NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 8

Api unggun menyala, percikan apinya sesekali menari ke udara malam yang dingin.

Kayla duduk santai di kursi lipat, menatap bara api yang memerah, sementara Revan di sampingnya merokok dengan tatapan kosong.

“Van, lo deketin Salsa gih. Kasian, dia suka sama lo,” ucap Kayla sambil terkekeh kecil, matanya nakal, menatap sahabatnya yang justru menunduk.

Revan hanya menarik napas panjang, rokok di tangannya mulai habis separuh. “Males, Kay.” Suaranya datar, seolah menutup semua kemungkinan.

Kayla menoleh, menatapnya lama. “Lo jangan nggak pede gitu, Van. Lo keren, loh. Makanya gue bawa-bawa lo ke mana-mana, kayak pacar gue.

Haha!” Tawanya pecah, berusaha mencairkan suasana.

Namun Revan tidak menjawab. Ada sesuatu di matanya yang tak tersampaikan, seolah kalimatnya tercekat di tenggorokan.

Sebelum ia sempat melanjutkan, sosok Putra muncul, melangkah mendekat dengan percaya diri.

“Kay, ke sana yuk.” Putra menunjuk ke arah tempat geng Axel berkumpul, suara musik dan teriakan terdengar dari kejauhan.

Kayla menoleh singkat, lalu tersenyum samar. “Nggak ah. Gue sama Revan aja. Dia nggak ada temen.”

Putra mengernyit, menunjuk Romi yang sedang asyik dengan pacarnya. “Lah, itu ada kan?”

Kayla terdiam, bingung.

Revan tersenyum tipis lalu berbisik pelan, cukup untuk Kayla dengar, “Udah, lo ngobrol aja sana. Tapi jangan jauh-jauh, jangan ke tempat sepi juga.”

Kayla meliriknya penuh arti, lalu berdiri. “Lo ngobrol sama Salsa ya, Van.”

Revan mengangguk, meski matanya sempat mengikuti Kayla yang melangkah pergi bersama Putra.

Kayla berjalan menuju kerumunan geng axel dengan langkah ragu-ragu namun dari sudut mata, Axel menatapnya tajam, resah jika Kayla melihat botol miras di tangannya.

Ia langsung menarik Putra menjauh.

“Lo ngapain bawa dia?” Axel menggertakkan gigi, suaranya menahan amarah.

Putra tertawa kecil, santai. “Lo tau kan, dia gebetan gue.”

Axel menatapnya geram. “Masalahnya dia rese. Gue mau mabok, anjir.”

Putra mengangkat tangan pura-pura pasrah. “Sorry, gue bawa ke tempat sepi deh.”

Axel terdiam sejenak, lalu menatapnya dengan nada mengancam. “Lo jangan ngapa-ngapain dia, anjir.

Gue hajar lo.”

Putra malah terkekeh. “Lah, kenapa lo peduli? Lo musuh dia, kan?”

Axel mendengus, matanya serius. “Bapaknya baik sama gue. Gue banyak hutang budi sama bapaknya. Lo macem-macem sama dia, gue hajar.”

Putra tersenyum sinis, lalu menepuk bahu Axel. “Tenang, Xel. Sebelum lo hajar gue, gue udah abis duluan sama Kayla. Dia lebih sangar dari lo.” Ia kembali tertawa kecil sebelum berbalik menghampiri Kayla.

“Di sana yuk,” ajaknya santai, menunjuk warung pinggir jalan.

Sementara itu, Revan masih terdiam di depan api unggun. Pandangannya mengikuti Kayla dari kejauhan, sampai lamunan itu buyar ketika sebuah tangan menepuk pundaknya.

“Hay, Van. Apa kabar lo?” suara manis Salsa membuatnya menoleh. Gadis itu tersenyum, sedikit gugup.

Revan ikut tersenyum, menepuk tempat duduk di sebelahnya. “Baik, Sa. Duduk.”

Salsa duduk hati-hati, lalu melirik sekilas. “Kayla sama Putra ya?” tanyanya basa-basi.

“Iya.” Revan menarik napas. “Dia baik nggak sih? Was-was gue.”

Salsa menahan tawa kecil. “Lo nggak percaya Kayla, Van?”

“Ya percaya sih… Kayla bisa jaga diri.” Revan tersenyum samar, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Percakapan pun mengalir. “Tumben bisa main?” tanya Revan.

Salsa menunduk, tersenyum malu. “Karena tau mainnya sama Kayla, jadi diizinin.”

“Kok nggak pernah gabung sama kita?” tanya Revan lagi.

“Malu.” Salsa tertawa kecil, menutup wajahnya sebentar.

“Kok malu sih? Dari kecil kan suka main bareng.” Revan terkekeh.

“Iya, sih. Tapi sekarang udah punya malu.” Salsa menatap api, pipinya memerah.

Revan tersenyum. “Si Kayla mah nggak ada malunya.”

Salsa menoleh sekilas, tersenyum malu-malu. “Beda lah. Kayla deket sama lo.”

Revan sempat menatapnya lama. “Kan lo juga deket, Sa. Dulu…”

Salsa buru-buru menunduk. “Udah, ih. Jangan dibahas. Ya ampun, kok gue malu gini ya…”

Revan hanya terkekeh, membiarkannya. Mereka pun larut dalam obrolan ringan, seolah waktu melambat.

Di sisi lain, Kayla dan Putra duduk di kursi warung sederhana. Aroma jagung bakar mengepul hangat.

Putra bersandar santai, menatap Kayla.

“Kay, lo kok nggak jawab soal gue pernah nembak lo? Dulu lo bilang pikir-pikir. Sekarang gimana?”

tanyanya dengan senyum menunggu jawaban.

Kayla terkekeh, menatapnya malas. “Nggak tau, Put. Mantan lo horor.”

Putra tertawa kecil. “Yah, kok mikirin mantan gue sih?”

Kayla menoleh, tatapannya serius. “Kenapa lo suka sama gue? Gue cewek trouble maker, lo tau sendiri banyak yang nggak suka sama gue. Lo malah nembak gue. Heran.”

Putra mengangkat bahu. “Lo cantik. Lo baik, menurut gue.”

“Yakin itu aja? Bukan karena hal lain?” Kayla menatapnya menantang.

Putra tersenyum bingung. “Hal lain apaan?”

Kayla mengangkat alis, terkekeh. “Ya karena lo nggak ada pasangan. Liat aja geng lo, semua bawa pasangan. Lo sendirian.”

Putra ikut tertawa. “Iya, itu juga sih.”

Lalu dengan nada serius, “Jadi gimana, Kay?”

Kayla terdiam sebentar, lalu nyengir. “Ya udah deh. Dari pada gue jomblo.”

Putra menghela napas lega, lalu menggeleng. “Yah, jadian kok nggak romantis gini. Lo suka nggak sama gue?”

Kayla terkekeh. “Suka. Kan gue orangnya cuek. Lo berharap apa? Gue cium lo gitu?”

Putra malah terkekeh, menatapnya penuh arti. “Ya boleh juga sih. Dingin soalnya, Kay.”

Kayla menepuk jidat, tertawa kecil. “Hmm, otak cowok. Ngeres semua.”

Mereka pun makan jagung bakar bersama, obrolan berlanjut dengan tawa ringan.

Di tempat lain, Laras dan Anya duduk bersama, memperhatikan semua orang yang tampak berpasangan.

“Nyesel gue datang,” gumam Laras sambil mengunyah snack.

Anya terkekeh. “Haha, tenang. Ada gue.”

“Masa sih? Liat tuh, si Kayla awalnya sama sahabatnya, sekarang sama Putra.”

“Biarin lah. Dari pada jomblo. Lagian kalau dia sama Putra, si Axel nggak bakal berani ganggu lagi.” Anya berbisik, nada serius.

Laras mengangguk, “Iya juga.”

Malam makin larut. Suara nyanyian sumbang, tawa keras, dan bau alkohol menyelimuti perkemahan.

Sebagian geng Axel malah makin brutal, ada yang mabuk, ada yang berbuat mesum di balik tenda.

Kayla menatap ke arah mereka, wajahnya masam. “Si Axel mabuk ya itu…”

Putra menoleh, lalu menggenggam tangan Kayla lembut. “Udah, jangan liatin dia. Dia nggak akan berani ganggu kamu lagi. Kalau sama aku.” Senyumnya tipis tapi penuh keyakinan.

Kayla mendengus geli. “Cieee… aku kamu.”

“Iya dong, masa lo gue sih,” jawab Putra sambil menggenggam tangannya lebih erat.

Kayla menguap kecil. “Aku ngantuk nih, pamit ya.”

“Aku anterin ke tenda,” ucap Putra, masih menggenggam tangannya.

“Oke.”

Mereka berjalan beriringan, bayangan tubuh mereka bergoyang di bawah cahaya api unggun yang meredup. Kayla akhirnya masuk ke tendanya, terlelap bersama teman-temannya.

Revan dan Romi di tenda berbeda, sementara Putra kembali bergabung dengan gengnya.

Malam itu, langit sunyi, hanya suara huru-hara geng Axel dan bisikan angin dingin yang menemani.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!