NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Usai

Virginia menghentikan langkah ketika Armando berjalan cepat mendahuluinya. Wanita itu jatuh terduduk di atas lantai begitu Armando tak lagi berada di ruangan yang sama dengannya.

Air matanya kembali berderai mengingat surat cerai yang telah ditandatangani oleh pria yang kini telah berganti status menjadi mantan suami. Kini dia dan Armando tak lagi ada hubungan apapun.

Virginia bersimpuh lantai. Berkali-kali menggeleng berharap semua ini hanya mimpi. Akan tetapi sayang ini adalah kenyataan yang harus ia terima.

Sementara itu

Sekeluarnya dari ruangan, Armando menyandarkan diri di depan pintu. Menengadahkan wajah ke atas.

“Ada apa dengan Virginia hari ini? Virginia sangat mencintaiku, bagaimana mungkin dia benar-benar mau bercerai denganku?” Armando bergumam dalam hati.

Berdecih sinis, senyum miring tercetak di bibir. “Dia bahkan lebih memilih meninggalkan keluarganya daripada meninggalkanku. Pasti dia hanya sedang berpura-pura agar aku perhatian padanya. MIMPI Jangan harap Itu akan membuatku tersentuh.”

“Dasar pembuat drama, kenapa dulu dia tidak jadi sutradara saja!” Membuang napas kesal, Armando menegakkan badan lalu membawa wajah dinginnya pergi dari tempat itu.

Kembali ke dalam kamar.

Setelah pikirannya sedikit tenang, Virginia mengemasi barang-barangnya memasukkan semuanya ke dalam kardus mengangkat dan menumpuknya jadi satu.

Helaan napas berat sekali lagi lolos kala melihat tumpukan kardus. Itu adalah barang-barang pribadinya beberapa di antaranya adalah Armando yang membelikan. Tentu saja setelah dia merengek memaksa. Armando tak pernah sekalipun berinisiatif untuk membelikan dia sesuatu.

Sebagai seorang putri dari keluarga Fernandes yang berhasil memiliki perusahaan sendiri dengan hasil kerja keras nya, dia bisa membeli segala sesuatu dengan uangnya sendiri, tapi keinginan untuk diberi sesuatu oleh orang tercinta tentu saja ada. Sayangnya hingga saatnya berpisah, impiannya itu hanya tetap menjadi khayalan.

Kini semuanya telah berakhir. Apa yang dia kejar, apa yang dia usahakan selama 5 tahun hanyalah sia-sia. Mata Virginia memindai seisi ruangan, setelah ini dia akan meninggalkan semuanya. Biarkan dia puaskan hati menikmati semua untuk terakhir kalinya.

Virginia menatap ke arah pintu masuk ke dalam kamar. Bayangan-bayangan ketika dia berusaha dengan segenap hati mencari perhatian Armando kembali terlintas. Bayangan-bayangan penolakan pria itu yang begitu dingin.

Virginia tersenyum pilu sambil mengusap air matanya mengingat semua kepahitan itu. Kini dirinya merasa begitu bodoh. Mengejar Armando seperti orang gila. Apa yang didapat? Masa mudanya hilang sia sia.

Virginia melangkah perlahan menyusuri lorong demi lorong yang ada di rumah berpapasan dengan Armando. Berhenti sejenak berharap pria itu menoleh padanya. Akan tetapi…

“Aku tidur di ruang tamu.” Hanya itu yang diucapkan oleh Armando sebelum kemudian meninggalkannya yang berdiri dengan menahan sesak di dada.

Air mata menetes di pipinya, dia hanya bisa mengusapnya. Virginia kembali menyusuri lorong dalam rumah itu berhenti di depan meja ruang makan.

Virginia kembali melihat bayangan dirinya. Dengan ceria dan penuh semangat menata makanan yang merupakan favorit Armando di atas meja. Masakan hasil kerja kerasnya hanya demi menyenangkan Armando. Sayangnya, Armando bahkan tak berniat bahkan sekedar untuk mencicipinya.

Virginia melanjutkan langkah. Tatapannya tertumbuk pada pigura besar foto pernikahan mereka yang terpampang di dinding. Ditatapnya foto pernikahan itu dengan tatapan kosong, nyeri di dadanya semakin terasa. Air mata tak lagi bisa keluar, mungkin sudah kering. Sudah habis untuk menangis sekian lama.

"Sejak. Awal. Dia sudah menolak ku. Akulah yang membohongi diriku sendiri.” Virginia tertawa mengejek kebodohannya sendiri.

Memperhatikan foto itu sejenak sebelum Dia memanggil seorang pelayan untuk menurunkan foto itu.

Dua orang pelayan laki-laki melaksanakan perintah Virginia, menurunkan pigura besar dengan hati penuh tanya. Apakah mungkin nyonya mereka salah memberi perintah?

“Bawa foto itu dan juga kardus-kardus di sana ke belakang rumah!” titah Virginia.

“Ke belakang rumah? Maksud Anda?”

“Kalian tidak salah dengar. Bawa semua ke belakang rumah. Aku akan membakarnya.”

“Foto pernikahan ini juga dibakar?” tanya pelayan dengan nada tidak percaya. Ia menatap ke arah Virginia berpikir mungkin pendengarannya yang salah.

“Bawa semuanya sekarang juga.” Virginia memimpin kalan setelah memberi perintah.

Dua orang pelayan menunduk hormat dan menganggukkan kepala lalu mengangkat pigura besar itu dan membawanya ke belakang rumah. Beberapa pelayan lain datang membantu mengangkat kardus-kardus.

Malam yang pekat, bahkan bintang pun tak berani menampakkan diri. Sebuah tong pembakaran sampah sudah disiapkan, api sudah menyala berkobar. Gelapnya malam kalah oleh cahaya api.

Virginia berjalan pelan, tatapannya kosong. Satu persatu barang yang menjadi kenangan antara dia dan Armando masuk ke dalam tong pembakaran. Api menyala semakin besar, membumbung tinggi bahkan asapnya sampai ke awan.

Beberapa pelayan yang berdiri di kejauhan menatap ke arah Virginia sambil meneteskan air mata. Tak ada yang tak merasa iba akan nasib buruk Virginia. Wajah cantik, kaya raya, penampilan sempurna, dan seorang CEO perusahaan pula. Akan tetapi kisah cintanya berakhir tragis.

Virginia menatap ke arah foto pernikahan yang perlahan terbakar. “Selamat tinggal Armando,” ucapnya.

Sejenak ingatannya melayang ke arah masa bertahun silam, ketika dirinya masih kecil. Saat itulah untuk pertama kali ia bertemu dengan Armando.

Kala.itu dirinya sedang menangis di taman. Armando datang menghiburnya dan memakaikannya sebuah kalung berliontin angsa. Dan mengatakan akan menikahi dirinya ketika sudah dewasa.

Virginia meraba kalung yang ada di lehernya. Kalung dengan liontin angsa yang selama ini ia jaga dengan napasnya. Virginia melepas kalung itu dan menatapnya dalam.

“Kenangan itu kini sudah tak berarti. Jadi tak perlu disimpan.” Dengan meneteskan setitik air mata Virginia melempar kalung itu ke dalam kobaran api.

Virginia menatap cincin pernikahan di jari manisnya. Melepasnya perlahan.

“Armando, jika cintaku sama sekali tak berarti bagimu. Baiklah, aku melepasmu.”

Mengambil napas dalam, menatap sekali lagi cincin yang sejatinya tak pernah memiliki arti. Lalu melemparkannya ke dalam kobaran api.

Semua barang kenangan telah masuk seluruhnya ke dalam kobaran api. Tak ada lagi yang tersisa selain api yang membumbung tinggi menerangi malam yang pekat.

Virginia pergi meninggalkan rumah itu setelah semuanya habis terbakar. Tanpa membawa apapun selain pakaian yang melekat di badan.

1
Hariyanti
Armando koma kah🤔 dan sedang berada di dunia lain 🤔
Hariyanti
so sweet 😍
Hariyanti
gila aja tunangan dgn foto🤦🤦
Hariyanti
maksudnya gimana 🤔🤦
Hariyanti
Alessandro balas budi pd Virginia ternyata
Hariyanti
keluarga rakus dan bebal 😏😒
Hariyanti
🤔🤔 siapa yang dimakamkan itu🤔🤔
Hariyanti
Virginia emang betulan meninggal 🤔 atau sengaja menghilang dan ganti identitas 🤔
Hariyanti
🤦🤦🤦🤦😰😰😰
Hariyanti
kepedean banget jadi orang 😏
Hariyanti
emang bodoh dan bebal .....😏😏😒
Hariyanti
nah loh... mulai terkuak 😏
Hariyanti
sdh gila sepertinya 🤦 kan sdh cerai kenapa masih dicari 🤔 masih pengen dilayani 😒😒😒
Hariyanti
Kamu luar biasa tp sayang..... menghinakan diri demi pria yang tidak punya hati 😒 ayo bangkit...... tunjukkan kamu berharga
Hariyanti
masih bingung Thor... lanjut
Rubiyata Gimba
tidak tau malu
Rubiyata Gimba
sialan punya jantan
Rubiyata Gimba
cerita ini lagi jantannya bodoh amat si
Nartadi Yana
ohsoo sweet aleeeee😍😍😍😍😍😍
Nartadi Yana
mando mando sudah terlambat amat sangat kesadaranmu 🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!