Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.
Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutiah Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Malam minggu atau hari minggu bagi kebanyakan orang akan diisi dengan hal-hal yang menyenangkan, mencari hiburan atau jalan jalan keluar untuk merefresh hati dan fikiran, yang orang-orang zaman sekarang menyebutnya dengan healing. Tapi tidak berlaku bagi Mia yang hampir tidak pernah mencari hiburan di luar, sekedar jalan-jalan atau makan di luar.
Mungkin sebenarnya dalam hati kecilnya sangat ingin dalam hidupnya, sesekali seperti keluarga lain yang bisa menghabiskan waktu luangnya di akhir pekan bersama keluarga sekedar menghilangkan penat dengan jalan ke mall, nonton film di bioskop, makan di resto, ke pantai, wisata kuliner, atau ngopi di cafe. Tapi itu memang bukan gaya hidupnya, karena kemampuan ekonomi keluarganya belum sampe ke sana.
Beruntung anak-anaknya mengerti akan kemampuan dan kondisi keuangan orangtuanya, mereka hanya ke mall kalau memang ada tujuan untuk membeli barang yang sedang dibutuhkan, seperti beli sepatu, tas sekolah, baju lebaran atau yang lainnya yang memang benar-benar dibutuhkan.
Dan Mia sedikit merasa bersalah sebagai orangtua, karena tidak bisa memberikan kesenangan berlibur keketika Zahra minta izin besok, Minggu pagi akan pergi jalan-jalan ke pantai bersama Shafa dan keluarganya, ya Shafa adalah temen dekat Zahra di sekolah. Mereka sudah berteman sejak kls VII, hingga sekarang mereka semakin dekat dan akrab.
*******
Pagi-pagi sekitar pukul 06.00 sebuah mobil mewah berwarna hitam muncul di halaman rumah Mia, Shafa bersama mami, papi dan Lana adiknya menjemput Zahra yang sudah bersiap-siap sejak habis sholat shubuh,
Mia pun membekali Zahra dengan nasi dan lauk seadanya, sedikit banyak sengaja supaya bisa buat dimakan bareng sama keluarga Shafa, semalam juga Mia membuat kue brownies coklat untuk bekal dan tidak lupa Snack yang ada di rumahnya juga dibawakan.
"Diculik dulu Zahranya ya mam.. semalam dadakan tantenya Shafa telepon ngajakin ke pantai, terus shafa tadinya males nggak mau ikut kalau nggak ajak Zahra" maminya Shafa ikut turun bersama Shafa, sedangkan papi Shafa dan Lana adiknya di dalam mobil.
"Iya mam, Makasih banyak ya.. udah ngajakin Zahra. Saya titip Zahra"
"Ini ada bekal kue dan sedikit makanan buat sarapan rame-rame semoga cukup dan rasanya pas ya.." ucap Mia berbasa-basi.
"Duh makasih banyak mam, jadi ngerepotin ya.." balas mami Shafa ikut berbasa-basi
"Nggak sama sekali mam.."sahut Mia
"Ya udah kita pamit ya mam, mumpung masih pagi biar nggak kesiangan nyampe pantai keburu panas lagian udah ditunggu sama tantenya Shafa ketemu di sana.." pamit Mami Shafa.
"Iya mam, hati-hati.." ucap Mia bersalaman dan ber cipika cipiki dengan mami Shafa,
Sedangkan Zahra dan Shafa Salim dan berdadah ria kepada Mia.
Mereka masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobilpun menjauh dari halaman rumah Mia.
"Udah ditelpon belum pih, Vivinya udah berangkat belum? Jangan sampe dia yang ngajakin malah lupa belum bangun lagi jam segini?" Ucap mami Shafa kepada suaminya.
" Udah, katanya Otewe dia.." jawab papih Shafa.
Shafa adalah anak dari kakak kandungnya Vivi, mas Andre dan isterinya Marissa. Semalam Vivi menelpon kakak iparnya, Marissa. Katanya lagi suntuk pengen pergi ke pantai rame-rame, kalau berdua aja sama Aris suaminya katanya nggak asik, jadilah dua keluarga itu bergabung liburan ke pantai bersama tanpa direncanakan.