NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 ( Merebut Kebahagiaan)

Angin sejuk dan suara ombak membuat suasana hari ini sangat indah, hari pertama saat kegiatan tamasya sekolah diawali dengan mengunjungi pantai berpasir putih yang berada di belakang hotel yang mereka tempati. Felix memasangkan topi pantai kepada Lisa, topi pantai dengan tali yang di ikat di lehernya.

“Apa aku cantik memakai topi ini?” Ucap Lisa.

“Cantik, kau selalu cantik” ucap Felix dengan senyum hangat diwajahnya.

Lisa tersenyum kepada kekasihnya itu, ia melambaikan tangannya untuk bermain bersama teman-temannya yang sudah menunggunya. Felix melepaskan kacamata yang ia kenakan sejenak, untuk membersihkannya. Tidak berselang lama satu temannya datang, ia menghampirinya dengan membawa wanita yang berbikini. Felix segera membuang mukanya, ia tidak bisa melihat wanita berpakaian seperti itu.

“Dimana kekasihmu itu?” Ucap temannya yang sudah berdiri disampingnya.

“Disana” ucap Felix sembari menunjuk dengan jarinya.

“Astaga kau tidak membiarkannya memakai bikini?” Ucap temannya lagi, membuat Felix menatap kearahnya.

“Dia adalah wanita baik-baik. Bahkan jika aku tidak melarangnya pun dia tau batasannya, dia tidak akan memakai pakaian terbuka seperti itu” ucap Felix.

“Astaga kau tidak mencontoh temanmu yang bernama Alex ini!” Ucapnya sembari merangkul wanita berbikini.

“Apa yang bisa dicontoh darimu? Jika semuanya hanya ada keburukan” ucap Felix dan membuat Alex terkekeh.

“Ayolah! Aku tau bahwa kau sama sekali belum menyentuh Lisa. Benarkan? Tebakanku benar?” Ucap Alex, dan berhasil membuat Felix menghela nafasnya kasar.

“Aku sudah membuat kesepakatan dengannya, kita tidak akan melakukannya sampai hari pernikahan tiba” ucap Felix.

“Pernikahan? Kau sudah membahas pernikahan dengannya?” Ucap Alex menatapnya tak percaya.

“Sudah, kurasa dia adalah calon terbaik untuk aku jadikan istri” ucap Felix dengan senyum tipisnya.

Leya yang berada tepat di belakang mereka, sengaja menguping pembicaraan itu. Ia tertarik dengan apapun yang berhubungan dengan Felix, karena ia tau bahwa Valencia tertarik dengan pria itu. Senyum tipis berhasil terukir diwajahnya, saat ia mengetahui informasi yang bisa ia berikan pada temannya.

“Astaga kenapa dia belum juga keluar!” Ucap Leya sembari memeriksa ponselnya.

“Kau menungguku?” Ucap sebuah suara di belakangnya, sontak Leya langsung menghampirinya dan membisikkan sesuatu.

“Kudengar Felix dan Lisa belum pernah tidur bersama. Kabar buruknya, Felix dan Lisa sudah membahas tentang pernikahan” bisik Leya.

Valencia menatap punggung tinggi tegap yang berada tak jauh di depan matanya. Ia mendengar semua yang Leya bisikan padanya, semua itu hanya bisa membuatnya tersenyum tipis untuk menanggapi informasinya.

“Apa kau sudah memastikan bahwa disini tidak ada guru yang datang?” Ucap Valencia.

“Kau bisa tenang, di pantai ini tidak akan ada guru yang datang” ucap Leya.

“Baiklah, mau bermain air denganku?” Ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

“Tentu!” Ucap Leya, mereka berjalan bersama dengan memakai outer yang hampir sama. Mereka terlihat seperti sepasang sahabat yang kompak.

Leya menghentikan langkahnya, saat ia sudah berada tepat di depan Felix dan Alex. Leya tersenyum kepada Valencia untuk memberikannya sinyal bahwa ia harus melakukanya sekarang.

Dengan gerakan yang lambat, Valencia melepas outer yang ia kenakan. Memperlihatkan tubuh indahnya yang hanya memakai bikini, di punggungnya terlihat dengan jelas sebuah tato bergambar mawar hitam berukuran sedang.

Valencia berhasil menjadi pusat perhatian sekarang. Dibalik sikap buruknya yang tidak disukai banyak orang, Valencia memiliki kelebihan lain. Mungkin semua setuju bahwa murid paling cantik di sekolah adalah Valencia, hanya saja mereka di butakan oleh sikap buruknya.

‘CRACK!!

Alex menjatuhkan gelas minumannya saat melihat pemandangan di depannya. Bahkan air minum yang berada di mulutnya pun seketika keluar bak seperti air liur yang menetes. Matanya tidak bisa terlepas dari kecantikan Valencia di depan matanya. Reflek tangannya mencengkeram tangan Felix yang berada di sampingnya.

“Kau lihat Val-“

Ucapan Alex terhenti saat dia melihat temannya itu menatap kearah lain, ia tidak percaya bahwa Felix benar-benar mengabaikan pemandangan indah di depannnya. Felix justru melihat kearah kekasihnya yang sedang membuat kerajaan pasir dengan teman-temannya.

“Gagal! Dia hanya melihatmu sedetik, kemudian dia melihat kearah kekasihnya yang sedang bermain pasir” ucap Leya dengan wajah yang kecewa.

“Sudah kuduga, semua ini tidak mempan untuk pria sepertinya. Kurasa dia menjunjung tinggi kesetiaan dalam hubungannya” ucap Valencia sembari terkekeh.

Valencia mengambil sebuah bunga yang ada di topi pantai milik Leya. Ia memasangnya di telinga, ia merasa penampilannya sangat polos tanpa hiasan apapun di kepalanya.

“Baiklah, kau bisa mengambil semuanya” ucap Leya terkekeh.

Valencia kembali memakai outer bermotif bunga miliknya, ia memutuskan untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman di meja yang disediakan khusus untuk kelasnya. Sekilas ia melihat Felix yang sedang berjalan mendekati kekasihnya, mereka terlihat sangat romantis saat membangun istana pasir bersama.

“Astaga menjengkelkan sekali” ucap Leya saat melihat adegan romantis di depannya.

“Sebaiknya kita duduk disana” ucap Valencia mengajak temannya untuk duduk di sebuah kursi pantai dengan payung besar diatasnya.

Leya menyadari bahwa Valencia terganggu dengan adegan romantis antara Felix dan Lisa. Ia juga tau bahwa temannya itu telah benar-benar jatuh hati pada pria berkacamata itu. Dan ia merasa iba karena ia tau Valencia hanya menginginkan kehangatan.

“Apa ibumu sering menghubungimu?” Ucap

Leya mencoba menanyakan topik yang lain.

“Tidak, kau tau dia benci padaku” ucap Valencia sembari meminum jus jeruknya.

“Ayah tirimu? Kau masih tidak boleh pulang kerumahmu sendiri?” Ucap Leya.

“Sudah lama sekali aku tidak pulang kerumahku. Sejak ibuku menikah lagi tahun lalu, aku juga tidak begitu peduli dengan urusannya”

“Dan aku juga tidak ingin pulang ke rumah, aku bisa hidup sendiri di apartemenku. Lebih tepatnya aku biasa hidup sendiri” ucap Valencia sembari memaksakan senyumannya.

Leya hanya diam seolah mengerti batas pertanyaan tentang masalah ini. Ia tidak ingin menanyakan lebih jauh masalah pribadi Valencia, dia tau bahwa kondisi keluarga Valencia tidak se indah yang dikatakan.

Valencia kembali melihat kearah sepasang kekasih itu, mereka tertawa bersama dan terlihat sangat bahagia. Mereka terlihat seperti sedang mempertontonkan manisnya hubungan mereka kepada Valencia, seseorang yang sama sekali tidak pernah merasakan manisnya sebuah hubungan.

“Kurasa percuma, aku tidak akan bisa memilikinya” ucap Valencia.

“Kau menyerah?” Leya.

“Ya, aku merasa bahwa wanita sepertiku tidak pantas untuk pria baik sepertinya” ucap Valencia lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 20.00.

Jam makan malam baru saja usai, semua orang mulai bergegas kembali ke kamar hotel mereka masing-masing. Valencia juga kembali bersama Leya yang setia berjalan disampingnya, mereka menjadi lebih akrab sejak mereka berangkat di mobil yang sama.

“Emm anu, kalian!” Ucap sebuah suara di belakang mereka.

Valencia dan Leya menoleh kebelakang, mereka mengernyit saat melihat Felix dan Alex yang berada di belakang mereka. Valencia hanya diam, ekspresi wajahnya datar dan sangat berbeda dari sebelumnya. Felix juga menyadari itu, tatapan mata wanita yang mengajaknya ke gang cinta beberapa saat lalu sudah berubah.

“Ada apa?” Ucap Leya dengan nada ketus.

“Boleh bertukar nomor?” Ucap Alex sembari melirik kearah Valencia.

“Dia tidak bisa, kurasa lebih baik bertukar nomor denganku” ucap Leya dan merebut ponsel milik Alex dan memasukan nomor telepon miliknya.

“Sudah terhubung denganku” ucap Leya sembari memperlihatkan daftar kontaknya.

“Anu, kami berada di kamar 402” ucap Alex, dan berhasil mendapatkan pukulan dari Felix di bagian kepalanya.

Leya tersenyum tipis melihatnya, dia segera pergi dengan menarik tangan Valencia untuk menjauh. Dia tau bahwa temannya itu masih tidak nyaman jika berhadapan dengan Felix.

“Tunggu!” Ucap Valencia saat mereka berada di depan pintu masuk lobi utama.

Leya menghentikan langkahnya saat Valencia menarik tangannya, dia melihat kearah luar lobi yang telah menarik perhatianya. Leya melihat seorang pria bersetelan jas yang sedang memeluk Lisa.

“Dia Roy, ayah tiriku” ucap Valencia, ia segera mendekat. Tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar sesuatu.

“Ayah! Kenapa ayah sampai menyusulku ke tempat ini!” Ucap Lisa.

“Kau tau, ibumu tidak akan pernah membiarkan ayah bertemu denganmu. Jadi ayah hanya bisa menemuimu diam-diam” ucap Roy.

Valencia membeku saat mendengar Lisa memanggil Roy dengan panggilan ‘Ayah’. Dan sekarang dia menyadari fakta bahwa Lisa adalah saudara tirinya.

Tangan Valencia mulai mengepal kuat, dia memundurkan langkahnya. Ia menatap ayah dan anak di depannya dengan penuh kebencian, ia benar-benar membenci dua manusia yang sudah menghancurkan hidupnya.

“Ayo kita pergi dari sini!” Ucap Valencia dan berjalan mendahului Leya.

Leya berjalan cepat mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Valencia. Dia tau bahwa temannya itu sedang dalam kondisi mood yang buruk. Dia juga tau fakta bahwa Valencia baru mengetahui siapa saudara tirinya itu.

“Kau mau berkorban untukku Leya?” Ucap Valencia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap tajam Leya.

“Berkorban untuk apa?” Ucap Leya.

“Bertukar kamar. Aku akan pergi ke kamar 402, dan kau ajak pria yang sekamar dengan Felix ke kamarmu” ucap Valencia.

“K-Kau akan?” Leya.

“Aku benar-benar akan menggodanya”

...----------------...

1
karina
lanjut
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!