Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Mama berjalan ke depan,
Fadli berdiri dan mengalami mama,"Assalamu'alaikum tante maaf saya menganggu tante 🙏
"Wa'alaikumussalam nak, tante senang nak Fadli main ke rumah tante.
Silakan duduk nak.
Terimakasih tante.
Silvi datang meletakkan minum dan cemilan, silakan ustadz,
Terimakasih.
Hemm, Tante sebelomnya saya minta maaf. Saya datang ke sini karna saya mau menyampaikan niat saya sama tante.
Niat apa nak Fadli?
Maaf tante saya menyukai anak tante semenjak pertama kali kami ketemu.
Saya datang kemari karna saya ingin meminta izin sama tante untuk menjalin hubungan serius sama anak tante.
Nak Fadli sebelomnya tante mau bertanya, karna tante mempunyai dua orang anak perempuan. Nak Fadli menyukai Nayla atau Silvi?
Hemm Nayla tante.
Sebelomnya tante minta maaf, apa Nayla tau perihal niat nak Fadli?
Sudah tante, saya sudah berulang kali mengungkapkan niat saya kepada Nayla.
Apa jawaban Nayla?
Hemm, Nayla selalu jawab belom siap tante.
Tante sebagai orang tua Nayla gak bisa memutuskan, Karna ini menyangkut masa depan anak tante.
Tunggu sebentar ya nak tante panggil Nayla.
Iya tante.
Nama masuk ke dalam, Sil kakak mana?
Di kamar ma.
Mama mengetuk pintu kamar ku.
Tok, tok Nay boleh mama masuk?
Boleh ma pintu gak dikunci.
Nay ada Fadli di depan, temuin nak. Dia mau bicara denganmu.
Iya ma Nay pakai jilbab dulu.
Mama tunggu di depan ya.
Iya ma.
Aku memakai jilbab lalu ke depan.
*Assalamu'alaikum Fadli.
"wa'alaikumussalam nay"
Aku duduk di samping mama,
Nay, nak Fadli mau bicara denganmu.
Tadi nak Fadli sudah mengutarakan niatnya pada mama.
Kalian bicara aja dulu mama ke dalam bentar.
Kami sama-sama diam, gak ada yg berani memulai pembicaraan. Aku cuma menunduk begitu juga dengan Fadli.
Lima menit kami sama-sama diam.
Lalu hemmm Fadli membuka pembicaraan.
Hemmm Nay aku datang ke sini mau meminta jawabanmu.
Jawaban apa Nay?
Tentang kita Nay.
Hemmm kan sudah berulang kali aku katakan Fadli aku belom siap.
Belom siap dalam hal apa Nay?
Semuanya Fadli.
Nay apa kamu gak menyukai ku?
Aku hanya menunduk gak berani melihat wajahnya.
Jawab Nay apa karna kerjaan ku sebagai guru ngaji? kamu takut aku gak bisa buatmu bahagia?
Hemmm Fadli aku gak pernah melihat laki-laki dari kerjaannya tapi saat ini aku belom siap untuk berumah tangga Fadli. Aku berharap kamu bisa mengerti.
Nay aku suka sama kamu dari pertama kita kenalan. Setahun aku menunggu jawabanmu Nay.
Maaf Fadli aku sudah membuatmu menunggu dan kecewa.
Lupakan aku Fadli aku bukan yg terbaik untukmu.
Fadli berdiri, dan pamit pulang.
Aku balik Nay sampaikan salam ku pada tante.
Assalamu'alaikum.
Wa'alaikumussalam jawab ku sambil menahan air mata.
Setelah kepergiannya aku menutup pintu dan membawa gelas ke dapur.
Sudah pulang nak Fadli Nay? tanya mama.
Sudah ma.
Kok gak kasih tau mama Nay?
Fadli buru-buru ma.
Terus apa jawaban mu Nay?
Nayla gak bisa ma.
Ma Nayla masuk kamar duluan ya.
Lalu aku masuk kamar dan mengambil hp, aku mengirim pesan pada Fadli.
Assalamu'alaikum Fadli, Fadli aku minta maaf ya karna gak bisa menerima mu, aku berharap kamu gak membenci ku Fadli. Dan semoga kita masih bisa berteman seperti biasa Fadli.
Pesan ku terkirim dan centang dua tapi gak dibaca.
Mungkin dia marah pada ku.
Aku memandangi fotonya bersama remaja mesjid. Aku bergumam, sejujurnya Fad, aku juga suka sama kamu. Tapi aku takut Fad 😭