Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengingat Masa Lalu
Malika bingung tapi tetap mendengarkan curhatan sahabat nya ini. dia bingung siapa yang di maksud oleh sahabat nya ini pada setiap cerita nya.
"Dan parahnya ayah gue berniat menjodohkan gue sama cowok aneh dan gila itu huftt" dan tak lama Bening pun menghentikan ucapan nya.
"Ya... ya... tapi sorry yang elu maksud itu cowok yang mana? siapa yang jelas bukan Bintang kan? " tanya Malika.
"Ya bukanlah mana pernah Bintang seaneh itu" jawab Bening malas.
"Terus siapa? " tanya Malika lagi yang belum tahu siapa sosok yang di ceritakan oleh Bening.
"Awan" jawab Bening malas.
"Hah... apa?! gue nggak salah denger kan? Awan? " Malika yang terkejut tak bisa mengendalikan suaranya yang langsung berteriak saat Bening menyebutkan nama orang yang sejak tadi menjadi pembicaraan Bening.
"Biasa ajah sih reaksi lu gitu amat" Bening sedikit kesal.
"Ya... wajar lah... gue kaget Awan Hermawan gitu loh buang dari pada biang kok bisa ada disini dia?" tanya Malika bingung.
"Tuh kan elu ajah bilangnya dia bilang dari segala biang hihi biang rusuh terutama" Bening tertawa kecil.
"Eh ini u kenapa dia bisa ada disini? selama ini gue nggak pernah liat tuh anak? " tanya Malika lagi.
"Dia jadi cleaning service disini mulai hari ini di tugasin dari kantor nya, kata dia sih begitu" jelas Bening.
"Ooo begitu, eh ngomong-ngomong tentang si Awan elu inget nggak sih dia itu punya suara bagus kalau nyanyi" Malika seolah mengingat masa lalu mereka.
"Ya sangking bagusnya terlalu tinggi suaranya sampe bisa mecahin kaca jendela kantor ruangan kepala sekolah"
"Hahaha kalo inget itu lucu ya? " Malika yang memang satu sekolah juga saat SMA tertawa geli mengingat masa SMA dulu.
Flash back.
Beberapa siswa sedang sibuk mempersiapkan festival yang di adakan saat menjelang ulang tahun sekolah yang akan selalu diadakan setiap tahunnya.
"Besok jangan lupa pakai kostum terbaik kalian ya kawan... " ucap Hana di microphone di atas panggung seorang siswi yang menjadi salah satu panitia festival tersebut.
"Woke gue akan tampil beda besok hingga semua mata tertuju pada gue" dengan pedenya Awan berkata di atas panggung saat Hana telah selesai berbicara.
Bening yang saat itu sedang berjalan di pinggir lapangan mendengar Awan yang berbicara seperti itu dengan penuh percaya diri langsung berfikir.
"Pasti dia akan buat kehebohan lagi" gumam Bening.
Dan akhirnya keesokan harinya tiba.
Seorang dengan pakaian princes Elsa di animasi frozen turun dari sebuah motor tua.
Dan benar saja semua mata tertuju padanya, bagaimana tidak Awan tampil maksimal hari itu, tidak hanya kostum yang dia pakai tapi riasan wajah dan rambutnya dia buat sama persis seperti Elsa.
Dan dengan pedenya dia bernyanyi sepanjang menuju kelasnya.
let it go...
let it go...
Bening dan Malika yang melihat kelakuan teman mereka itu hanya menggeleng pelan saja.
Dan herannya semua murid tertarik untuk mengikuti nya kemana dia berjalan.
Dan disaat dirinya mulai mengisi acara di panggung, Awan dan bandnya pun mulai mempersembahkan lagu mereka. yaitu She's Gone By: Steelheart.
di lirik awal Awan mulai melantunkan liriknya.
She's gone
Out of my life
I was wrong
I'm to blame
I was so untrue
I can't live without her love.
Suara merdu Awan mulai terdengar keseluruh penjuru sekolah, Bening yang sedang berjalan di stand yang juga ikut meramaikan acara tersebut, melihat kearah panggung saat suara merdu Awan beralun.
Tapi saat dia melihat Bintang dirinya tak memperhatikan Awan lagi, dia fokus pada Bintang, dan Bintang berusaha untuk menghindari Bening sementara semua murid jadi tertuju ke panggung karena nada Awan semakin tinggi di tambah sound sistem yang sangat mendukung hingga panggung pun ikut bergetar saat Awan bernyanyi.
Bening terjatuh saat mengejar Bintang yang tak menghiraukan nya hingga lutut Bening jadi terluka.
Awan menyaksikan itu dari atas panggung jadi kesal sendiri hingga suara nya malah makin keras saat di lirik.
Lady, oh, lady
Oh, lady................
Dan derrrttttt pyar...
kaca ruangan kepala sekolah pecah setelah beberapa detik bergetar.
Suara Awan yang begitu tinggi menyebabkan kaca tersebut pecah.
"Astaghfirullah si Awan ini nggak bisa kontrol suaranya apa?! " ucap kepala sekolah kesal.
Kepala sekolah yang tadinya berada di ruangannya saja akhirnya keluar ruangan untuk menegur Awan.
"AWAN.... " teriak. kepala sekolah yang berjalan menuju panggung.
"Eh buset kepsek ngamuk, kabur ah.... " Awan malah berlari turun dari panggung.
Dan akhirnya aksi kejar-kejaran pun terjadi antara kepala sekolah dengan Awan.
Awan yang merasa kurang bebas saat mengenakan gaun princess Elsa pun akhirnya memilih mengangkat gaun tersebut tinggi-tinggi hingga bulu kakinya pun terekspos ke mana-mana.
Bening yang saat itu ingin menangis karena di acuhkan Bintang malah jadi tertawa terbahak saat melihat kelakuan temannya yang sedang berulah. Dan akhirnya Awan dihukum kepala sekolah untuk membersihkan toilet dengan memakai gaun princess.
Flash back off.
Bening dan Malika tertawa terbahak saat mengingat masa itu.
"Oiya Ning sorry nih gue mau tanya, elu beneran setuju perjodohan ini di batalkan? " tanya Malika yang sudah tahu kejadian semalam karena Bening sempat curhat padanya semalam tentang perjodohan yang di batalkan ini.
"Iya untuk apa gue paksain yang ada nyakitin hati sendiri" ucap Bening pasrah.
"Dan tadi elu sempat cerita ke gue kalo ayah lu mau jodohin lu sama orang lain siapa? " tanya Malika lagi.
"Ya itu sama orang gila itu, mana gue mau kaya nggak ada cowok lain ajah" Bening sedikit kesal.
"Apa maksud lu Awan? " tanya Malika ragu.
Bening hanya mengangguk saja.
Malika yang tidak percaya dengan anggukan Bening dia hanya menutup mulutnya yang tiba-tiba ternganga namun beberapa detik kemudian dia malah tertawa lebar.
"Hahahaha"
"Jangan ketawa lu" Bening kesal.
Di sisi lain Awan sedang menerima telpon dari seseorang di dekat taman rumah sakit, wajahnya nampak serius tak sekonyol biasanya.
"Ya Pak baik Pak akan saya usahakan bulan ini lunas, mohon beri tenggang waktu Pak" ucapnya serius.
Panggilan telepon pun berakhir. Awan menghela nafasnya dalam setelah menaruh ponselnya di saku celananya.
"Gimana nasib anak-anak ya kalo sampe semua ini berakhir huftt" keluhnya.
Tiba-tiba terlintas ucapan ibunya di rumah tempo hari.
"Udah elu jual ajah nih rumah kasihan tuh temen-temen elu kalo sampe perusahaan elu bangkrut" ucap ibunya.
"Nggak... nggak gue akan cari cara lain, gue nggak akan biarin warisan bapak gue rumah saru-satunya tempat tinggal emak gue di jual, mau tinggal dimana emak gue nanti pas masa tuanya kalo nggak punya rumah" gumam Awan.
Awan sebenarnya adalah seorang pengusaha, dia mempunyai usaha di bidang jasa kebersihan, namun perusahaan nya saat ini sedang failed bahkan karyawan yang bekerja dengannya hanya menerima gaji separuh saja perusahaan nya terlilit hutang karena ulah teman nya yang mengkhianati nya hingga menggadaikan perusahaan Awan yang telah dia rintis cukup lama. Tak ada yang tahu kalau Awan adalah seorang pengusaha karena terkadang dia juga terjun sebagai cleaning service untuk memantau pekerjaan dan ikut merasakan rasanya menjadi anak buah hingga dirinya tak pernah semena-mena menjadi seorang bos.