Eleanor Madison adalah seorang pengusaha sukses kaya raya nomor satu di negaranya, perusahaan nya sudah memiliki cabang di mana-mana bahkan di negara asing.
Eleanor sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di kantornya tiba-tiba mata nya terasa mengantuk tidak tertahankan lagi kemudian ia tertidur.
Saat membuka matanya ia sudah berada di dunia lain tidak ia kenali sama sekali tiba tiba terdengar suara di dalam benaknya.
Ting...
(Selamat tuan rumah mendapatkan sistem pertanian)
.
.
.
Selamat membaca...jangan lupa like dan komen ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima
Tidak terasa waktu makan malam sudah selesai Eleanor membantu ibunya membersihkan piring kotor untuk di cuci dan membersihkan meja makan yang kotor, setelah itu Eleanor menuju keruangan tempat berkumpulnya keluarga untuk beristirahat setelah makan atau untuk bersantai di sini lah tempatnya.
"Yah, apa ayah capek kalau iya sini aku pijitin" kata Eleanor duduk dekat ayah nya itu.
"Ayah tidak apa-apa nak kalau ayah capek nanti di pijat sama ibuk mu di kamar, sekarang jawab ayah dengan jujur apa maksud omongan mu saat kita makan tadi" kata ayah Liam kepada Eleanor dengan nada serius.
"Ternyata ayah tidak lupa" gumam Eleanor tetapi didengar oleh keluarganya, mereka semua hanya terkekeh saja.
"Demi kebaikanmu ayah tidak akan lupa sekarang cerita jangan mengulur waktu lagi" kata ayah serius dan sungguh-sungguh.
"Baiklah, begini ayah aku berencana akan mengikuti ujian akhir ke sekolah SMA di kota kabupaten, jika aku lulus aku hanya langsung dapat ijazah tidak perlu lagi sekolah selama tiga tahun, aku juga bisa tinggal di rumah bersama ayah selamanya di sini, bagaimana apakah ayah setuju dengan usulan ku?" Kata Eleanor lalu ia berbicara lagi.
"Jika ayah tidak setuju aku marah sama ayah" kata Eleanor manyun.
"Dek kamu minta pendapatnya ayah atau memberitahu nya, masak pake ancaman segala" kata Daniel kepada Eleanor sambil mengacak rambutnya.
"Kenapa sih suka sekali mengacak rambutku" kesal Eleanor kepada Abang nya itu
"Apakah kamu lelah sayang jika melakukan semuanya dan apakah kamu yakin bisa menguasai semua pelajaran itu" kata ibu Eleanor kepada nya.
"Aku tidak capek melakukan nya ibu, justru aku senang karena ada yang aku kerjakan, ayah sama ibu tidak usah khawatir aku akan berjuang dan aku yakin sesuatu hari nanti aku pasti sembuh dan juga sukses" kata Eleanor semangat, semua orang juga tersenyum melihatnya.
"Ayah, ibu kalau kak lea sembuh kita jalan-jalan ke kota provinsi" kata Nathan kepada ayahnya itu dia ingin pergi ke kota provinsi karena kata temannya kota provinsi sangat ramai ada gedung tinggi disana, dia juga ingin melihatnya.
"Iya, kalau ayah tidak bisa kakak yang mengajakmu doa kan saja semoga kakak cepat sembuh" kata lea kepada adiknya itu.
"Iya kak aku pasti akan mendoakan yang terbaik untuk mu" kata Nathan lagi.
Emma yang melihat semangat putrinya untuk sembuh mata nya memerah, dia sedih melihat putri kalau pengen sembuh itu butuh biaya untuk membeli obat, petani macam mereka mana bisa membeli obat semahal itu, saat itu Eleanor tidak sengaja melihat air mata ibu nya, ia menghampiri ibunya dan memeluk ibunya.
"Ibu jangan menangis hati ku sakit melihat ibu menangis, apakah ibu tidak percaya padaku" kata Eleanor sambil mengusap-usap punggung ibu nya untuk menenangkan nya.
"Ibu tidak menangis ibu hanya bahagia melihatmu ceria kembali, dan tentu saja ibu percaya padamu jadi bukti kan kata-kata mu itu, untuk menjaga kepercayaan kami" kata emma sambil membalas pelukan putrinya itu.
"Jadi bagaimana tentang mencari buku-buku SMA apakah tetap di cari atau tidak" kata Kevin untuk mengalihkan kesedihan semua orang.
"Tentu saja, bukankah tadi abang bilang akan mencarinya dan menanyakan kepada teman-temannya abang" kata Eleanor kepada kevin.
"Baiklah buat adik abang tercinta apa yang tidak" kata kevin
"Nah gitu dong" kata Eleanor lalu ia mengalih kembali pandangan nya ke ibunya.
"Ibu ayah aku ke kamar duluan soalnya aku sudah mengantuk" kata Eleanor kepada kedua orang tua nya.
"Baiklah, kamu ajak juga kakak ipar mu dan Nathan untuk ke kamar mereka" kata emma kepada putri nya itu.
"Ayok kak, bukankah kakak ipar sedang hamil tidak boleh terlalu malam tidur nya, nat kamu juga ikut kakak" kata Eleanor kepada mereka berdua.
"Baiklah, ibu aku juga kekamar duluan untuk beristirahat" kata clara kepada ibu mertuanya itu, lalu ia juga izin kepada suaminya.
"Abang, aku duluan ke kamar' kata Clara kepada suaminya dengan lembut.
"Iya sayang, kamu jangan tunggu aku kamu tidur aja duluan" kata daniel kepada istrinya itu.
Setelah mereka bertiga pergi ke kamar masing-masing masih tertinggal empat orang di luar keluarga, anak pertama dan kedua juga ayah dan ibu.
"Aku senang melihat lea ceria kembali dan aku juga setuju dengan ide dengan sekolah cepat, dia kan cerdas pasti bisa menguasai semua mata pelajaran itu" kata Emma kepada semuanya yang ada di sana.
"Kevin kemana buku-buku itu kamu pinjam apakah mereka mau meminjam kan nya dengan cuma-cuma walaupun mereka temanmu, saran ayah bagaimana kamu pinjam saja kepada kepala desa bukan kah anaknya juga sahabatmu di desa ini" kata Liam kepada anaknya keduanya itu.
"Iya ayah besok aku coba kesana untung dia anak di rumah, soalnya dia lagi sibuk mengantar barang dagangannya ke kota kabupaten" kata kevin lagi kepada ayahnya.
"Yah yang aku cemaskan apakah lea bisa belajar sendiri kalau ada mata pelajaran yang tidak ia mengerti bagaimana, apakah kita juga mencarikan guru untuk nya" kata Daniel kepada ayahnya itu.
"Kamu juga benar Niel secerdas-cerdas manusia pasti ia membutuhkan guru" kata ayah lalu ia melihat kevin lagi daniel juga melihat ke arahnya. Membuat bulu kuduk kevin merinding.
"Kenapa semua nya melihat ke arahku, aku tidak bisa lea soalnya lea lebih pintar dari pada ku, bagaimana aku menjadi gurunya mungkin lea yang akan menjadi guru ku" kata kevin sambil menjelaskan semuanya.
"Kalau kamu tidak bisa lalu siapa, sia-sia aku menyekolahkan mu tinggi-tinggi untuk mengajari adik saja kamu tidak bisa" kata Liam kepada putra keduanya itu.
"Besok aku cari guru yang pas ayah tinggal menerima beres saja, oh ya aku duluan ke kamar udah ngantuk soalnya" kata kevin beranjak dari duduknya langsung pergi ke kamar nya.
"Ayah apakah omongan kevin dapat di percaya bagaimana kalau dia mencari guru asal-asalan untuk putri kita" kata Emma dia kurang percaya kepada anak keduanya itu.
"Bu kita kasih kepercayaan buat dia, mana mungkin kevin mau mencelakai adik nya sendiri" kata ayah kepada emma
"benar apa yang dikatakan ayah kita tunggu saja kabar nya besok bu" kata Daniel setelah itu ia berbicara lagi.
"Lebih baik ibu dan ayah segera beristirahat malam sudah larut besok kita juga pergi keladang" kata Daniel kepada kedua orang tuanya itu.
.
.
.
Terimakasih telah membaca novel ku jangan lupa like bila suka dan komentarnya ya_♥️
semoga tidak terjadi apa-apa sama Lea ya 🙏🙏