Kawin Kontrak

"Mau masak apa ya" kata Sara sambil memikirkan apa saja yang akan dia masak. Karena di kulkas hanya ada daging ayam, dia putuskan memasak ayam kecap dan nasi goreng serta telur ceplok. Tak lupa dia membuat sayur cap cai.

Sara fokus memasak sampai sejam dia hampir selesai membuatnya. Karena sudah pukul enam lewat, Sara menyiapkan di meja yang akan mereka makan dan menaruhnya di tempat bekal sebagian yang akan dia bawa. Setelah selesai, bintang naik ke atas dan mulai bersiap siap akan ke kantor.

"Kamu sudah siap" kata dimas yang juga sudah keluar dari kamarnya bersamaan dengan Sara

"Iya. Ayo makan dulu saya sudah siapkan di meja" kata Sara yang mengikuti langkah dimas ke bawah.

"Iya."

Mereka sampai di meja makan dan sudah tersedia nasi goreng dua porsi.

"Itu apa" kata Dimas menunjuk ke arah rantang yang sudah siap di meja.

"Itu bekal saya"

"Kenapa cuma satu"

Dimas baru akan menjawab, Tak lama asisten han nampak. Dimas tidak jadi melanjutkan kata katanya tadi yang akan dia keluarkan.

"Selamat pagi tuan dan nona" sapa asisten han

"Pagi Han sini makan sama sama. Kamu belum sarapan kan?" Kata Sara

"Tidak usah nona. Saya sarapan di kantor saja"

"Tidak boleh nolak rejeki. Sini makan" Sara melangkah dan menarik tangan asisten han

"Cepatlah sini makan" kata dimas

"Baik"

Sara mengambilkan makan buat han

"Dia bisa ambil sendiri" kata dimas yang melihat Sara antusias menyuruh asisten han makan.

"Memang kenapa. Tamu itu harus dihormati. Iya kan han"

"Eeee tapi tidak usah repot repot nona. Saya bisa sendiri mengambilnya" kata asisten han yang tersenyum melihat Sara.

Sedang orang yang senyum melihat istrinya tidak suka. Dimas memakan makanannya dengan rasa sedikit emosi tapi tak menyadarinya. Sedangkan asisten han sadar akan hal itu makanya dia memanas manasi tuannya itu.

Mereka makan dengan diam. Setelah makan dimas hanya diam keluar dan naik ke mobilnya tanpa menunggu asisten han.

"Nona terima kasih makanannya. Makanannya enak" kata asisten han sebelum pergi mengikuti atasannya

"Sama sama han."

"Saya duluan ya, nanti ada yang marah kalau saya lama"

"Iya pergilah hehe"

Asisten han pun keluar dan naik ke mobil

"Kenapa lama sekali" kata dimas

"Maaf, saya pamit dulu ke nona Sara"

"Alasan kamu. Jalankan mobilnya"

"Baik"

Mobil pun melaju menuju ke kantor. Sara juga sudah mulai keluar dari pekarangan rumahnya setelah membersihkan piring kotor yang sudah mereka pakai makan.

*****

"Ra besok kita kan libur ni. Jalan yuk" kata Dina

"Mmmm oke. Kita mau kemana memangnya?"

"Gimana kalau kita jalan jalan di mall saja"

"Oke. Kita ketemu disana saja ya"

"Oke sip. Jam sepuluh ya"

"Siap"

Perbincangan sebelum melakukan pekerjaan.

Di ruangan Dimas

"Sayang besok kan kamu libur selama dua hari, jalan jalan keluar kota yuk" kata Sintia

"Mm mau kemana" kata Dimas

"Gimana kalau kita ke Bogor saja. Suasana disana enak buat jalan jalan"

"Ya udah. Kita nginap di vila saya saja"

"Yeeeiiiii makin sayang dee."

"Sayang minta uang dong. Saya mau beli perlengkapan untuk ke Bogor besok"

"Uang kamu sudah habis, kemarin saya berikan kamu uang dua ratus juta kamu habiskan semua dalam sehari?"

"Iya sayang. Kebutuhan aku kan banyak. Kemarin saya gunakan untuk beli tas"

"Berapa lagi kamu mau minta"

"Saya mau lima puluh juta saja sayang. Boleh ya" katanya dengan manja

"Baiklah"

"Makasih". Sintia mencium bibir Dimas karena sangging senangnya

"Ya sudah saya pergi dulu sayang ya. Ingat jangan lupa kirim"

"Iya"

Sintia keluar dari ruangan Dimas. Saat dilantai bawah dia bertemu dengan bintang.

"Hei tunggu." Kata Sintia memanggil Sara yang berjalan bersama Dina

"Anda memanggil saya" kata Sara

"Siapa lagi yang cupu disini kalau bukan kamu"

"He nona jaga ya mulut anda. Apa tidak ada kata sopan yang bisa anda keluarkan lewat mulut merah itu" kata Dina geram mendengar Sintia mengolok Sara

"Sudahlah. Biarkan saja dia" kata Sara menenangkan dina

"Saya tidak ada urusan sama kamu" kata Sintia sambil menunjuk dina

"Ada apa nona memanggil saya"

"Kamu ini Sara kan. Yang bermimpi mau jadi ratu di kehidupan Dimas"

"Apa maksud anda"

"Tidak usah sok polos kamu. Ingat ya, dihati Dimas hanya ada saya. Dan tidak akan ada wanita lain. Camkan itu baik baik. Penampilan kamu saja seperti ini. Muka tidak ada bagus bagusnya. Beda jauh dengan saya. Dasar cupu" kata Sintia yang memakai Sara. Tanpa mendengar bantahan Sara, Sintia pergi begitu saja.

"Dasar perempuan sinting. Susu mau tumpah begitu di banggakan. Muka pas Pasan tidak nyadar. Iii cantik seperti nenek lampir" geram Dina

"Sudah sudah. Ayo kita ke kembali ke ruangan"

Saat memasuki lift

"Ra perempuan tadi bilang nama pak Dimas, ada apa antara kamu dengan pak Dimas"

"Aduh bagaimana ini," batin Sara yang gugup dengan pertanyaan Dina

"Kenapa diam. Jangan bohong ya ra. Aku tahu pasti ada yang kamu sembunyikan." Kata Dina menyelidiki

"Mungkin Dina bisa jaga rahasia. Tidak mungkin saya sembunyikan terus dari dia." Batin Sara

"Nanti saya ceritakan pulang dari kantor kita cari tempat ya. Sekarang kita keruangan dulu. Saya ada bekal. Kita makan sama sama"

"Kamu janji ya"

"Iya tidak percaya amat"

"Oke."

*******

"Tuan tidak lama lagi akan ada rapat bulanan." Kata asisten han

"baiklah."

Dimas dan Han mulai berjalan keluar menuju ke ruangan rapat.

"Selamat siang pak?" Kata Dina dan Sara yang bertemu di lift

" Selamat siang" jawab Dimas

"Nona anda mau kemana," kata asisten han

"Kami mau keruangan rapat pak. Ibu Siska menugaskan kami" kata Sara

" Oww oke. Ayo kita sama sama ke ruangan"

"Iya pak" kata Dina

Dan tak lama muncul juga Doni.

"Hai ra, din" sapa Doni

"Hai don" kata Sara

"Kalian mau keruangan rapat juga"?

"Iya"

"Baiklah ayo kita semua kesana" kata asisten han

"Baik pak" kata Doni

Dimas berjalan dan diikuti oleh mereka dibelakang.

Dan tak lama semua telah berkumpul.

"Baik selamat siang semuanya, saya harap kalian memaparkan laporan yang benar benar valid dan saya minta laporan yang benar benar lengkap. Dan saya persilahkan kalian semua memaparkannya" kata Dimas memulai rapat.

Semua yang mewakili unit masing masing memaparkan laporannya. Dan mulailah bagian keuangan yang akan memaparkan laporannya.

Dimas memperhatikan apa yang dipaparkan Sara. Dimas kagum akan kepintaran Sara. Dia mampu memaparkan laporannya dengan baik, walaupun dia terbilang karyawan baru tapi seperti sudah mahir dalam hal ini.

Semua yang dirasakan Dimas terhadap Sara, selalu dia tepis. Baik dia marah Melihat Sara dengan orang lain atau marah karena di cuekin, semuanya ditepis oleh dia.

"Baik terima kasih semuanya. Terima kasih sudah melakukan yang terbaik. Laporan kalian semuanya bagus. Saya harap kedepannya tambah bagus lagi. Dan ingat saya tidak menerima atau saya tidak mentolerir kalau ada yang membuat kesalahan di perusahaan saya ini. Apa kalian mengerti?" Kata Dimas panjang lebar

"Iya pak" jawab semua yang berkumpul

"Baik rapat kita akhiri. Silahkan kembali keruangan kalian masing masing.

Sara dan Dina pun berjalan keluar.

"Ra tunggu," kata Doni

"Iya kenapa,"

"Entar malam keluar jalan yuk"

"Maaf saya ada janji sama Dina mau keluar. Lain kali saja ya" kata bintang tidak enak hati menolak.