NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Persiapan

Malam merambat pelan, menyelimuti rumah dengan keheningan. Disamping rumah, kolam ikan masih mengalirkan gemericik air yang jernih. Pak Agung duduk diam menyesap kopi dalam remang cahaya, sementara langit malam menebarkan bintang-bintang yang hanya ia tatap tanpa suara.

Sesaat deringan telfon memecah keheningan suasana di malam itu.

"Bagaimana?". Sahut Pak Agung sembari meletakkan gelas kopi yang baru saja selesai ia minum

"[Aman Tuan, mereka akan berangkat lusa. Nyonya Muda terlihat sangat bahagia saat berjalan masuk ke dalam kamarnya tadi]". Seringai senyuman tergambar di sudut bibir Pak Agung setelah mendengar penuturan seseorang di sebrang telepon.

"Bagus kalau begitu, lanjutkan apa yang sudah saya perintahkan selanjutnya". Ucap Pak Agung lalu menutup panggilan

* *

Pagi hari yang cerah Aruna menuruni anak tangga menuju ruang makan, dilihatnya Raka yang sudah duduk meminum kopi sambil menatap layar ipad ditangannya.

"Belum ke kantor ?" Tanya Aruna datar lalu duduk dan mengambil selembar roti beserta selai

"Hm..". Gumam Raka tanpa mengalihkan pandangannya

"Ini susu nya Nona". Ucap Bi Surti sembari meletakkan susu, Aruna tersenyum menatap Bi Surti "Makasih Bi".

"Nanti siang mau makan apa Non, biar nanti Bibi masakin buat Nona Aruna"

"Em.. Nggak usah Bi, seperti nya nanti pulang agak sorean deh". Sahut Aruna

Mendengar perkataan Aruna, Raka menoleh menaikkan sebelah alisnya.

"Mau kemana kamu?".

"Kepo...". Lanjut Aruna memakan sisa roti ditangannya

Raka hanya berdecak, lalu bangkit dari duduknya.

"Besok kita berangkat pagi, jangan telat. Bawa barang yang diperlukan saja, tak usah berlebihan". Raka berkata lalu melanjutkan langkahnya keluar berangkat ke kantor.

Aruna hanya menatap tanpa berucap, setelah Raka menghilang dari pandangannya ia meminum segelas susu yang di sajikan Bi Surti sampai habis.

* *

Sesampainya di kantor, Raka di sambut Reno yang sudah berada di ruangannya. Ia duduk lalu membuka laptop di atas meja.

"Apa saja jadwalku dari hari ini ?". Tanya Raka tanpa menatap Reno yang berada di depannya

"Pukul Sepuluh kita ada meeting dengan klien dari Singapura Tuan, lalu nanti siang ada kunjungan ke salah sat Mall milik kita". Raka menganggukkan kepalanya

"Dan untuk jadwal satu minggu kedepan, saya sudah mengubah jadwalnya dan sebagian ada juga yang harus di tunda sampai anda kembali ". Lanjut Reno membuat Raka yang. Sedang fokus mengecek email di laptopnya mengalihkan pandangan ke arah Reno dengan tatapan tajam.

"Saya rasa belum mengatakan kepadamu kalau harus mengubah jadwalku".

Reno berdehem "Ehm.. Tuan Besar sudah memerintahkan untuk mengosongkan jadwal anda untuk satu minggu kedepan, kemarin sesaat beliau keluar dari ruangan Tuan Muda". Ucap Reno tanpa ragu

Raka berdecak "Ck.. Sebenarnya kamu ini berkerja padaku atau pada Papa. Seharusnya kamu menuruti perkataanku bukannya malah bertindak sebelum perintahku. Bagaimana kalau saya tidak setuju dengan perintah Papa?". Lanjut Raka

"Bukannya Tuan Muda yang bilang kalau perintah Tuan Besar itu mutlak tak bisa di ganggu gugat, jadi tak mungkin Tuan Muda membantah keinginan Tuan Besar". Raka sedikit melotot saat Reno berucap

"Kamu ini...." Ucap Raka berhenti "Sudah lah.. Sekarang kamu kembali ke ruanganmu". Perintah Raka sambil memijit ujung hidungnya.

"Papa memang niat banget sampai-sampai sudah menyuruh Reno untuk mengosongkan jadwal untukku". Gumam Raka lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.

* *

"Wah... bagus banget, beberapa hari nggak kerja saat masuk kerja telat lagi". Mbak Amel menegur Aruna sesaat setelah masuk Toko "Sudah sekarang ganti bajumu, pesanan hari ini banyak sekali". Lanjut Mbak Amel

"Maaf Mbak saya hari ini juga datang bukan mau masuk kerja, saya mau memperpanjang ijin saya untuk satu minggu kedepan". Aruna menyodorkan amplop pertanda permintaan untuk ijin bekerja beberapa hari kedepan.

"Apa-apaan ini, mana bisa.. Toko beberapaa hari ini banyak orderan masuk, tapi kamu malah enak-enakan ijin terus. Niat kerja nggak sih sebenarnya".

"Yah bagaimana lagi Mbak, ini mendadak soalnya".

"Nggak bisa, pokoknya nggak bisa". Aruna menghela nafasnya

"Baik, kalo Mbak Amel tidak mengizinkan saya bisa ijin langsung pada Bang Damar". Mbak Amel menatap Aruna tajam, bagaimana bisa Aruna mau minta ijin sama Bang Damar, mentang-mentang ia mempunyai hubungan yang cukup dekat dengannya.

"Saya nggak bohong mbak, ni tinggal pencet saja nomornya". Aruna memperlihatkan kontak nama Damar di ponselnya.

"Ya sudah.. Saya terima permintaan izinmu. Bukannya saya takut atau gimana, saya cuma tak mau urusan Bang Damar terganggu pada telfonmu yang tak penting itu". Ucap Mbak Amel dengan nada sinisnya lalu pergi meninggalkan Aruna.

Ya... Damar adalah pemilik Toko Cake Savoury & Sweet yang Aruna dan Nawa jadikan sebagai tempat bekerjanya. Saat ini Damar sedang pergi mengurus urusan di luar kota, dan sementara Toko di handel sama Mbak amel yang lain Manager Toko tersebut yang terkenal cerewet dan sinis.

Nawa menghampiri Aruna setelah Mbak Amel pergi "Woy.. Mau kemana lagi lo, sampe ijin2 formal gitu, pake surat-suratan segala"

"Mau liburan dong, ke Lombok". Kata Aruna dengan senyum lebarnya

"Ck.. Bilang aja bulan ma...". Aruna membekap mulut Nawa "Shutt... Jangan keras-keras napa sih". Bisik Aruna lalu membawa Nawa melewati pintu belakang Toko.

"Ih apaan sih.. pake bekap-bekap segala". Nawa melepas tangan Aruna

"Lagian ngapain juga lo ngomongnya keras bgt, pelan-pelan bisa kan. Kalau ada yang dengar gimana coba".

Nawa mengendikkan bahunya "Seneng banget yang mau ke Lombok, lupa.. yang kemarin katanya ogah-ogahan sama pak suami". Cibir Nawa

"Dihh.. Yang penting liburan gratis dong, iri bilang boss...". Balas Aruna

"Awas nanti jatuh cinta loh".

Aruna tertawa "Apa??? Nggak mungkin si.. Walaupun dia ganteng, tapi dingin, cuek. Bukan tipe gue. Dah gue pulang dulu, mau packing. Tenang aja besok gue bawain oleh-oleh yang banyak buat lo". Ucap Aruna lalu berbalik pergi meninggalkan Toko

"Jangan lupa bawain gue mas-mas bule Run.." Teriak Nawa yang dibalas lambaian tangaan dari belakang.

* *

Aruna memilih baju yang akan dibawanya. Setelah memastikan semuanya sesuai, ia mulai melipatnya rapi, lalu memasukkan ke dalam koper.

Kemudian terdengar suara pintu di ketuk, Aruna melangkah lalu menarik handle pintu. Dilihatnya Bi Surti di depan pintu kamarnya.

"Permisi Nona, ada Tuan Besar di bawah mau bertemu Nona Aruna".

"Papa?" Bi Surti mengangguk

Aruna menggaruk tengkuknya bingung karena masih canggung kalau bertemu dengan Pak Agung.

"Em.. Apa saya bisa minta bantuan Bi".

"Tentu Non, ada apa ?"

"Tolong selesaikan packing saya, tadi sudah saya siapkan semuanya tinggal masukin ke dalam koper". Bi Surti mengangguk sambil tersenyum

Aruna pun meninggalkan Bi Surti beranjak turun untuk menemui ayah mertuanya.

"Malam Pak, apa ada masalah?". Tanya Aruna ragu-ragu saat sampai diruang tengah menatap sang ayah mertua

"Loh.. Panggil Papa dong, saya ini sekarang ayah kamu juga. Tenang, nggak usah sungkan. Sini duduk". Aruna tersenyum canggung lalu duduk di samping Pak agung

"Gimana? Betah tinggal sama Raka disini ?". Pertanyaan Pak Agung membuat Aruna menoleh

"Em.. betah kok Pak, eh Pa". Jawab Aruna

Sebelum Pak Agung melanjutkan pertanyaannya yang terkesan seperti mengintrogasi terdengar suara langkah kaki dari belakang.

"Ada apa Papa kesini malam-malam?".

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!