"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 menggoda suami dingin
" Kamu yang tidur " ketus Robert mendorong guling ditengah mereka sampai mengenai wajah Lily dan berbaring membelakangi nya setelah mematikan lampu .
" Nyalain lagi nggak lampunya" kata Lily .
" Kalau nggak di nyalain aku peluk Om " sambung Lily ketika tidak ada respon dari Robert.
" Oooo, beneran mau dipeluk " kata Lily yang sudah bergerak namun Robert segera menyalakan lampu kembali .
" Apalah, ada orang kayak Om suka yang gelap-gelapan " ucap Lily berbaring miring memeluk boneka nya .
" Kamu yang aneh tidur dengan lampu menyala " ucap Robert menarik selimut bahkan menggulung nya .
" Mmmm, kasih selimut " Lily saling tarik menarik selimut dengan Robert sampai pria dewasa itu mengalah dan pergi mengambil satu lagi selimut yang biasa Lily pakai di sofa .
Robert mengembang selimut itu dan berbaring menutup seluruh tubuhnya dengan selimut karena tidak terbiasa tidur dengan lampu menyala .
" Lily tukar selimutnya" kata Robert setelah beberapa saat .
" Lily , astaga udah tidur " ucap Robert mencondongkan badannya.
" Hwaaaaa" teriak Lily mengejutkan Robert sampai dia hampir jatuh kebawah ranjang jika Lily tidak cepat memegang tangan nya .
" Gadis nakal " Robert yang benar-benar kaget itu menarik telinga Lily .
" Apa sih, Om nggak kuat ya hirup aroma tubuh aku yang begitu harum? Atau mau pingsan pakai selimut aku ?" tanya Lily lagi menggoda Robert yang minta ganti selimut .
" Selimut ini bau ketek kamu jadi aku tidak suka " pernyataan Robert yang sebenarnya ingin ganti selimut karena aroma Lily sangat melekat di selimut hingga membuat Robert merasa tegang .
" Ihhhh, nggak bau ya " tak terima Lily menghirup bajunya .
" Bau " kata Robert memberikan selimut itu pada Lily .
" Harum kok " kata Lily menghirup selimut itu dengan polosnya.
" Harum , tapi aku lebih suka selimut ku yang biasa " kata Robert merebut selimutnya lalu segera berbaring kembali .
" Ihhhh, Om ngeselin " kesal Lily memukul Robert dengan boneka nya .
" Sekali lagi kamu pukul , aku musnahkan boneka kamu itu " kata Robert bicara dengan tubuhnya yang tertutup selimut .
" Berani musnahkan boneka kesayangan aku , aku musnahkan juga ruangan kerja Om " ucap Lily kembali berbaring dan tidur memunggungi Robert.
Keesokan paginya.
" Astaga " Robert bergegas bangun dan turun dari ranjang ketika malah dia yang melewati batas bahkan hampir memeluk Lily jika tidak terhalang guling .
" Untung dia belum bangun kalau sudah habis aku di buli gadis nakal itu " ucap Robert mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi .
...
" Apa pelayan tidak memeriksa kamar mandi sampai mereka tidak tau kalau shampo ku tidak ada " geram Robert melihat tidak ada shampo nya sama sekali .
" Sudahlah pakai ini saja" ucap Robert yang terpaksa memakai shampo Lily karena sudah terlanjur mandi dan basah juga .
Selesai mandi Robert masuk keruang ganti hanya memakai handuk yang terlilit di pinggang nya .
" Om ini ya bajunya " kata Lily mengambil handuk juga ingin mandi namun saat lewat kedekat Robert dia mengangkat sebelah alisnya .
" Apa?" sewot Robert melihat tatapan menggoda gadis nakal itu .
" Om pakai shampo aku ya ?" pertanyaan Lily yang mengenal aroma ini .
" Ihhhhh, jangan dekat-dekat" ucap Robert mendorong kening Lily ketika dia mendekatkan wajahnya pada Robert.
" Iya aku memakainya karena pelayan sepertinya lupa menaruh shampo ku dikamar mandi " jawab Robert yang tidak mengelak juga .
" Elehhh , alasan bilang aja,"
" Lily benar-benar tidak ada shampo ku" jawab Robert memotong pembicaraan gadis itu .
" Yaudah pake aja , shampo istri sendiri kok " senyum menggoda Lily segera lari sebelum kepalanya di getok oleh Robert.
" Lily awas ya kamu " ucap Robert menutup pintu ruang ganti .
............
Selesai mandi Lily bergegas mengganti bajunya dan menyusul Robert yang sudah berada diruang makan .
" Cieee, yang lagi nungguin istri buat sarapan " goda Lily begitu duduk di samping Robert yang memang belum sarapan .
" Sudah tau di tungguin malah lama " ketus Robert segera mengoles roti dengan selai .
" Maaf suamiku " senyum genit Lily yang membuat Roy dan beberapa pelayan yang berdiri diruang makan menyemburkan tawa mendengar nya
Sepertinya Lily suka sekali menggoda Robert!.
" Sarapan cepat, nanti terlambat " ucap Robert buang muka masih dengan ekspresi cool nya .
" Baik " patuh Lily mengambil roti di piring Robert dan memakan nya .
" Apa sih Om, lihatnya segitu kali " Lily juga meminum susu dari gelas Robert.
" Dah Om, aku berangkat dulu " ucap Lily memakai tas nya dan bersalam pada Robert lalu berlari pergi karena sudah hampir terlambat .
" Pak Robert harus sabar-sabar menghadapi Nona Lily " ucap Roy terkekeh melihat ekspresi Robert yang tidak bisa lagi berkata-kata karena Lily .
" Roy, ikutlah sarapan kegiatan kita sangat padat hari ini " ucap Robert.
" Aku sudah sarapan kok pak " ucap Roy.
" Roy duduk , aku ingin bicara beberapa hal " ucap Robert yang merasa bingung .
" Kenapa Pak?" tanya Robert duduk dikursi yang tadi Lily duduki .
" Roy apa menurutmu Lily itu ,tidak suka, aku?" pertanyaan Robert melihat sikap Lily yang menurutnya berbeda jauh dari wanita pada umumnya bahkan dia tidak segan-segan menggoda Robert setiap hari.
" Loh kenapa pak Robert berpikir begitu malah aku berpikir sebaliknya " pendapat Roy.
" Tidak Roy, logikanya wanita itu akan bersikap malu-malu bahkan menjaga image jika didepan pria yang dia sukai " kata Robert menyadari Lily yang selalu bersikap biasa bahkan kadang jahil tidak ketulungan padanya .
" Tapi Lily jangankan jaga image bahkan dia selalu membuat aku emosi sampai kadang memarahinya" ucap Robert.
" Ada dua kemungkinan, pertama memang Nona Lily yang nakal atau yang kedua , "
" Apa ?" pertanyaan Robert memotong pembicaraan Roy.
" Pak Robert yang suka Nona Lily" sambung Roy .
" Itu tidak mungkin , dia bukan tipe wanita yang aku inginkan lagian aku hanya menganggap pernikahan ini adalah sebuah aliansi bisnis yang dingin " ucap Robert yang memang tidak ada perasaan apa-apa pada Lily .
" Kalau begitu kenapa pak Robert jadi kepikiran soal Nona Lily suka atau tidak pada pak Robert?" ucap Roy membalikkan pertanyaan.
" Ya karena aku, aku,,," Robert tidak punya jawaban .
" Sudahlah ayo berangkat " ucap Robert menghabiskan susu yang masih tersisa di gelas yang tadi Lily minum .
" Maaf jika aku lancang , apa pak Robert ingin data detail tentang Nona Lily?" pertanyaan Roy yang berjalan dibelakang Robert.
" Kamu punya datanya?" ucap Robert berhenti berjalan.
" Kemarin aku berpikir pak Robert akan memintanya jadi aku menyiapkan data-data nya " ucap Roy yang merupakan asisten terbaik yang selalu peka bahkan menyiapkan apa pun sebelum bos nya meminta .
" Yasudah kirimkan ke email ku " ucap Robert yang diangguki Roy.
Hari ini benar-benar hari yang sangat melelahkan bagi Robert bahkan dia harus bolak balik menghadiri pertemuan di perusahaan dan luar perusahaan untuk keperluan bisnis nya .
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny