Sang Pewaris Mafia Yang Terlupakan

Sang Pewaris Mafia Yang Terlupakan

Bab 1

Arion dan Arsen Zionathan

Siapa yang tidak kenal dengan sosok dua sosok pria tampan itu, Arion di usia 21 tahun sudah mengambil alih dua perusahaan milik Ayahnya dan sang Opa. Kecerdasannya menjadi perbincangan para kalangan pembisnis, banyak dari mereka yang ingin bekerja sama dan menjodohkan putri-putri mereka.

Keberhasilan dan penghargaan terus Arion dapatkan, sifatnya yang lembut, penyayang itu membuatnya menjadi kebanggan keluar besarnya. Apapun yang dia inginkan akan didapatkan dengan mudah.

Mendapatkan dukungan dari keluarga membuatnya semakin semangat mengembangkan perusahaan, sesuai keinginan Gerald dan Erlan bahwa Arion tidak di izinkan untuk mewarisi jejak mereka. terlalu fokus pada Arion sampai mereka ada sosok lain yang juga membutuhkan pengarahan, kasih sayang dan pelukan hangat.

Arsen Zionathan. Dia lebih memilih menggunakan marga sang Oma daripada marga Ayahnya. sang berandalan New York, tampan, kaya raya, pembangkang itulah tiga kata yang menggambarkan seorang Arsen. dia memiliki kehidupan bebas tanpa ada yang memperdulikan, apapun yang dia lakukan siapa yang perduli.

Menjadi anak kedua dari pasangan Erlan dan Maureen, membuat Arsen memiliki sifat yang angkuh, kejam dan tidak segan untuk menghabisi siapapun yang berani mengusik kehidupannya.

Di usianya yang ke 19 tahun, keluarganya tidak ada yang melihat pencapaian apa yang Arsen dapatkan, selain membuat onar. Erlan Sudah sering kali memperingati putra bungsunya agar bisa mengikuti jejak Arion, tetapi tidak ada hasilnya.

Namun mereka tidak pernah tahu jika anak yang di anggap tidak memiliki kemampuan apapun itu ternyata sudah menjadi ketua Mafia sejak usinya 17 tahun. Karena tidak ada yang memperhatikannya dia berlatih secara diam-diam.

Di kalangan Mafia mereka tidak ada yang mengetahui jika dia adalah Arsen putra Erlan, mereka hanya mengenalnya sebagai Tuan X. Wajahnya tertutup topeng yang terbuat dari Silicon.

Malam ini di mansion mewah milik Erlan, tengah mengadakan acara perayaan Arion yang berhasil memenangkan Tender besar, sekaligus merayakan ulah tahun pria itu.

Semua orang terlihat bahagia, ucapan dan pujian mereka berikan untuk Arion.

“Opa bangga padamu." Ucap Gabriel menepuk pundak Arion.

“Terimakasih, Opa." Jawabannya tersenyum lebar.

“Arion, ini untukmu." Bianca gadis cantik itu memberikan kado untuk Arion.

“Ahh terimakasih Princess." Arion mengacak lembut puncak kepala Bianca.

Dan matanya melirik gadis yang berada di sebelah Bianca, gadis itu menundukkan pandangannya. Dengan tersipu malu dia menyodorkan kotak kecil pada Arion.

“Ini untukmu, Arion" Ucapnya pelan.

Mereka terkekeh melihat gadis itu malu-malu. “Hmm terimakasih." Arion menerimanya. Gadis cantik yang menggemaskan itu bernama Grize, dia adalah putri dari pasangan Zero dan Jeza.

Mereka kembali bercengkrama, tertawa penuh kebahagiaan sampai melupakan seseorang yang sejak tadi tidak ada yang menyapanya, tidak ada yang menanyakan kabarnya. Padahal keluarga dari Ayahnya baru saja datang setelah beberapa bulan tidak berkunjung.

Kedua tangannya mengepal dengan erat, rahangnya mengeras, sungguh miris, sejak lulus sekolah dasar, Ulang tahunnya tidak pernah dirayakan bahkan tidak ada ucapan sama sekali.

Entah sengaja atau tidak, Arsen tidak mau ambil pusing, hanya sebuah angka dan ucapan tidaklah penting untuknya, tetapi yang membuatnya lebih sakit, mereka tau jika dirinya sangat mencintai Grize, tetapi lagi-lagi, Jeza dan Maureen sepakat untuk menjodohkannya dengan Arion.

Arsen bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja. dan mereka pun tidak menyadarinya kecuali Celine dan Gabriel, yang memang diam-diam memperhatikan cucu bungsunya sejak tadi. Gabriel sengaja karena dari Arsen kecil terus melawannya.

**

Arsen dengan langkah santainya menyeret mata-mata yang berani menyusup ke markasnya. tubuh besar itu dia bawa masuk kedalam bangunan kosong, terlihat tidak berpenghuni jika dilihat dari luar, namun dalamnya bak istana.

“Tuan, orang yang kita cari selama ini sudah ada di tahanan bawah tanah." Lapor seorang pengawal menundukkan pandangannya, meskipun tubuhnya lebih besar dari sang Tuan, mereka tetap tunduk.

Arsen hanya mengangguk, dia masih ingin melampiaskan kekecewaannya dengan menghabisi mata-mata yang baru saja dia tangkap.

Arsen mengeluarkan belatinya dan memainkan. Senyum tipis dengan tatapan mata elangnya, membuat sang musuh bergetar, meminta ampun juga percuma, karena pria didepannya ini adalah psychopath.

Srekk

“Agrrr!!" Teriakan kesakitan, jeritan meminta ampun dan pertolongan Seakan-akan menjadi musik syahdu di telinga Arsen.

Wajar saja kalau mereka menyebutnya Tuan psychopath, lantaran Arsen mengulitinya dan mengobrak-abrik isi perut musuhnya, mencincangnya lalu melemparkannya untuk makanan hewan peliharaannya.

Entah sampai jam berapa Arsen bersenang-senang dengan musuh-musuhnya, pulang ataupun tidak, mereka tidak akan tau. mati pun mungkin tidak akan ada yang mengetahuinya.

***

Diruang makan tampak berbeda karena mereka sedang berkumpul, setelah acara semalam hanya Celine dan Gerald yang pulang, Gabriel dan Vale berencana menginap beberapa hari dan tentu saja itu membuat Maureen senang.

Mereka menikmati sarapannya dengan tenang dan sekali mengobrol, Ekor mata Gabriel seperti tengah mencari seseorang, karena di meja makan tidak lengkap masih kurang satu.

Arsen? ya pemuda itu entah kemana, sejak semalam Gabriel belum bertemu lagi. “Di mana Arsen?" Tanya Gabriel pada maid yang berdiri di belakangnya.

“Tuan muda sedang sarapan, Tuan" Jawabnya.

Gabriel menautkan kedua alisnya, apa mereka tidak melihat jika Arsen tidak ada di ruang makan? lalu sarapan di mana anak itu.

“Sarapan?" Ulangnya dan maid itu menganggukkan kepalanya.

“Ck, kenapa dia tidak bisa menghargai waktu? kita bisa sarapan bersama kenapa harus keluar, Kalian harus lebih mem.. "

“Semua kursi sudah penuh pria tua, aku tidak memiliki tempat, apa kamu tidak bisa melihatnya?" Sela Arsen yang keluar dari arah dapur.

“Kau!!" Gabriel menunjuk kearah cucu bungsunya.

“Iya, aku disini, jangan marah-marah dan membuat Oma kerepotan, darahmu sangat cepat naik pria Tua" Arsen menjawab dengan santai, dia tidak perduli jika dianggap tidak sopan. Memang tidak ada yang mengajarinya tentang kesopanan.

Vale melirik kekanan dan kiri, memang tidak ada kursi yang kosong. Padahal terakhir dia datang, meja makan ini memiliki jumlah kursi yang tidak sedikit.

“Arsen, jaga bicara mu, Opa.. "

“Ini juga berlaku untukmu Dad." Sela Arsen. Erlan mengeratkan rahangnya.

“Arsen!!" Tegur Arion, dia menggelengkan kepala.

Arsen menoleh, jika awalnya dia akan patuh dengan kakanya, lain halnya dengan sekarang setelah mengetahui gadis yang dia cintai akan menjadi milik kakaknya.

Drt

Drt

Ponsel Erlan berbunyi. dia langsung mengangkatnya, wajah yang awalnya biasa saja mendadak tegang.

“Ada apa?" Tanya Gabriel, setelah Erlan menutup panggilannya.

Erlan tidak langsung menjawab dia menghela nafas pelan.

“Pergerakanku terbaca olehnya" Ucap Erlan pelan.

Gabriel menaikkan sebelah alisnya. “Dia? Tuan X?" Tanyanya dan Erlan pun menganggukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Endang

Endang

bukanx Erlan sendiri yg bilng ketika sudah menikah aku akan kasi tau ke istri anak supaya kasi sayng itu penting knp Dy sendiri yg jilat kembali ludah ya aduhhh..keluarga apaan ni

2025-08-02

1

Kirana

Kirana

Aku mampir Thor.

Sakit memang jika kita di lupakan tapi yang terlupakan itu lah yang terbaik

2025-08-01

0

Ariany Sudjana

Ariany Sudjana

belum ada yang sadar kalau Arsen sudah lebih unggul dari papa dan seluruh keluarga besar

2025-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!