Ambil Saja! Aku Tidak Butuh Pria Brengsek

Angel menjelaskan analisis nya menggunakan grafik dan data yang sudah Angel susu dan pelajari sebelumnya, setiap kalimat yang Angel ucap kan terdengar terstruktur, penuh dengan wawasan dan keyakinan.

Kehebatan seorang Angelina Putri Thomson dalam dunia bisnis memang tidak perlu di ragukan lagi, selain memiliki wawasan yang luas, Angel juga pintar dalam memilih kalimat yang di ucapkan nya, sehingga membuat orang yang mendengar nya lebih cepat mengerti dan paham.

"Luar biasa," batin Jefry berdecak kagum.

"Rumor itu bukan hanya sekedar rumor, ternyata Mrs Angel memang sangat mengagumkan, pemilihan kata nya sangat tepat, tertata rapi sehingga gampang di pahami," batin Jefry.

"Tidak salah kalau Mrs Angel di nobatkan sebagai pembisnis wanita yang paling sukses dan juga berpengaruh," batin Jefry tidak henti-hentinya berdecak kagum melihat prestasi Angel.

Bukannya hanya Jefry yang merasa kagum dengan presentasi Angel, Xander pria datar itu sedari tadi terus melihat ke arah Angel tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Angel dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Menarik," batin Xander tersenyum miring.

Angel bukan nya tidak menyadari bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang terus melihat ke arah nya, dengan pandangan yang sangat menyebalkan menurut nya, hanya saja Angel di sini mencoba bersikap professional, kalau tidak, sudah sedari tadi Angel colok kedua mata Xander itu.

"Terimakasih," ucap Angel mengakhiri presentasi nya.

PROK

PROK

PROK

Suara tepuk tangan, mengakhiri presentasi Angel.

"Anda ternyata lebih dari apa yang saya dengar Mrs, saya terimakasih kerja sama ini," ucap Xander mengulurkan tangannya.

"Terimakasih Tuan Cloud, semoga kerjasama kita berjalan dengan baik kedepannya," jawab Angel menerima uluran tangan Xander.

"Pasti, saya yakin ini akan menjadi kerjasama yang sangat luar biasa," ucap Xander mengangguk kan kepala nya kecil.

Xander baru kali ini bertemu dengan seorang pebisnis wanita yang memiliki pemikiran luas, seperti Angel, presentasi nya begitu sempurna membuat nya sangat puas.

Angel tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menawarkan solusi strategis untuk beberapa tantangan yang sempat di cantumkan dalam point-point berkas kerja sama sebelum nya, dan itu sukses membuat Xander nampak sangat terkesan.

"Taun Cloud ini berkas kerjasama nya," ucap Tiara sopan.

"Hem"

Xander melirik Jefry yang ada di samping nya yang sedari tadi terus memperhatikan Angel.

Jefry yang mengerti arti dari lirikan Tuan nya, dengan cepat langsung mengambil dan membaca berkas itu.

"Seperti yang Mrs Angel jelaskan tadi Tuan," ucap Jefry mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hem"

Gumam Xander mengambil berkas itu, membaca nya sebentar sebelum akhirnya menandatangani nya.

"Selesai," batin Angel tersenyum puas.

Ini tender besar, yang akan membawa keuntungan yang besar juga pada dua perusahaan itu, dan dalam project kali ini Angel memutuskan untuk tidak menerima investor dari luar, yang artinya kerjasama ini hanya melibatkan perusahaan Thomson Grup dan Cloud Grup.

Ini adalah pertama kalinya Angel bekerjasama dengan perusahaan asing, yang nama nya sudah di kenal ke seluruh penjuru dunia, siapa yang tidak ingin bekerjasama dengan perusahaan Cloud Grup, perusahaan terbesar di Eropa yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun, dan saat ini perusahaan Cloud Grup di pimpin oleh Xander Cloud, satu-satunya pewaris keluarga Could.

Pewaris! Anak tunggal kaya raya type Author benget hihihii🙏🏻🤭

"Karena meeting hari ini sudah selesai, saya pamit undur diri Tuan," ucap Angel bangkit dari kursi nya.

"Sekali lagi selamat atas kerjasama kita," ucap Angel lugas.

"Mari," pamit Angel.

"Tunggu!"

Ucap Xander mengehentikan Angel yang hendak melangkah keluar.

"Iya! Anda memanggil saya?" tanya Angel menunjuk dirinya sendiri.

Xander mengangguk kan kepala nya, dengan ekspresi wajah nya yang masih tidak berubah, datar.

"Iya"

"Ada yang ingin Anda bicarakan lagi? " tanya Angel melihat Xander.

"Iya"

"Silahkan Tuan saya akan menjawab pertanyaan Anda," jawab Angel kembali duduk.

Angel pikir Xander ingin membicarakan perihal kerjasama nya.

"Silahkan Taun," ucap Angel karena merasa Xander tidak kunjung berbicara.

Xander masih diam, entah apa yang pria dingin itu ingin kan.

"Tuan," Panggil Angel mencoba sabar.

"Hem"

Jawab Xander bergumam lirih.

Kesabaran Angel benar-benar di uji dengan sifat klien baru nya ini, kalau saja ini bukan karena berada di situasi membahas pekerjaan, mungkin sudah Angel remukan tulang-tulang Xander.

"Sangat menyebalkan," batin Angel kesal.

"Tuan Sebenarnya apa yang ingin Anda bicarakan? kalau ini soal kerjasama kita tadi silahkan Anda katakan apa yang ingin Anda tanyakan pada saya," ucap Angel mencoba untuk tetap profesional.

"Bukan," jawab Xander.

"Maksud Anda?" tanya Angel memicing kan mata nya.

"Lalu apa yang ingin Anda tanyakan?" tanya Angel sabar.

"Tidak ada, saya hanya ingin mengajak Anda makan siang bersama, ini juga sudah masuk waktu nya jam makan siang," jawab Xander tanpa beban.

"Apa? Makan siang bareng?" tanya Angel tidak percaya.

"Hem"

Jawab Xander mengangguk kan kepala nya santai.

Melihat respon pria di depan nya itu, memang membuat Angel sudah tidak bisa lagi menahan kekesalan nya.

Jadi hanya ini yang ingin pria menyebalkan ini katakan, sampai-sampai harus membuat dirinya mengurungkan niat nya untuk pulang.

"Sialan!" batin Angel mengumpat kesal.

Sementara Jefry sudah seperti orang bodoh, melihat sifat Tuan arogan nya itu.

Ingin mengajak makan malam, kenapa harus se berbelit-belit itu, pikir Jefry menggeleng kan kepala nya.

Sementara Tiara menatap ngeri ke arah Xander.

Apa seperti ini cara seorang Xander cloud saat mengajak seorang wanita untuk makan bersama, pikir Tiara tidak habis pikir.

"I-ini tidak benar, seperti nya Aku memang harus cepat-cepat melapor pada Tuan besar," batin Jefry menatap ngeri pada Tuan nya.

Jefry merasa ada yang tidak beres dengan Tuan arogan nya itu, pertama dari mulai cara Tuan nya menatap Angel, lalu tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Tuan nya mengajak Angel makan siang bersama, yang mana hal ini belum pernah terjadi selama Jefry hidup.

"Seperti nya Tuan Tidak cocok tinggal di negara Q, lihat saja baru beberapa hari di negara Q, Tuan Xander sudah kerasukan makhluk halus," batin Jefry merinding.

"Maaf Tuan, saya sudah ada janji," ucap Angel menekan kekesalan nya.

"Saya tidak menerima penolakan Mrs. Angelina Putri Thomson," jawab Xander tanpa mau di bantah.

"Saya tidak perduli," ucap Angel bangkit dari duduk nya.

"Duduk!" ucap Xander penuh perintah.

Angel sudah kepalang kesal dengan sifat Xander, tidak perduli dengan perkataan Xavier, andai saja tadi langsung berterus terang, mungkin Angel tidak akan menolak.

"Tiara ayo pergi," ucap Angel berjalan ke arah pintu.