CERITA INI MENGANDUNG 21++. DISARANKAN BIJAK MEMILIH BACAAN!
DISARANKAN JUGA UNTUK TIDAK AMBIL SERIUS CERITA INI. TUJUAN AUTHOR UNTUK MENGHIBUR NGANA SEMUANYA.
Miya Andara, seorang perempuan berkaca mata, berpenampilan sederhana yang bekerja di sebuah perusahaan property terbesar di Jakarta, tidak menyangka akan terjebak di dalam sebuah pernikahan dengan seorang lelaki yang ia temukan dalam kondisi mabuk pada suatu malam.
Bagas Gumilang, seorang CEO perusahaan property besar itu tidak bisa menolak permintaan ayah dan ibunya untuk menikahi Dara saat mereka kedapatan di dalam kamar yang sama.
Bagas yang sudah memiliki kekasih mau tidak mau harus menikahi Dara atas desakan kedua orangtuanya yang terlanjur salah paham.
Akankah keduanya bertahan dalam hubungan tanpa cinta yang akhirnya mengikat mereka dalam pernikahan dadakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita Mantan Gagal Manten.
Sepulangnya dari Malang, dengan Bagas juga Dara yang kembali bucin kronis, keduanya kini sudah kembali bekerja dan masuk ke perusahaan. Suasana perusahaan masih saja sama dengan terakhir saat terakhir mereka tinggal pergi waktu itu.
Malah sekarang selain menjadi paparazi dadakan, para karyawan juga sudah punya keahlian lain yaitu menjadi detectif Conan. Jadi kecurigaan mereka pada Dara dan Bagas yang selama ini hanya diketahui sebatas atasan juga sekretaris, kini naik level jadi yang lebih sensitif.
Dara dan Bagas masih saja suka membuat mereka menerka-nerka. Lebih baik begitu daripada bikin heboh satu perusahaan dan bikin privasi Dara jadi terganggu.
Hari ini kebucinan Bagas dan Dara terusik karena kedatangan mantannya Bagas yang gagal manten sama Bagas. Ia masuk selonong boy ke dalam ruangan dengan Dara dan Bagas yang lagi poto bareng.
"Aaaaaahhhh." pekik Angel karena melihat sang mantan begitu mesra dengan sekretaris yang ia juga tahu kini telah menjadi istri Bagas.
"Ngapain lo kesini?" tanya Bagas cuek, ia meraih kaleng coca cola lalu menegak isinya hingga hampir habis. Semenjak Dara melarang Bagas minum alkohol, Bagas jadi punya banyak stok minuman berkarbonasi. Biar sensasi beda tetap aja bikin lega biarpun gak sampe bikin mabuk.
"Aku gak terima, kenapa kamu harus nikah sama dia?!" Angel menghentak-hentakkan sepatu tingginya dengan kesal.
"Berarti Mas Bagas bukan jodoh kamu." sahut Dara yang tidak mau tinggal diam.
"Jangan ikut campur! ini semua karena kamu ya upik abu!"
Mendengar sebutan itu pada istrinya, bikin Bagas jadi berang. Ia segera menggeleng, Angel tidak boleh dibiarkan terlalu lama berada di dalam ruangannya. Bisa-bisa akan ada perang dunia ke sepuluh kalau dua orang beda semangka ini semakin lama bertemu.
"Keluar aja, Ngel. Gue udah gak ada urusan sama lo." Bagas menunjuk, bermaksud menyuruh Angel pergi, namun ia malah salah tunjuk. Niatnya menunjuk pintu tapi jarinya malah mengarah ke jendela kaca yang terbuka.
"Kamu mau aku bunuh diri?" pekik Angel lagi.
Bagas segera mengangkat kepala dan melihat jarinya yang menunjuk salah arah.
"Keluar aja Mbak Angel, Mas Bagas nya gak mau lagi kenapa dipaksa sih?" desis Dara setengah kesal. Ia segera pergi ke meja kerja namun Angel malah menahan langkahnya dengan menarik rambut Dara.
Terjadi aksi saling jambak yang membuat Bagas jadi pusing tujuh keliling. Sepanjang sejarah kehidupan Bagas, ia paling menghindari adegan perkelahian perempuan, sebab cara mereka berkelahi bikin Bagas jadi ngeri sendiri.
Bagas susah payah memisahkan keduanya. Untung dua Tarzan datang tepat pada waktunya. Mereka segera membantu Bagas melerai dua perempuan dengan kekuatan super yang sedang adu nyali itu.
Keduanya berhasil dipisahkan. Angel sudah mendapat banyak luka dari tajamnya kuku Dara sementara Dara sudah ngenes dengan kemeja yang kancingnya lepas semua.
"Bawa keluar Don, Kev. Gue urusin Dara dulu." Bagas segera membawa Dara ke dalam kamar. Sementara Angel sudah diseret setengah paksa dengan muka lebam hasil karya bogem mentah dari Dara.
Semua karyawan langsung bergosip ria. Menerka-nerka apa yang baru saja terjadi di dalam ruangan atasan mereka yang sekarang senyap.
"Lo jangan gini dong, Ngel. Terima kenyataan kalo Bagas udah gak mau lagi sama lo. Lagian lo ketahuan selingkuh juga!" sentak Kevin kesal karena ia ikut menjadi korban cakaran Angel yang mirip kucing garong.
Doni memandang Angel dengan tatapan tajam. Ia tahu wanita ini pasti masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Bagas sudah menikah dan tahu kelakuannya di belakang Bagas selama ini.
"Gara-gara kalian, aku putus sama Bagas!" Angel menunjuk Kevin dan Doni dengan berang, sebab ia tahu mereka lah yang telah mengirimkan bukti perselingkuhannya kepada Bagas.
"Yeee, elo yang selingkuh kita yang disalahin. Cabut Kev, ngapain ngurusin perempuan gak beres ini. Sampai sekarang masih gak terima Bagas udah nikah." Doni dan Kevin segera berlalu kembali menuju ruangan Bagas.
Saat berpapasan dengan security, Doni berhenti sebentar.
"Pak, tolong usir perempuan itu ya, takutnya dia ngamuk. Kalau keukeh gak mau pergi, bawa aja ke tempatnya."
"Kemana ya Pak Doni?"
"Ke rumah sakit jiwa, nanti kalau dokter tanya kenapa dibawa ke sana bilang aja, Mbaknya stress karena gagal jadi manten."
Duo Tarzan kembali berlalu meninggalkan security yang cuma manggut-manggut kayak ayam dikasih makan.
"Mbak, mari saya antar, daripada ngamuk di sini." Pak security menghampiri Angel yang masih mencak-mencak di besment parkir.
"Apaan sih?! mau nganter kemana lagi?!" maki Angel.
"Ke rumah sakit jiwa, Mbak. Kata Pak Doni, Mbak kena gejala stress akut karena gagal manten. Mari Mbak, sebelum stress nya berlanjut jadi lebih kronis lagi." ujar pak security dengan lembut membuat Angel jengah lalu pergi dengan kemarahan yang masih tersisa.
"Dasar semuanya yang ada disini gila!" desis Angel sambil berjalan cepat menuju luar besment, sangking marahnya, Angel tidak sadar ia malah menabrak pintu kaca yang bening sempurna hingga terpental dan jatuh seketika.
Pak security buru-buru menghampiri.
"Nah kan Mbak, saya bilang apa. Ini udah mulai kronis stress nya." Pak security menunjuk Angel sambil memilin-milin kumisnya yang mirip ikan lele.
"Lo yang gila! sialan!" Angel kembali meneruskan langkah dengan kekekian yang masih ada di ubun-ubunnya.
Pak security cuma bisa memandang gadis itu dengan kasihan sambil geleng-geleng kepala.
"Padahal cantik, sayang banget stress. Kalo gak stress udah saya kenalin sama Ujang yang udah lima puluh tahun jomblo." pak satpam berdecak iba.
Di dalam ruangannya, Bagas masih berusaha membujuk Dara yang kembali ngambek. Bukan karena Angel tadi, tapi karena sekarang ia sudah berganti kostum. Dara sudah memakai daster punya Ibu Tukiyem, tukang bersih kamar mandi perusahaan.
"Masa aku pake ginian Mas di kantor?!" Dara bersidekap sambil menekuk wajah cantiknya. Ia juga terlihat beberapa kali membetulkan letak kacamata yang gagangnya sedikit merenggang akibat ulah ganas Angel barusan.
"Ini lebih bagus, Ra. Dari pada kamu pake kemeja Tina yang ukurannya aja cuma muat sampe perut kamu. Kamu mau yang itu terpampang kemana-mana?" sahut Bagas memberi pengertian.
Dara merengut masih dengan tangan bersidekap di depan dada. Ia jadi lucu dengan daster kuning terang juga sepatu tingginya.
Doni dan Kevin sudah menyembunyikan wajah mereka di balik bantal sofa untuk meredam tawa demi melihat penampilan Dara yang gak banget saat ini.
Tok tok tok.
Ketukan pintu membuat Bagas juga Dara serentak menoleh. Bu Tukiyem masuk dengan malu-malu.
"Wah cocok, Bu. Nampak cantik seperti Cinderella." ujar Bu Tukiyem sambil mesem-mesem.
"Iya, makasih dasternya loh Buk, tapi mana ada Cinderella pake daster, lagian ini bau bawang." Dara meraung meratapi daster kuning cerah itu sambil menghirup baunya dengan keki.
Bagas memilih bergabung bersama duo Tarzan, mengambil satu bantal dan kompak tertawa bersama kedua sahabatnya. Membuat Dara semakin kesal lalu memukul-mukul meja kerja.
Mana yg aku inget cuman nama peran laki lakinya aja pokoknya namanya Bagas, trus istrinya sekretaris dia.
Yahh pokoknyaa senenggg bgtttt akhirnya ketemu sama novel ini, udah pengen baca ulang dari tahun kemarin tapi ga ketemu mulu.