plis deh Thor, kenapa orang seganteng banget ini jadi orang jahat yang benar aja
Jemiiima__: ga tega sebetulnya tp gmn yaa wkwk next deh jd pu ruinya /Facepalm/
total 1 replies
Dasyah🤍
ni orang ganggu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!