NovelToon NovelToon
Cinta Yang Rumit

Cinta Yang Rumit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: deby cahya Karmila

Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.

"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.

yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

minta maaf.

Ke esokan pagi nya. Semua nya pun kembali normal seperti biasa nya, tapi yang membuat Brian heran adalah di mana keberadaan Ara dan Bilal yang sedari tadi tak muncul muncul.

Apalagi anak kecil itu, biasa nya setiap pagi dia selalu datang di samping nya dan mengucap kan selamat pagi.

"Ibu, di mana Bilal,"ucap Brian.

Tapi nyonya Kinan tak menjawab nya, dia hanya diam dan tak menggubris apapun yang keluar dari mulut Bria.

Sedangkan viola dan Albert, mereka berdua juga ikut diam.

Tak ada satu pun yang menjawab pertanyaan Brian.

"Mbok, di mana Ara dan Bilal,"ucap Brian bertanya pada mbok Mey..

"Eh saya juga tidak tau tuan, saya juga tak melihat nya sedari tadi,"

"Ibu, di mana Ara,"ucap Brian lagi, tapi lagi lagi tak di pedulikan.

"Ibu, kenapa ibu diam saja, aku sedang bicara pada ibu,"

"Untuk apa kau mencari nya,"ucap nyonya Kinan yang kini membuka suara.

"Ibu, aku tanya di mana Ara dan Bilal,"ucap nya sekali lagi.

"Untuk apa kau mencari nya hah? Apa kau mencari nya hanya untuk ingin menyakiti hati nya,"ucap nyonya Kinan lagi.

"Kau benar-benar tak punya hati brian, ibu tau kau menyukai Ara, tapi tidak seperti ini cara mu untuk mengajak nya menikah, ibu tau, kau cemburu kan pada barra, kau cemburu pada barra saat Ara menceritakan kisah cinta nya malam tadi? Ibu melihat mu kok, ibu melihat mu"

"Ibu, maaf kan aku, aku tau aku salah, tolong beri aku kesempatan lagi, aku tidak akan mengulangi nya,"lirih Brian.

"Tapi tolong beritahu aku, di mana dia, kenapa aku tak melihat nya sedari tadi,"lirih Brian.

"Eh Brian, kamu tidak perlu khawatir, saat ini Ara sedang mengantar Bilal ke sekolah nya, bukan nya hari ini Bilal sudah masuk taman kanak-kanak,"ucap Viola.

"Ara ikut karena Kiara juga memaksa ingin ikut, aku tidak bisa menemani nya karena harus mengurus mas Albert dulu, tapi setelah sarapan ini aku akan menyusul mereka, entah kenapa pihak sekolah meminta anak anak untuk datang lebih awal."ucap viola.

Brian yang mendengar itu, segera pergi dari meja makan, pria itu mengendarai mobil nya menuju sekolah di mana Bilal berada.

"Dia bahkan lupa juga hari ini hari pertama anak itu masuk sekolah.

"Ara,"lirih Brian

"Ara yang sedang menunggu Bilal di depan kelas nya menoleh menatap Brian,"

"Tuan, ada apa,"lirih Ara.

Brian berjongkok di hadapan Ara.

"Tuan, jangan seperti ini, nanti guru guru dan orang tua murid melihat mu,"ucap Ara.

"Aku tidak peduli Ara,"lirih Brian.

"Aku hanya ingin minta maaf padamu, maaf kan aku, aku tak sepantasnya mengatakan itu padamu,"lirih Brian.

Ara yang sudah mengerti pun hanya mengangguk saja.

"Sudah lah tuan, tidak usah di pikir lagi, aku tau tujuan mu baik untuk melindungi ku dengan Bilal, tapi rasa nya tak pantas jika aku menikah dengan mu, apalagi mengingat status kita yang berbeda, aku tidak mau keluarga barra malah semakin menghina ku,"lirih Ara.

"Ara, aku tak memandang status, jika aku mencintaimu apa kau akan tetap menolak ku,"lirih Brian.

"Tuan, anda ini bicara apa sih, sudah lah,"ucap Ara.

"Tapi Ara.."

"Ibu,"ucap Bilal.

"Wah paman kau ada di sini? Apa kau ingin menjemput ku,"ucap bilal

"Tidak sayang, paman Brian hanya mampir sebentar, setelah ini dia ingin ke kantor nya,"ucap Ara.

"Tentu saja, aku ke sini karena ingin menjemput mu, aku ingin melihat kau memakai seragam sekolah mu,"ucap Brian.

"Pagi tadi kan aku tidak sempat melihat mu berangkat ke sekolah,"ucap Brian.

"heheh iya paman, pagi tadi kami berangkat lebih cepat,"ucap Bilal.

"Loh anak cantik ini kenapa di sini juga, kan belum saatnya masuk sekolah,"ucap Brian.

"Hehe dia mengikuti ku paman, bahkan dia masuk ke kelas ku dan duduk bersama ku,"ucap Bilal lagi.

"Dasar wanita kecil ini, suka sekali lengket sama kak Bilal,"ucap Brian.

"Ibu Ara, Paman Brian, kalian di sini,"ucap key.

Sekolah yang di tempat Bilal satu gedung dengan Sekolah key, hanya saja mereka beda kelas, Bilal yang masih duduk di sekolah taman kanak-kanak, sedangkan key yang sudah duduk di bangku SD kelas 1.

"Key, Kiara,"ucap Viola.

"Ara, maaf karena merepotkan mu lagi, biar aku pulang bersama Kiara saja, kebetulan aku juga ingin ke kantor mas Albert,"ucap viola.

"Tidak apa-apa nona"ucap Ara.

...****************...

Di dalam mobil.

Brian dan Ara saling diam satu sama lain, sedangkan Bilal, anak itu malah tertidur Begitu pulas di kursi belakang.

"Ara,"lirih Brian.

Ara menoleh dan menatap ke arah Brian.

"Apa kau masih mencintai barra,"lirih nya.

Tak ada jawaban dari Ara, gadis itu hanya menunduk diam.

"Jika boleh jujur, dia masih mencintai barra, tapi, dia masih belum bisa menerima penghinaan dari ibu nya, apalagi dia telah melahirkan cinta nya bersama barra,"

"Dengan kamu diam, aku sudah tau jika kau masih mencintainya,"lirih Brian

"Tuan, tolong jangan marah, aku begitu sulit untuk melupakan nya, apalagi Bilal dan dia memiliki hubungan darah,"lirih Ara.

"Tapi aku tidak bisa menerima penghinaan dari ibu nya, aku sudah berusaha untuk melupakan nya, tapi kenapa takdir malah kembali mempertemukan ku,"lirih Ara.

"Lagian, aku dengar dengar, dia juga sudah tunangan, jadi aku akan lebih berusaha untuk melupakan nya,"

"Tapi aku butuh bantuan mu tuan,"lirih Ara.

Brian menoleh dan tersenyum ke arah Ara," aku pasti akan membantu mu, kau tidak perlu khawatir,"ucap Brian.

"Terima kasih tuan,"lirih Ara.

"Ara, aku akan sabar menunggu mu, aku akan sabar menunggu hingga kau sendiri yang akan mengatakan cinta padaku,"batin Brian.

Setelah tiba di mansion.

Ara yang baru ingin menggendong Bilal pun di cegah oleh Brian.

"Biar aku saja,"ucap Brian.

Ara hanya mengangguk, setelah itu dia mengikuti langkah Brian.

"Tuan, mau ke mana, Bilal biar tidur di kamar ku saja,"ucap Ara.

"Ikut lah Ara,"ucap Brian.

Ara hanya patuh dan mengikuti langkah Brian, hingga tiba di sebuah kamar, kamar yang baru Ara liat pertama kali.

"Sejak kapan ada kamar di sini,"batin Ara.

"Ini kamar Untuk mu dan Bilal, spesial ku buat untuk kalian berdua,"ucap Brian.

"Tuan, saya rasa itu tidak perlu, kamar saya juga nyaman kok,"ucap Ara.

"Jangan di tolak yah Ara, kan Brian sudah susah payah membangun kamar ini untuk mu dan Bilal,"ucap nyonya Kinan yang tiba-tiba datang.

"Tapi nyonya, apa kata para maid lain nya nanti,"lirih Ara.

"Sudah sudah tidak perlu memikirkan mereka, yang penting kamu masuk dulu dan liat lah,"ucap nyonya Kinan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!