Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mamah Haidar datang
Setelah kepergian yudistira,haidar lantas membuka berkas berkas milik celin.
Tidak di pungkiri,melihat prestasi celin haidar juga bangga namun ego nya mengalahkan segalanya.
Dia enggan memuji prestasi celin itu.
"biasa aja"kata haidar melempar berkas milik celin ke depan mejanya.
Beberapa hari telah berlalu dan perkembangan hubungan ke duanya masih sama saja.
Haidar kini telah berada di dalam kantornya.
Tiba tiba seorang perempuan masuk ke ruangannya tanpa permisi.
"mamah"kata haidar yang terkejut melihat kedatangan mamahnya itu.
"dasar anak durhaka.....mana janjimu untuk mengunjungi mamah"umpat Kaida ibu haidar sambil berjalan mendekati haidar dan menarik satu telinganya.
"ampun mah...ampun....sakit"kata haidar.
"sekarang baru tau sakit... kemarin kemarin kemana..hahh?" umpat mamahnya lagi.
"lagian mamah nih selalu aja gitu...haidar ini bos di sini... tapi mamah malah jewer haidar gini kan kalau ketahuan karyawanku aku jadi malu mah.... harga diriku bakal ancur kalo mereka liat"kata haidar.
"emang siapa yang bisa masuk ke sini tanpa seizin kamu...lagian kamunya juga nggak pernah nurutin mamah sih..."jawab khaida mamah haidar
"iya iya ...maaf mah, haidar beneran sibuk"jawab haidar mengelus telinga bekas jeweran mamahnya itu..
"dimana menantu mamah?"tanya khaida mamah haidar
"******...kalau gue bilang dia kerja di sini... yang ada seluruh kantor bakal di buat heboh sama mamah...nggak nggakk...gue gak bisa kasih tau mamah"gumam haidar.
"dia kan masih kuliah mah..jadi dia pergi kuliah"jawab haidar.
"dimana kuliahnya?"tanya mamah haidar.
"untung tadi gue udah minta data personalia nya...coba kalau belum kelar ni hidup gue"gumam haidar.
"dimana? jangan bilang kamu sebagai suaminya nggak tau ya?"kata mamah haidar.
"tau kokk mah...dia kuliah di universitas X"jawab haidar.
"jam berapa dia pulang...mamah pengen cepet cepet ketemu sama menantu mamah"tanya mamah haidar lagi.
"belum tentu mah...udah nanyi kalo pulang juga bakalan ketemu kok"jawab haidar.
"mana nomer telvon menantu mamah...mamah mau telvon dia,maj mamah jemput sekalian"kata khaida mamah haidar.
"******...mampuus..beneran ****** ini... gue gak punya nomer tu anak lagi... tenang...tennag dar...cari solusi biar si macan nggak ngamuk"gumam haidar.
"aduh mamah ni ...sabar napa...nanti juga bakalan ketemu... lagian dia belum pernah ketemu sama mamah nanyi pasti bakalan canggung. Biar haidar yang kasih tau dulu"kata haidar.
"nggak...mamah nggak mau... takutnya nanti kamu udah ngancem ngancem menantu mamah... mamah mau nanyain gimana sikap kamu ke dia sebelum kamu ngasih tau dia"kata mamah haidar.
"astaga....bencana apa lagi ini tuhan"gumam haidar dalam hatinya.
"mamah nggak percaya sama anak mama"kata haidar.
"mamah percaya sama kamu....tapi walau bagaimanapun pernikahan kalian itu bukan di dasari atas cinta.Jadi mamah mau mastiin bahwa menantu mamah ini baik baik saja.Mungkin kalo itu wanita yang sejak awal kamu cintai mamah nggak akan sekhawatir ini"kata khaida mamah haidar.
Haidar merasa bingung pasalnya memang benar apa yang dikatakan oleh mamahnya.
"mungkin ini memang sudah waktunya gue memasuki kandang macan.Kayaknya gue bakalan jadi santapan macan kelaparan"gumam haidar dalam hati membayangkan bagaimana kemarahan mamahnya nanti jika celin mengatakan yang sebenarnya.
***Trimakasih buat yang sudah mampir ke novel ini. Jangan lupa tinggalkan like, komen serta vote kalian di sini ya. Dukungan kalian menjadi motivasi author untuk terus mengembangkan imajinasi khayalan author***