NovelToon NovelToon
Cinta Sang Pewaris

Cinta Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: CantiknyaKamu

Argani Sebasta Ganendra adalah pewaris muda dari keluarga yang berdiri di puncak kejayaan. Ayahnya seorang CEO tambang emas, ibunya desainer ternama dengan butik yang selalu menjadi pusat perhatian sosialita. Semua yang ia butuhkan selalu tersedia: mobil sport mewah, sekolah elit dengan fasilitas kelas dunia, dan hidup yang diselimuti gengsi serta hormat dari sekitarnya. Di sekolah, nama Argani bukan sekadar populer—ia adalah sosok yang disegani. Wajah tampan, karisma dingin, dan status pewaris membuatnya tampak sempurna. Namun, di balik citra itu, Argani menyimpan ruang kosong di hatinya. Sebuah perasaan yang ia arahkan pada seorang gadis—sederhana, berbeda, dan jauh dari dunia yang penuh kemewahan. Gadis itu tak pernah tahu kalau ia diperhatikan, dijaga dari kejauhan oleh pewaris yang hidupnya tampak sempurna. Kehidupan Argani semakin rumit ketika ia dipaksa mengikuti jejak keluarga: menjadi simbol keberhasilan, menghadiri pertemuan bisnis, bahkan menekan mimpi pribadinya. Di satu sisi, ia ingin bebas menjalani hidupnya sendiri; di sisi lain, ia terikat oleh garis keturunan dan kewajiban sebagai pewaris

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CantiknyaKamu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASTORIA

Zamora menghela napas panjang, jemarinya gemetar saat menyentuh layar ponsel. Ia mengangkat panggilan itu dengan suara lirih

Mama Zamora terdengar dari seberang, nadanya tinggi dan penuh sarkas “Zamora! Kau lagi di mana? Kau pikir mama nggak tahu apa yang orang-orang bicarakan di luar sana? Kau bikin malu keluarga dengan pergaulanmu itu!”

Zamora menunduk, matanya berkaca-kaca “Ma… not me, and not my circle, and they not make problem…”

Namun suara di seberang tak berhenti, justru semakin menusuk “Jangan berani-beraninya kau bela mereka! Itu semua hanya geng yang menyeret nama baik keluarga kita ke lumpur! Kau lupa siapa kau? Apa orang-orang di rumah ini kerja mati-matian supaya kau bergaul sama mereka?!”

Air mata jatuh, Zamora menggeleng pelan sambil berusaha menahan suara “Ma, please! Aku nggak salah! Mereka nggak salah! Kenapa mama selalu pikir aku cuma bawa masalah? Aku cuma… aku cuma pengin diterima, ma…”

Suara seberang kembali dingin “Kau memang selalu jadi beban, Zamora. Ingat itu”

Telepon terputus. Zamora terdiam menatap layar ponselnya, bahunya bergetar menahan tangis.

Amora langsung meraih bahu sahabatnya dan memeluknya erat “Kau bukan beban, Mo. Kau keluarga buat kita semua”

Albiru mengepalkan tangan, wajahnya menegang “Kalau dia ngomong kayak gitu lagi, gue sendiri yang bakal datengin rumah lo”

Kavi menambahkan dengan suara pelan tapi tegas “Lo nggak sendirian, Mo. Kita bareng-bareng”

Zayn menghela napas panjang, matanya tajam menatap ke depan “Dan kalau lo enggak berani pulang, lo bisa mikir nginap di rumah Amora saja. Di sini aman”

Argani hanya mengangguk, suaranya mantap meski tenang “Apapun yang dia bilang, buat kita lo tetap bagian dari Astoria. Dan itu nggak akan berubah”

Zamora menutup wajah dengan tangannya, kali ini air matanya jatuh bukan hanya karena sakit, tapi juga karena lega,ia tahu di sisi geng Astoria, ia selalu punya rumah.

Zamora mengusap kasar pipinya yang masih basah, lalu menarik napas panjang. “Gue harus pulang. Sampai kapanpun gue nggak bisa terus-terusan ngumpet, gue harus berani hadapin mama gue,” ucapnya lirih, tapi tegas.

Amora menatapnya dengan mata berkaca-kaca, namun ia tahu Zamora sudah mantap. “Kalau itu keputusan lo, kita nggak akan tahanin. Tapi janji, kalau ada apa-apa langsung hubungin kita.”

Albiru mengangguk, suaranya berat tapi lembut “Lo nggak boleh hadapin itu sendirian, Mo. Ingat, lo punya kita.”

Kavi menambahkan cepat “Gue bakal stand by, kapanpun lo butuh gue tinggal cabut.”

Zayn mendengus kecil, lalu menepuk bahu Zamora “Lo gila juga kalau mikir bisa ngejauhin kita. Kita tetap Astoria, bro.”

Argani tersenyum tipis, meski jelas ada kekhawatiran di balik matanya “Kami antar lo sampai depan. Setelah itu… terserah lo. Tapi jangan lupa, basecamp ini pintunya selalu kebuka buat lo.”

Zamora mengangguk dalam, matanya berkilat dengan perasaan campur aduk. Mereka berlima berjalan beriringan keluar, mengantar Zamora sampai ke depan pintu basecamp. Udara malam terasa dingin, namun langkah mereka berat seolah enggan melepaskan.

Zamora masuk ke dalam mobilnya, sempat menatap wajah satu per satu sahabatnya yang berdiri di bawah lampu jalan. Ia memaksa tersenyum, meski hatinya gentar. “See you tomorrow, my circle…” katanya pelan sebelum menyalakan mesin.

Suara mobil meraung, perlahan keluar dari kompleks basecamp. Cahaya lampu belakangnya semakin menjauh, meninggalkan geng Astoria berdiri diam, hanya bisa menatap punggung sahabat mereka yang akan menghadapi badai di rumahnya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!