NovelToon NovelToon
Batas Sabar Mencintaimu

Batas Sabar Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara

Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.

Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.

"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."

**semoga suka, ya**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan Mami Jayandru

"Bu Nara, ada yang mau menemui anda," ucap Rinta, bagian dari hrd. Dia sampai mendatangi ruangan divisi digital marketing, tempat Nara bekerja.

"Siapa?" tanya Nara heran. Sekarang masih jam kantor, Jayandru ngga mungkin datang menemuinya juga di jam segini.

"Katanya ibu mertua anda, bu. Ada hal penting yang mau beliau bicarakan."

Ketiga teman dekat satu divisinya menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Seingat mereka, baru kali ini ibu mertua Nara berkunjung ke kantor Nara.

DEG DEG

"Baiklah." Tanpa membuang waktu Nara segera keluar mengikuti Rinta dengan jantung berdebar cepat.

Apa yang mau maminya katakan padanya? batinnya ngga tenang. Dia teringat pesan maminya yang ngga dibacanya secara langsung. Apalagi dia balas. Belum sama sekali. Jayandru melarangnya.

Nara menatap kikuk pada bosnya- Pak Rangga yang sedang mengobrol akrab dengan Mami Adel.

"Silakan, tante. Nara sudah datang."

Tante? Bosnya kenal dengan mami mertuanya? batin Nara penuh tanya mendengar nada akrab tanpa canggung itu.

Rangga tersenyum padanya ketika melewatinya. Nara membalas dengan senyum tipisnya.

"Ayo, kita duduk di sana," ucap Mami Adel sambil meraih tangannya. Mengajak duduk di sofa yang ada di sana.

Nara menurut.

"Rupanya bos kamu Rangga, ya. Papanya anggota dewan juga," cerita Mami Adel.

Nara aja baru tau soal ini. Dia kurang suka mengulik silsilah keluarga orang lain.

Kemudian terdengar helaan nafas panjang Mami Adel.

"Monica sudah sadar di rumah sakit."

Nara ngga menjawab.

Mami Adel mengamati wajah menantunya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Baru juga sadar sudah diintimidasi suaminya. Kamu pasti sudah tau kalo Monica belum bercerai secara sah di mata negara," ucap Mami Adel lagi seperti sebuah keluhan.

Nara mulai mempersiapkan mentalnya agar tidak terlalu hancur. Dia mencoba menjadi pendengar yang baik, walaupun enggan.

"Mami tau, ngga ada perempuan yang mau dimadu. Mami ngga akan memaksa kamu jika kamu ngga kuat berada di sisi Jayandru kalo nanti Monica sudah menjadi istri keduanya. Kamu bebas, Nara. Pasti banyak laki laki yang.masih menginginkan kamu jadi istrinya."

DEG

Kalo bisa Nara ingin berteriak membantah kalo itu ngga akan terjadi.

Ucapan itu begitu ringan keluar mulut Mami Adel. Tapi Nara yang mendengarnya langsung merasa mual. Dia benar benar mau muntah.

Nara juga menahan air matanya yang siap mengalir karena kini matanya sudah memanas.

Sudah sangat jelas Mami Jayandru tidak menginginkan kehadirannya di sisi Jayandru lagi.

"Cinta mati Jayandru itu Monica, Nara. Sekarang saja dia merasa ngga enak mengakuinya di depan kamu. Kalo ada apa apa dengan Monica, Dru pasti akan memprioritaskannya. Mami hanya ngga mau kamu sakit hati," ucap mami Adel lagi. Sama ringannya seperti tadi.

Nara menggenggam ujung roknya erat.

Rasanya sudah cukup dia mendengar kata kata menyakitkan ini.

"Itu saja yang mau mami sampaikan? Saya tidak bisa lama lama meninggalkan kerjaan saya, mam." Sebenarnya Nara sudah muak memanggil wanita ini mami.

Lebih baik panggil tante, batinnya sakit.

Walau merasa diusir secara halus, Mami Jayandru berusaha untuk tidak tersinggung. Dia memang sengaja datang di jam kerja Nara, karena tidak ingin bertemu Jayandru yang rutin mengajak Nara makan siang.

Mami Adel sudah meminta pengawalnya mengawasi Jayandru, kerena pembangkangan putranya yang sudah mulai berani.

"Baiklah. Mami memang sengaja datang di jam begini agar kita bisa bicara tanpa kamu bisa menghindar. Kamu merasa, ngga, sudah mengacuhkan mami beberapa hari ini," ucapnya tajam.

Nara ngga menyahut, dia menunduk. Ngga mungkin dia membalas semua ucapan wanita yang sudah melahirkan Jayandru dengan kata kata kasar dan pedas.

Mami Adel menatap Nara puas karena sudah mengeluarkan unek uneknya yang terpendam beberapa hari ini. Dia berharap Nara mengerti maksud ucapannya karena dia sudah sangat jelas menyuarakan keinginannya.

"Mami pulang dulu," ucapnya sambil berdiri. Nara mengikutinya dan melangkah di sampingnya tanpa kata.

"Bos kamu belum menikah, hanya saja mami ngga tau, dia mau anak atau enggak," ucap Mami Adel terdengar sinis.

Nara menatap mami mertuanya dengan kilatan marah yang tertahan. Tapi Mami Adel malah menertawai kemarahannya.

"Ini yang mami ngga suka dari kamu, berani melawan mami," ucapnya sebelum memasuki mobil yang sudah dibuka oleh supir keluarga.

Nara mengalihkan tatap marah dan bencinya ke arah lain. Demi tidak muncul gosip pertengkaran mertua dan menantu, Nara menunggui sampai mobil yang membawa mertuanya meninggalkan kantornya.

Setelahnya dengan langkah agak limbung, Nara berjalan pelan ke arah ruangannya.

Tapi dia menyandar sebentar untuk menenangkan hatinya yang masih bergemuruh akibat perkataan menyakitkan mami Jayandru.

Nara menarik nafas dan menghembuskannya berulang kali. Mami mertuanya memang ngga punya hati. Kalimat kalimat yang diucapkannya seakan memang sudah dipersiapkan untuk memukul mentalnya.

Sepertinya berhasil. Buktinya sekarang dia merasakan kalo hatinya sudah berdarah darah.

*

*

*

Jayandru tiba tiba terbatuk batuk. Dia segera meneguk minumannya, setengah botol sekaligus dia habiskan.

Beberapa staf memperhatikan Jayandru, mengacuhkan sesaat penjelasan di depan mereka.

Meeting ini sangat membosankan, gerutunya dalam hati. Tapi dia ngga mungkin pergi begitu saja. Papinya bisa murka.

Dia tiba tiba saja teringat Nara.

Istrinya itu sedang apa, ya?

*

*

*

"Jadi dulunya mereka sepasang kekasih?" Andy tersenyum miring ketika melihat laporan hasil kerja pengawalnya. Lengkap dengan foto fotonya.

"Ternyata mereka sama sama anggota dewan. Si-alan! Uang yang aku kirimkan malah dibuat untuk kampanye jadi anggota dewan," makinya lagi sambil tergelak. Hatinya benar benar meradang.

Keduanya terlihat dekat padahal Jayandru sudah menikah. Di beberapa kegiatan keduanya terlihat dekat.

Bahkan Jayandru juga memperhatikan putranya Marlo. Laki laki yang sudah beristri itu membelanjakan putranya, robot robot mahal yang memang disukai oleh putranya.

Kembali dia memaki kasar di dalam hati.

Andy teringat ucapan Jayandru kalo mengira Monica sudah bercerai.

Jadi dia bermaksud menikahi Monica untuk jadi istri keduanya. Kurang ajar!

Mukanya mengelam marah.

BUGH!

Dia meninju dinding di belakangnya dengan sangat keras.

Pengawalnya menunduk makin dalam.

Padahal dia sudah punya istri yang sangat cantik, geramnya saat melihat foto istri Jayandru.

"Alasan Pak Jayandru akan menikahi nyonya, mungkin untuk memperoleh keturunan, bos," ucap pengawalnya memberitau.

"Oooh.... Jadi dia tidak bisa menghamili istrinya." Tawa Andy yang awalnya pelan berubah meninggi dan terdengar menyeramkan.

Mari kita buktikan, batinnya dengan wajah iblisnya.

Aku pasti bisa memberikanmu anak dari be nihku, Jayandru!" Andy tambah tergelak gelak seolah seolah sudah menemukan jalan untuk membalas dendamnya.

Tapi sebelumnya mari kita rusak dulu mental anggota dewan yang terpilih selama dua periode ini, batinnya dengan semua rencana yang sudah tersusun rapi di kepalanya.

1
Herman Lim
waduh jgn nanti Nara jadi korban Andy lagi 😔😔
Rahmawati
Andy jgn kau usik Nara, dia gk tahu apa apa
Rahayu Ayu
Jangan sampai Nara jadi pelampiasan kesalah pahaman Andi
Bisa ga sih kak Author Monica di culik Andi di bawa pergi yg jauh ke segitiga Bermuda kek, lagian Andi sama Monica juga masih suami istri,
bikin juga Adel jantungnya kumat, stroke, biar mulutnya menyon ga bisa ngomong lagi.
Kasihan Nara tertekan karena punya Mertua GILA PARAH
Aisyah: Ooooo kk author jgn smpai nara yg jdi korban cukup monica sajjjaaa atau klo urusan dgn jayandru cukup dy sajaaa jgn rusak wanita sbaik n sabar sperti naraaaa aku gk Terima nnti thor, udah dtindak ibu mertua nnti dsiksa lagi ma org lain yg kslhn x bukan dy buat😤😤😤
total 1 replies
Diyah Saja
tambah ndeliwar adell perkedel iki🙄🙄
Diyah Saja
wong edan kui Adel
Diyah Saja
bikin nambah setres mbok e jayandru
Saadah Rangkuti
kasihan sekali Nara 🤣🤣
waspada Jayandru, Andy mengincar istrimu
Mai_mai
semangat thor upnya...
kasih nara thor jahat sekali mami dru huhuhu
Rahmawati
emosi bgt liat mamanya ndru, pengen ta' sumpel mulutnya pakek cabe
Saadah Rangkuti
pengen gua bejek2 tu mulut Adell!!! nenek sihiiiiirrr
Rahmawati
yaudah sih kalo udah siuman , ngapain cari suami orang
Herman Lim
moga jayadru makin peduli sama Nara
Rahmawati
bos rangga sabar aja ya, tunggu jandanya nara
anggita
iklan👆 like👍
Rahmawati
masih tetep ngotot maminya dru nyuruh dru nikah sama Monica, padahal dia tahu Monica blm cerai sm suaminya
Rahmawati
nenek sihir ini sll apa apa yg di salahin nara
Rahmawati
ngajak main apa tuh😂
Bun cie
jangan terpengaruh ndru..
nanti sangat menyesal klo kehilangan nara..
kan yg salah monica sendiri menolak ndru ..
mama adel mau nggak ya kira2 punya madu..papanha ndru nikah lagi🤔
Sri Siyamsih
Ndru jd laki jgn bodoh , hrs tegas sblm rtmu hancur
Diyah Saja
kapok kapok kapok😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!