NovelToon NovelToon
SERIAL SILAT PENDEKAR

SERIAL SILAT PENDEKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

PENDEKAR Mabuk memiliki nama asli Suto Wijaya Kusuma dan dia adalah seorang pendekar pembela kebenaran dan menumpas kejahatan. Perjalanan nya dalam petualangannya itu banyak menghadapi tantangan dan rintangan yang sering kali membuat nyawa nya terancam. Namun pendekar gagah dan tampan itu selalu punya solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 6

"TAMPAK Nya dia juga tertarik dengan kecantikan Dewi Ranjang sebelum ia menatap mata perempuan itu! Masalah ini tak terlalu penting, lebih penting mengejar si Jahanam Tua!" pikir Suto Sinting yang segera melesat tinggalkan tempat itu tanpa timbulkan

suara. Zlaaap...!

la tidak melihat saat Dewi Ranjang mengobati Santana telapak tangan perempuan itu ditempelkan di punggung Santana yang tak berompi. Telapak tangan itu segera mengepulkan uap putih samar-samar seperti uap dingin dari sebalok es.

Santana sendiri duduk bersila dengan tegak dan pejamkan mata sambil tarik napas pelan-pelan, karena Dewi Ranjang memang menyuruhnya begitu. Punggung putih itu menjadi berembun bagaikan keringat Makin lama punggung itu ditumbuhi busa es yang mengelilingi telapak tangan Dewi Ranjang.

Beberapa saat kemudian, Dewi Ranjang lepaskan tangannya. la menghembuskan napas panjang dan sedikit terengah-engah seperti habis melakukan perjalanan jauh. la duduk bersandar pada batang pohon Terkulai lemas di sana sambil masih pandangi Santana.

Pemuda itu berpaling ke belakang sambil menggerak-gerakkan tangan kirinya. Tanpa memandang Dewi Ranjang ia berkata,

"Lumayan juga..."

"Kalau kulanjutkan tenagaku bisa habis untuk mengganti kekuatan di lenganmu," ujar Dewi Ranjang.

"Kurasa urat-uratnya telah menyambung lagi. Dipakai bergerak tidak sesakit tadi. Tapi masih terasa ngilu."

"Butuh waktu beberapa hari untuk pulih seperti sedia kala"

Santana ingin mengenakan rompinya lagi, tapi Dewi Ranjang segera maju dalam keadaan berlutut.

"Tunggu sebentar. Kucoba untuk memasukkan hawa murniku lewat dadamu," ujarnya, kemudian ia menempelkan telapak tangannya ke dada bidang Santana Mata mereka saling beradu pandang.

Tatapan mata itu membuat Santana semakin berdebar-debar. Sepertinya ia sangat berhasrat sekali untuk mencium wajah Dewi Ranjang dan mengecup bibir perempuan itu. Santana akhirnya sunggingkan senyum yang enak dipandang oleh seorang perempuan sebaya Dewi Ranjang.

Telapak tangan yang semula ingin menjadi penyalur hawa murni itu akhirnya berubah fungsi. Tangan itu meraba lembut dada Santana. Pemuda itu ngan itu meraba lembut dada Santana. Pemuda itu membiarkannya karena merasakan desiran lebih indah ketika dadanya diraba pelan-pelan.

"Kau sudah beristri?" tanya Dewi Ranjang.

"Kau memang pantas menjadi seorang istri yang setia dan hangat," jawab Santana 'tulalit'.

"Jawablah pertanyaanku, kau sudah punya istri atau belum?"

"O, hmmm... belum. Aku belum punya istri."

"Punya kekasih?"

Hmmm... ya, memang seharusnya seorang kekasih melakukan hal seperti ini."

"Sudah punya kekasih atau belum?!" ulang Dewi ranjang sedikit kesal hati.

"Oh, anu... belum. Aku belum sempat punya kekasih. Tapi.. tapi ingin sekali punya kekasih."

"Untuk apa kau ingin punya kekasih?"

"Yaaah.. setidaknya secantik dirimu dan....

"Untuk apa kau ingin punya kekasih?!" ulang Dewi Ranjang lagi memperjelas pertanyaannya.

"Oh, hmmm..," Santana nyengir.

"Untuk... yah, tentunya untuk bisa menjadi penghibur hatiku, penenang jiwaku, dan... dan untuk kunikmati kehangatan cintanya."

"Nikmatilah aku," Dewi Ranjang akhirnya berkata lirih dengan senyum kian menggoda. Tangannya bukan merayap ke dada lagi, Tapi sudah turun ke perut. Ia mendekatkan diri dengan duduk bersimpuh di depan Santana.

"Nikmatilah aku, Santana. Kau tak ingin merasakannya?"

"Hmmm.. eehh... hhmm... iya, eh, anu... hmm...." Santana mulai gugup karena jantungnya berdetak keras dan cepat. Dadanya bergemuruh timbulkan getaran pada napas dan tubuh.

la masih dipandangi oleh sepasang mata sayu itu. Tatapan mata itu bagai membuatnya seperti patung bernyawa. Santana diam saja ketika sabuknya dilepaskan oleh Dewi Ranjang. Bahkan ketika tangan Dewi Ranjang menelusup lebih dalam lagi dan menemukan sesuatu yang hangat digenggam, Santana nyaris tak bisa bersuara sedikit pun. la hanya menggigit bibirnya sendiri dengan mata ikut menjadi sayu menikmati genggaman lembut tangan perempuan itu.

"Cium aku, Santana...," bisik Dewi Ranjang sambil lebih mendekat lagi.

Santana segera mencium pipi Dewi Ranjang. Ciuman itu dilakukan dengan lembut dan hati-hati karena seluruh tubuh Santana semakin bergetar. Namun agaknya si janda liar pemburu kehangatan itu tidak cukup hanya ciuman pipi. la pun segera menyodorkan bibirnya yang direkahkan sambil matanya terpejam samar-samar dan suaranya terdengar mendesah lirih.

"Kecup aku, Sayang... kecup aku. Santana tidak bisa menolak. Walau hati kecilnya ingin hindari tantangan bercumbu itu, namun jiwa nya yang telah terjerat oleh ilmu pemikat si janda cantik itu membuatnya menjadi patuh dengan perintah tersebut.

Maka pelan-pelan Santana menempelkan bibirnya ke bibir Dewi Ranjang. Bibir itu dipagut dengan lembut, seakan dengan takut-takut. Sikap seperti itu membuat Dewi Ranjang makin kegirangan. Hatinnya kian menuntut pagutan yang lebih hangat.

Akhirnya ketika Santana memagut bibirnya dengan pelan sekali, bibir itu justru menyambar bibir Santana dan memagutnya dengan penuh gairah Santana tak bisa menghindari, seakan hanya bisa membiarkan bibirnya dilumat habis oleh Dewi Ranjang. Bahkan ketika tangan Dewi Ranjang meremas sesuatu yang sejak tadi dielusnya, Santana hanya bisa pejamkan mata kuat-kuat menahan desir kenikmatan yang sangat tajam itu.

"Kecup leherku.. lekas, kecup leherku, Santana.. Pinta Dewi Ranjang sambil sodorkan leher dengan kepala mendongak. Tangan kirinya meraih kepala Santana dan sedikit menekan, Hingga akhirnya Wajah Santana pun mendusal di sekitar leher Dewi Ranjang."

"Ooouh.. indah sekali, Santana! Uuuh...! Teruskan ke bawah, Sayangku. Teruskanlah... jangan takut. Aku tak marah padamu. Aku justru menyukainya. Oouh..."

Dewi Ranjang justru melebarkan dada dan melepaskan kain penutup dada montoknya itu. Kepala Santana sedikit dipaksa agar menunduk dan akhirnya wajah Santana merapat di dada Dewi Ranjang. 

Perempuan itu berdiri dengan kedua lututnya sambil menuntun kepala Santana agar bergeser ke sana-sini dipermukaan dadanya. Salah satu ujung dada yang membengkak itu dipagut Oleh Santana. Suut..! Dewi Ranjang pun memekik keras dalam bentuk erangan kenikmatan.

"Ooouuuh.... Indah sekali, Santana! Uuuhhh,uuuh, uuuuhhhh...!" suara Dewi Ranjang meraung-raung ditikam seribu kenikmatan, karena Santana selalu melakukan apa yang diinginkan Dewi Ranjang.

Sayang sekali Suto Sinting tak sempat menyaksikan cumbuan panas kedua orang itu. Seandainya Suto melihat Santana akhirnya menikam Dewi Ranjang dengan senjata kemesraannya, mungkin Suto Sinting juga akan dapat rasakan desiran indah yang terjadi di dalam dadanya. Suto juga akan menilai Dewi Ranjang sebagai perempuan penuh fantasi, Seandainya ia melihat Dewi Ranjang tak segan-segan merangkak sambil sesekali menengok ke belakang memandang wajah Santana yang dibungkus gairah menggebu-gebu itu. Keringat si pemuda mengalir keras membanjiri tubuhnya, dan Dewi Ranjang memacu semangat pemuda itu dengan celoteh dan erangan yang dilontarkannya.

Pada saat itu, yang ada dalam semangat Pendekar Mabuk hanya memburu Jahanam Tua sebelum tokoh aliran hitam itu tiba di kotaraja. Tetapi mampukah Suto Sinting mengejar Jahanam Tua jika Jahanam Tua sendiri menggunakan ilmu peringan tubuh hingga dapat melesat bagaikan badai berhembus?.

...*...

...* *...

1
arumazam
lucu
arumazam
seru jg
arumazam
mantapppp
Mukmini Salasiyanti
kpn nih up nya, Thor???
☺🙏💪
Mukmini Salasiyanti
Salken, Mas Thor...
mampir yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!