Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Mentari pagi bersinar melalui kanopi hijau pepohonan yang menaungi langit Lantai 30 dan memancarkan bercak-bercak cahaya pada rerumputan.
Sebuah retakan muncul di udara. Retakan itu mulai memanjang dan memperlihatkan dua sosok dan seekor binatang imut yang melayang di antara keduanya. Mereka adalah karakter utama beserta maskot tercinta kita.
"Kita sampai." kata Neon menapakkan kakinya di rerumputan.
"Di mana ini?" tanya Esentia melihat sekelilingnya.
"Memangnya kita mau menemui siapa sih?" tanya Phantaminum yang sudah mendarat di bahu kiri Neon.
Berasa jadi Ash yang bawa Pikachu, pikir Neon.
Neon yang berada di samping Esentia, menunjuk ke sebuah kapal besar yang sepertinya sedang bersembunyi di antara pepohonan dan berkata pelan, "Kita akan pergi ke sana."
Phantaminum dan Esentia melihat arah yang ditunjuk Neon.
Phantaminum merasa jantungnya menegang. "Hm? Apa ini? Aku merasakan sesuatu dari sana—! Jangan bilang kalau yang kau ingin temui itu," seketika dia merinding hebat, "Pria sok tampan itu?!"
Esentia tampak bingung dengan apa yang dimaksud oleh Phantaminum, jadinya dia hanya diam menyimak.
Neon tersenyum. "Ya, kau benar. Orang itu sepertinya ingin menemui kita, tapi entah kenapa orang itu tidak pernah datang... jadinya, bagaimana kalau kita saja yang datang langsung menemuinya? Kebetulan juga aku ingin meminta sesuatu darinya."
Phantaminum terdiam memikirkan sesuatu, kemudian dia tertawa cukup keras. "Sayang banget kita tidak ajak bocah barbar itu ke sini. Pasti akan seru melihat pertengkaran mereka berdua!"
Bocah barbar... maksud Phantaminum itu Urek Mazino, kan? Lalu, siapa pria sok tampan yang dimaksud Phantaminum? Aku makin penasaran jadinya, pikir Esentia.
...****************...
Di dalam sebuah kapal besar, seorang pria tampan berkacamata yang sedang menutup matanya itu seketika mulai membukanya kembali dan berkata, "Ternyata aku yang didatangi duluan olehnya."
Pria tampan berkacamata itu adalah Po Bidau Gustang, kepala dari Keluarga Po Bidau dan merupakan salah satu dari 10 Petarung Agung dan merupakan makhluk hidup pertama yang yang mencatat shinsu secara sistematis.
Dia bangkit berdiri dari kursi mewahnya dan mulai bersiap untuk menemui tamu terhormatnya.
"Perasaan ini seperti pertama kali aku melakukan malam pertama dengan Blossom. Aku sangat tegang saat akan berhadapan langsung dengan idolaku sendiri." gumamnya sambil membenarkan kacamatanya.
Aku merintis riset tentang shinsu dan Menara karena orang itu. Neon Argarither, sosok tertinggi yang melebihi kami (10 Kepala Keluarga/Petarung Agung) dan hanya ada beberapa orang saja yang telah melihatnya, termasuk Zahard, Khun, si merah dan juga... Urek. Awalnya aku tidak tahu siapa itu Neon Argarither, tapi setelah mengumpulkan banyak info tentangnya dan membandingkannya dengan cerita dari mulut mereka, aku menyimpulkan bahwa orang yang ku idolakan sama dengan apa yang mereka idolakan. Tapi sayangnya, aku belum pernah melihatnya. Waktu itu... saat Urek komplain padaku karena tidak bisa mempelajari cara sulit untuk keluar dari Menara, jadinya dia mengejek dan mengatakan langsung di depan wajahku kalau wajah dari sosok yang bernama Neon Argarither ini lebih tampan dariku. Saat itu aku tidak begitu peduli dengan hal sepele yang orang itu katakan, tapi semakin lama jadi semakin penasaran juga dengan perkataannya Urek, pikirnya.
"Dan kebetulan juga orang itu datang. Tapi lebih penasaran lagi alasannya datang menemuiku." katanya tersenyum.
Kemudian dia berjalan pergi menuju luar kapal untuk menemui idolanya.
****************
Di dalam kapal Archimedes.
"Cuaca saat ini bagus." kata seorang memakai helm merah.
"Pemasarannya juga sukses. Semuanya sangat lancar, Funky." kata seorang memakai helm biru.
Mereka berdua adalah dua orang koordinator dari pertarungan bengkel. Yang memakai helm merah bernama Funk, dan yang memakai helm biru bernama Eo.
Funk melihat Eo dari balik kaca hitam helm merahnya. "Eo, bagaimana kalau White Heavenly Mirror-mu dan Blood Tamara-ku bertarung? Menurutmu siapa yang akan menang?" tanyanya.
"Sudah pasti punyaku yang menang. Dan aku berharap sekali mereka akan bertarung di turnamen itu. Pasti bakalan seru!" jawab Eo.
Funk kembali fokus ke pekerjaannya. "Omong-omong, uang yang terkumpul sudah sebanyak ini," Funk melihat ke arah seorang pria tua yang sedang berdiri sambil memegang sebuah tongkat, "Dia memang seorang pengusaha sejati, Madoroko." katanya.
Yang dimaksud Funk adalah seorang pemimpin dari Asosiasi Pedagang Gray Catfish, Ranker kelas tinggi bernama Madoroko.
Madoroko tertawa kecil mendengar kedua koordinatornya. "Meski ini hanya Lantai ke-30, tapi kita punya Sang Calon Pembunuh, Putri Zahard, Mad Dog milik Yamah yang disebut terbaik di antara kelas-E, dan Regular di kelas yang mirip. Mereka sungguh iklan yang menarik untuk menghasilkan uang. Apalagi jika info orang itu ternyata benar, tapi walaupun info itu benar... aku juga tidak mau membuang nyawa begitu saja." katanya dengan suara pelan.
...****************...
Di Lantai 2 Archimedes, tepatnya di sisi kolam.
"Selamat datang, para 249 Regular yang berhasil naik ke Archimedes! Sedikit info, Archimedes adalah kapal melayang dengan fasilitas mutakhir dan memiliki semua kebutuhan kalian. Kamar mewah dan restoran tersedia di lantai 1, kolam renang dan ruang bermain ada di lantai 2, dan di lantai 3 ada toko yang menjual item yang berisikan semua item Bengkel yang ada disetiap lantai. Semua disediakan gratis untuk kalian, kecuali item-nya! Dan besok malam, sebuah pesta yang meriah akan diadakan seiring dimulainya turnamen ini. Jadi, jangan lewatkan pestanya! Kalau begitu, nikmatilah pekan yang luar biasa di Archimedes~"
...****************...
Di area terlarang, di penjara untuk para penyusup, seorang Regular dan salah satu Putri Zahard sedang terlihat berjalan untuk memasuki penjara tersebut. Namun, dua penjaga menahannya untuk masuk.
"Hah? Aku yang menangkap penyusup itu untuk kalian. Kalian pikir siapa aku?" kata Putri Zahard dengan angkuhnya.
Tzzt—
[Biarkan dia masuk. Dia Putri Zahard, jadi kalian tidak perlu meragukannya.]
"Baik. Kami paham, Pak!"
Zyuung—
Gerbang pintu penjara itu mulai terbuka secara vertikal dan Putri Zahard berjalan hingga tepat berada di depan sebuah pintu khusus penyusup ditahan. Dia memasukinya dan melihat ke pemuda yang ditemui sebelumnya.
"Hei, kacamata." panggil Putri Zahard.
"Hm?" pemuda itu melihat ke Putri Zahard dan terkejut, "K-Kau! Bisa-bisanya kau mendapatkan tiket dengan cara mengkhianatiku?! Dan kau menyebut dirimu seorang Putri Zahard?!" pemuda itu mulai berontak memukul dinding shinsu transparan.
"Kau berisik. Omong-omong apa kau yakin?" tanya Putri Zahard dengan serius.
"Hah? Apa?"
"Kau bilang Viole adalah Bam ke-25!"
"Oh iya, aku ingat jelas karena namanya yang unik."
Putri Zahard yang tidak sabaran itu mulai bertanya lagi, "Apa lagi yang kau tahu tentangnya?"
Pemuda itu menundukkan kepalanya. "Tidak ada lagi. Aku bertemu dengannya hanya hari itu saja." katanya dengan pelan.
Putri Zahard terdiam sesaat, kemudian menghela napas lelah dan berbalik untuk berjalan keluar dari ruangan tersebut.
"T-Tunggu! Bebaskan aku, ku mohon!"
Putri Zahard mendadak berhenti. "Untuk apa?" tanyanya.
"Ku mohon tolong keluarkan aku! Kalau aku tidak keluar dari sini, Emily akan mati!" teriaknya penuh putus asa.
Emily, pikir Putri Zahard.
"Maksudmu, sebuah aplikasi bernama Emily?" tanya Putri Zahard menoleh melihat ke pemuda yang mulai bersemangat kembali.
"Ya! Itu dia!" katanya bersemangat.
"Bicara apa kau? Itu kan hanya mesin, dia tidak hidup. Jadi, mana mungkin dia bisa mati." balas Putri Zahard.
"T-Tidak! Dia itu hidup! Emily itu manusia... dan dia hidup di dalam kapal ini!"