NovelToon NovelToon
Bosku Buaya Darat

Bosku Buaya Darat

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Nikah Kontrak / Fantasi Wanita
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

DICARI DENGAN SEGERA

Asisten pribadi.

• Perempuan usia max 27 tahun.

• Pendidikan terakhir min S1.

• Mampu berkomunikasi dengan baik dan bernegosiasi.

• Penampilan tidak diutamakan yang penting bersih dan rapi. (Lebih bagus jika berkaca mata, tidak banyak senyum, dan tidak cerewet.)

Kejadian itu satu setengah tahun lalu, saat dia benar-benar membutuhkan uang, jadi dia melamar pekerjaan tersebut. Namun setelah dia di terima itu adalah penyesalan untuknya, sebab pekerjaanya sebagai asisten pribadi benar-benar di luar nalar.

Bosnya yang tampan dan sangat di gemari banyak wanita itu selalu menyusahkannya dalam hal pekerjaan.

Dan pekerjaannya selain menyiapkan segala kebutuhan pribadi bosnya, Jessy juga bertugas menyingkirkan wanita yang sudah bosan dia kencaninya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlalu Meremehkannya

"Jika kau membantu kami sekarang. Kami akan membantumu mendapatkan gadis yang kau incar itu."

"Kalian meremehkan aku?" Jordy dan Charles saling pandang. "Pergi sana!"

"Tapi kau akan tetap membantu kami kan?" tanya Jordy.

"Ayolah Chris, Ayahku akan membunuhku kalau dia tahu aku merugikan perusahaan." dia memelas.

"Siapa suruh kamu mabuk saat tanda tangan kontrak!" ucap Chris kesal.

"Itu kan karena aku di jebak."

Beberapa hari lalu Jordy memang di jebak seorang wanita yang memberikannya minuman saat dia akan melakukan pertemuan bisnis, hingga akhirnya dia menandatangani kontrak tanpa membaca lebih dulu, isi kontraknya.

Bisa saja dia menangkapnya sendiri. Tapi tak seperti Chris yang sudah memiliki kekuasaan, dia masih hidup di bawah orang tuanya.

"Lalu kau?" Chris menatap ke arah Charles yang tersenyum.

"Aku tahu kau memang akan membantu kami," ucapnya dengan berjalan mendekat pada Chris, lalu memeluk pria itu, di susul Jordy yang melakukan hal yang sama.

Chris menghela nafasnya lalu menekan tombol interkom untuk menghubungi Jessy.

"Jess, hubungi Max, katakan untuk datang sekarang juga."

"Baik, Tuan."

"Dan juga, buatkan aku kopi." Chris memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Kalian puas! Sekarang dengarkan aku, kalau kalian tidak pergi dalam dua detik, aku membatalkan-" belum selesai Chris bicara kedua orang itu sudah berlari ke arah pintu.

"Baiklah, sampai jumpa!" Charles pergi lebih dulu.

"Dan ingat untuk ke pertemuan keluarga akhir pekan ini," kata Jordy sambil berlari.

Chris melempar ballpennya dengan kesal, namun Jordy menghindar dengan cepat hingga benda tersebut mengenai Jessy yang baru saja akan masuk.

"Tak!"

"Auh!" Jessy memegang dahinya.

"Oh, sorry, Jess." Jordy tertawa dan kembali berlari.

Jessy menatap tajam kepergian dua cecunguk sepupu Chris lalu menatap Chris tak kalah kesal.

"Kamu tidak apa- apa?" Jessy masih memegang dahinya, namun dengan cepat dia menyingkirkan wajah kesalnya, lalu berjongkok untuk mengambil ballpen Chris. Ingin sekali dia melempar kembali ballpen tersebut ke dahi pria yang kini berjalan mendekat ka arahnya itu. "Biar ku lihat," katanya dengan menyingkirkan tangan Jessy untuk melihat lukanya.

"Aku akan mengobatinya." Chris akan pergi ke tempat kotak obat, namun Jessy mencegahnya.

"Tidak perlu, Tuan. Ini hanya luka kecil." Setelah mengatakan itu Jessy bergerak ke arah pantry untuk membuatkan pria itu kopi, seperti yang dia perintahkan beberapa saat lalu.

Sementara itu Chris benar-benar mengambil kotak obat, tak peduli jika Jessy mencegahnya.

Saat Jessy meletakan kopi di atas meja, Chris membuka kotak obat dan membuka sebuah salep untuk dia oleskan di dahi Jessy yang memerah.

"Apa yang-" Jessy sempat menghindar namun Chris menahan tengkuknya hingga dia hanya bisa terdiam saat Chris mengoleskan salep di dahinya.

"Kalau di biarkan nanti membiru dan sakit," ucapnya.

Jessy tertegun dengan mata yang mengerjap pelan, apalagi saat ini wajah Chris begitu dekat dengannya. Pria itu memiringkan wajahnya dengan memperhatikan luka kecil di dahinya.

"Sudah."

Jessy memundurkan tubuhnya. "Terimakasih, Tuan."

Chris tersenyum, ketukan pintu mengejutkan keduanya hingga seorang pria tinggi masuk ke ruangannya.

"Saya datang, Tuan." Max menunduk hormat.

"Kamu boleh pergi," ucap Chris pada Jessy.

Jessy mengangguk lalu pergi dari ruangan Chris.

Setelah Jessy pergi, Chris kembali duduk di kursinya, tangannya bergerak untuk meraih cangkir kopinya lalu menyeruputnya.

"Hm..." Chris bergumam saat meraskan kopi buatan Jessy memang enak.

Harus Chris akui jika benar pekerjaan Jessy memang baik, bukan hanya soal untuk segala kebutuhannya, tapi setiap kopi yang Jessy buat, rasanya selalu sama. Memiliki rasa yang nikmat yang tak pernah berubah.

Jadi, Mike mungkin benar tentang dia yang harus mempertahankan Jessy.

Chris mengusap dagunya. "Tapi bagaimana agar dia tertarik padaku," gumamnya.

Namun Chris rasa Jessy terlalu sombong untuk ukuran wanita dibawah standar kekasihnya, hingga dia bahkan tak melihat ke arahnya yang disebut pria paling tampan penakluk semua wanita.

"Apa yang bisa saya bantu, Tuan?"

Chris menoleh dan baru ingat jika ada Max disana. Bisa- bisanya dia lupa kalau ada orang lain disana lalu dengan memalukannya melamun.

"Hm, bantu aku selesaikan urusan Jordy."

Max mengangguk, lalu pergi dari ruangan Chris.

....

Jessy mengikuti Chris yang melangkah lebih dulu menaiki pesawat.

Keduanya memasuki first class yang sudah lebih dulu di pesan oleh Mike, dan memastikan perjalanan mereka tidak terhambat.

Kepergian mereka kali ini untuk meninjau permasalahan cabang perusahaan mereka yang ada di luar Negeri.

Chris mendapat laporan jika ada salah satu karyawannya yang melakukan penyelewengan dana, hingga akibatnya perusahaan bermasalah.

Dan sekarang Chris akan meninjaunya, apalagi dia juga harus memastikan jika pelaku penyelewengan dana yang sudah tertangkap itu mendapatkan hukumannya.

Dalam perjalanan yang cukup panjang ini Jessy memilih istirahat dan tidur agar saat tiba dia bisa langsung bekerja. Dia melepas kaca matanya lalu menggunakan selimut yang tersedia untuk menutupi tubuhnya.

Jessy melihat sesaat pada Chris yang juga tertidur, lalu dia sendiri mulai tidur.

Chris mengusap matanya dan terbangun saat pramugari memberitahunya jika pesawat akan segera mendarat. Chris menoleh pada Jessy yang juga terbangun dan mengerjapkan matanya. Gadis itu menanggalkan kaca matanya hingga Chris terdiam cukup lama saat melihat pemandangan mata bulat itu mengerjap beberapa kali, dengan bulu mata lentik dan panjang, hingga Chris menjatuhkan matanya pada bibir Jessy yang diwarnai dengan warna natural seperti biasa.

Chris berdehem lalu menghadap ke depan saat Jessy menoleh ke arahnya setelah mengenakan kaca matanya kembali.

Astaga, apa itu tadi?

Apa dia baru saja melihat kecantikan dibalik kaca mata tebal yang selalu Jessy kenakan?

Apa dia terlalu meremehkan Jessy?

1
Riri DH
mungkin Chris berharap reaksi Jessy seperti Kim seon Ho smile sambil senyum sambil pegang dada dan kedipin mata..😉
yuning
tunjukkan kalau kamu serius
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bunda Hilal
😜😜😜😜
yuning
permainan classic menarik
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
uluuu .... manisnya sang Casanova 😜
mbu ne
yaiyyalahhh Chris.....
sakit fisik ngga sepadan sama sakit psikis...
ayoo...tanggung jawab kamu sama Jessy...
Anonymous
eeaaaaaa.....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
azalea_lea
buat crist bucin thor 🤭🙏👍❤🌹
Noveni Lawasti Munte
jangan baper ya Jess...tetap dengan logikamu
yuning
kenapa kamu jadi sweet begini sih Chris 😅
3sna
mempermainkan kali thor
yuning
buaya darat sialan
Saadah Rangkuti
masih mau masuk thor...
Erna Wati
sudah mampir Thor👍
Arw
sudah kak...bagus ceritanya menarik dan penuh misteri
biby
baru tau kamu christ kl kmu sdh menyiksa jessy secara tdk langsung
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
mau dibawa kemane pak si Jessy nya 🤭
yuning
penasaran juga , kenapa bos kamu suka banget main perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!