Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dewi Sekar Asih
Jaka membersihkan kamar Mang Boris dengan menggunakan masker, karena bau bekas dirinya masih membekas di sana , setelah bersih Jaka mengeluarkan bibit melati dan menaburkan nya pada lantai kamar mang Boris sampai habis , dengan bernyanyi kecil ia keluar dari kamar mang Boris .
" guru kemana?, kok ga ada?" tanya Jaka melihat meng Boris tak ada di dalam rumah, dan pelataran depan tempat biasa mang Boris duduk bersantai.
" ah masak aja lah" melihat mang Boris tak ada Jaka memutuskan untuk memasak, karena semenjak keluar dari ruang tapa dia belum makan apa apa.
sambil berdendang Jaka memasak, masakan sederhana, karena hanya sayuran, kalau ikan biasanya mereka akan memancing di sungai belakang yang masih banyak ikan gabus dan wader.
" Jakaaaaa" teriakan mang Boris menggelegar, Jaka yang sedang masak telur mata sapi pun kaget hingga spatula yang di pegangnya terlepas.
" ada apa guru" teriak Jaka dari dapur.
" kenapa kamarku malah berbau aneh begini!" teriak Mang Boris sambil berkacak pinggang .
" bau aneh gimana?" Jaka tak percaya dengan omongan mang Boris , ia melangkah mendekat
" ugh"
Jaka menutup hidungnya, kamar mang Boris mengeluarkan bau menyengat hidung, Jaka lupa bila bibit / biang minyak wangi harus di campur dengan air agar tak terlalu menyengat.
" he he he, maaf guru, tadi aku menaburkan bibit minyak melati" ucap Jaka nyengir, dan langsung berlari melihat mang Boris mengangkat gagang sapu .
" hei ,jangan lari kesini kamu, dasar murid geblek" mang Boris mengejar Jaka sambil mengangkat gagang sapu. Tentu saja Jaka terus berlari ia tak mau kepalanya benjol di pukul
hosh
hosh
Mang Boris ngos ngos san mengejar Jaka tak dapat dapat,
" eh bau apa ini" ucap mang Boris mencium bau gosong dari dapur .
" Waduuuh , guru sih, telurnya pasti mutung itu, " seru Jaka sambil berlari ke arah dapur , dapur sudah di penuhi asap hitam, dengan cepat Jaka mematikan kompor dan membuka jendela agar asap keluar .
Di atas kompor panci penggorengan sudah menghitam dan telur yang di masak Jaka sudah menjadi kerak mutung hitam tak akan bisa di makan.
" nah, ini bukan salah jaka guru, ini salah guru, kenapa Jaka lagi masak di kejar kejar" celetuk Jaka sambil membersihkan dapur yang berantakan , yah lelaki kalau masak pasti begitu, mengacak acak semua perabot dan bumbu.
" haduuuh" Mang Boris menepak jidatnya dengan kelakuan Jaka.
" ayo makan guru, tapi cuma pakai sayur kangkung" ajak Jaka, ia menyusun makanan di meja makan.
Yah begitulah mereka berdua, terkadang ribut , nanti akur lagi, tak lama ribut terkadang berkelahi tapi mereka saling menyayangi satu sama lain, Jaka bagai mendapatkan seorang ayah lagi, sedang mang Boris seperti mendapatkan anak
" kamu istirahat besok malam pelajari apa saja kekuatan yang ada di kain itu dan mutiara itu," saran Mang Boris setelah mereka selesai makan dan bersantai di beranda depan.
" memang apa kekuatan yang ada di dalam mutiara dan kain ini guru?" tanya Jaka penasaran
" aku juga tak tahu, tapi saat aku mencari siapa yang cocok dengan kedua pusaka itu, banyak organisasi yang mengincar kedua pusaka itu," ucap meng Boris menjelaskan
" ya guru, nanti aku akan mencobanya. " ucap Jaka bersemangat,
" apa kamu tidak capai?" tanya mang boris heran, Jaka baru saja selesai berpuasa mutih dan pati Geni
" tidak guru, aku tidak terlalu capai, nanti subuh aku akan mencobanya." sahut Jaka penuh semangat
" baiklah , tapi jangan di paksakan, aku mau beristirahat di ruang tengah dulu" ujar mang Boris ia masuk ke dalam rumah .
Jaka termenung sendiri, ia mengusap pelan kain yang mengikat perutnya .
Blash
Sesosok wanita muda dengan berpakaian keraton tiba tiba berdiri di hadapan Jaka
" ha....hantuuu" teriak jaka yang kaget dengan kemunculan wanita itu yang tiba tiba. Setelah berteriak ia pingsan karena kaget.
Wanita yang muncul terheran heran melihat Jaka pingsan.
" apa mukaku begitu menyeramkan??" tanya nya pelan entah bertanya pada siapa , ia mengeluarkan cermin dari ruang kehampaan ,
" eh, ya masih cantik, montok lagi" gumamnya narsis saat melihat pantulan dirinya di cermin.
" hmmm, dia pasti ketakutan karena aku datang tiba tiba di hadapannya ,eh, mustika itu menyatu dengan dirinya?? , apa ia yang berjodoh dengan mustika itu?, tapi kenapa penakut sekali" ucapnya, melihat ember berisi air ia menggerakkan tangannya .
Ajaib
Ember itu terbang dan mengguyur Jaka yang pingsan
" banjiiir , banjiiir" Jaka yang di siram terbangun dengan kaget dan gelagapan mengira air sungai di belakang rumah meluap.
" banjir batok mu!" tegur Wanita itu sambil menatap Jaka yang masih gelagapan karena air dari ember masih mengguyurnya
" kamu...., pingsan lagi ah" Jaka yang melihat wanita itu langsung memejamkan mata berpura pura pingsan, tapi mata batinnya melihat dengan jelas siapa sosok itu, ia ingin mengetahui apa yang akan di lakukan wanita itu .
" pingsan kok bilang bilang, udah puas ngeliatnya" tegur wanita itu sambil berlenggak lenggok memamerkan pinggulnya .
" he he he ,belum,eh, maaf keceplosan" ucap Jaka sambil membuka matanya ,
" dasar mata keranjang!" seru wanita itu kesal.
" ya maaf, lagian kamu datang tiba tiba, kamu siapa?" tanya jaka penasaran.
" aku Dewi Sekar Asih, pemilik pemegang dan pemilik tali pocong di pinggangmu itu" ucap wanita itu mengenalkan dirinya sambil menunjuk posisi kain yang ada di pinggang Jaka.
" ta...tali pocong!?" Jaka tergagap mendengar kain yang mengikatnya ternyata Tali Pocong.
" iya , apa lelaki itu ( mang Boris) tak memberitahukan dirimu?" tanya Dewi Asih heran
" hmm, guru memang begitu, ia pasti mengira aku tak mau bila ia berkata ini adalah tali pocong" sahut Jaka kesal, karena mang Boris tak memberitahukan tentang kain itu.
" sudah jangan di pikirkan, lalu apa maksudmu memanggilku?" tanya Dewi Asih,
" eh, siapa yang memanggilku, kepedean amat," gerutu Jaka karena ia tak merasa memanggil Dewi asih
" hmm, kamu mengusap pelan tiga kali kain itu, artinya kamu memanggilku!" seru Dewi Sekar Asih kesal, ia sedang dalam tidur panjang tiba tiba di panggil tapi tak di akui. Ia menggerakkan tangannya dan Jaka terbang menggantung , dengan posisi terbalik, kaki di atas, dan kepala di bawah.
" jadi kamu mau main main, ayo kita main , aku sudah lama tak bermain ," ucap Dewi Sekar sambil menggerakkan jarinya, posisi Jaka yang di atas dan dekat dengan wajah Dewi Sekar Asih, membuat ia mengagumi kecantikan Dewi Sekar Asih.
" kamu cantik Dewi" ucap Jaka tak sadar, ia spontan mengucapkan hal itu karena melihat Dewi Sekar Asih yang benar benar cantik dari dekat.
" dasar mata keranjang" ucap Dewi Sekar Asih dengan muka memerah.
" eh, hantu juga bisa tersipu!" celetuk Jaka, melihat pipi Dewi Sekar Asih merona menambah kecantikannya.
" kamu" Dewi dari tersipu menjadi malu, ia menggerakkan jarinya membuat Jaka berputar putar di udara.
" ampun Dewi, kamu kan memang hantu" teriak Jaka merasa pusing, karena di suruh atraksi salto di udara secara paksa
" bruk"
" aduuuh"
Jaka di jatuhkan dengan keras di tanah membuat Jaka mengaduh kesakitan
"Aku bukan hantu, tapi Putri dari keraton, sembarangan kamu" ucap Dewi Sekar Asih marah.
" ha ha ha ha, kalau kamu putri keraton , aku rajanya," Jaka malah tertawa mendengar ucapan Dewi Sekar Asih .
" terserah kamu mau percaya atau tidak , intinya aku ini putri dari jaman kerajaan lampau." ucap Dewi Sekar Asih, matanya menatap ke langit sekan mengingat kembali kehidupan masa lampau nya.