NovelToon NovelToon
ILMU PEMIKAT

ILMU PEMIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Wanita
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Puspa adalah seorang janda berusia 25 tahun yang secara tidak sengaja menemukan sebuah pusaka mistis.

pusaka itu memiliki ilmu pemikat yang sangat kuat, dengan bermodalkan pusaka itu Puspa membuat sumpah, "semua lelaki bajingan harus mati!"

Puspa membuat sumpah seperti itu karena dia dulu hanya di buat mainan oleh mantan suaminya Alexander seorang pengusaha dari jakarta, akankah Puspa berhasil balas dendam kepada Alexander bermodalkan sebuah Pusaka yang berbentuk Tusuk Konde itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dilema

Sementara itu Endra dan Puspa terlihat terus saling mengobrol.

Endra bertanya kepada Puspa, "Puspa, kalau kamu pengangguran mengapa kamu tidak bekerja di tempatku saja?"

Puspa sedikit tercengan dengan apa yang di ucapkan oleh Endra.

Puspa sedikit tercengang dengan apa yang di ucapkan oleh Endra.

"Di tempat anda, mas?" Tanya Puspa dengan dahi yang berkerut.

Endra mengangguk, "benar, aku memiliki beberapa restoran mengapa kamu tidak bekerja di tempatku saja?"

Puspa benar-benar gugup saat ini, dia sama sekali tidak menyangka akan di tawari pekerjaan oleh Tuan Muda ini.

Namun karena sungkan puspa tidak menolak secara langsung, dia hanya berucap, "baik, nanti akan saya pertimbangkan, mas.."

"Kalau begitu tolong bawa ini, kalau ada apa apa kamu bisa menghubungiku." Ucap Endra sambil menyerahkan sebuah kartu nama kepada Puspa.

Tidak lama setelah itu Puspa memilih untuk pamit, dan pulang menuju ke kosannya.

Ketika puspa benar benar sudah meninggalkan halaman cafee itu prapto pelayan Endra itu datang dan berdiri di samping Endra.

Tiba tiba Endra berucap kepada prapto, "aku ingin kamu menyelidiki wanita itu, secepatnya!"

Prapto terlihat tersenyum, kemudian berucap, "tentu tuan, dengan senang hati saya akan melakukannya. Orang Tua anda pasti akan senang apabila mendengar hal ini..."

"Ayo kembali ke rumah!" Perintah Endra.

"Baik Tuan Muda.."

***

Tidak lama kemudian puspa sudah tiba di kamar kosannya, dia dengan cepat berganti pakaian dengan daster sederhana miliknya.

Wajahnya menunjukan ekspresi sedikit cemas, "waduh, seharusnya aku tidak ke tempat itu..." puspa selama ini memperhatikan tatapan endra yang penuh harap.

"Pesona yang di keluarkan Tusuk konde itu sangat kuat, sebaiknya aku harus menjaga jarak dari laki-laki." Ucap Puspa.

Puspa mengambil kartu nama Endra dan langsung membuangnya ke tempat sampah. Setelah itu Puspa segera tidur.

***

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Puspa langsung mandi dan mempersiapkan dirinya. Dia ingin menuju lamongan untuk mencoba mencari pekerjaan.

Dengan menggunakan motor satu-satunya puspa segera menuju ke arah selatan, setibanya di lamongan kota puspa langsung menyebar beberapa amplop coklat yang berisi surat lamaran kerja.

Tepat ketika jam menunjukan 12 siang Puspa menuju ke restoran cepat saji untuk membeli makan siang.

Setelah mendapatkan makanannya puspa duduk di sebuah meja sendirian, ketika Puspa sedang asyik menyantap ayam krispi miliknya, mata Puspa mengarah ke arah pengemis yang sedang berada di bawah pohon. .

Pengemis itu terlihat berambut putih panjang dan juga memiliki jenggot putih panjang. Dia duduk di bawah pohon berlindung dari teriknya panas sinar matahari. Matanya terpejam dengan punggung yang bersender di pohon belakangnya.

Melihat seorang kakek Tua yang kelaparan rasa iba memenuhi hati Puspa, ekspresi kelaparan yang di tunjukan kakek Tua itu persis seperti ekspresi puspa saat dia kelaparan dan masih menjadi sales beberapa minggu yang lalu.

Puspa kemudian berdiri dan menuju ke pelayan restoran untuk membeli sebungkus makanan.

Puspa kemudian menyebrang jalanan lamongan yang cukup padat untuk memberikan makanan itu kepada pengemis.

"Pak, ini untuk anda..." ucap Puspa yang membangunkan pengemis itu dari pejaman matanya.

"Eh?" Puspa sedikit kaget ketika melihat sorot mata pengemis itu tidak seperti sorot mata pengemis pada umumnya. Meskipun pengemis itu memiliki tubuh yang kurus, rambut yang kusam dan gondrong, namun sorot mata pengemis itu sangat tajam.

Pengemis itu tersenyum kemudian berucap, "terimakasih wanita muda..."

"Ah, ya pak..." ucap puspa dengan respon canggungnya. Puspa kemudian berdiri dan hendak pergi dari pengemis itu, namun puspa menghentikan langkahnya saat pengemis itu berucap.

"Sepertinya kamu adalah wanita polos yang tidak tahu apapun. Hmmm, kamu sedang di ikuti..." ucap pengemis itu.

"Eh? Aku sedang di ikuti?" Puspa sedikit terdiam, wajahnya memandangi pengemis itu dengan tatapan tidak percaya.

Kemudian pengemis itu berucap, "akh adalah seorang petapa yang sedang menjalankan tapa khusus, dalam tapaku aku harus membantu siapa saja yang memberikanku makan siang...."

Puspa terperanjat kaget mendengar ucapan dari pengemis itu.

Pengemis itu tertawa ringan, "hehe, sepertinya kamu masih belum mempercayaiku, aku bisa merasakan kamu memiliki ilmu pemikat yang sangat kuat, namun sepertinya kamu tidak bisa mengontrol ilmu pemikat milikmu..."

"Ba... bagaimana bisa?!" Puspa benar benar tercengang dengan tebakan pengemis itu tentang ilmu pemikat dan puspa yang memang tidak bisa mengendalikannya. Sebenarnya Puspa sendiri tidak mengamalkan ilmu pemikat namun ilmu itu berasal dari Tusuk Konde Sekar Melati miliknya, namun tetap saja bagaimana mungkin pengemis ini bisa tahu? Sebagai seseorang yang tidak mengerti tentang kesaktian dan hal mistis ini benar-benar sangat aneh bagi Puspa.

"Saat ini bukanlah saat yang tepat untuk berbicara, orang yang mengikutimu masih mengamati kita, nanti tengah malam kita bicara. Di mana rumahmu?" Tanya pengemis itu.

Puspa sebenarnya merasa was-was saat pengemis itu menanyakan rumahnya karena takut ada apa-apa, namun tetap saja puspa merasa penasaran tentang siapa yang mengikutinya.

"Saya tinggal di jalan pantura, kosan anggrek.."

"Baik, tunggu aku di jalan Raya depan kosanmu, aku akan berada di sana saat tengah malam, sekarang pergilah dengan normal dan jangan terlihat kaku, jangan biarkan orang yang mengikutimu curiga terhadap pembicaraan kita."

Puspa menganggukan kepalanya, "ba.. ba.. baik!" Ucap puspa sambil berbalik dan meninggalkan tempat ini.

***

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 10 malam, seorang pemuda tampan terlihat berdiri di depan dinding kaca di sebuah gedung tinggi memandangi pemandangan kota Lamongan.

Dia tidak lain tidak bukan adalah Endra.

Seorang pria paruh baya mendekat dari belakang sambil membawa beberapa berkas.

"Tuan Muda Endra, saya telah melakukan penyelidikan cepat terhadap wanita muda itu."

Kemudian prapto menyerahkan amplop coklat yang berisi surat lamar kerja milik Puspa, dan CV milik puspa.

Kemudian prapto berucap, "dia tidak bohong tentang nama dan kondisinya, dia memang bernama Puspa dan dia memang benar seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan, namun statusnya adalah janda karena di tinggalkan cerai."

Endra terlihat tersenyum sambil membaca surat lamaran kerja dan CV milik puspa. Kemudian Endra berucap, "aku tidak perduli dengan statusnya entah itu perawan atau janda, yang terpenting dia adalah milikku!"

"Benar Tuan Muda, yang terpenting anda harus segera memberikan penerus kepada Tuan Tua dan nyonya..."

***

2 jam terlewati, kini jam menunjukan pukul 12 malam tepat.

Pada saat ini puspa terlihat gelisah sambil mondar mandir di dalam kamar kosannya.

"Apakah aku harus keluar? Dan menemui petapa itu? Tapi bagaimana jika petapa itu bukan orang baik dan malah sama seperti dukun cabul itu?" Puspa masih bingung apakah dia harus keluar di tengah malam seperti ini sementara dia masih khawatir apabila petapa itu ternyata adalah orang jahat sama seperti mbah molo.

Di sisi lain puspa takut bahwa petapa itu orang jahat, namun di sisi lain puspa sangat penasaran mengapa petapa itu bisa mengetahui bahwa puspa memiliki ilmu pemikat yang sangat kuat, dan puspa juga penasaran tentang siapa orang yang di maksud petapa itu sedang mengikutinya.

hal ini benar-benar membuat Puspa dilema.

1
Miptah Grab
wisopati menghilang menggunakan ajian jijutsu shipuden dari naruto
Zoel Fandre
cerita wisopati kok hilang
Siti Nurjanah: Iya Nih Kak sampai tk cari2 di kolom pencarian, tetep gk ada
total 1 replies
princess Halu
thor novel wisopati mana ya kok gak ada, apa d hapus kalau iya kenapa d hapus, sudah asik2 bacanya kok d hapus.
..
lanjut thor😋
Aqlul /aqlan
nah kn ada yg salah tulisanya...heeemmmm
..
dawg, mimpi basah author nemang the best💀💀
..: canda tho😹😹
bedul: sialan
total 2 replies
mamamu
kenapa nggak nikah aja thor sugi sama puspa , biar puspa mualaf , hehe
mamamu: iya kak emang nggak boleh terpaksa , maksudnya kayak dia dapat pencerahan apa gimana gitu thor
bedul: kalau mau masuk islam ngga boleh karena terpaksa kak, harus karena Allah. itu setahu saya sih🙏🙏🙏
total 2 replies
Anonymous
wah, wah, wah, ternyata si surti ini si sugi yang nyamar toh
..
ok?
Tini Nurhenti
mw baca ttg sugi ah ,penasaran gmna awalnya /Grin//Facepalm/
bedul: judulnya 'bukan penjual boneka biasa' jangan lupa mampir kak, hehe.
total 1 replies
Aqlul /aqlan
mainkan tusuk kondenya...tenang puspa raden mas sugi mengawasimu....entr diperjalan ketemu sama(aji/wisopati)...tmbh mnrik nich lnjut....
Aqlul /aqlan
puspa jodohnya sugi siiip nih...
Aqlul /aqlan
no comen ...lnjut
FiaNasa
apakah sebelumnya Endra anti prempuan ya
FiaNasa
aduh...apaan tuh Gatot subekri
FiaNasa
arogan sekali nyonya ini ya
FiaNasa
bukankah yg punya sudah bilang klau tusuk konde sudah menemukan sendiri tuan barunya
Aqlul /aqlan
mana sugi nich.....dibab ini hhhh lnjut
bedul: yang di cari sugi mulu, author kaga pernah... hhhhh
total 1 replies
Aqlul /aqlan
tenang puspa sugi nglindungin...aman...
Tini Nurhenti
tak kasi kopi biar tmbh semangat lgi cari kerjanya pus /Grin//Grin//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!