Tumbal Pesugihan Suamiku

Rasa sesak dan gundah karena mulai tak nyaman dengan apa yang iya alami baik dalam mimpi maupun secara langsung membuat Ayu banyak melamun karena tak ada tempat baginya untuk bisa berbagi.

" harus bagaimana aku menjelaskan pada mas Angga jika ada sesuatu yang terus menggangu ku !" ucap Ayu dalam hati, hingga tak sengaja terdengar suara tangis bayi yang begitu jelas terdengar di telinga Ayu.

" suara tangisan bayi ?"

" tapi dimana ?" tanya Ayu yang kini sudah bangkit dan mencari asal sumber suara tangisan bayi yang terdengar semakin jelas di telinga nya.

Ayu menggosok gosok telinganya untuk memastikan jika memang apa yang di dengar bukan khayalan nya tapi memang nyata, dan saat Ayu sampai di asal sumber suara Ayu mematung karena sumber suara itu berasal dari balik kamar yang hanya suaminya saja yang bisa membukanya.

" kenapa suaranya berasal dari dalam kamar ?" tanya Ayu sambil melihat ke arah pegangan pintu berharap kunci pintu kamar menggantung disana tapi sayang kuncinya tak ada di sana dan sudah pasti pintu itu pun di kunci oleh Angga suaminya.

" memang apa yang mas Angga sembunyikan di dalam sana hingga aku bahkan tak boleh membersihkan kamar itu ?" tanya Ayu yang sudah di kuasai rasa penasaran yang begitu besar karena suara tangis bayi kembali terdengar di balik pintu kamar yang ada di hadapannya.

Perlahan Ayu memposisikan diri untuk mengintip dari balik celah lubang kunci yang ternyata cukup kecil hingga Ayu harus menutup sebelah matanya agar matanya bisa melihat dengan jelas apa yang ada di balik pintu itu.

" apa yang selama ini kamu sembunyikan dari ku, mas !" tanya Ayu yang hanya melihat sebuah meja yang di atasnya terdapat beberapa lilin yang bahkan sengaja di biarkan menyala dan sebuah Poto yang samar samar Ayu lihat Poto seorang wanita menggunakan kebaya pernikahan tapi Ayu tak jelas saat melihat wajah pengantin itu.

Saat Ayu begitu serius memandangi Poto pengantin perempuan di balik cahaya lilin sebuah bingkai Poto pernikahan dirinya dan Angga tiba tiba saja terjatuh hingga membuat Ayu berteriak takut.

" arhhhh " Refleks memejamkan matanya sambil menutup telinganya bahkan jantungnya berdebar begitu cepat karena hanya dirinya yang ada di rumah itu sedangkan Angga hingga saat ini masih belum sampai rumah meski jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

" apa itu ?" tanya Ayu mencoba memberanikan diri setelah membuka perlahan matanya dan ternyata bingkai Poto pernikahan nya sudah tergeletak di atas lantai yang anehnya paku yang iya pasang untuk menggantungkan bingkai masih tertancap di dinding ruang keluarga.

" kenapa mas Angga masih belum pulang " ucap Ayu yang memilih masuk ke dalam kamar dibanding membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai.

" aku tau kamu juga menginginkannya " ucap Alea yang sengaja duduk di atas pangkuan Angga bahkan Alea sengaja menghadap ke arah Angga yang sepertinya mencoba menahan sesuatu.

" aku hanya meminta mu menikahi ku agar orang orang tak menyebutku simpanan pria beristri " ucap Alea sambil membelai pelan bibir Angga.

" aku nikahi atau tidak aku nikahi pun kamu tetap menjalin hubungan dengan pria beristri" ucap Angga yang ingin menyadarkan Alea bagaimana pun status mereka kenyataan nya dirinya memang sudah memiliki istri yaitu Ayu.

" tapi aku bisa bilang pada mereka jika aku sudah menikah dan aku sudah memiliki suami" ucap Alea yang kini sudah memainkan jari jari lentiknya di area dada Angga yang sudah Alea buka kancing kemejanya.

" lalu jika mereka bertanya siapa nama suami mu, apa kamu mau menyebutkan nama ku ?" tanya Angga yang kini sudah memegangi jari telunjuk Alea karena hasrat itu sudah benar benar terbangun.

" aku akan bilang jika nama suamiku Umam karena nama mu Angga Khaerul Umam " ucap Alea yang terus saja meyakinkan Angga jika tak ada yang perlu di takutkan jika mereka menikah nanti.

" dan aku juga tak akan menuntut kamu untuk menginap di sini setiap malam " ucap Alea yang kini sudah menggunakan tangan satunya untuk terus melanjutkan aksinya.

" aku yakin jika dengan ku kamu akan bisa segera memiliki anak " ucap Alea lagi yang tau jika Ayu belum bisa memberikan anak untuk Angga.

" beri aku waktu untuk memikirkan semuanya" ucap Angga yang kini membiarkan Alea melakukan apa yang iya inginkan.

" apa kamu ingin kita melakukannya di sini ?" tanya Alea seperti seorang wanita penghibur yang sedang memuaskan pelanggannya.

Saat melihat Angga diam membuat Alea langsung membuka atasan yang iya gunakan dan ternyata Alea sengaja tak menggunakan kaca mata kuda hingga membuat gunungnya bergerak bebas.

" aku yakin bahkan tubuhku pun jauh lebih indah dari Ayu, benar kan ?" tanya Alea sambil memainkan gunung kembar miliknya tepat di depan mata Angga.

" kamu benar " ucap Angga yang sudah benar benar tak bisa menahan hidangan lezat yang tersaji di depan matanya, hingga Angga pun mulai tenggelam dengan kenikmatan yang Alea berikan.

" berikan jejak mu di dalam agar kamu yakin jika aku bisa hamil anak mu " ucap Alea yang kini sudah berada di posisi atas tubuh Angga hingga Toya sakti milik Angga menghujam dalam di dalam goa miliknya.

Jika di rumah Alea Angga sedang dimanja dengan kenikmatan yang Alea berikan, berbeda dengan Ayu yang semakin di buat takut saat lampu di rumahnya tiba tiba saja padam.

" kamu dimana mas " ucap Ayu sambil terus menghubungi Angga tapi Angga tak kunjung mengangkat sambungan telepon darinya.

" Ayu... " sebuah suara tiba tiba saja memanggil namanya membuat bulu kuduk Ayu berdiri bahkan seluruh tubuh Ayu pun di buat merinding saat terdengar derap langkah seseorang yang semakin jelas terdengar.

" siapa itu ?" tanya Ayu sambil mengarahkan senter handphonenya ke sekeliling kamar karena saat ini Ayu sedang ada di dalam kamarnya, tapi Ayu sangat yakin jika pintu rumahnya sudah iya kunci hingga tak akan mungkin ada orang yang bisa membukanya.

" siapa kamu ?"

" dan apa yang kamu inginkan dari ku ?" tanya Ayu yang mencoba melawan rasa takut nya saat ini.

Tapi baru saja mengatakan hal itu lampu di rumahnya sudah kembali menyala dan memang tak ada siapapun di kamarnya, terus mengalami hal hal yang semakin tak masuk akal membuat Ayu menangis sejadi jadinya ditambah Angga yang tak juga mengangkat sambungan teleponnya hingga membuat Ayu merasa seorang diri di dunia ini.

" kamu dimana mas ?"

" aku sangat membutuhkan mu mas " ucap Ayu di sela sela tangisnya.

" aku takut mas !"

" kenapa hanya aku yang di usik di rumah ini sedangkan kamu tak bisa merasakan apapun yang aku alami di rumah ini ? "

" aku bisa gila jika terus seperti ini !!"

✍️✍️✍️ bagaimana reaksi Angga saat melihat Ayu yang sepertinya mulai depresi dengan apa yang terus iya alami ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘