NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mantan Suamiku

Mengandung Benih Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Cerai / Obsesi / Penyesalan Suami
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia_Ava02

Delia Aurelie Gionardo hanya ingin mengakhiri pernikahan kontraknya dengan Devano Alessandro Henderson. Setelah satu tahun penuh sandiwara, ia datang membawa surat cerai untuk memutus semua ikatan.

Namun malam yang seharusnya menjadi perpisahan berubah jadi titik balik. Devano yang biasanya dingin mendadak kehilangan kendali, membuat Delia terjebak dalam situasi yang tak pernah ia bayangkan.

Sejak malam itu, hidup Delia berubah arah—antara rasa ingin bebas dan kenyataan bahwa Devano tak pernah benar-benar rela melepaskannya. Cinta, luka, dan rahasia yang terkuak perlahan justru menyeret Delia kembali ke sisi pria yang seharusnya ia tinggalkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia_Ava02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBMS - Bab 30 Menikmati Karma

Setelah perdebatan panjang semalam, akhirnya keputusan bulat diambil. Delia memilih pulang bersama Devano setelah menerima telepon dari Mama Raisa dan Papa Bryan yang memberi kabar tentang kondisi Kakek Arthur. Meski hatinya masih berat, ia sadar, ada hal yang lebih penting daripada egonya sendiri.

Pagi itu, semua urusan toko sudah ia serahkan sepenuhnya kepada Yuka. Ia yakin Yuka bisa dipercaya untuk menjaga usaha kecilnya itu. "Aku titip semuanya padamu, jangan sampai lengah, ya," pesan Delia singkat sebelum berangkat. Yuka hanya mengangguk mantap, berusaha memberi keyakinan pada Delia.

"Kaka tenang saja, aku akan menjaga semua kepercayaan yang Kaka berikan. Kaka juga harus hati-hati.. jaga kesehatan dan kandungan kak Delia," ucap Yuka. Pelukan hangat mereka mengakhiri pertemuan yang entah kapan lagi Delia akan kembali ketempat ini.

Beberapa jam perjalanan terasa begitu melelahkan bagi Delia. Punggungnya terasa nyeri, beberapa kali menggeliat tak nyaman seolah menjerit minta istirahat. Dev yang duduk di sampingnya segera menyadari hal itu.

"Punggungku sakit sekali," gumamnya lirih sambil mengusap pinggang. Mungkin karena usia kandungannya yang sudah semakin besar, kini tubuh Delia jadi sering cepat lelah.

Dev melirik sekilas. "Mau aku pijit sebentar?" tanyanya hati-hati.

Delia langsung menggeleng. "Tidak usah, aku baik-baik saja."

Tapi wajahnya meringis jelas tak bisa menutupi rasa sakitnya.

"Del…" Dev menghela napas berat. "Jangan keras kepala. Biarkan aku membantumu."

Tanpa menunggu jawaban, jemari Dev mulai menekan lembut punggung Delia.

"Dev… sudah kubilang aku tidak_"

"Diam sebentar saja," potong Dev lembut. "Aku tahu kamu sakit."

Delia terdiam, membiarkan Dev melanjutkan. Perlahan rasa nyeri itu mereda. Entah sejak kapan, kelopak mata Delia terasa begitu berat.

"Hoamph… aku ngantuk," bisiknya setengah sadar.

"Tidurlah. Perjalanan kita masih panjang, aku akan menjagamu disini," ucap Dev pelan.

Tapi Delia tak lagi menyahut, hembusan napasnya menjadi teratur, hingga akhirnya ia tertidur. Dev tersenyum samar, lalu dengan lembut menyandarkan kepala Delia ke pundaknya agar lebih nyaman. Ada rasa hangat yang merayap di dadanya, sesuatu yang jarang ia rasakan selama ini.

Dev tersenyum samar sambil menatap wajah istrinya. "Seandainya kamu tahu… betapa aku merindukan saat seperti ini," bisiknya lirih.

Dev mengusap lembut rambut Delia, saat ini yang ia inginkan hanyalah mengungkapkan seluruh rasa cintanya pada wanita yang sangat ia cintai.

***

Ketika mobil akhirnya berhenti di depan kediaman utama Henderson. Dev menatap wajah Delia yang masih pulas. Ragu untuk membangunkannya, Dev justru merasa enggan melepaskan momen itu. Namun ia tahu, mereka berdua butuh istirahat.

"Tuan, kita sudah sampai." ucap Liam, sambil memperhatikan posisi keduanya dari kaca depan.

'Tadi seperti tikus dan kucing, sekarang jadi seperti betina yang jinak,' batin Liam. Tapi meskipun demikian, Liam tetap bersyukur karena kini semuanya telah selesai. Ia berharap jika hubungan mereka nantinya akan jadi lebih baik hingga tak membuat gempar semua orang.

Dev mengangguk. "Baik. Terima kasih, Liam. Kamu pulang saja, istirahat. Besok pagi baru antarkan kami ke rumah sakit,"

"Baik, Tuan," jawab Liam sebelum pamit.

Dev menoleh ke Delia yang masih terlelap. Ia mendekat, lalu berbisik. "Maaf harus membangunkanmu." Namun Delia tetap tak bergeming. Dengan hati-hati, Dev meraih tubuhnya dan menggendongnya keluar.

Delia mengerjap pelan. "Dev… turunkan aku, aku bisa jalan sendiri," ucapnya setengah sadar.

"Diam saja, jangan banyak bergerak. Kamu butuh istirahat."

Dev menggendong Delia masuk ke dalam rumah. Semua pelayan yang berjajar di pintu masuk menyambut mereka dengan penuh hormat dan senyum hangat. Dev memang sudah mengkonfirmasikan kepulangannya, jadi segala keperluan termasuk kamar untuk mereka berdua telah dipersiapkan dengan sempurna.

Semua mata memperhatikan mereka, sebagian berbisik pelan melihat kemesraan itu. Mereka sangat bahagia karena akhirnya Devano pulang bersama Delia.

"Kamarnya diatas sudah kami siapkan tuan," ucap sang kepala pelayan.

"Baik, terimakasih," ucap Devano, kembali melanjutkan langkahnya.

"Dev… turunkan aku, aku bisa jalan sendiri," bisik Delia dengan wajah memerah.

"Tidak," jawab Dev singkat tapi tegas sambil terus menaiki tangga. "Kamu sudah terlalu lelah, Del. Aku tidak akan membiarkanmu berjalan kali ini,"

Delia menunduk, menahan rasa malu. 'Astaga, pasti semua orang menatapku…' pikirnya. Terlebih lagi, ia merasa tubuhnya kini jauh lebih berat. "Kamu pasti lelah. Aku sudah tidak seperti dulu… perutku saja sudah besar begini."

Dev menoleh sekilas, menatapnya dalam-dalam. "Beratmu bukan masalah bagiku. Kamu tetap cantik di mataku… bahkan lebih indah dari sebelumnya," ucapnya tulus.

Delia tercekat, tak mampu membalas.

Sesampainya didalam kamar, Dev menurunkan Delia dengan hati-hati di atas ranjang kamar yang harum dan rapi. Delia mengira pria itu akan langsung berbalik keluar, tapi ternyata Dev justru menutup pintu kamar rapat-rapat.

Hal itu membuat Delia seketika tercengang dan sekaligus membuat panik.

"Dev… kita tidak akan satu kamar, kan?" suara Delia terdengar gugup.

Alis Dev terangkat, langkahnya pelan namun pasti. "Kalau iya, memang kenapa?" tanyanya ringan, seolah memang sengaja.

"Ehhh…" Delia kehilangan kata-kata ketika Dev melangkah lebih dekat.

Kini langkah pria itu terhenti tepat di depan Delia. Keduanya sama-sama terdiam dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba tangannya yang kokoh meraih rahang Delia, lalu sebuah ciuman mendarat lembut di keningnya. Hangat. Begitu hangat hingga menjalar ke seluruh tubuh, membuat Delia refleks memejamkan mata. Dev tak segera melepaskan, seperti ingin mengabadikan momen itu.

Saat akhirnya ia mundur, tangan Dev beralih mengusap lembut perut Delia. Usapan hangat itu seolah disambut oleh si kecil di dalam sana. Bayi itu langsung bergerak, memberi reaksi seperti sedang 'tos' dengan ayahnya.

"Astaga, kencang sekali," gumam Delia kaget, kedua matanya melebar.

Dev hanya tersenyum puas. "Itu artinya dia ingin segera ditengok."

"Hah?! Mana mungkin! Jangan mengada-ada! Pergi cepat!" Delia panik, mendorong dada Dev dengan pipi memerah.

Alih-alih marah, Dev justru tergelak kecil. Ia kini malah semakin menikmati menggoda wanita itu. Baginya, wajah Delia yang bersemu merah karena malu adalah pemandangan paling menggemaskan.

"Jangan marah-marah terus, kasihan anak kita nanti," ucap Dev dengan nada lembut.

"Justru kamu yang selalu membuatku marah! Cepat pergi sana," sahut Delia ketus sambil memalingkan wajah.

Ironisnya, kata-kata itu dulu selalu keluar dari mulut Dev setiap kali Delia berusaha mendekat, mencoba memberi perhatian kecil. Kini, giliran Dev yang harus mendengarnya. Rasanya memang seperti karma, tapi anehnya Dev justru menikmatinya.

"Baiklah, aku keluar sekarang. Istirahatlah, Del. Panggil aku kalau kamu butuh sesuatu," ucap Dev akhirnya, berusaha menahan senyumnya.

Belum cukup sampai di situ, ia sempat menoleh sambil berdiri di ambang pintu. "Oh iya, kalau nanti punggungmu sakit lagi… aku bisa memijatmu."

"Ish! Keluar cepat!" Delia melempar bantal ke arah pintu, membuat Dev tergelak kecil sebelum akhirnya benar-benar pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Author ucapkan banyak terimakasih bagi para reader setia yang masih mengikuti sampai bab ini. Untuk menjaga retensi selanjutnya tetap aman, Mohon untuk tidak menabung bab dan scroll baca. Dan Terimakasih banyak untuk dukungan yang kalian berikan.

Kali ini author ingin mempromosikan karya baru milik teman author. Bagi yang suka drama romantis ringan dan lucu, silahkan langsung mampir saja ke novel yang satu ini.

Dengan judul : "Pengasuh Baby Cute"

Nama pena : "Dewidewie

Dari author, terimakasih dan sampai jumpa di bab selanjutnya...😘😘😘

1
ArchaBeryl
Dev ingat kemrin nangis² nyariin Delia 🤭
sekarang uda pandai ya mengoda delia🤣
Makan to karma dari anakmu🤭🤭🤭
Nadia_Ava02: 🤣🤣🤣 udah nggak sabar pingin cepat sah kak..
total 1 replies
ArchaBeryl
Semakin seru ne🤭
Dev jangan jadi di paksa Delia nya
di bujuk secara halus dunk🤭
Nadia_Ava02: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
tia
jngn di gantung thor
Nadia_Ava02: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
tia
ditunggu updatenya lg thor
Nadia_Ava02: terimakasih Kaka.. masih setia membaca..🤗🤗🤗
total 1 replies
ArchaBeryl
Semangat ya Dev
kasih maaf aja Del tapi jangan cepat² balikan lagi ma Dev
hukumnya masih kurang 🤣
Nadia_Ava02: astaga../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ArchaBeryl
Kenapa mesti bohong Del
Akui aja toh kalian kan sudah bercerai
biar Dev berjuang samapi titik darah penghabisan 🤭
semangat ya Dev awal perjuangan baru di mulai
Nadia_Ava02: biar Dev makin penasaran kak../Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Pixie Quill
Luar Biasa
ArchaBeryl
Lanjut kak
kak sekali² cazy up dunk kak🤭🤭
ArchaBeryl: Makasih kak🤗🤗🤗
total 2 replies
ArchaBeryl
Sehat² ya kakek Arthur
Biar bisa lihat cicit nya
ArchaBeryl: pasti kak 🤗
total 2 replies
tia
nikmatii saja penyesalan u Dev
Nadia_Ava02: nikmati sambil minum kopi lebih enak itu...🤣🤣🤣
total 1 replies
ArchaBeryl
sabar ya Dev
semua butuh waktu dan perjuangan 🤭🤭
Nadia_Ava02: tetap semangat...💪🏻🤣🤣🤣
total 1 replies
tia
lanjut thor
Nadia_Ava02: Siap Kaka...🥰🥰
total 1 replies
ArchaBeryl
Bagus Del...
Siksa terus Dev dengan penyesalan 🤗🤗🤗
Nadia_Ava02: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
tia
sukurin ,,kalo udah gk ada baru nyesel
Nadia_Ava02: siap Kaka...🥰🥰
total 3 replies
ArchaBeryl
Dasar wanita 🐍😏😏
Makan to rencana mu yg berantakan 😏😏
Ayo Dev Nikmati penyesalan mu yg tak seberapa 😄😄
Nadia_Ava02: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
ArchaBeryl
Sebentar lagi dev pembalasan baru di mulai🤭🤭🤭
jangan pakai acara nangis Bombay ya Dev 🤣🤣🤣
Nadia_Ava02: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
tia
thanks you udah dobel up thor
Nadia_Ava02: sama-sama Kaka.../Kiss/
total 1 replies
tia
dobel up thor
Nadia_Ava02: sudah bisa dibaca Kaka... silahkan...🥰🥰
total 3 replies
tia
kafok dev laki laki pecundang
Nadia_Ava02: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ArchaBeryl
Kak Delia nanti di buat pergi aja dari Dev sementara waktu
biar nyesel to Dev
bila perlu ortu Dev tau kalau mereka sudah cerai dan bantu Delia buat sembunyi
soalnya mereka pasti senang kalau tau bakalan punya cicit sama cucu🤭🤭
ArchaBeryl: sama² kaka🤗🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!