Ketika seorang pria yang bernama Argani, tumbuh menjadi dewasa dan mulai jatuh cinta, ia mendapatkan cobaan yang tak mudah.
Padahal ia di besarkan oleh keluarga kaya, hidup seba mewah dan selalu di layani. Ia juga sebagai pecandu obat-obatan terlarang, bahkan ia juga mempunyai hobby balapan liar dan selalu di juluki singa jalanan.
Tidak salah memang jatuh cinta, tapi cintanya telah jatuh pada Farwa, seorang gadis sederhana, tapi sangat membenci dirinya.
Akankah cinta Argani mampu merubah rasa benci yang di miliki Farwa.
Yuk ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Keesokan harinya.
Argani sudah rapi, yang biasanya tidak pernah ada di rumah. Kali ini selalu berdiam diri di dalam kamar, para teman-temannya merasa heran dengan perubahan sikap Argani.
Argani sudah siap untuk pergi ke rumah Farwa, untuk melamar perempuan itu, sebelumnya mengenal Farwa,Argani selalu mengkonsumsi minuman dan obat-obatan terlarang itu.
Setelah ia mengenal Garwa kebiasaan itu seketika hilang begitu saja, meskipun ia ke tempat nongkrong, akan tetapi laki-laki itu hanya ngumpul bersama dan meminum kopi. Teman-temannya juga merasa heran mengapa laki-laki ini dengan tiba-tiba bisa berhenti mengkonsumsi barang haram tersebut.
Argani keluar dari kamarnya dengan tampilan yang sangat rapi dan rambut klimis, ia ingin tampil sempurna di depan Farwa.
Seeperti biasa Argani selalu mengemudikan kendaraannya sendiri, ia tidak mau menggunakan sopir. Karena ia tidak percaya dengan orang lain, Argani selalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan menganggap bahwa jalanan itu adalah miliknya, tidak ada yang berhak menghalangi jalannya di kota ini.
Waktu bergulir begitu cepat, Argani sudah berhasil menghentikan kendaraannya di depan rumah sederhana itu, dan diikuti oleh mobil pengawal yang ada di belakang nya. Lalu Argani turun dari kendaraan itu dengan gagah dan angkuhnya, akan tetapi baru saja ia akan melangkahkan kakinya masuk ke gerbang rumah Farwa.
Gadis yang akan ia lamar keluar bersama sang ayah, kebetulan sekali Argani datang Farwa keluar dari rumah.
" Selamat pagi ayah mertua, mengapa buru-buru mau pergi ke mana? "tanya Argani sambil tersenyum menatap lekat wajah Mahad yang tidak suka akan kehadiran Argani di rumah ini.
Farwa yang merasa ketakutan bersembunyi di belakang punggung sang ayah.
" Hai manis Mengapa Wajahmu seperti takut, aku ini calon suami aku tidak mungkin menyakitimu, jika kamu berubah menjadi penutur. Ayolah sambut kedatangan ku dengan senyuman, jangan seperti itu nggak enak di pandang" ucap Argani sambil mendekat ke arah Farwa yang bersembunyi di belakang punggung sama Ayah.
Farwa tidak berbicara sedikitpun kepada Argani, ia sangat ketakutan dikala bertemu dengan laki-laki itu. Sebab mainan Argani adalah senjata api, Farwa sangat takut jika peluru nantinya bersarang di kepalanya atau di salah satu anggota keluarga.
Makanya ia tidak mau bertemu dengan Argani beserta para pengawalnya yang selalu bertindak kasar kepada siapapun yang mereka tidak sukai.
"Mau ngapain kamu pagi-pagi sudah datang ke rumah orang? "tanya Mahad terhadap Argani.
"Santai ayah mertua, saya datang ke sini tidak akan pernah menyakiti kalian kok. Hanya mengingatkan bahwa kemarin saya sudah pernah bilang akan kembali ke rumah ini dengan membawa lamaran untuk Putri tercintamu, jadi saat ini aku datang untuk meminang anakmu. Akan ku jadikan istri satu-satunya di dalam hidupku, " kata Argani sambil menatap wajah gadis manis yang sudah memikat hatinya, dan membuat dirinya tidak waras.
" Jangan harap kamu bisa menikahi anak saya begitu saja, memangnya kamu ini siapa bisa memaksakan kehendak kami. Memang kami orang miskin tetapi tidak bisa dibeli dengan uang dan kekuasaanmu! " kata Mahad dengan nada bicara penuh penekanan.
" Baiklah Ayah Mertuaku yang baik hati dan tidak sombong, anda tahu ini kan atau memang tidak mengetahui selama ini bahwa ini adalah senjata api yang bisa saja aku tembakan di kepala Putri tercintamu itu apa di kepala istrimu anak bungsu atau bahkan di kepalamu sendiri " ucap Argani sambil memainkan senjata api di tangannya, ia berusaha untuk menakuti Mahad tujuannya untuk memperlancar aksinya yaitu untuk mendapatkan restu,agar Farwa bisa menikah dengan nya.
" Kamu itu manusia apa bukan sih? tidak mempunyai hati, dan selalu memaksakan kehendak orang lain memang kami ini keluarga miskin tapi bukan berarti kamu bisa membunuh kami dengan mudah " ucap Farwa dengan nada bicara sangat gugup, sejujurnya Iya sangat takut terhadap Argani yang selalu menggunakan senjata untuk mengancam dirinya dan keluarga.
"Calon istriku yang cantik dan baik hati, Ayolah ajak aku masuk ke rumahmu biar bertemu dengan ibumu, kita bisa bicara dalam rumah tidak enak dilihat para tetangga. Nanti mengiranya mereka aku akan membunuh kalian padahal aku ingin melamar kamu! "kata Argani sambil menatap Farwa dengan penuh cinta.
" Jangan harap aku mau menikah dengan kamu! "jawab Farwa dengan nada bicara yang sangat judes.
" Baiklah jika kamu tidak mau menikah denganku, nungkin ini hadiah terbaik untukmu agar kau bisa menerimaku menjadi suamimu " kata Argani sambil menodongkan pistol ke kepala Mahad.
Seketika Mahad kaget dengan kelakuan pria yang beberapa hari ini sudah mengganggu kehidupan dirinya dan anaknya, ia selalu berpikir mengapa dipertemukan dengan orang seperti Argani.
Apakah ia melakukan kesalahan sehingga Tuhan mengirimkan orang jahat kedalam hidupnya dan anggota keluarga.
Dengan rasa takut yang dimiliki Mahad dan juga Farwa, akhirnya Argani dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah mereka.
Argani sudah berada di dalam rumah, laki-laki itu dipersilakan untuk duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu. Ia meneliti di setiap sudut ruangan, dan memang rumah ini sangat sederhana.
Mahad mempersilahkan untuk duduk, lalu Zulaikha duduk di samping suaminya. Sedangkan Farwa ia langsung pergi ke kamarnya meninggalkan kedua orang tuanya dan juga Argani di ruang tamu.
"Anak muda Mengapa kamu terobsesi sekali ingin menikahi Farwa, dia sudah tunangan dan sebentar lagi akan menikah. Kami ini hanya orang miskin jangan ganggu dan Siksa kami dengan cara seperti ini, kami tidak pernah mengusik siapapun di negara ini" ucap Zulaikah terhadap Argani.
" Saya tidak mengganggu dan ingin menyakiti kalian, kedatangan saya ke rumah ini hanya saja ingin menikahi putrimu. Dan akan aku tunjukkan kepada dunia bahwa Farwa itu adalah milikku, jangan harap orang lain bisa memiliki nya" ucap Argani sambil menatap wajah Zulaikha dengan sorot mata yang sangat tajam.
" Dia bukan barang yang bisa di miliki begitu saja, bagaimana bisa kamu ingin menikahi Farwa. Sedangkan kami tidak mengenal kamu, apalagi Farwa bisa menikah dengan kamu dengan cara seperti ini " kata Zulaikha dengan nada bicara yang sangat lembut, agar bisa membuat hati Argani sedikit luluh.
"Ibu mertuaku yang sangat baik, saya datang ke sini untuk melamar putrimu bukan meminta persetujuan darimu. Suka atau tidak, setuju atau tidak, saya akan tetap menikahi putrimu. Jadi kalian berdua harus paham saya akan membawa paksa putrimu jika kalian tidak merestuinya. Silakan pilih mau merestuinya atau di bawah secara paksa" kata Argani dengan nada bicara penuh ancaman.
Mahad dan Zulaikha merasa takut, Iya tidak ingin putri sulungnya itu dibawa paksa oleh laki-laki yang mereka tidak sukai.
Bagaimana nantinya nasib Farwa jika hidup bersama laki-laki yang sangat Arogan tak tidak memiliki prikemanusiaan sama sekali, apalagi mainan sehari-harinya adalah senjata api.
Bisa saja Farwa jantungan akibat kelakuan suaminya.