Di dunia lama, ia hanyalah pemuda biasa, terlalu lemah untuk melawan takdir, terlalu rapuh untuk bertahan. Namun kematian tidak mengakhiri segalanya.
Ia terbangun di dunia asing yang dipenuhi aroma darah dan jeritan ketakutan. Langitnya diselimuti awan kelabu, tanahnya penuh jejak perburuan. Di sini, manusia bukanlah pemburu, melainkan mangsa.
Di tengah keputusasaan itu, sebuah suara bergema di kepalanya:
—Sistem telah terhubung. Proses Leveling dimulai.
Dengan kekuatan misterius yang mengalir di setiap napasnya, ia mulai menapaki jalan yang hanya memiliki dua ujung, menjadi pahlawan yang membawa harapan, atau monster yang lebih mengerikan dari iblis itu sendiri.
Namun setiap langkahnya membawanya pada rahasia yang terkubur, rahasia tentang dunia ini, rahasia tentang dirinya, dan rahasia tentang mengapa ia yang terpilih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 05
{Di Dalam Dungeon}
Enam bulan telah berlalu sejak Rudy pertama kali melangkahkan kakinya ke dalam dungeon. Selama itu, tak ada satu hari pun ia lewatkan tanpa perburuan. Udara di dalamnya selalu dingin menusuk, bercampur bau besi dari darah para hewan iblis yang ia bunuh. Dinding gua lembap berkilau oleh tetesan air, memantulkan cahaya redup dari bola sihir yang menggantung di udara.
SRAK! Suara pedang Rudy memecah kesunyian saat bilahnya menebas tubuh seekor hewan iblis yang melompat dari kegelapan. Darah makhluk itu memercik, menodai tanah berbatu di bawahnya. Rudy menghela napas panjang, menatap ke tubuh makhluk itu sebelum melangkah mundur.
"Sudah berapa lama aku di dalam sini, Emma?" tanyanya, suaranya serak namun tenang.
[Kau sudah berada di dalam sini selama 6 bulan]
"Apaa? Enam bulan? Selama itu kah... tidak terasa sudah selama itu," gumam Rudy sambil menurunkan pedangnya dan duduk di atas batu besar yang dingin. Ia meraih kantong air yang selalu dibawanya, meneguknya dengan lega.
"Untung saja aku mendapatkan item ini. Kantong air dari surga. Bahkan airnya tidak bisa habis," katanya sambil memperlihatkan kantong itu. "Lihatkan status bar-ku, Emma."
[Status Bar. STR 120, Magic Power 50, AGI 90. Level 58, Simbol CC, Koin 430rb.]
"Hem... sudah berburu sangat lama, tapi hanya naik ke level 58. Ini benar-benar sangat sulit. Sampai kapan aku bisa mencapai simbol Legendary.?" keluh Rudy sambil menatap ujung pedangnya yang basah darah.
[Tidak ada yang mudah di dunia ini Rudy. Bahkan levelmu sekarang sudah setara dengan para Kapten di kerajaan Alden]
"Benarkah? Apa aku sudah sekuat itu?" matanya berbinar sesaat.
[Untuk mencapai tingkat itu, mereka harus berburu selama 1 tahun tanpa berhenti. Biasanya mereka memulai perburuan saat manusia berumur 10 tahun.]
"Itu seperti yang aku lakukan sekarang. Apa sang Dewa tahu tentang itu?"
[Sudah pasti tahu. Sang Dewa hanya menyesuaikan jiwamu untuk dipindahkan ke tubuh ini]
Rudy terdiam sejenak. Tatapannya menelusuri lorong gelap di depannya. "Hem, aku sudah mulai bosan di sini, Emma. Tapi aku masih ingin berburu."
[Itu terserah kamu. Kau bisa keluar dari sini jika kau mau]
"Mungkin aku akan di sini lebih lama lagi, Emma. Aku ingin lebih kuat lagi, lalu kita pergi ke kota terdekat," ucapnya mantap.
[Dengan pengetahuanmu sekarang, mungkin kau tidak akan ketinggalan peradaban di dunia ini. Dan aku juga selalu mengikuti berita dari seluruh dunia. Kau bisa bertanya padaku sesukamu]
"Ah, baiklah Emma. Mari kita lanjutkan perburuan kita," kata Rudy sambil berdiri. Ia mengencangkan pegangan pedang, lalu berlari menembus kegelapan dungeon.
2 tahun 6 bulan berlalu. Usia Rudy kini genap 8 tahun.
[Selamat kau berhasil mengalahkan BOSS terakhir di Dungeon Biasa Lantai 1.000. Ini adalah titik terkahir dari sebuah Dungeon.]
"Hem... sudah berapa lama aku di sini, Emma?"
[Kau sudah di dalam Dungeon selama 3 Tahun]
"Oke. Beritahu aku statusku sekarang."
[Status Bar. STR 320, AGI 220, Magic Power 100. Level 88, Simbol BB, Koin 220jt.]
"Aku rasa semakin sulit untuk naik level, Emma? Aku di sini sudah 3 tahun lebih, tapi hanya naik ke level 88," ucap Rudy kesal, keringat dingin membasahi pelipisnya.
[Itu sudah sesuai dengan pencapaianmu Rudy. Semakin tinggi levelmu, semakin sulit untuk naik ke level selanjutnya. Apa kau ingin melanjutkannya untuk pergi ke Dungeon Normal?]
"Hem, sudahlah. Kita lanjutkan saja," kata Rudy sambil menarik sebuah item dari tubuh BOSS terakhir yang masih hangat.
"Hmm...? Tunggu, Emma!" serunya terkejut.
[Baik]
"Ini, untuk apa item ini, Emma?" tanyanya sambil menatap kilau aneh dari benda itu.
[Itu adalah Resurrection Magic. Bisa digunakan untuk menghidupkan orang mati.]
"Apa...? Apa itu bisa dilakukan?"
[Tidak ada yang mustahil dari item yang diberikan oleh sang Dewa. Itu benar adanya]
"Ini adalah item yang sangat berharga. Bahkan aku mendapatkan 2 item sekaligus, apa yang sudah di rencanakan oleh sang Dewa padaku.?" ucap Rudy, kagum sekaligus ragu.
[Mungkin suatu saat kau membutuhkan item itu Rudy]
"Ah, mungkin kau benar. Aku akan menyimpannya dengan baik-baik untuk saat ini," katanya sambil menyelipkan item itu ke dalam tas penyimpanan.
3 tahun berlalu lagi. Usia Rudy kini sudah mencapai 11 tahun.
[Selamat kau berhasil mengalahkan BOSS terakhir dari Dungeon Normal Lantai 1.000.]
"Ini sangat membosankan... Haaah," desahnya lelah.
[Apa kau ingin keluar dari sini?]
"Sudah berapa lama aku di sini, Emma?"
[Kau sudah berada di sini selama 6 tahun]
"Selama itu kah? Dan aku hanya menyelesaikan 2 tingkat dungeon saja."
[Kau sudah semakin kuat Rudy, kau bahkan sering rebahan dari pada bertarung. Itu yang membuatmu sangat lama di sini]
"Aku bosan, Emma. Apa kau tahu, aku sendirian di sini... Hem, sudahlah. Berikan aku statusku."
[Status Bar. STR 640, AGI 580, Magic Power 300. Level 128, Simbol S (Special), Koin emas 120M.]
"Huh, masih jauh sekali untuk mencapai simbol L. Sampai kapan aku mencapai Legendary."
[Kau harus berusaha lebih giat lagi Rudy]
"Sudahlah. Mungkin sekarang saatnya kita keluar dari dungeon ini. Setelah aku keluar dari sini, aku harus mencari seorang pacar."
[Ingatlah, umurmu sekarang masih 11 tahun. Aku rasa kau tidak perlu memikirkan itu]
"Diamlah, kau tau apa tentang perasaan manusia. buatkan saja portal keluarnya." sahutnya dengan kesal
[Baik. Portal akan segera muncul]
"Apa aku bisa masuk ke dungeon ini lagi, Emma?"
[Tentu. Kau bisa keluar masuk dungeon sesukamu. Kecuali dungeon Rank biasa dan Rank Normal]
"Em, apa maksudmu?"
[Kau sudah membunuh semua hewan iblis di Rank Biasa dan Rank Normal Rudy, tentu saja tidak akan ada hewan iblis lagi di sana]
"Apa mereka tidak akan muncul lagi? Aku kira mereka akan hidup kembali setelah dibunuh."
[Mereka adalah makhluk hidup Rudy, dan mereka tidak bisa hidup kembali setelah mati]
"Aku semakin penasaran dengan dungeon ini. Siapa yang membuat dungeon ini? Dan dari mana hewan iblis itu berasal?"
[Ini cerita yang cukup panjang Rudy. Apa kau ingin mendengarnya?]
"Ah, ceritakan padaku Emma."
Emma pun mulai bercerita, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya, seperti menyimpan rahasia kelam.
[Dunia ini dulunya dihuni oleh iblis dan manusia yang hidup berdampingan. Kedua ras itu hidup damai tanpa kekerasan. Namun, karena jumlah iblis terus berkembang, mereka berkuasa di atas tanah ini dengan kekuatannya. Terjadilah peperangan yang sangat panjang antar kedua ras.]
Rudy terdiam, terkejut dengan sejarah yang belum pernah ia dengar. "Apa manusia pada zaman itu bisa melawan para iblis?"
[Tentu saja tidak sebanding...]
Rudy tertegun. Pandangannya menembus kegelapan lorong dungeon. Udara menjadi lebih dingin, dan entah kenapa, langkah kakinya terasa lebih berat.
beberapa saat dalam keheningan.
[Perjalananmu masih panjang Rudy]
....