NovelToon NovelToon
Kultivasi X

Kultivasi X

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Muzu

Sebagai seorang putra mahkota Kekaisaran Tang, sudah selayaknya Tang Xie Fu meneruskan estafet kepemimpinan dari ibunya, Ratu Tang Xie Juan.

Namun takdir tidak berpihak kepadanya. Pada hari ulang tahun dan penobatannya sebagai seorang kaisar, terjadi kudeta yang dipimpin oleh seorang jenderal istana. Keluarga besarnya tewas, ibunya dieksekusi mati, dan kultivasinya dihancurkan.

Dengan cara apa Tang Xie Fu membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangkitnya Kekuatan Jiwa

Gunung yang terselimuti malam tampak menggeliat tak tenang menahan hawa dingin yang terus menusuk tubuhnya yang terlentang. Sementara di bawahnya, berdiri seorang pemuda dengan pandangan tertegun terus memperhatikannya.

“Di mana naga hitam itu bersembunyi?” gumamnya kepada gunung yang membisu.

Udara yang dingin terasa sedikit hangat ketika beberapa pasang mata yang sebelumnya hanya mengintai dari kegelapan, kini menampakkan diri. Mereka melayang terbang dan menjejakkan kaki mengelilingi tubuh si pemuda.

Namun siapa sangka, makhluk-makhluk yang disebut sebagai penjaga naga itu bukanlah makhluk yang menyeramkan seperti halnya hewan buas ataupun beast monster, melainkan para gadis cantik yang begitu anggun di bawah keremangan cahaya  rembulan. Tubuh mereka sangat elok dipandang mata. Pinggang ramping dengan pinggul yang bikin pusing; dada membusung bikin adik kecil mengembung; serta bibir merah basah yang bikin gelisah.

Akan tetapi, kemolekan tubuh gadis-gadis penjaga naga yang berjumlah lima orang itu tidak membuat Xie Fu memedulikannya. Ia hanya peduli pada anggrek kristal yang menjadi misi kedatangannya.

Para gadis berwajah datar itu tiba-tiba tersenyum. Pipi mereka merona menatap wajah tampan si pemuda yang sikapnya sedingin es.

“Nona-Nona sekalian, apakah kalian tahu di mana keberadaan naga hitam?” tanya Xie Fu kepada para gadis yang tubuhnya menggeliat seperti cacing kepanasan. Melihatnya membuat alis Xie tertaut. “Kalian kenapa?”

Seorang dari mereka melangkah mendekatinya dengan pinggul yang melenggak-lenggok begitu menggoda seraya membusungkan dada lebih ke depan agar mata si pemuda terpatri ke bagian tubuhnya itu. Namun, yang nampak di pandangan Xie Fu hanya seekor bebek yang sedang berjalan menghampirinya.

"Halo, Tampan," panggil si gadis dengan suara sedikit mendesah dan kedipan mata yang manja. "Daripada kau mencari sesuatu yang belum tentu ada, masih ada aku yang akan menemanimu di sini.”

"Matamu berkedip tidak normal, Nona. Itu tanda di ususmu banyak cacing.  Sebaiknya periksakan dirimu ke seorang tabib," kata Xie Fu menyarankan.

“Aku tidak butuh tabib, aku butuh kehangatan dirimu, Sayang,” sahut si gadis seraya memainkan jemarinya yang lentik di dada bidang pria di depannya itu.

"Singkirkan tanganmu dari tubuhku, Nona!" Xie Fu melangkah mundur, tetapi gadis itu malah merapatkan tubuh dan mengalungkan kedua tangannya di leher Xie Fu. Mengunci sang pria ke dalam dekapannya.

“Apa kau tega membiarkanku kedinginan, Tampan?”

“Aku bisa menyelimutimu, Nona.”

“Dengan tubuhmu?”

“Bukan, tapi dengan pelepah pohon.”

“Aku tidak menginginkannya.” Si gadis menggelengkan kepala. “Aku hanya menginginkan dirimu.”

“Tapi aku tidak menginginkanmu.”

“Maka aku akan memaksamu.”

“Sesuatu yang dipaksa itu menyakitkan.”

“Jika tidak dipaksakan, tidak akan pernah memiliki.” Setelah mengatakannya, gadis itu melirik ke arah empat temannya yang kemudian berkelebat menghampiri.

Xie Fu menyeringai dingin dan berusaha melepaskan diri dari dekapan si gadis, tetapi keempat gadis lainnya serempak ikut merapatkan diri dan pada saat itulah mereka merengkuhnya dengan membabi buta. Tangan-tangan halus dan lembut para gadis menjamahnya dengan sentuhan ajaib hingga membuat darah di tubuh Xie Fu berdesir hangat.

Entah apa yang sebenarnya dilakukan para gadis itu hingga membuat Xie Fu terbuai menikmatinya. Tahu-tahu ia sudah rebah terlentang di atas pakaiannya yang kini beralih fungsi menjadi alas.

“Ssshhh ….!” Xie Fu meringis kala tangan lembut seorang gadis mengelus pusaka miliknya dengan begitu lembut hingga membuatnya besar maksimal seperti tower operator seluler.

Mata liar para gadis melirik pusaka panjang dan besar milik Xie Fu sampai membuat lidah-lidah panjang mereka yang melelehkan saliva itu terjulur melilitnya.

Tubuh Xie Fu menggelinjang hebat tatkala lilitan yang dirasakannya semakin erat mencengkeram pusaka miliknya. Namun, hal itu justru membuat kesadaran Xie Fu kembali. Kedua matanya tidak lagi melihat keberadaan para gadis cantik nan seksi, melainkan kerumunan siluman rubah yang sedang sibuk mempermainkan tubuhnya.

Sejurus kemudian, Xie Fu membuat pola dari alam pikirnya. Pohon-pohon di sekitarnya bergetar keras dan angin malam yang dingin berubah menjadi beliung yang berputar kencang di atasnya. Kelima siluman rubah itu mulai menyadari ada yang tidak beres di sekitar mereka. Akan tetapi, mereka terlambat.

Angin beliung yang besar menarik tubuh mereka ke dalamnya dan hanya beberapa saat kemudian, tubuh mereka hancur menjadi serpihan puing yang tersapu angin.

Udara kembali normal dan pepohonan tidak lagi bergemuruh. Xie Fu yang tidak berbusana masih terlentang menatap rembulan yang seolah menutupi wajahnya dengan gumpalan awan.

“Ini memalukan,” gerutu Xie Fu begitu melirik benda pusakanya yang masih berdiri tegak merayu sang rembulan malam.

Ia kemudian bangkit seraya mengibaskan pakaiannya yang kotor dan mengenakannya kembali. Setelah itu, tatapannya kembali ke arah gunung besar yang masih meringkuk kedinginan. Tanpa membuang waktu lagi, Xie Fu melangkahkan kaki mendakinya.

Rimbunnya semak belukar di bawah barisan pohon besar membuat Xie Fu harus merintis jalan agar bisa melangkah hingga ke puncak gunung. Maka dari itu, Xie Fu kembali membuat pola di alam pikirnya dengan memanfaatkan elemen kayu dan tanah. Seketika itu pula, pohon-pohon kecil yang menghalangi jalannya merentangkan diri dan membuat jalan setapak yang bisa dilalui.

Semakin jauh Xie Fu melangkah, semakin pekat kabut tebal menghalangi pandangannya. Meski Xie Fu tidak terpengaruh dengan pekatnya kegelapan, tetapi kabut tebal di atas pendakiannya itu sangat mengganggu penglihatannya.

Langkah Xie Fu terhenti tatkala kabut tebal di depannya bergerak ke arahnya sampai membuat tubuhnya terselimuti kabut. Pada saat itu, muncul sosok bayangan yang menyerupai dirinya. Namun, yang berbeda dengan sosok itu ada pada bola matanya yang bersinar kemerahan.

“Akhirnya kau datang juga, Tang Xie Fu,” ucap sosok itu dengan suara persis dirinya.

Kedua alis Xie Fu tertaut memperhatikannya. “Kau begitu mirip denganku. Siapa kau sebenarnya?”

“Aku adalah dirimu,” jawab sosok itu.

“Diriku tidak memiliki pandangan penuh kebencian seperti dirimu. Pergilah dan jangan menghalangi langkahku!”

Sosok mirip dirinya tidak pergi, melainkan mendekatinya dengan tatapan yang membunuh. Xie Fu segera membangun pola dan kembali menggetarkan pepohonan di sekitarnya, tetapi ia tidak menduga melihat sosok di hadapannya itu melakukan hal yang sama dengan dirinya. Bahkan, sosok itu berhasil membuat sebuah pedang kayu yang diselimuti kabut.

Bergetar hati Xie Fu melihatnya. Ia sendiri tidak pernah terpikirkan untuk membuat pedang dari kayu.

“Kau … terima kasih telah memberiku pencerahan,” kata Xie Fu lalu membangun pola dan menciptakan sebuah pedang kayu versi dirinya.

Setelah pedang kayu tercipta, Xie Fu memasuki alam pikirnya untuk mempelajari ilmu pedang yang diwariskan gurunya, Qianfan secara cepat. Dan sejurus kemudian, ia melesat menebaskan pedangnya secara vertikal ke arah sang bayangan.

Traak!”

Dua bilah pedang berbenturan dan menciptakan gelombang kejut. Ledakan aura dari tubuh keduanya menyambar pepohonan yang seketika bertumbangan dan membuat Gunung Kelopak Darah berguncang hebat.

Bergetar juga tangan Xie Fu setelahnya. Napasnya pun memburu dalam kepulan kabut. Kali ini sang bayangan yang melesat menyerangnya. Dengan kecepatan yang mengerikan, sang bayangan menghantamkan bilah pedang secara diagonal dari atas ke tubuh Xie Fu.

Duar!

Xie Fu terpental sejauh seratus tombak dan menghancurkan belasan pohon besar yang bertabrakan dengan tubuhnya. Senapas kemudian ia bangkit dan kembali mendapatkan serangan cepat yang tidak bisa dihindarinya.

Kembali ia terpental dengan jarak dua kali lipat dari sebelumnya. Ia kembali bangkit dan serangan cepat itu menghantamnya lebih keras. Dan hal itu terus berulang hampir seratus kali hingga membuat Xie Fu tidak bisa lagi bergerak di atas tanah.

“Lihatlah ke dalam jiwamu!” ujar si bayangan seraya menjulurkan ujung pedang tepat di kening Xie Fu. “Tanpa amarah, kau hanya makhluk lemah. Tanpa dendam, kekuatanmu tak berguna. Dan tanpa hasrat menguasai, kau bukan siapa-siapa.”

Xie Fu meringis dalam ketidakberdayaan dirinya. Namun, bukan pada tubuhnya yang kini dipenuhi luka dalam, melainkan pada jiwanya yang terkikis oleh perasaan yang dalam. Sudah lama ia mengubur dendam dan kebencian pada semua orang yang menyakitinya. Akan tetapi, sang bayangan berusaha membangkitkannya kembali. Dalam hati Xie Fu berontak menolak perkataan dari si bayangan.

“Aku tahu bagaimana rasanya tenggelam dalam kebencian. Karena itu, aku tidak akan membiarkan diriku dikuasai kembali oleh semua itu,“ kata Xie Fu setelah berhasil mengubur kembali kebencian di hatinya.

“Ha-ha-ha!” Tawa keras terdengar dari mulut si bayangan. “Kau munafik! Saking munafiknya dirimu, kau bahkan melupakan keseimbangan alam. Kau pastinya tahu bahwa tidak ada malam tanpa siang, dan tidak akan ada kebaikan tanpa keburukan.”

“Dan kau melupakan satu hal penting, sebagai makhluk yang berakal dan berperasaan, setiap diri kita memiliki kehendak untuk memilih apakah menjadi hitam atau putih. Itulah perbedaan di antara kita, dan dirimu bukanlah diriku.” Setelah mengatakannya, tiba-tiba saja satu simbol kuno bangkit dan energi di dalam tubuhnya meledak.

Xie Fu bangkit lalu mengayunkan pedang ke tubuh si bayangan dengan lesatan energi yang sangat besar.

Duar!

Tubuh bayangan itu hancur menjadi serpihan kaca yang berterbangan, lalu lenyap tertelan pekatnya kabut.

Sejenak Xie Fu berdiri dalam keheningan. Matanya terpejam dan napasnya terdengar lambat.

“Inikah yang dinamakan ‘kekuatan jiwa’,” ucap batinnya.

1
〈⎳ FT. Zira
kok jadi ingat film go khong ya🙈🙈
〈⎳ FT. Zira
Alamakk/Scare//Scare/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lah, gede banget itu... mana menjulang tinggi lagi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bang bayiiiik
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pinggang ramping napa bikin pusing? dada membusung bikin adik kecil mengembung, bibir merah bikin gelisahhh...

astaga bikin ngakak aja ini perumpanaannya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
enak ya kalo gini.. gak perlu keluar duit buat beli baju/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: itu sih shopeee/Facepalm/
〈⎳ 故事結束: ga harus nunggu diskon tanggal kembar juga 😁
total 2 replies
Zainal Tyre
ceritax ancur pembacax kabur hadeh
〈⎳ FT. Zira
cara membangun suasanan yg bgini ini gimnaa caranyaa??
〈⎳ 故事結束: iya nanti diajarin
〈⎳ FT. Zira: huum.. ajarin

di sini pun tetep typo😮‍💨😮‍💨
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
berawal dari lamunan indah berubah jadi kenyataan yg ditolak mentah🤧🤧
〈⎳ 故事結束: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: gakk/Curse//Curse/.. itu ditujukan untuk Ji Ruyan
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🧐🧐🧐🧐🧐
〈⎳ 故事結束: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aduhh.. nama namanya ../Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pangerang???
〈⎳ 故事結束: huum 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hooh, robotpun bisa salah kok./Facepalm/
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana xie fu sih... knp mendadak raib dia???
〈⎳ 故事結束: yoi 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: iya sih, dia kan netral
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dentian itu apa thor? sama itu meridian... istilah apa itu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooohhh... tak tahu pun.../Facepalm/
〈⎳ 故事結束: Dantian itu Lautan Qi seorang kultivator. Digunakan sebagai pusat kumpulan energi

Meridian itu jaringan dalam tubuh yang dilalui aliran qi
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
awas ya Thor, jgn salah nulis jadi Jirayut/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ibu bacanya Guanlin /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooooh./Facepalm/
〈⎳ 故事結束: itu udah kusebut, cupatkai si bayi, wucheng, sama gurunya tong samchong
total 8 replies
〈⎳ FT. Zira
perasaan tiap ada bab up, notifnya gak nongol,, padahal udah subcribe😮‍💨😮‍💨.
〈⎳ FT. Zira: perlu cek tiap hari kalo gini..
〈⎳ 故事結束: Aku lg ngejar bab berikutnya nih.
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
aku suka kalimat ini.. 🥰
〈⎳ FT. Zira: wehh.. makasih bang.. nunggu momennya dulu
〈⎳ 故事結束: boleh dong
total 4 replies
Hawkeye
kultivasi itikurih
Hawkeye
berlian tdk mungkin berubah jd kerikil meski berada di kubangan lmpur sekalipn. begtupula dgn sampah mau trbungks kain berlapiskan emas sekalipn sampah ttaplah sampah
〈⎳ 故事結束: Yes betul
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!