NovelToon NovelToon
Selir Jenderal Perang

Selir Jenderal Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Dark Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bella Bungloon

Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.

***

Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.

Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.

Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?

Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella

TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 006

Malam ini di kediaman peony, lilin merah masih menyala, melemparkan bayangan panjang di dinding kamar mewah. Tirai bordir bunga peony belum tersibak, dan seorang wanita mengenakan hanfu merah anggur duduk diam di tepi ranjang.

...

Setelah seorang wanita menikah atau di angkat menjadi selir, ia akan di pindahkan ke tempat tinggal baru. Lalu akan mengalami malam pertama bersama pria itu sebagai simbol penerimaan atau pengakuan.

"Aku tidak berharap kau datang... Tapi setidaknya berikan aku muka, Hang Tianyu."

Meski Jie Xieye tidak mengharapkan kehadiran pria itu, tapi setidaknya dia muncul untuk memberikannya muka, ini bukanlah kehidupan sederhana, bukan keluarga biasa. Mereka yang memiliki jabatan dan wajah yang akan di segani. Jika malam ini Hang Tianyu benar-benar tidak datang mengunjungi kediamannya, itu sama seperti penghinaan.

Namun, hingga lilin hampir habis, pria itu tak memunculkan batang hidungnya. Justru suara-suara dari luar kamarnya yang terdengar menghina dirinya.

"Apa Jenderal Agung benar-benar tidak datang?"

"Apa yang kau harapkan dari selir rendahan seperti itu? Jenderal pasti sangat jijik datang ke sini. Jenderal Agung adalah pria yang setia, wanita ular itu pasti menggoda nya!"

"Kau benar, jika pengangkatan selir ini kehendak jenderal, pasti beliau akan datang untuk menghabiskan malam pertama."

Di dalam kamar, Jie Xieye mengepalkan tangannya. Wajahnya perlahan menggelap. Bisik-bisik para pelayan yang menghina nya, begitu tajam melebihi belati.

"Sudah cukup!"

Jie Xieye bangun berdiri, dadanya naik turun, dan urat di lehernya menegang.

"Lupakan perasaan orang lain, jika kamu tidak ingin terus di injak, Xieye! Sekarang, kau bukan hanya harus menjaga harga dirimu, tapi harga diri anak dalam kandungan mu, Xieye!"

Jie Xieye kemudian melangkah menuju pintu. Sorot matanya berkilat, bukan hanya ada kemarahan tapi tekad yang membara. Tekad untuk melindungi dirinya dan calon anaknya.

Dengan gerakan kasar, Jie Xieye mendorong pintu kayu besar itu hingga terbuka lebar. Membuat para dayang di luar Kediaman nya terkejut. Sebagain di antara mereka ada yang cepat-cepat menunduk, tapi sebagian lainnya mengangkat wajah angkuh dengan senyum sinis tanpa sopan santun.

Jie Xieye menghampiri mereka, sorot matanya tajam menghunus.

"Apa yang kalian bicarakan?" Suaranya tenang tapi mengandung badai.

Salah satu datang yang paling angkuh bernama Moye, semakin angkuh mengangkat kepalanya dengan tertawa mencemooh.

"Apa lagi selain membicarakan nasib seorang selir yang tidak di sentuh di malam pengangkatannya? Jenderal Hang pasti tidak Sudi mendekati wanita murahan seperti mu."

Jie Xieye menunduk, wajahnya menggelap dengan aura dingin mengelilingi nya. Tangannya mengepal dan dengan gerakkan cepat melayang menampar pipi pelayan angkuh itu hingga terjatuh.

Plak!

Suaranya begitu nyaring. Semua dayang terlihat melebarkan pupil mata terkejut, tidak menyangka dengan apa yang di lakukan tabib Jie yang biasanya selalu tenang dan lembut.

Moye memegang pipinya. Matanya membelalak marah. "Berani sekali kau—! Kau pikir siapa dirimu? Hanya tabib rendahan yang menjebak dan menggoda—"

Bugh!

Jie Xieye menen dang dagu Moyu hingga terjatuh ke lantai. Sorot matanya dingin dan tajam.

"Yang rendahan adalah kau. Jika mulut busuk mu masih berani menyebut kata itu, akan ku tarik li dah mu keluar dari mulutmu!"

Nada ancaman dan intimidasi yang begitu menakutkan membuat para dayang lain membeku di tempat. Sementara sang dayang angkuh–Moyu, tampak terdiam menahan amarahnya.

"Siapa lagi yang ingin menghinaku?" Jie Xieye menatap para dayang itu tajam. "Cepat lakukan! Dan saat itu juga... aku akan mengupas lidah dan mulut kalian!" Ancam Jie Xieye mengeluarkan sebuah bel4ti dari lengan bajunya.

"Selir Jie, mohon tenangkan diri Anda."

Sebuah suara berat terdengar mendekat. Mereka semua menatap ke sumber suara.

Wuxi tangan kanan kepercayaan Jenderal Hang Tianyu, melangkah lebar mendekati mereka. Setelah sampai di hadapan Jie Xieye, dia membungkuk memberi hormat dan salam, begitu juga para pengawal di belakangnya yang membungkuk hormat.

"Tolong jangan biarkan amarah Anda menyakiti Anda, nyonya." ujar Wuxi, kepalanya menoleh ke arah para pelayan yang gemetar ketakutan.

"Tangkap semua dayang yang telah lancang dan tidak tahu tempat itu. Hukum mereka dengan seratus cambukan," Wuxi memberi isyarat para pengawal untuk menangkap para dayang itu.

"... Dan ingatlah, tidak ada satupun yang berhak menghina nyonya kami."

Para pengawal segera menangkap para dayang itu dan membawanya keluar dari kediaman Peony untuk di hukum malam itu juga.

"Selir Jie, apa Anda baik-baik saja?" Tanya Wuxi kemudian, tatapannya menatap Jie Xieye dengan khawatir. Dia sempat mendengar dan melihat keributan itu. Dan ia khawatir akan mempengaruhi kehamilan Nyonya barunya.

Jie Xieye terdiam sejenak. Tatapan nya tampak kosong, tapi kemudian menatap tangannya yang bergetar.

"Apa aku... Baru saja memukul seseorang?" Gumamnya masih tidak percaya.

Tangannya yang biasa ia gunakan untuk menyelamatkan seseorang, tangan yang selalu mengobati seseorang. Malam ini— di gunakan untuk melukai seseorang?

Wuxi maju selangkah lebih dekat dengan Jie Xieye. Dengan nada lembut dia mulai berbicara.

"Anda tidak bersalah, Selir Jie. Itu bentuk perlindungan diri, dan memang sudah seharusnya Anda melawan."

Jie Xieye mengangkat wajahnya, menyapa Wuxi yang juga tengah menatapnya. 'Melawan', perlindungan diri?

Lamunan Jie Xieye buyar saat Wuxi kembali berbicara. "Selir Jie, Jenderal Hang tidak hadir malam ini karena ada urusan mendesak, mohon Anda memaklumi nya."

Jie Xieye tersenyum miring. Urusan mendesak?

"Satu lagi, Selir Jie. Saya akan menjadi orang Anda. Mulai sekarang, saya bertugas untuk melindungi Anda," Wuxi mengangkat tangannya, seorang gadis muda muncul dari belakang punggungnya dan membungkuk memberi salam hormat pada Jie Xieye.

"Hamba bernama Rongyi, mohon bimbingannya, Nyonya."

Jie Xieye tidak menjawab. Hanya menatap gadis itu dari atas hingga bawah.

"Rongyi, bawa Selir Jie beristirahat." Perintah Wuxi kemudian.

Gadis itu hanya mengangguk dan menghampiri Jie Xieye. Keduanya kemudian masuk ke dalam kamar.

 Lilin itu masih menyala, tapi cahaya di hati Jie Xieye telah berubah warna.

 Jie Xieye duduk di tepi ranjang. Tangannya mengusap perutnya lembut.

"Melawan dan melindungi diri. Benar, aku tidak perlu lagi menjaga perasaan orang lain. Aku harus menjadi kuat, aku harus bisa melindungi diriku dan calon anakku!"

...***...

Seorang pria berjubah militer melangkahkan kakinya melewati lorong-lorong. Wajahnya tampak lelah dan kacau, meski yang sebenernya sangat kacau adalah hati dan pikiran nya.

Langkahnya terhenti di atas jembatan kayu di atas kolam ikan. Di depan jembatan adalah dua arah jalan yang berbeda. Sebelah kanan adalah jalan yang menghubungkan ke kediaman Phoenix milik Le Chieli. Dan sebelah kiri adalah kediaman Peony. Yang sekarang menjadi milik Jie Xieye.

"Xieye..." Suara nya lirih menyebut nama itu.

Benar, seharusnya malam ini ia datang mengunjungi kediaman selir barunya. Meski dia tidak mencintai Jie Xieye, tapi setidaknya dia harus datang malam ini untuk memberikannya muka pada semua orang.

Langkah kakinya perlahan berbelok ke arah kiri, berniat pergi ke kediaman Peony. Tapi lagi-lagi langkahnya menjadi berat.

"Bukankah jika aku datang, aku hanya akan semakin melukai nya?"

Sembari menghela nafas panjang, pria itu berbalik dan memilih menuju kediaman Phoenix, menemui istri sah nya.

"Maafkan aku, tabib Jie ..."

...***...

Sementara itu, di kediaman Phoenix, Le Chieli terlihat gelisah di atas tempat tidurnya. Pikirannya melayang, membayangkan apa yang akan terjadi malam ini di kediaman Peony, antara Jie Xieye dan suaminya?

"Apa yang aku pikirkan? Mereka pasti sedang bersama." Gumamnya lirih.

Meski dia yang meminta Hang Tianyu untuk membawa kembali Jie Xieye dan menjadikan sahabat nya itu selir suaminya. Wanita mana yang benar-benar ikhlas melihat suaminya bersama wanita lain?

Di saat hati dan pikirannya bertarung. Qiaoyu, dayang pribadi nya datang memberi pesan.

"Nyonya, Jenderal Hang dalam perjalanan ke mari.

Le Chieli bangun dan duduk, kening nya berkerut. "Hang Tianyu dalam perjalanan kemari? Bukankah seharusnya dia di kediaman Peony?"

"Nyonya?" Panggil Qiaoyu saat melihat Nyonya nya melamun.

Le Chieli tersentak, lalu meminta Qiaoyu keluar. Setelahnya wanita itu merapikan pakaiannya.

...

"Kenapa harus aku? Mengapa aku harus mengerti perasaan semua orang? Mengapa harus aku yang menerima ini, Jenderal Hang!"

Kata-kata Jie Xieye selalu berputar dalam kepalanya. Bagai belati yang menyayat hatinya. Sorot matanya yang terluka, membuatnya tidak bisa memandang nya lebih lama.

Selain menjadi sahabat istrinya, Jie Xieye adalah tabib yang selalu siap membantu semua orang yang memerlukan bantuannya. Kaisar, bahkan pernah memujinya, saat di mana Jie Xieye mengobati para prajurit yang terluka.

Jie Xieye yang selalu tersenyum lembut, tutur katanya santun, dan sorot matanya selalu memancarkan sinar yang ceria. Tapi, dia telah merampas segalanya. Tabib lugu itu harus menanggung semua keegoisan istrinya.

"Aku akan segera bertemu Le Chieli, mengapa terus memikirkan nya?"

Hang Tianyu menghela nafas. Dengan perlahan langkahnya masuk ke dalam kamar Le Chieli. Tatapan nya menelisik, mencari keberadaan istri tercintanya.

Le Chieli sepertinya masih belum menyadari keberadaannya. Wanita itu berdiri di depan meja rias, wajahnya terlihat serius memikirkan sesuatu.

Tanpa sepatah kata, Hang Tianyu langsung memeluk Le Chieli dari belakang. Pria itu bisa merasakan tubuh istrinya yang sedikit tersentak kaget.

"Apa yang kau pikirkan... sampai tak sadar aku sudah datang?” bisiknya pelan di telinga istrinya.

Le Chieli mengerjapkan matanya pelan, lalu melepaskan pelukannya dengan perlahan, kemudian berbalik dan menatap pria itu.

"Suamiku, seharusnya malam ini kamu berada di kediaman Peony. Mengapa kamu ke sini? Xieye pasti sedang menunggu mu.

Tatapan Tianyu berubah dalam, tetapi ada kelam yang sulit dijelaskan di matanya. Ia lalu menggeleng pel

"Sayang... bukankah aku sudah menuruti keinginanmu. Membawanya kembali, mengangkatnya sebagai selir, dan memberinya tempat?”

Le Chieli mengangguk pelan.

“Sekarang... bisakah aku meminta sesuatu darimu? Biarkan aku tidur di kediamanmu malam ini.”

Nada suaranya lelah. Bukan hanya karena tubuhnya, tapi karena hati dan pikirannya yang kacau.

Le Chieli ingin menolak, bibirnya sempat terbuka—namun kata-kata itu tertahan. Hang Tianyu sudah berjalan ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya di sana.

Ia hanya bisa menghela napas panjang, lalu melangkah mendekat. Namun ketika ia sampai di sisi ranjang, Hang Tianyu menarik tangannya.

"Aku mencintaimu,"

Le Chieli tidak bisa menolak, saat Hang Tianyu mulai memberikan nya sentuhan. Pikirannya juga masih kacau karena tekanan ibu mertua. Tapi, setidaknya sentuhan Hang Tianyu bisa merilekskan tubuh dan pikirannya.

Hang Tianyu menahan dua tangan Le Chieli di atas kepala itu, sorot matanya menatap penuh rasa ingin pada wanita di bawahnya.

Sayangnya...

"Jie Xieye.... Mengapa itu menjadi kamu tabib Jie?!"

1
MommyRea
hadir Thor.. baru Nemu karyamu..😊
MommyRea: ok .. semangat update nya ☺️
IG@bella_bungloon: hallo, kak ^^ selamat datang dan selamat membaca. semoga terhibur yaa, terus ikuti perjalanan para tokoh di novelku 💅😌 jangan lupa mampir di karyaku yang lain
total 2 replies
Marvell Indra
apa chieli lupa dengan apa yang dia dilakukan sahabatnya?
dan jika sekarang suaminya membuka hati untuk tabib jie apakah itu juga salah tabib jie??
Kusii Yaati
kak ceritanya jangan tegang tegang terus dong... ganti suasana gitu yang romantis,aq membacanya ikut tegang... para pemain wanitanya juga nekat nekat dan penuh ambisi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya 😩
IG@bella_bungloon: itulah realita kehidupan di kehidupan zaman itu kak:) romantis scene ya? masalahnya kehidupan aku gak pernah ke dapetan episode romantis, masa mereka pada romantis?😌💅
total 1 replies
Marvell Indra
hati chieli mulai ada api ni... bahaya...
jendral Hang khawatir pada anaknya atau ibunya
Marvell Indra
siapa TUAN yang berkhianat itu??!!
hanya author yg tau..🤔
Kusii Yaati
setampan apa sih hang tianyu sampai di perebutkan sepupu sepupunya sendiri...
aq malah ngeri membayangkan kehidupan xieye di sana bahkan nyawanya dan bayi yang dalam kandungannya pun jadi target 😩
Marvell Indra
penyakit datang,,, jeng,jeng,jengggg..
Marvell Indra
semangat thor💪
Kusii Yaati
aq gemes banget sama Tianyu sumpahhh pengen nonjok wajah Tianyu 😤
Kusii Yaati
yang kuat tabib jie, jangan lemah atau kau akan di remehkan terus sama tianyu🥺....Hang Tianyu lambemu tak leleti sambel lho, bukannya menenangkan istrinya malah menuduh yg bukan bukan 😤 masih untung tabib jie dan kandungannya tidak apa apa
Kusii Yaati
kayaknya ada aroma aroma cemburu nih... nggak suka istrinya dekat dengan rivalnya 😏
Marvell Indra
jendral Han dirimu, mempertahankan harga diri atau cemburu??!
Marvell Indra
faster up thor...💪
Marvell Indra
ada peran antagonis lagi,,, jeng,,,jeng,,,jeng..
Kusii Yaati
rasanya pengen tak cubit ginjalnya jendral hang...😩
Kusii Yaati
siapa lagi yang berniat jahat pada tabib jie Thor... padahal xieye tidak pernah menyakiti atau menyinggung orang lain 🥺
Kusii Yaati
akhirnya diri mu up juga Thor...ku kira lupa 😁
Marvell Indra
walaupun hanya selir, dia juga ibu dari anakmu hang tianyu.🤬
aku kok gemesss😡😡
kira2 siapa pembunuh bayar itu ya?!🤔
Marvell Indra: gemes pengen tak gethok kepalanya, biar otaknya waras sedikit gitu
IG@bella_bungloon: kak?? apa yang gemesin dari Hang Tianyu?🥺 dia itu nyebelin loh. tapi makasih yaa udah mampir dan support karya aku, ikuti terus perjalanan Jie Xieye🌹
total 2 replies
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Marvell Indra
up terus thos💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!