Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 35
setelah 4 hari di rumah sakit, kini Ruby Sudah boleh diperbolehkan pulang.William mau tidak mau membawanya kerumah.Dan itu membuat Ruby bahagia karena bisa dekat putrinya.
Ruby memasuki rumah yang sudah lama tidak pernah ia lihat.Melihat sekelilingnya dan tidak ada yang berubah sedikitpun.Ia melihat setiap sudut rumah itu,dan membayangkan setiap hari anaknya hanya seorang diri dirumah dengan seorang pengasuh pribadi.Tentu Ruby sangat sedih,dadanya sesak karena begitu bersalah.
William membawa koper Ruby ke dalam kamar tamu di lantai bawah.Dan itu tidak masalah bagi Ruby.
"aku harus kembali ke kantor..kamu bisa beristirahat.." ucap William yang kemudian pergi meninggalkannya
Ruby menoleh kearah Olivia yang menatapnya dengan datar.Ia kemudian mendekati putrinya itu,dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anaknya.
"hanya kita berdua dirumah.. bagaimana kita melakukan hal yang menarik.ibu punya ide,kita akan main sepuasnya.Dan ibu akan membuatmu tersenyum..." ucap Ruby
"tapi aku harus belajar.." ucap Olivia
"ahh.. tidak.. belajar itu satu kali sehari..bukan berkali-kali..kamu masih sangat kecil untuk keras dlm belajar.. seharusnya kamu banyak bermain menikmati masa balita mu...Ayo ikut ibu.." ucap Ruby yang kemudian berdiri menggandeng Putrinya.
Ruby membawa Olivia ke halaman,dan menyuruh Olivia naik ayunan.Dan Olivia pun menurutinya.Ruby mendorong perlahan anaknya, terlihat Olivia hanya terdiam menikmati ayunan itu.
"kenapa kamu diam saja... ceritakan hal yang menarik hari-hari ini..." tanya Ruby
"semuanya menarik bagiku..aku tidak punya hal yang lebih menarik lagi" ucap Olivia
Ruby terdiam,ia menghela nafasnya panjang dengan sikap datar anaknya.Bagaimana bisa anaknya hidup dilingkungan seperti ini,
"Kamu harus pulang ke Indonesia...nenek dan kakek pasti sangat senang dengan kehadiranmu.." ucap Ruby dengan lirih mengingat perjuangan orang tuanya yang berkorban mengambil pinjaman agar dirinya bisa bertemu dengan anaknya
"apakah mereka akan menyayangi ku?" tanya Olivia
Ruby kaget dan kemudian berjalan kedepan menghadap putrinya itu.
"tentu saja.. mereka sangat merindukan Olivia.. mereka bahagia jika oliv bisa kerumahnya.." ucap Ruby
"aku juga ingin tahu siapa orang yang menyayangiku itu.." jawab Olivia
Ruby tersenyum,ia kemudian mengambil ponselnya yang ada di saku.Ia membuka fitur kamera dan memotret putrinya
"aku ingin mengambil gambar mu sayang..ayo senyum ya..1..2..3" ucap Ruby
Olivia hanya terdiam tanpa penuh ekspresi dan membuat Ruby menghela nafasnya berat.
"Olivia sayang...ayo senyum yuk..sini ibu ajarin ya.. ketika kamera menghadapmu kamu harus tersenyum seperti ini.. tari kedua sudut bibirmu ke sini secara bersamaan.." ucap Ruby memperagakan dengan tangannya
Olivia berlatih menirukan Ruby dan membuat Ruby terharu dengan senyuman indah dari putrinya itu.
"ya.. begitu..kamu gadis yang sangat cantik..oke..1..2..3.."
Cekrekk..cekrekk..cekrekk
"sekarang kita foto sama-sama ya..." ucap Ruby yang sudah mengambil beberapa foto Selfi dengan putrinya.
"kamu lapar tidak..ayo bantu ibu masak ya.." ajak Ruby kepada Olivia.
Tanpa pikir panjang Olivia mengangguk setuju.Dan membuat Ruby begitu terharu.Ia berjanji akan membuat Olivia bahagia di sela hari-harinya.
...----------------...
Malam tiba, William masuk kedalam rumah dan melihat keadaan rumahnya yang tampak ramai.Ada gelak tawa diruang tengah.Dia pun buru-buru menghampirinya,dan kaget melihat Olivia dan Ruby bersantai dengan duduk di sofa dengan memakan cemilan buatan Ruby.
"Hai..kamu sudah pulang.." sapa Ruby
William melihat Putrinya yang berbeda, rambut putrinya dikepang dan memakai poni.Putrinya juga tersenyum kepadanya.Ini hal yang sangat mustahil dan baru dia lihat.
"Olivia sapa papa mu dong ." ucap Ruby
Olivia tersenyum ramah, "selamat malam pa.."
William terheran tapi dia berusaha untuk tetap tenang.Dia hanya menanggapinya dengan mengangguk.
"cepat mandi..ayo kita makan malam bersama..aku sudah memasakkan sesuatu.." ucap Ruby
William terlihat bingung dan canggung apa yang harus dilakukannya dengan momen ini.Dia hanya bisa mengangguk dan berjalan pergi ke kamarnya yang dilantai 2.
Setelah semua ritual bersih-bersih selesai, William menuju ke meja makan.Sudah ada Ruby dan juga Olivia .Dia pun mendekati mereka berdua, William melihat menu yang dimasak oleh Ruby.dia terkejut karena Ruby memasak sop iga juga perkedel kentang.Menu kesukaannya saat mereka tinggal bersama.
"ayo makanlah.." ucap Ruby yang berusaha mengambilkan nasi
"aku akan mengambilnya sendiri.." ucap William dan kemudian merebut piring yang sudah dipegang Ruby itu.
"kamu memasak serumit ini.. bagaimana dengan tangan mu..kau tidak boleh melakukan itu lagi agar lukamu cepat kering" ucap William
"aku dibantu Olivia..dia sangat senang sekali memasak.." jawab Ruby
"Jangan melibatkan anak kecil dalam urusan memasak,ini sangat bahaya.." ucap William
"Aku tidak mungkin membahayakan anakku sendiri... yang memotong semua adalah aku.." ucap kesal Ruby
Olivia terdiam melihat perdebatan kedua orangtuanya, mungkin inilah yang membuat mereka berpisah karena sering bertengkar.
"sayang.. nasi di piring mu sudah habis..kamu sudah kenyang kan..minum susu..ayo ibu temani kamu tidur ya.." ucap Ramah Ruby kepada Olivia
Olivia tersenyum dan mengangguk setuju,Dan membuat Ruby sangat bahagia dengan respon Olivia
Ruby melirik kearah William, "setelah kamu selesai makan.. bisakah kamu mencuci piringnya.. tangan ku tidak bisa terkena Air.." ucap Ruby yang kemudian berdiri menggandeng Olivia menuju kamarnya.
William melirik kearah wastafel dibelakangnya dan kaget begitu banyak cucian piring.Dia menghela nafasnya berat,
.
.
Tetap stay tune dan dukung ya..👉👈
Instagram eunhyeayu90