NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:449
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab VI : Kau, yakin?

Aula utama Agen Angkasa

“Udah dibuat kan berkas anak itu sesuai Pak Kasim berikan?”

“Sudah, ini sedikit lagi selesai”

“Bagus. Kamu, tolong nanti hubungi tim wangsa untuk memberitahu pada anak itu.”

“Baik, Kapten”

“Saya pergi sebentar. Jika sudah selesai, tolong lakukan dengan baik.”

Keduanya mengangguk. Kapten itu pergi.

“Eh, dengar-dengar anak itu ditawarkan langsung oleh Pak Kasim sendiri ya?”

“Benar sekali. Sangat langka Pak Kasim menawarkan langsung pada anak-anak. Kebanyakan anak-anak keturunan bangsawan maupun orang penting, mereka harus mendaftar sendiri tanpa diajak langsung oleh Pak Kasim.”

“Benar-benar momen yang langka.”

“Oh iya, berkas anak itu sudah selesai dan kamu hubungi langsung tim wangsa.”

“Sudah selesai? Oke, sebentar”

A Chengyou tidak sengaja mendengar sekilas obrolan telepon antara komisaris dengan tim wangsa. Dirinya mendengar nama April disebut, memang benar dirinya tidak tahu nama April namun ketika April disebut, hatinya seperti memberikan sinyal.

“Baiklah, terimakasih”

“Bagaimana?”

“Aman dan tim wangsa akan ke tempat aula intruksi. Aku harus memanggil anak itu, tapi aku masih ada tugas. Bagaimana denganmu?”

“Aku juga sama, lihatlah aku harus menyelesaikan berkas-berkas yang ingin menjalankan misi”

“Lalu bagaimana?”

A Chengyou bergegas ke tempat komisaris berbicara dan mengajukan diri untuk menemui April.

“Ekhem, mbak-mbak sepertinya dalam kesulitan. Gua bisa aja membantu” ucapnya dengan tersenyum kecil.

Kedua komisaris itu saling memandangi satu sama lain.

“Mau bagaimana lagi?”

“Yaudah, berikan berkasnya pada dia.”

A Chengyou menerima sebuah amlop besar yang berisi berkas April.

“Tolong kerjasamanya dan sampaikan padanya untuk ke aula intruksi segera.”

A Chengyou tersenyum dan pergi menuju kamar April sesuai tertera di kertas yang diberikan.

Kamar April

A Chengyou membunyikan bel di kamarnya. April yang sedang membaca buku terkejut.

“Siapa?” tanya April.

April bergegas membuka pintu kamarnya dan melihat anak laki-laki yang menabraknya waktu itu. Empat mata saling bertatap. Rasanya seperti sepasang yang baru bertemu setengah abad lamanya. A Chengyou mengulurkan amplop pada April.

“Ini.. ini apa?”

“Buka sendiri aja dan ikuti gua.” A Chengyou berjalan menuju lift.

April segera menutup dan mengunci pintu kamarnya. Mengikuti punggung anak laki-laki itu.

‘Rasanya...'

Keduanya pun masuk lift. Suasana hening terasa di dalam lift. A Chengyou merasakan sesuatu yang berbeda dari April saat dirinya tak sengaja bertemu waktu itu.

'TING'

Bunyi lift dan pintu lift terbuka. Keduanya keluar. A Chengyou berjalan di depan dan April mengikutinya. Keduanya telah sampai di aula intruksi. Sudah ada Tim wangsa yang menunggu kedatangan April.

“Sudah sampai.” A Chengyou berbalik dan kembali dari aula intruksi.

“Tunggu” ucap April.

Langkah A Chengyou terhenti.

“Terimakasih, senior.”

Jantung A Chengyou begitu berdetak kencang. Tangannya mengepal.

“Sampai bertemu kembali jika ditakdirkan” ucapnya dingin dan langsung meninggalkan April.

April melihat anak laki-laki itu meninggalkannya, rasanya seperti ada yang hilang setiap berpisah dengan anak laki-laki itu.

“Kamu. April ya?”

April menoleh.

“Uh.. iya benar”

“Kemarilah dan berikan amplop itu pada saya.”

April menghampiri dan memberikan amplopnya.

Pria itu membuka berkas dan melihat biodata April.

“Baiklah. Baca ini dan pahami yang sudah tertera di layar di depanmu.”

[TATA TERTIB AGEN ANGKASA]

Setiap member resmi Agen Angkasa wajib tanda tangan kontrak dengan tetes darah

Siapapun yang sudah menandatangani kontrak, tidak bisa ditarik apalagi dibatalkan.

Setiap member resmi Agen Angkasa diperlakukan setara dan tidak ada namanya anak tiri

Semua adalah keluarga. Hidup dan mati adalah kewajiban bersama.

Siapapun yang mengkhianati Agen Angkasa, maka orang itu wajib dihukum mati dan di blacklist dari negara ini

Setiap sistem pembelajaran disini sudah terjadwalkan dan ujian diadakan setiap setahun sekali untuk mendapatkan misi, para member resmi wajib mendapatkan nilai/poin tinggi

Dilarang melukai atau bertengkar di Agen Angkasa

Setiap member resmi Agen Angkasa yang berumur 17 - 20 tahun wajib mengikuti turnamen yang diadakan Arena Sangsakara di aula terbesar di negara ini

Setiap member resmi Agen Angkasa wajib menguasai 2 tingkatan masing-masing

Member baru Agen Angkasa diperbolehkan memilih tingkatan yang ingin dicoba untuk menemukan kekuatan asli di masing-masing member baru.

“Jika ada yang ingin ditanyakan, bisa ditanyakan.”

April berusaha memahami 10 peraturan Agen Angkasa ini.

“Tidak ada pertanyaan untuk peraturannya secara spesifik, tapi aku mau bertanya mengenai poin 10. Kapan aku bisa melakukannya yang tertera di nomor 10?” tanya April

“Ikuti saya”

April melihat hologram yang menampilkan setiap tingkatan.

“Kamu pilih yang mana untuk dicoba terlebih dahulu?”

April memandang sebuah hologram benang.

“Aku ingin mencoba yang benang ini”

Pria itu terkejut. Tidak disangka bahwa ada anak baru yang ingin mencoba tingkatan tersulit.

“Kau, yakin?”

April menatap pria itu.

“Setiap yang terucap dari bibir ini adalah keyakinan yang tidak bisa diganggu gugat.”

Pria itu tersenyum tipis.

“Jawaban yang berani. Baiklah, mendekatlah dan kau akan memasuki ruangan latihan sementara. Saya akan berikan 1 hari penguji coba ini. Jika kamu gagal di penguji coba ini, maka kamu akan terblacklist di tingkatan ini.”

April dengan tekadnya benar-benar tak gentar.

“Terimakasih”

April mendekati tingkatan benang itu dan April memasuki sebuah ruangan latihan. Banyak sekali teknik-teknik yang harus dirinya ingat. Benang merah di tangan April dan dirinya mencoba memahami setiap teknik ini. Tangannya dengan benang mulai memainkan gerakan sesuai petunjuk. Awal mula dirinya gagal.

Ada begitu banyak teknik, melebihi jumlah teknik di setiap tingkatan. April hanya punya waktu satu hari untuk mengingat dan mempraktekkan gerakan itu.

'Tidak. Aku tidak boleh gagal disini. Aku akan coba lagi sampai aku bisa.'

April mencoba lagi. Tetap saja gagal lagi. Ini baru satu teknik, dirinya benar-benar gagal.

Sedangkan pria tim wangsa itu menunggu diluar dan hanya berharap padanya, apakah berhasil atau gagal.

April terus mencoba dan gagal.

Sudah 70 kali dirinya seperti ini. Sampai waktu menunjukkan tengah malam. April terus mencoba walaupun tangannya sudah memar merah.

Sinar matahari sudah menunjukkan tanda pagi hari. April masih belum menguasai satu teknik pun. Sudah 98 kali percobaan dan sekarang yang ke 99 kali. April menutup matanya dan membayangkan setiap teknik-teknik yang berjumlah banyak itu. Menghapal dan menggerakan tangannya. Tubuhnya bergerak secara alami mengikuti bayangan teknik-teknik itu. Setiap teknik-teknik itu secara perlahan sudah April kuasai.

Waktu tersisa yang dimiliki April hanya 2 menit lagi. Ayunan setiap gerakan demi gerakan begitu indah dan sudah semua teknik April layangkan. Waktu pun habis. April berhasil menyelesaikan seluruh teknik benang itu dengan tenang dan tekad yang sangat berkobar. Untuk seumuran April sangat langka yang bisa menguasai teknik tersulit ini.

Tangannya yang terluka, tidak makan seharian, matanya yang ngantuk, kaki yang kesakitan adalah bukti hasil kerja kerasnya.

“Sheng, anak itu apakah bisa?”

Pria itu terdiam dan menyipitkan matanya.

April tiba-tiba keluar dari ruangan latihan hologram benang itu dan kedua pria itu terkejut melihat April sudah memiliki kekuatan benang nya.

“Woah!” pria disamping Sheng itu terkejut dan sangat tidak menyangka.

Sheng tersenyum tipis.

'Anak itu, benar-benar sangat luar biasa.'

TO BE CONTINUED...

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!