"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. ISTANA KEKAISARAN
3
Bangunan megah dengan tiang balok kayu yang menjulang.
Penuh dengan kemewahan dari segala sisi.
Istana kekaisaran kini mengadakan pertemuan mendadak dengan banyak tokoh penting di daratan wuxia.
Di ruang perjamuan tengah berkumpul banyak pemimpin wilayah yang berkuasa.
Hujan yang tiada henti selama lebih dari seminggu telah menimbulkan bencana banjir di berbagai titik arah sungai.
Kekhawatiran tercetak jelas di wajah para pemimpin tersebut.
Jika terus berlangsung, tidak di pungkiri lagi bencana yang sangat besar akan menimpa wilayah mereka.
"Matahari kekaisaran memasuki ruangan" Teriak Kasim dari luar pintu.
Sosok pria paruh baya dengan jubah sutra bersulam naga emas muncul dari balik pintu besar.
Penampilannya penuh wibawa di ikuti para pengawal dan dayang di belakangnya.
Seluruh isi ruang perjamuan berdiri menyambut.
"Panjang umur matahari kekaisaran"
Seru mereka serentak sambil membungkuk memberi hormat.
Kaisar Liu berjalan menuju kursi agung.
Begitu duduk ia angkat bicara.
"Silahkan duduk semuanya."
Begitu seluruh orang yang hadir kembali duduk tegak di atas bantalan alas duduk.
"Semoga yang mulia selalu di limpahi keberkahan"
"Semoga kejayaan selalu menyertai kekaisaran"
"Semoga kemakmuran terus berlanjut."
Segala pujian basa basi bergiliran terdengar dari tiap raja di bawah kekaisaran.
"Aku menghargai dukungan dari setiap kerajaan." ungkap kaisar Liu.
Di daratan wuxia, banyak kerajaan yang berdiri dari berbagai wilayah.
Ada berbagai kerajaan besar yang bernaung di bawah kekaisaran.
Di antara yang terbesar adalah kerajaan Ji di Utara dan kerajaan Hui di selatan.
Beberapa pemimpin kerajaan hadir langsung meski sebagian besar di wakilkan karena situasi yang buruk.
Di antara kerajaan yang berjarak sangat jauh dari wilayah kekaisaran, banyak yang mengirim pangeran kerajaan mereka untuk mewakili.
Meskipun ini adalah pertemuan mendadak, tapi yang mengundang adalah pihak kekaisaran.
Meskipun setiap kerajaan memiliki urusan mendesak masing masing, tetap harus memberi muka pada sang kaisar.
"Baik, mulai diskusinya." Ucap sang kaisar.
Perdana Mentri berdiri dari tempatnya duduk lalu berjalan kehadapan kaisar.
"Mohon izin yang mulia" Perdana Mentri yang mungkin sudah memasuki usia tujuh puluhan, ia membungkuk hormat pada matahari kekaisaran.
Kaisar hanya menjawab dengan anggukan.
Perdana Mentri lalu mulai menjelaskan betapa seriusnya masalah yang akan terjadi jika tidak di atasi sesegera mungkin.
Hujan tak kunjung berhenti selama hampir sepuluh hari.
Air sungai sudah masuk sampai ke pedesaan di sekitarnya.
Belum lagi beberapa kerajaan kecil juga sudah mengabarkan bahwa bendungan di wilayah mereka mulai jebol.
Banjir menggenangi ladang yang sudah di pastikan akan gagal panen.
Bagaimana pun juga, musim gugur adalah puncak dari panen besar.
Namun bukan cuaca yang cerah, namun hujan malah turun tanpa henti.
Mungkin setahun penuh ini akan menjadi masa yang sulit.
"Mohon agar pihak kerajaan mempersiapkan pasokan pangan di gudang masing masing." ungkap sang perdana Mentri setelah bicara kesana kemari.
"Benar benar, hari buruk datang tiba tiba. Terimakasih kepada kaisar telah memberi kami pengetahuan." Ucap pengeran Duan yang mewakili kerajaan kecil di ujung timur.
Ia sangat tau, kerajaannya memang makmur meski memiliki wilayah yang tidak luas.
Namun mereka tidak memiliki lahan pertanian yang cukup untuk kebutuhan kerajaan.
Selama ini mereka mengembangkan kerajaannya dengan memanfaatkan wilayahnya yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai.
Mulai dari menggunakan apapun yang ada di laut hingga menunjang tempat wisata di berbagai tempat.
Pangeran Duan merasa harus segera menyampaikan berita ini pada ayahandanya sesegera mungkin.
"Kerajaan Duan memang memiliki pemikiran yang maju, pangeran Duan juga sangat luar biasa." puji perdana Mentri sambil memberi hormat, sebelum ia kembali buka suara.
"Namun, ada juga laporan tentang binatang spiritual yang tampak gelisah akhir akhir ini."
"Benar, di tempat kami, binatang spiritual yang sudah di jinakkan menjadi ganas lagi." saut salah satu utusan.
"Benar benar bencana." saut yang lainnya.
"Pihak kekaisaran juga sudah menyelidiki hal tersebut, yang mulia kaisar secara pribadi memerintahkan agar kejadian ini di perjelas untuk seluruh pengikut kekaisaran." Kata perdana Mentri mulai memainkan kata.
"Karunia kemakmuran matahari kekaisaran." seru seluruh isi ruangan menyampaikan terimakasihnya pada sang kaisar.
"Setelah di selidiki, Hewan spiritual yang terpengaruh kebanyakan memiliki darah iblis di tubuhnya. Seperti yang kita semua tau, ras iblis sangat unggul dengan sumpah setianya. Jika di lihat benang merah yang ada, kemungkinan penyebab mereka gelisah dan mulai tak terkendali adalah,. Pemimpin mereka." ucapan perdana Mentri membuat seluruh isi ruangan terperangah.
"Tidak mungkin, seluruh buku mencatat ribuan tahun lalu pemimpin suku dewa telah menyegel iblis itu." Kata salah satu pangeran.
"Benar, bahkan tidak ada pengikutnya yang berani berkeliaran setelah perang besar berakhir."
"Tapi tidak ada bukti pasti jika segelnya tidak bisa di rusak kan?" sanggah pangeran Ji dari kerajaan di Utara.
Memang benar bahwa legenda mengatakan perang besar antara dua ras berlangsung sengit ribuan tahun lalu.
Ras iblis dari dunia bawah adalah makhluk kuat dengan segala kelicikannya.
Mereka menyerang dengan niat membabat habis para suku dewa yang berada di dunia atas.
Di luar kedua ras tersebut, ras manusia adalah yang paling lemah.
Mereka bertubuh kecil dan berumur pendek.
Saat perang dua dunia terjadi, dunia manusia adalah yang paling di rugikan.
Meski tidak terlibat, mereka bahkan kesulitan untuk mempertahankan dunianya sendiri.
Pertarungan sengit memakan waktu beberapa tahun.
Namun hasil akhirnya hampir bisa di katakan seimbang.
Pemimpin dunia bawah, Yin Hei Long, di segel oleh Bai Jin Xi, pemimpin dunia atas.
Namun berita menyebar setelah berhasil menyegel Yin Hei Long, Bai Jin Xi juga tak bisa bertahan karena menderita luka fatal.
Perang berakhir hanya menyisakan cerita sebagai legenda di dunia manusia.
Bai Jin Xi mengorbankan nyawanya untuk menyegel bencana, yang mana adalah Yin Hei Long itu sendiri.
.
Di tengah hutan.
Dedaunan gemerisik di terpa hujan.
Langit kian gelap di tengah malam.
Tubuh yang tergeletak di lantai kuil masih tidak sadar.
Dahinya mengernyit, Huhhh..
Ia mendesah merasakan sakit di sekujur tubuh.
"Sial" Ia mengumpat pelan.
Benar benar tubuh yang lemah, hanya kehilangan darah dan sudah tidak bisa di gerakkan.
Yin Hei Long mencoba membiasakan diri dengan tubuh barunya.
Tubuh siapa tadi?
Putra bungsu siapa?
Liu.. Liu..
Ahh, Liu Xian.
Ia menarik nafas dalam, mulai berkonsentrasi menarik segala energi yang ada di sekitarnya.
Dalam jarak tiga puluh meter, seluruh pohon juga rumput mulai mengering dengan cepat.
Tanah yang tadinya basah karena hujan tiba tiba saja menjadi kering gersang.
Perlahan, tubuh Liu Xian terlihat lebih segar.
Yin Hei Long membuka matanya dengan kilat puas.
"Mulai hari ini, ia akan menjadi Liu Xian itu sendiri."
.
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
.
_TERIMAKASIH ATAS DuKUNGAN PARA PEMBACA_