Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.
Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Mata-Mata di Silverhaven
Jenewa, Swiss
Jean-Luc Dubois menatap titik merah yang berkedip di atas nama 'Silverhaven' pada peta digitalnya. Kebetulan ini terlalu besar untuk diabaikan. Ia telah berkecimpung dalam dunia spionase dan kerahasiaan finansial cukup lama untuk tahu bahwa tidak ada yang namanya kebetulan.
"Monique," katanya pada operator terbaiknya melalui panggilan terenkripsi. "Aku ingin kau pergi ke sana."
"Ke Silverhaven?" tanya Monique, suaranya yang jernih terdengar dari seberang dunia.
"Benar. Jangan mendekat, jangan melakukan kontak. Jadilah hantu," perintah Dubois. "Amati keluarga Tremaine. Amati bisnis mereka. Dan yang terpenting, amati menantu misterius mereka yang bernama Jay. Aku mau tahu semua yang bisa kau temukan. Cari hubungan sekecil apa pun antara Jay dengan klien baru kita, 'Thomas'."
"Perintah diterima," jawab Monique singkat. Misi baru telah dimulai.
Silverhaven, Sore Hari
Sementara itu, di Silverhaven, suasana begitu cerah. Ini adalah hari setelah badai, hari di mana uji coba pertama ke puncak Gunung Hantu berhasil dengan sukses gemilang. Semangat tim Tremaine Logistik sedang membara.
Bastian Tremaine, dengan wajah berseri-seri, sibuk di telepon dengan para pemasok, menegosiasikan kontrak dengan kepercayaan diri yang baru. Elara dengan efisien mengatur jadwal pengiriman pertama yang sesungguhnya untuk keesokan hari. Lyra bahkan datang ke base camp, membawakan makan siang untuk para pekerja, sambil tidak henti-hentinya memuji kehebatan "menantu jenius"-nya pada siapa pun yang mau mendengar.
Mereka semua hidup dalam gelembung kemenangan, sama sekali tidak menyadari bahwa seekor ular berbisa baru saja tiba di kota mereka.
Di sebuah kafe yang menghadap ke seberang kantor pusat Tremaine Logistik, seorang wanita duduk sendirian di dekat jendela. Ia tampak seperti turis Eropa biasa—mengenakan kacamata hitam desainer, pakaian kasual yang elegan, dan sedang asyik dengan laptopnya. Namun, lensa kamera telefoto mini yang tersembunyi di dalam bros di kerahnya secara berkala mengambil gambar setiap orang yang masuk dan keluar dari kantor itu. Dia adalah Monique.
Sore harinya, ia mengikuti mobil Elara dan Bastian ke base camp Gunung Hantu. Dari kejauhan, menggunakan teropong canggih, ia mengamati operasi mereka. Ia melihat para pekerja yang bersemangat. Ia melihat truk-truk tua yang aneh. Dan ia melihat sesuatu yang membuatnya mengerutkan kening.
Tim keamanan.
Tim yang dipimpin oleh 'Elang'. Cara mereka bergerak, cara mereka berpatroli, postur tubuh mereka—itu bukanlah postur penjaga keamanan biasa. Itu adalah postur para profesional terlatih, kemungkinan besar mantan anggota pasukan khusus. Sangat tidak sesuai untuk sebuah perusahaan logistik keluarga yang nyaris bangkrut.
Ia juga mendengar percakapan para pekerja yang menyebut-nyebut nama 'Bos Jay' dengan penuh kekaguman, menceritakan kembali kisah 'keajaiban' drainase yang menyelamatkan jalur rahasia mereka dari badai.
Malam itu, di kamar hotelnya yang anonim di pusat kota Silverhaven, Monique mengirimkan laporan pertamanya pada Dubois.
Subjek: Tremaine, Jay.
Profil Latar Belakang: Kosong, kemungkinan besar fiktif.
Status Lokal: Dikenal sebagai 'Bos Jay', dianggap otak di balik kebangkitan ajaib Tremaine Logistik. Dihormati dan sedikit ditakuti oleh para pekerja.
Observasi Lapangan: Tingkat keamanan di proyek Gunung Hantu (tim 'Elang') sangat tidak wajar. Mereka adalah operator profesional, bukan konsultan biasa.
Kesimpulan Awal: Koinsidensi dengan 'Thomas' sangat tinggi. Profil 'Jay' sebagai menantu tak berguna adalah sebuah penyamaran. Rekomendasi: Penyelidikan lebih dalam terhadap Jay.
Di Jenewa, Jay sedang bersiap untuk penerbangannya kembali ke Silverhaven keesokan harinya. Misinya di Eropa telah selesai dengan sukses. Ia telah menanam umpan dan mengguncang sarang musuh.
Saat ia sedang memeriksa detail penerbangannya, ponsel terenkripsinya bergetar. Sebuah pesan darurat dari Paman Chen.
"Jaring yang kau tebar telah menangkap ikan lebih cepat dari perkiraan. Operator terbaik mereka, seorang wanita bernama Monique, telah tiba di Silverhaven. Dia sangat profesional. Dia sedang mengamati keluargamu saat ini."
Wajah Jay yang tadinya tenang seketika berubah menjadi dingin seperti es. Rencananya yang brilian ternyata memiliki konsekuensi yang tidak ia perhitungkan: ia telah membawa bahaya langsung ke depan pintu rumah keluarganya.
Ia mengira ia sedang bermain catur di papan yang jauh. Kini ia sadar, ia telah memandu seekor serigala lapar langsung ke kandang domba yang paling ia sayangi.
Perjalanannya pulang kini bukan lagi sebuah perjalanan kemenangan. Itu adalah sebuah perlombaan melawan waktu untuk melindungi keluarganya dari ancaman tak terlihat yang ia sendiri lepaskan.