keira dan angga menikah selama dua tahun. Angga memboyohg seluruh keiiarganya untuk tinggal di rumah keira yang besar. karena keira adalah anak pengusaha.
Awalnya keluarga Angga sangat baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka semua berubah kasih yang dulu keira rasakan seolah hilang begitu saja. Apalagi saat mengetahui Anggal sekingkuh.
Apakah yang akan keira lakukan kepada suami yang berselingkuh dan di dukung oleh keluarganya? Apakah karena cinta dia akan terima begitu saja? Ataukah dia akan membalas semua dengan elegan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Perilaku Angga sedikit mengusik fikiran Keira membuatnya sedikit curiga kepada suaminya, tapi Keira menepis pikiran buruknya karena dia tau kalau selama ini Angga adalah orang yang jujur dan tidak mungkin mengecewakannya, Keira menyiapkan baju untuk Angga.
'Ting'
Bunyi notifikasi ponsel Angga berbunyi.
"Tumben ma Angga gak bawa ponselnya biasanya setiap dia selalu membawa ponselnya meskipun ke kamar mandi." Heran Keira lalu mengambil Ponsel Angga dan membaca notif di pop it karena ponsel Anggak menggunakan sidik jari jadi Keira tidak bisa membukanya dan membaca pesan keseluruhan.
"Makasih atas hadiahnya mas😘😘😘 aku....."itulah pesan yang bisa di baca oleh Keira dari pengirim dengan di beri nama lovely oleh Angga.
" Siapa dia? Kenapa mas Angga memberi dia hadiah? aku saja sebagai istrinya tidak pernah di beri hadiah sama mas Angga.... apa jangan-jangan mas Angga selingkuh?" Batin Keira. setelah mendengar kran air berhenti Keira buru-buru keluar agar Angga tidak curiga kalau Keira pegang dan membaca pesan di ponselnya.
Keira pergi ke teras depan guna menenangkan pikirannya, jantungnya terasa berdetak lebih kencang dari biasanya. apa selama ini Angga selingkuh? jadi dia bermain api selama ini? Siapa wanita itu dan sejak kapan mereka berhubungan? fikiran jelek muncul di benak Keira.
"Kamu kenapa Kei." Tanya Doni suaminya Ayu.
"Oh mas Doni ini lagi ngadem mas." Jawab Keira tersenyum kikuk.
"Apa kamu habis berantem sama Angga?" Tanya Doni kakak ipar Keira.
"Enggak kok mas... kalau begitu aku masuk dulu ya mas." Ucap Keira sambil pergi dari sana dan masuk ke dalam kamar dan Angga tidak ada di kamar ternyata dia ada di teras samping rumah sedang menerima telepon.
"Teleponan sama siapa Mas Angga malem-malem begini?" Batin Keira.
Setahun terakhir ini hubungan mereka berubah sudah tidak seperti awal-awal menikah apalagi selama tiga bulan terakhir Angga selalu menghindari ketika bersentuhan dengan Keira, padahal sebelumnya Angga sangat perhatian, romantis dan bersikap manis kepada Keira. Angga selalu beralasan capek kepada Keira bahkan biasanya setiap tidur mereka selalu bercerita hal itu sudah lama tidak di lakukan, setiap kali Keira memulai bercerita Angga selaku beralasan mengantuk dan lelah selalu itu alasannya. Satu jam berlalu Angga masuk ke kamar dengan tersenyum bahagia.
"Kenapa kamu mas? datang-datang senyum sendiri?" tanya Keira aneh melihat ekspresi suaminya yang terlihat sangat bahagia.
"Siapa? Mata kamu siwer kali udah ah aku ngantuk mau tidur." Ucap Angga kemudian berbaring di tempatnya, ponselnya selalu dia simpan di bawah bantal akhir-akhir ini.
"Awas aja kalau sampai kamu dan keluarga mu membohongi aku dan membodohi ku, aku akan cari bukti dan aku akan balas kalian. besok aku harus ketemu sama kak Sinta." Batin Keira sambil melihat punggung Angga.
Tiga bulan sudah Angga tidur membelakangi Keira selama itu juga mereka tidak berhubungan Angga selalu menolaknya dengan alasan capek bahkan sampai Keira menggoda suaminya malah Angga menghindar dan tidur di sofa membuat hati Keira sakit. Apa yang salah dengannya? jika karena masalah pekerjaan kenapa sampai harus seperti ini.
Pagi ini seperti biasanya Keira masak sarapan tapi kali ini bedanya dia masak untuk sarapannya sendiri, semalam dia sudah berfikir dan memutuskan untuk bertindak tegas kepada dan mereka dan tak mau lagi menjadi pembantu di rumahnya sendiri dengan alasan hormat kepada mertua. Karena toh selama ini mereka juga tak menghargai dan menganggap dirinya sendiri.
"Loh sarapan aku mana mbk?" Tanya Ita saat melihat Keira sarapan sendiri
dengan lahap. Keira tidak peduli dia menyuap sendok terakhir nasi goreng ke dalam mulutnya kemudian dia mencuci piring dan gelas kotor miliknya.
"Eh mbk Kei kamu denger gak sih aku ngomong? mana sarapan aku?" kesel Ita kepada Keira yang akan masuk ke dalam kamarnya.
"Mau sarapan? Masak sendiri punya tangan dan kaki masih berfungsi dengan baikkan? Lagian kamu bukan nyonya di rumah ini." Ucap Keira kemudian masuk ke dalam kamarnya tanpa peduli dengan teriakan Ita.
sama sama pengusaha
balas juga si laura itu. supaya gak jadi pelakor.