Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati yang patah
Zevana masih terdiam, ia masih mempertimbangkan apa yang dikatakan Dandy padanya barusan. Zevana ingin berpenampilan seperti sekarang ini, tapi dirinya benar-benar belum siap dan pasti akan terasa canggung dan aneh nantinya.
“ Aku tidak akan berpenampilan seperti ini Dandy, aku hanya mencobanya saja hari ini, aku takut kalau tiba-tiba saja aku berpenampilan seperti ini, mereka akan semakin menertawakanku, dan menganggapku aneh. “ Ucapnya tertunduk.
“ Siapa yang berani menertawakanmu? Kamu temanku dan Zayn, jadi tidak akan ada yang berani menertawakanmu. “
“ Tidak Dandy, aku benar-benar belum siap. “
Alian menghela nafasnya panjang, ia tau betapa keras kepalanya Zevana, kemudian Alian memberikan isyarat pada Dandy agar Dandy berhenti membahasnya. Dan Dandy yang langsung mengerti dengan isyarat yang diberikan Alian pun langsung menghentikan pembicaraannya dengan Zevana.
“ Ya sudah, kalau adikku ini tidak mau ya tidak apa-apa…oh ya Ze, apa Dandy tahu soal pria yang kamu sukai? “ Tanya Alian tiba-tiba.
Zevana langsung membelalakkan kedua matanya dan menggelengkan kepalanya dengan tegas. Ia tidak ingin Alian membahasnya di hadapan Dandy, karena Zayn adalah sahabat dekat Dandy, jadi Zevana tidak ingin jika Dandy tahu mengenai perasaannya pada Zayn.
“ Ah…jadi Dandy tidak tahu? Kakak pikir kalian dekat? “ Lanjut Alian dengan pandangan mata yang sudah tertuju pada Dandy.
Zevana kembali menggelengkan kepalanya, dan Alian hanya mengangguk mengerti. Mereka pun kembali berbincang dan membahas pembahasan lain.
Tanpa sadar waktu sudah semakin malam, Dandy dan Ameera akhirnya berpamitan untuk pulang. Zevana dan Alian juga kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat.
Dan keesokan harinya.
Zevana sudah berpakaian seragam rapi dan sudah siap untuk berangkat ke sekolahnya. Zevana berjalan menuju ruang makan, lalu ia menyapa semua yang sudah berada di ruang makan.
“ Pagi ma, pa, kak Lian. “ Sapanya dengan senyuman yang sudah mengembang.
“ Pagi sayang…” Jawab Sania lalu membalas senyuman Zevana.
Langga dan Alian juga membalas senyuman dari Zevana, lalu mereka pun melanjutkan sarapan mereka. Dan setelah menghabiskan sarapannya, Zevana segera menuju mobil yang sudah disediakan kedua orang tuanya untuknya.
“ Ayo pak berangkat. “ Perintah Zevana pada supir pribadinya.
“ Baik non. “
…..
Karena jarak tempuh antara rumah Zevana dan juga sekolahnya tidak terlalu jauh, mereka hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk sampai di sekolahnya.
Dengan suasana hati yang begitu baik, Zevana turun dari mobilnya, ia berjalan melewati koridor sekolah dengan senyuman yang terus saja mengemban di wajahnya.
“ Pagi Ze…” Sapa Zayn yang tiba-tiba saja merangkul bahunya dari belakang.
Zevana sangat terkejut saat itu, ia bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali, Zevana hanya berjalan dengan langkah kaki yang sudah kaku dan menegang.
“ Kenapa ekspresi wajahmu tegang sekali? “ Tanya Zayn dengan santainya.
“ Kenapa kamu merangkulku di depan banyak orang Zayn? Kalau mereka berpikir macam-macam bagaimana? “
“ Biarkan saja, memangnya kenapa? Lagipula kalau mereka menyebarkan rumor yang tidak benar tentangku, aku akan langsung mengurusnya. “
“ Ah, apa kamu tidak keberatan jika digosipkan denganku? “ Tanya Zevana menyelidik sambil menahan salivanya.
“ Keberatan? Tentu saja tidak, lagi pula itu tidak akan terjadi, tidak mungkin juga aku memiliki hubungan denganmu kan? “
Jdarrrrrr!!!!
Seperti tersambar petir di pagi hari, perasaan Zevana tiba-tiba saja menjadi suram. Langit cerah di dalam hatinya kini sudah menjadi hitam dan bergemuruh.
Perkataan Zayn cukup menyakitinya, namun Zevana mencoba untuk tetap bersikap tenang berjalan dengan Zayn berdampingan sampai masuk ke dalam kelasnya saat ini.
Setelah masuk kelas, Zevana duduk dengan perlahan di bangkunya, lalu kemudian Dandy menghampirinya dengan tatapan yang sudah menyelidik.
“ Ze…sayang sekali, kalau hari ini kamu mengikuti saranku, aku jamin, Zayn pasti akan sangat terkejut, bahkan dia tidak akan mengenalimu. “ Ucapnya sambil menyipitkan kedua matanya dan menopang dagunya dengan jari telunjuk dan jempolnya.
“ Dandy…” Zevana menggelengkan kepalanya dan memberi isyarat pada Dandy agar Dandy tidak mengatakan soal kemarin pada Zayn.
“ Ok…” Dandy hanya mengatakan ok sambil melingkarkan jari telunjuk dan juga jempolnya pada Zevana.
“ Apa yang sedang kalian bicarakan? “ Tanya Zayn penasaran dengan pembicaraan yang membuatnya bingung antara Dandy dan juga Zevana saat ini.
“ Ti…tidak Zayn…bukan apa-apa, Dandy hanya iseng saja. “
“ Iseng? Apa kamu iseng Dy? Jangan berani-beraninya kamu iseng pada Ze, awas saja. “ Ancam Zayn.
Lagi-lagi Zevana tersentuh dengan perkataan Zayn, dan ia kembali berpikir jika mungkin saja Zayn juga menyukainya.
“ Wah…Ze…selamat ya, kamu jadi orang pertama yang membuat hubunganku dengan Zayn retak, lihatlah? Zayn, kamu bahkan sekarang berani mengancamku hanya karena Zevana. “
Lalu mereka pun tertawa bersamaan, sementara Zevana, wajahnya merona karena tersipu malu. Zevana benar-benar tidak menyangka Zayn akan bersikap seperti itu padanya.
“Boleh aku menanyakan sesuatu? “ Tanya Zevana sedikit ragu-ragu.
“ Tentu saja boleh? Kamu ingin menanyakan soal apa? “ Jawab Dandy lalu saling bertukar pandang dengan Zayn.
“ Zayn…apa kamu belum pernah pacaran selama ini? “
Mendengar pertanyaan Zevana, dengan serentak Dandy dan Zayn pun tertawa bersama. Mereka tidak habis pikir Zevana akan menanyakan hal seperti itu saat ini.
“ Pertanyaan konyol macam apa itu Ze? “ Celetuk Dandy.
“ Ze…apa kamu ingin menjadi pacarku? “ Tanya Zayn tiba-tiba.
Deg…jantung Zevana seperti sedang berhenti berdetak, pertanyaan yang baru saja di lontarkan kepadanya benar-benar membuatnya tidak bisa berkata-kata sama sekali.
Dan saat Zevana ingin menjawab pertanyaan Zayn, tiba-tiba Zayn kembali melanjutkan perkataannya.
“ Aku hanya bercanda Ze, jangan kamu anggap serius, nanti kamu malah tidak nyaman berteman denganku. “ Ucapnya.
Raut wajah Zevena seketika itu berubah, petir kembali menyambarnya dan perasaan bergemuruh di dalam hatinya pun kembali.
“ Ah…ha…ha…kamu hanya bercanda…haha…ha…” Ucap Zevana sambil tertawa paksa.
“ Sebentar-sebentar, apa kamu menganggap serius perkataan Zayn Ze? “ Tanya Dandy menyelidik.
“ Ah…tentu saja tidak, ha…ha…ha…konyol sekali bukan? Iya kan Zayn? “
“ Iya, benar, konyol sekali. “ Zayn pun setuju dengan Zevana dan menganggapnya konyol.
…..
15.00
Jam pulang sekolah.
Zevana ingat jika kemarin dirinya memiliki janji dengan salah seorang wanita yang menghampirinya saat pulang sekolah, Zevana pun berjalan menuju halaman belakang sekolahnya, dan benar saja, wanita yang kemarin menghampiri Zevana sedang menunggunya bersama dua temannya.
“ Akhirnya kamu datang juga, ku kira kamu tidak akan datang. “ Ucap wanita itu lalu kemudian berdiri dan berjalan menghampiri Zevana.
“ Kamu siapa? “ Tanya Zevana yang tidak mengenal siapa wanita itu.
“ Ah…jadi kamu tidak mengenalku, pantas saja…kamu ingin tahu aku siapa? “
Zevana mengangguk dan menunggu wanita itu untuk berbicara siapa sebenarnya dirinya.
“ Aku Ayna…apa kamu pernah mendengar namaku? “ Tanya wanita itu.
Zevana merasa jika nama itu tidak asing baginya, lalu kemudian Zevana membuka layar ponselnya dan melihat nama akun media sosial milik Zayn, dan benar saja. Nama akun media sosial Zayn adalah ZaynaZayn.
“ Ada apa? Kenapa kamu menatap akun media sosial kekasihku dengan seperti itu? “ Tanya Ayna yang ternyata adalah kekasih Zayn saat ini.
“ Ma…maaf…aku tidak tahu kalau kamu adalah kekasih Zayn…” Ucap Zevana dengan wajah murungnya.
“ Ya, tidak apa-apa, lagipula aku tidak akan mempermasalahkan soal kedekatan kalian, aku dan Zayn memang sedang bertengkar, dan sepertinya dia sengaja mendekatimu, tapi Zayn benar-benar bodoh, dia pikir aku akan cemburu dengan wanita cupu sepertimu. “ Tutur nya dengan pandangan mata yang sudah mengamati penampilan Zevana dari atas sampai bawah.
Zevana hanya tertunduk dan tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya hancur berkeping-keping saat mengetahui jika pria yang disukainya sudah memiliki kekasih dan kedekatannya selama ini hanya untuk dimanfaatkan saja.