NovelToon NovelToon
Lanjut Atau Usai Disini

Lanjut Atau Usai Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Wanita Karir / Percintaan Konglomerat / Selingkuh / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: dyawrite99

"Jika aku bisa memiliki keduanya kenapa aku harus memilih salah satu saja." Alkama Basri Widjaya.

"Cinta bukanlah yang kamu butuhkan, pilih saja ambisimu yang kamu perjuangkan mati-matian." Nirmala Janeeta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyawrite99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Sayang kita main dulu ya. Udah lama kita gak main."

"Main main. Emang kita anak kecil." Jawab Nirmala galak.

"Bukan itu, sayang. Yang jelas mainnya kita bisa menghasilkan anak kecil." Setelah menyelesaikan kalimatnya Kama langsung menyerang Nirmala dengan ciuman dalam di bibir polos Nirmala.

Nirmala kewalahan dengan serangan Kama yang tiada jeda setelah dari bibir Kama langsung berpindah ke lekukan lehernya dan terus turun hingga ke bawah.

Nirmala hanya dapat pasrah oleh perbuatan Kama yang begitu gesit.

Namun setelah perbuatan Kama yang semakin jauh menjelajah tubuhnya yang hendak menyusuri ke bagian bawah dirinya, menyadarkan Nirmala untuk menghentikan perbuatan Kama.

"Sayang stop." Nirmala bersuara berharap menghentikan Kama.

Namun Kama tidak menghiraukan dan semakin berani menyentuh Nirmala.

"Sayang. Aku lagi datang bulan." Teriak Nirmala sesaat tangan Kama mencoba menyusup di bawah sana.

Seketika Kama menghentikan pergerakannya.

"Yah sayang. Gimana dong dia udah bangun." Nirmala paham apa dia yang dimaksud Kama. Kama merosot dan terjatuh menimpa Nirmala.

"Aduh kamu berat sayang." Nirmala berusaha menyingkirkan tubuh Kama yang berada di atasnya.

"Terus ini gimana sayang. Tanggung jawab kamu sudah bikin dia bangun."

"Dia bangun karena kamu sendiri ya. Udah sana! Mending kamu mandi aja sana. Siapa tahu dia bisa tenang." Saran Nirmala pada Kama.

"Tidak semudah itu menenangkannya sayang. Kamu bantuin aku sedikit kenapa sih. Pelit banget jadi pacar."

"Gak mau. Kamu sana mandi." Nirmala masih bersikeras menolak. Moodnya masih jelek. Ini baru hari pertama masa haidnya.

Kama bangun dari berbaringnya. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Kama berjalan menghentakkan kaki dan terakhir menutup pintu kamar mandi dengan cukup keras.

"Dasar tukang ngambek." Ejek Nirmala melihat kelakuan Kama.

Nirmala juga bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar lain hendak membersihkan diri.

Seharian itu mood Kama jadi hancur. Harapannya ia bisa menghabiskan waktu memadu kasih dengan Nirmala setelah dirinya pulang kembali, alhasil sekarang ia hanya bisa gigit jari. Bahkan bisa jadi dalam waktu seminggu ke depan masa depan adik kecilnya akan seperti anak broken home yang kesepian dan kurangnya kasih sayang.

****

Esoknya Kama langsung kembali bekerja. Satu hari setelah kepulangannya dirasa sudah cukup untuk beristirahat. Ia tidak boleh terlalu lama meninggalkan pekerjaannya.

"Gimana bos. Semalam sudah ngecas semalaman dong. Full baterai hari ini ya bos." Dirga belum apa-apa sudah menggoda dirinya. Tidak tahukah jika Kama terancam puasa selama seminggu kedepan.

"Kamu jangan terlalu banyak bicara Dirga. Fokus saja bekerja dan jangan urusi hubungan ranjang saya." Ancam Kama pada Dirga. Dirga mendengar penuturan bosnya yang dirasa dalam kondisi mental yang kurang baik membuat Dirga memposisikan dirinya dalam mode serius mengikuti sikap Kama.

"Ok ok bos. Hari ini jadwal cukup padat ya bos. Banyak yang harus bos temui." Dirga mencoba mengembalikan fokus dirinya, bisa bahaya jika mulut embernya membuat gaji bulan ini akan dipotong oleh bosnya itu.

Dan benar hari itu Kama memang sibuk terbukti ia kembali pulang ke apartemen sudah masuk jam sembilan malam. Waktunya juga cukup tersita oleh berbagai pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Sesampainya ia di dalam apartemen, Kama langsung mencari keberadaan Nirmala. Tadi perempuan itu sudah berjanji akan tinggal di apartemen nya dalam beberapa hari ke depan.

"Sayang." Kama berjalan masuk lebih dalam di apartemen miliknya.

"Sayang kamu dimana?" Sekali lagi Kama memanggil Nirmala.

"Aku disini sayang." Balas Nirmala dari arah kamar Kama.

Terlihat Nirmala sedang sibuk merapikan koper Kama dan mengeluarkan isinya kemudian menyusun baju baju Kama dalam lemari.

"Kamu ngapain?" Tanya Kama. Padahal ia sudah melihat Nirmala sedang apa namun tetap saja ia bertanya.

"Beresin baju baju kamu." Jawab Nirmala tetap fokus pada pekerjaan menyusun pakaian Kama.

Kama mendekat pada Nirmala dan membantu Nirmala menyusun baju baju miliknya.

"Udah sayang biar aku aja. Kamu mandi gih. Setelah itu kita makan bareng yuk."

"Loh. Kamu belum makan sayang?" Tanya Kama kaget mendengar Nirmala belum makan malam padahal sekarang sudah cukup malam.

"Aku nungguin kamu pulang. Mau makan bareng."

"Kenapa mesti nungguin aku sih. Kamu bisa makan malam duluan sayang. Aku gak perlu kamu pikirin."

"Gak papa. Aku gak suka makan sendiri. Lagian juga tadi gak lapar jadi sekalian nungguin kamu aja. Kamu sudah makan malam ya?"

"Iya. Maaf ya bikin kamu nunggu aku sampai semalam ini." Kama merasa bersalah karena terlalu sibuk bekerja hingga lupa untuk memberi kabar pada Nirmala.

"Ya sudah. Kamu temenin aku makan aja kalau gitu. Tapi kamu mandi aja dulu, sekalian aku masih mau beres beres sebentar lagi."

"Ya sudah, aku mandi dulu." Kama beranjak berdiri namun sebelum itu ia mencium pelipis Nirmala terlebih dahulu.

Kama menurut untuk mandi kemudian menemani Nirmala makan malam.

Badan Kama terasa begitu segar setelah mandi. Ia langsung bergegas ke dapur miliknya untuk menyusul Nirmala yang sudah siap di meja makan.

Melihat hidangan di atas meja menggugah selera Kama untuk ikut mencicipi masakan buatan Nirmala.

"Kamu masak banyak malam ini. Kenapa gak bilang sih sayang. Tahu gitu aku usahakan pulang lebih cepat."

"Tadi aku malas mau kabarin kamu karena memang lagi sibuk masak. Terus aku pikir juga tadi kamu pulang lebih awal, jadi sengaja gak tanya ke kamu dulu pulangnya jam berapa."

"Ya sudah lain kali kamu kabarin aku ya sayangku. Kamu kebiasaan banget sih suka gak kasih kabar. Kalau gak di tanya gak mu ngasih tahu." Tutur Kama kesal sekaligus gemas dengan sikap Nirmala.

"Iya. Udah ah, aku mau makan." Balas Nirmala menyudahi ocehan Kama. Ia tahu kalau Kama seringkali kesalahan karena sikapnya yang suka memendam.

"Aku mau ikut makan. Tapi dari piring kamu aja. Aku minta suapan dari kamu aja."

"Ih dasar manja." Jawab Nirmala dengan ejekan. Walau begitu Nirmala tetap memberikan suapan demi suapan pada Kama. Mereka makan sepiring berdua.

****

Di tempat lain Juwita begitu bahagia karena ia akan di tempatkan untuk bekerja di kota yang sama dengan Kama. Ayahnya telah menyetujui dan memberikan jalan dirinya untuk bisa bekerja dengan Kama di negara pria itu.

Kesempatan ini akan Juwita manfaatkan dengan sebaik mungkin agar dirinya dapat melanjutkan pendekatan pada Kama.

Juwita akan semakin agresif agar Kama dapat merespon dirinya. Juwita sudah bertekad agar dirinya dapat bersama dengan Kama. Berbagai cara akan Juwita lakukan agar bisa mewujudkan keinginannya tersebut bagaimanapun caranya.

"Aku akan mendapatkan kamu Kama. Tidak ada yang bisa menghalangi keinginan aku ini."

Juwita benar benar telah jatuh hati pada Kama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!