Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 6
" lo buka laci itu" ujar afkar menunjuk pada sebuah meja yang ada di kamarnya.
zelin menatap meja tersebut lalu memutar kunci yang ada di laci yang di tunjukkan oleh afkar. lalu dia menarik laci tersebut hingga terbuka.
Di dalamnya ada beberapa kertas yang entah apa, Zelin tidak mengerti. dia menatap heran afkar, untuk apa dia membuka laci ini.
" Lo angkat kertas itu" ujar Afkar.
Zelin menurut lalu mengakat kertas kertas tersebut hingga memperlihatkan sebuah kartu. " kartu apa ni?" tanya zelin binggung saat melihat kartu yang berwarna silver.
" Lo ambil aja, di dalamnya ada uang 300jt. Lo bisa pakai buat beli kulkas atau apa aja yang Lo mau"
mulut Zelin terbuka karena terkejut. Dia mengambil kartu tersebut dan melihatnya lebih detail. zelin sering melihat kartu ini di gunakan oleh pelanggan saat ingin membayar.
" serius?" tanya zelin tidak percaya.
afkar mengangguk " iyaa, serius. Itu jadi milik Lo sekarang"
zelin masih tidak percaya. Kenapa afkar dapat memudah memberikan kartu berisi uang 300jt begitu saja? Padahal Zelin sendiri belum pernah memiliki uang sebanyak itu.
zelin menatap Afkar dengan tatapan menyelidik " Lo pasti minta imbalan kan?" tuduh Zelin.
Afkar berfikir sejenak" emmm.... gw bakal lebih sering gangguin Lo. jadi anggap aja uang itu sebagai bayaran karena gw bakal terus gangguin Lo"
Zelin mengangguk paham. Afkar memang sangat menganggu. sangat berbeda dengan varel. varel hanya akan muncul saat malam hari lalu dia akan pergi pada pagi harinya. Yaa, benar benar seperti hantu pada umumnya yang berkeliaran pada malam hari.
" oke! Gw terima" ujar zelin memasukan kartu tersebut ke dalam sakunya.
zelin tidak akan menolak rezeki. Siapa coba orang bodoh yang akan menolak uang sebanyak itu? selagi halal kenapa tidak.
Afkar menyebutkan kata sandi nya. lalu mereka pergi dari sana takut jika tiba tiba ana datang dan melihat kehadiran Zelin.
Afkar menatap Zelin binggung. Zelin selalu berpakaian tertutup. dia selalu memakai baju yang berlengan panjang sampai menutupi pergelangan tangannya. zelin juga selalu memakai celana panjang yang tidak ketat. Sepertinya Zelin tipe orang yang menjaga auratnya.
" Lo sebenarnya udah mati apa koma?" tanya zelin penasaran.
Saat ini mereka sedang berjalan kaki di trotoar menikmati terik matahari siang hari karena saat ini sudah jam 12 siang.
" koma, gw di rawat di rumah sakit lovely" jawab afkar.
" berarti ada kemungkinan Lo bakal bangun lagi kan?"
Afkar mengangguk" asalkan gw berhasil nemuin gadis yang memakai gelang bintang "
zelin tidak bertanya lagi. Dia memilih untuk diam, mungkin tidak memiliki pertanyaan lagi. Zelin kan tipe orang yang sudah nyari topik.
" gw lapar, mau makan dulu" ujarnya lalu berbelok ke sebuah rumah makan.
Afkar ikut masuk ke sana. zelin memesan nasi Padang dan juga satu gelas es teh karena cuaca lumayan panas.
Afkar menatap ke sekitar rumah makan tersebut yang terdapat banyak orang orang yang sedang makan. Afkar merindukan kehidupannya seperti dulu. makan makanan kesukaannya, jalan jalan menikmati hari liburan dan juga melakukan apapun yang dia inginkan.
" gw harus cepat bertemu dengan gadis itu lalu merebut gelang tersebut dari dia" ujar afkar.
" uhuk uhuk " Zelin terbatuk batuk.
Afkar ingin mengambil memberikan es teh tersebut untuk Zelin. namun tangannya tembus. Sehingga Zelin harus mengambil sendiri dan meminumnya.
Zelin bernafas lega kala berhenti terbatuk batuk. Keselek itu sangat menyakitkan memang.
" makanya makan pelan pelan, gw juga nggak minat sama makanan Lo" ujar Afkar.
zelin tidak menghiraukan nya. Jika dia menjawab yang ada dia di kira orang gila. Zelin memilih melanjutkan makannya setelah itu dia membayar dan mereka segera keluar dari sana.
" lo mau apa kalo ketemu sama gadis itu?" tanya zelin tiba tiba. dia penasaran dengan hal itu.
" tentunya gw bakal ambil gelang nya" jawab Afkar Santai.
" kalo nggak di kasih?" tanya zelin.
" gw bakal ambil secara paksa" ujar Afkar.
Jika tidak di kasih yang terpaksa afkar mengambilnya dengan cara paksakan? dia tidak peduli meskipun di tuduh sebagai maling.
" lagian dia belum tentu bisa lihat gw kan? jadi gw bisa ambil dengan mudah" ujar afkar.
afkar kan arwah, sedangkan gadis itu manusia. Pasti nggak bisa lihat Afkar kan? Semoga aja gadis itu bukan indigo.
" emang Lo yakin bisa pegang tu gelang?" tanya zelin.
Ah iya juga. Kenapa afkar melupakan fakta itu? Dia kan tidak bisa memegang barang apapun. Terus bagaimana cara dia mengambil gelang itu?
" wah! Gw harus gimana ni?" serunya berfikir keras.
Apa yang harus dia lakukan untuk bisa mengambil gelangnya? apa kekutan nya bisa mengambil gelang tersebut dan memakainya? Semoga saja bisa.
•\=\=\=\=\=•
saat ini afkar sedang berada di rumah sakit. Dia berdiri menatap ke luar jendela yang menampilkan pemandangan kota jakarta yang di penuhi gedung gedung tinggi.
Ini jadi kedua afkar menjadi arwah. waktu terus berjalan sedangkan dia belum juga menemukan tanda tanda akan bertemu dengan gadis itu.
" gw harus cari dia kemana? Ke pasar? Mall? Kantor? Taman hiburan? atau ke luar negri?" gumam Afkar " tapi apa gw bisa keluar negeri?" gumamnya binggung.
Emang arwah bisa keluar negeri? Bisa menghilang terus tiba tiba ada di negeri lain? atau naik pesawat? apa dia bisa?
wah! Afkar frustasi. Jika begini afkar bisa gila. afkar berjalan ke arah ranjang. Dia duduk di atas ranjang di samping tubuhnya.
" bangun dong, betah banget Lo tiduran Mulu udah 2 hari " ujar Afkar pada tubuhnya " nyusahin aja Lo, kalo mati kan mati aja nggak usah ada drama koma kek gini"