NovelToon NovelToon
KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

KAU TOLAK KU AMBIL PERJAKAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: liyana

wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.

"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.

wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.

"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.

" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.

"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menang taruhan

"OH MY GOD, ATHERA serius, LO NIKAH SAMA PAK BIMA OH, WAOWWW, gue akuin gue kalah queen," ucapnya mengangkat tangan di layar HP.

Athera hanya tertawa puas, "sekarang gue mau minta imbalannya," ucapnya dengan senyum kemenangan.

"oke Athera, lo minta berapa?"tanyanya di seberang sana sambil menumpu sikunya di meja, dan memegang pipinya.

" gue ngak butuh uang, San,"ucapnya dengan serius, Sania, teman satu-satunya yang ia punya selama kuliah, dan mereka sempat taruhan saat Bima baru mengajar di kampus.

"terus, lo mau apa?" tanya sania dengan santai, membuka snack kripik di tangannya.

"gue mau lo kejar Farel," tangan sania tak terkontrol saat mendengar ucapan Athera barusan, al hasil semua isi snack jatuh ke lantai, sania memegang hpnya ke atas.

"lo gila, parah banget lo!" bentaknya menunjuk layar HPnya.

"lo udah janji, dan gue mau lo kejar Farel," jawab Athera dengan santai.

sania menggeleng, dengan menggoyangkan telunjuknya ke kanan dan kekiri, "no no no way, oke, gue, ngejar Farel, hah, gila lo, gue ngak mau, dan ngak akan pernah mau, paham,"pungkasnya berjongkok, memakan keripik yang jatuh ke lantai.

" lo ingkar janji, berarti lo pengecut,"kata Athera mengelus bahunya, terdengar suara keripik yang begitu keras di mulut sania.

"oke, gue bakalan kejar dia," ketusnya, mengambil kasar keripik di lantai.

"oke, lo harus kejar dia di kampus," seketika sania tersedak keripik, "San, san, lo ngak papa?" panik Athera.

Sania minum dengan terburu-buru, membuatnya terbatuk-batuk, "pelan-pelan san," kata Athera, di balas tatapan tajam.

"pelan-pelan, gue gini gara-gara omongin lo, paham ngak, gue aja ngasih lo taruhan ngak sampai ngejar Pak Bima di kampus loh," sergahnya meminta keringanan.

"gue kejar Pak Bima di kampus kok, meski lo ngak suruh," kata Athera dengan cepat, padahal ini sudah menjadi tujuannya sejak awal, sebelum taruhan di mulai.

"ya itu karena lo ngak ada rasa malu, gue punya rasa malu Athera, meskipun gue hampir 11,12,sama lo!" teriaknya.

"Sania jangan teriak-teriak, ibu lagi tidur ini!" terdengar suara ibu Sania di telepon.

"iya,pokoknya ngak ada ya, yang kayak begitu ogah banget gue, gue bakalan kejar, tapi, dengan cara diam-diam dan elegant," ucapnya menaik turunkan alisnya, Athera mendelik.

"terserah lo deh," ucapnya.

"btw, masi sakit?" tanya Sania tiba-tiba.

"oh, udah ngak sih," jawabnya enteng bahkan Full senyuman, Sania menutup mulutnya.

"serius, lo benar-benar lakuin sesuai rencana lo waktu itu?" tanya Sania tak percaya, Athera mengangguk mengiyakan.

"lo beneran lakuin, maksud gue, kok, lo mau sih, katanya ngak cinta?" tanya Sania lagi.

"hmm mungkin udah ada benih-benih cintanya," kata Athera, dan tepat saat itu pintu di ketuk. "eh udah ya, kayaknya suami gue udah kangen, pengen peluk," katanya langsung mematikan video call tanpa menunggu respon Sania.

senyum Athera langsung hilang dan berubah menjadi datar, tapi saat membuka pintu senyumannya merekah sampai giginya terlihat, "Athera kamu ngak makan?" tanya Bima datar.

"hmm bapak, eh, maksudnya mas, perhatian banget deh," katanya centil hendak memeluk Bima, tapi Bima langsung mendorong dahi Athera.

"ngak usah Peluk-peluk, nih makan," ucapnya memberikan sebuah kotak makan, Athera mengambilnya dengan bibir manyun, Bima pergi begitu saja, selepas Bima pergi wajah Athera kembali datar.

ia membuka kotak nasi itu, ada ayam dan sambal disana, timun, dan nasi, Athera mencium bau nasi itu, "di racun ngak yah," gumamnya menatap nasi kotak itu, tapi bau yang tercium hanya bau sedap yang mengunggah selera.

Athera menelan ludahnya, ia menggeleng, "ngak gue pesan yang lain aja, tapi gue lupa bawa uang, om juga belum transfer, aarrghh," Athera frustasi, sampai sebuah ide gila terlintas di kepalanya.

ia membuka pintu, kepalanya menongol, melihat sekitar, dan seluruh tubuhnya terlihat, ia berjalan pelan-pelan ke kamar sebelah, dan untungnya Bima tak menutup pintu dengan rapat, Athera mengintipnya, disana Bima sedang bekerja menggunakan laptop, nasi kotak masih terbungkus rapi di plastik, "kok dia ngak makan sih, " gumamnya pelan.

2 jam berlalu, Athera duduk di lantai di depan pintu kamar Bima, Bima menutup laptopnya dan mengambil nasi kotak itu, dan membukanya, Athera langsung berdiri dan tanpa sadar mendorong pintu, Bima menatap Athera dengan heran, ia langsung menyuapkan nasi itu ke mulutnya, "ada apa?" tanya Bima datar.

Athera menatap isi nasi kotak Bima, dan sama, ia merasa lega,"tapi bisa aja, dia taruh racun di makanan gue doang, huh, kok baru kepikiran sih, mana perut gue laper banget lagi, " ujarnya memegang perutnya, dan mengelusnya.

"Athera, kamu laper makan sana, " usir Bima lanjut makan, Athera maju ke depan, dan mengambil nasi kotak Bima, dan memberikan nasi kotaknya. Bima dengan polosnya diam saja,"Athera itu sisa saya,"ucapnya dengan tegas.

"saya tahu Pak, tapi kata orang makan sisa suami bikin suami makin cinta, jadi saya makan sisa bapak," ucapnya dengan senyuman dan akan pergi.

Bima langsung menaruh nasi kotak ke meja, dan menarik Athera, "mana ada, saya ngak mungkin cinta sama kamu, hanya karena kamu makan sisa saya, sini," kata Bima akan mengambil nasi kotak di tangan Athera, tapi Athera menyingkirkannya.

"Pak ngak papa, makan yang saya kasih yah,"Athera lantas akan pergi, Bima menatapnya dengan memicingkan mata.

" kamu ngak mikir saya kasih racun ke makanan kamu kan,"tebaknya tepat sasaran.

"ngak kok," kata Athera cepat dan berbalik, dengan langkah cepat, Bima mengambil nasi kotak sisanya, dan menarik Athera duduk bersamanya.

Bima menaruh nasi kotak sisanya di meja dan mengambil nasi kotak Athera, "kamu takut saya racun kan," Athera menggeleng meski benar.

Bima memakan nasi di kotak itu, Athera menatapnya dengan heran."nih makan,"ucapnya lanjut makan nasi kotanya yang tadi akan di ambil Athera.

Bima menatap Athera yang diam saja menatap nasi kotak di pangkuannya, "ngak mau makan siniin," ujarnya akan mengambilnya, tapi Athera langsung menyikirkannya.

"iya ini saya makan,"balas Athera menyuapkan nasi ke mulutnya, sambil menatap Bima yang makan dengan nikmat.

Athera menatap makanan di kota, " padahal makananya ngak mahal, tapi kok enak yah, ngak kayak di rumah om, rasanya gambar, " batin Athera, makan dengan nikmat juga.

mereka selesai makan, Bima menatap Athera yang juga menatapnya, "dengar ya, saya memang tidak cinta sama kamu, bukan berarti saya mau membunuh kamu,"kata Bima dengan menunjuk Athera, " satu bulan kita akan bercerai, "lanjutnya, membuat Athera terkejut.

" satu bulan?"

Hai Terima kasih sudah mau mampir, mohon dukungannya dengan like, vote, dan bintang limanya ya teman🙏😆

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!