menceritakan tentang 2 sahabat yang kerja merantau ke negara x mereka berdua berasal dari negara Indonesia mereka pergi kesana untuk bekerja,mereka biasa di panggil dengan Maya dan Sekar dua gadis dengan sejuta tingkah konyol dan bar² nya ..
pada suatu malam Maya saat pulang kerja bertemu dengan seorang pria dengan tubuh penuh luka siapa kah pria itu ..
akan kah setelah pertemuan itu merubah nasib nya bersama dengan sahabat nya itu...
saksikan cerita selengkap nya
bagaimana kisah selanjutnya
yuk saksi kan cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Festy Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
" anda tidak perlu berterima kasih terus menerus tuan kan saya sudah jelas kan kalau saya ikhlas menolong tuan tadi malam " jelas Maya
" iya saya mengerti akan hal itu " ucap Devano dingin
" Hans kamu bawa apa yang saya minta ..?" tanya Devano pada Hans
" saya bawa tuan .."
" Roy bawa masuk pesanan tuan Vano " ucap Hans sedikit keras pada bodyguard yang ada di depan
Lalu tidak lama kemudian ada bodyguard yang masuk dengan membawa seperti box kotak tidak terlalu kecil lalu di serahkan kepada Hans,Hans menerima nya lalu meletak kan nya di meta dan membuka kotak itu dan ternyata isi nya uang sontak Maya terkejut melihat uang sebanyak itu.
" ini adalah sebagai hadiah dan tanda terimakasih dari saya nona karna anda sudah mau repot menolong dan merawat saya " ucap Devano
" tu...tuan saya sudah bilang saya ikhlas menolong anda,tuan bisa bawa kembali uang nya bukan saya menolak niat baik tuan tapi saya perjelas lagi saya menolong anda itu ikhlas tanpa mengharap kan imbalan apapun tuan " tolak Maya secara halus
Devano menghela nafas nya lalu dia menatap ke arah Hans lalu ke kotak itu lagi,
" anda benar² tidak menerima hadiah ini nona ..?" kali ini Hans yang berbicara
" tidak tuan saya ikhlas menolong tuan Dev,saya menolong beliau itu ikhlas tanpa berharap imbalan apapun saya juga tadi sudah menjelas kan hal itu kepada tuan Dev sebelum nya,jadi anda bisa bawa kembali uang nya tuan justru saya akan tersinggung jika di paksa untuk menerima uang itu" jawab Maya dengan tenang
Devano dan Hans hanya mengangguk anggukan kepala mereka lalu Hans menutup kembali kotak uang itu,dan menyerah kan nya pada bodyguard yg tad.
" tinggal kan saja kartu nama ku Hans siapa tau nanti Maya dalam kesusahan dia bisa minta bantuan saya di kemudian hari " ucap Devano pada Hans,lalu Hans mengeluarkan kertas kecil dari dalam saku jas nya dan meletak kan nya di meja
" ini kartu nama tuan Devano nona siapa tau nanti anda butuh bantuan anda bisa menghubungi nomor itu " jelas Hans
" terima kasih tuan akan saya simpan " jawab Maya sambil mengambil kertas di atas meja itu
" baiklah nona Maya saya harus segera kembali terima kasih atas bantuan nya semoga kita bisa bertemu di lain hari " ucap Devano sambil bangun dari duduk nya di ikuti oleh Hans dan Maya
" iya sama² tuan semoga lekas sembuh dan hati² di jalan tuan,semoga tuan Hans dan juga tuan Dev selamat sampai tujuan " ucap Maya
Lalu mereka pun berjalan keluar dari rumah itu dan di sambut oleh bodyguard yang berbaris rapi lalu Hans dan Devano berjalan ke arah mobil,Hans membukan kan pintu mobil untu Devano lalu dia masuk ke kursi kemudi yang ada di depan.
Devano menurun kan kaca mobil nya dia menatap ke arah Maya sabil mengangguk kan kepala nya dan tersenyum tipis dan di balas seperti itu juga oleh Maya,lalu satu persatu mobil itu pergi meninggal kan halaman rumah nya Maya masuk kedalam rumah nya lalu mengunci pintu rumah nya dia melihat kertas yang di tinggal kan oleh Hans tadi.
" Devano Josef Algarest " gumam Maya
" nama yang bagus dan cocok untuk orang yang seperti tuan Dev " lanjut Maya
Lalu dia masuk kedalam kamar dia merebah kan tubuh nya di atas kasur lalu perlahan memejam kan mata nya.
Di sisi lain Devano tidak banyak bicara dia terus menatap ke aras jendela dan melihat jalanan yang sedang dia lewati,Hans melihat itu dari kaca spion yang ada di tengah dia bisa melihat perubahan wajah tuan nya ketika meninggal nya rumah itu.
" anda butuh sesuatu tuan " tanya Hans
" tidak " jawab Devano dingin tanpa menoleh
Hans menghela nafas nya dia merasa kalau tuan nya seperti berat hati meninggal kan kediaman Maya,namun dia jga tidak berani berbicara apapun karna dia takut akan di sembur kata² pedas oleh tuan nya nanti.
" sepertinya ada yang sedang jatuh cinta namun tidak menyadarinya,kasihan baru tertarik dengan lawan jenis nya namun harus di pisan kan oleh jarak yang jauh" batin Hans sambil sesekali melirik ke arah kaca spion yg di tengah
Perjalanan itu terasa sangat panjang apalagi Devano yang terlihat diam seribu bahasa bahkan ekspresi wajah nya tidak seperti biasanya,kalau biasanya wajah nya terlihat datar tegas dan mengeluarkan aura yang dingin dan mengintimidasi kali ini wajah nya seperti orang yang lagi galau pikiran nya jauh menerawang ,dan dia juga sesekali mengingat wajah cantik Maya dan juga mengingat kejadian di dapur tadi saat dia bisa sedekat itu dengan Maya dia bisa memeluk tubuh nya menatap wajah nya mata indah nya Maya dengan jarak sedekat itu.
Dia juga mengingat suara Maya yang merdu saat di dapur tadi saat dia menata belanjaan sambil bernyanyi hingga dia tak menyadari kehadiranya di belakang Maya tadi,
" kita akan bertemu lagi Maya dan akan kupastikan di pertemuan kita yang selanjut nya kau akan menjadi milik ku milik Devano Josef Algarest " batin Devano
tidak terasa sudah 3 jam perjalanan dan kini mereka sudah masuk kekota B kini tinggal 45 menit lagi untuk menuju mansion milik Devano,selama di perjalanan Devano tetap terjaga tanpa mengalihkan pandangan nya dari jendela ,hingga beberapa menit sudah terlewati kini mobil mereka memasuki gerbang besar di halaman mansion Devano lalu berhenti tepat di depan pintu mansion.
Devano turun tanpa mengatan kan apapun bahkan seperti biasa tanpa membalas sambutan pelayan dan bodyguard yg menyambut nya berbaris rapi di depan pintu mansion,
Hans ikut berjalan di belakang Devano setelah sampai di ruang tengah dan sudah melewati ruang tamu Devano berhenti sejenak dan menoleh ke belakang,
" besok saja panggil dokter kesini Hans saya mau langsung istirahat dan tidak mau di ganggu dengan alasan apapun." ucap Devano setelah mengatakan itu tanpa menunggu jawaban dari Hans dia langsung melangkah kan kaki nya menuju lift dan akan langsung menuju kamar nya yg ada di lantai 4
"hhhhuuuffffff belum di jawab main pergi aja susah kalau harus ber urusan dengan mood orang galau " lalu Hans jugan menuju kearah lift dia akan naik ke kamar nya yg ada di lantai 3 dia juga ingin langsung ber istirahat
Setelah sampai di kamar Devano langsung merebah kan tubuh nya di atas kasur king size nya dia masih saja memikir kan Maya,entah mengapa bayangan wanita itu terus saja menari² di kepala nya perlahan Devano mulai mengatur nafas nya agar lebih tenang dan mulai memejam kan mata nya secara perlahan.....
Hayo loh belum ada sehari pisah udan galau ada Devano 😂😂😂
Hhhyyyy guys gimana cerita nya ,mohon maap ya kalau jelek
Selamat membaca guys tunggu part selanjut nya ya 👋👋👋👋👋😘😘😘😘