Pesona Ibu Susu Pangeran Dari Masa Depan

Pesona Ibu Susu Pangeran Dari Masa Depan

Ramalan

Keringat menghiasi keningnya, tangan yang tertutupi sarung tangan itu membuka masker yang menutupi wajahnya yang langsung membuat nya mengambil napas sebanyak-banyaknya.

Tubuh dengan seragam hijau itu terduduk setelah melakukan hal yang berat. "Dokter...."

"Semuanya berjalan lancar." Ujarnya dengan napas berat.

"Iya dokter. Dokter kembali berhasil."

"Aku akan berikan kabar ini pada keluarga pasien." Kaki itu melangkah keluar, baru saja pintu terbuka dua orang langsung mendekati nya.

"Dokter! Bagaimana keadaan anak kami?" Tanya mereka dengan cemas.

"Operasi berhasil. Pasien sudah melewati masa kritisnya. Kita akan menunggu pasien sadar."

"Terimakasih dokter! Terimakasih!" Wanita itu mengangguk.

"Saya permisi, untuk sekarang panen belum bisa dijenguk."

"Dokter mau pulang?"

"Iya."

"Baiklah dokter hati-hati dan selamat malam."

"Selamat malam, sebenarnya ini sudah dini hari."

"Iya dokter." Balas suster itu dengan tertawa kecil.

****************

"Akhirnya kau sudah pulang." Rambut coklat ikut menoleh ketika manik itu bertemu dengan sosok pria dengan catur nya.

"Daddy belum tidur? Masih bermain catur? Yang benar saja dad."

"Seharusnya Daddy yang mengatakan itu."

"Ayolah dad, aku sangat lelah. Aku tidak punya waktu untuk berdebat. Aku baru saja menyelesaikan operasi." Jelasnya.

"Rosalia! Sudah Daddy katakan padamu untuk berhenti dari pekerjaan mu ini. Susah payah Daddy mengajari tentang senjata dan bela diri, kau justru memegang alat bedah dan berada di rumah sakit."

"Ayolah Daddy. Bukan berarti setiap hari ada musuh. Aku hanya ke rumah sakit! Aku menyukai pekerjaan ku, bukan berarti aku melupakan kemampuan yang Daddy ajarkan padaku."

"Sudah ya dad, aku sangat lelah. Daddy tidurlah."

"Kalau begitu kau terima perjodohan yang Daddy atur. Kau dan Nicole sudah kenal baik dan dia memiliki kemampuan yang Daddy inginkan untuk mu."

"Aku belum siap untuk...."

"Untuk apa? Tunggu apalagi Rosalia! Kau mau kepala tiga. Daddy ingin cucu!"

"Tapi aku bermasalah Daddy! Apa Daddy lupa? Apa Nicole tau? Aku tidak ingin pernikahan menjadi rusak nantinya Daddy. Aku kesulitan untuk hamil."

"Kau bisa diobati, itu bukan mustahil!"

"Iya benar, tapi aku perlu waktu. Setidaknya untuk pengobatan."

"Daddy anggap kau setuju. Lima bulan, sebelum ulang tahun mu. Cukup kan? Daddy akan meminta dokter terbaik mengobati nya."

"Iya, terserah Daddy saja." Rosalia pergi ke kamarnya.

"Anak itu.... Terkadang begitu sulit mengatakannya."

**************

"Yang benar saja! Kau tidak mengatakannya Rosalia?"

"Aku harus bagaimana? Daddy bersikap seolah Nicole yang terbaik untuk ku. Kau tau, dia begitu membenci anak-anak. Aku sudah mengatakan hal yang tidak masuk akal pada Daddy ku, tapi tetap saja...."

"Karena itu jujurlah Rosalia. Kau tau kan, Daddy mu itu seorang...."

"Aku tau, tapi masalahnya. Jika Daddy tau, dia akan melakukan hal yang buruk padanya Nicole dan keluarga nya. Sisi kemanusiaan ku lebih besar dari sisi mafia seperti Daddy ku."

"Kau seperti mommy mu. Kalau begitu begini saja, kau carilah seorang duda yang memiliki anak. Dengan begitu, kau bisa melihat ketulusan seorang pria dalam mencintai anaknya. Lalu katakan pada Daddy mu, Daddy! Aku ingin menikahi dengan duda saja. Duda yang ditinggal mati oleh istrinya! Katakan begitu, aku yakin Daddy mu akan menyetujui permintaan kecil putrinya ini." Rosalia tertawa mendengar ide temannya.

"Kau tau, Daddy merasa kesepian sebenarnya. Setelah kakak ku menikah, tapi dia meminta ku untuk menikah juga dengan alasan cucu."

"Kalau begitu ajak duda nya tinggal dengan mu, begitu juga dengan anaknya. Atau kalau kau kesulitan berpura-pura lah menjadi ibu susu untuk duda itu. Pasti...."

"Kepala mu dipenuhi cerita dalam novel. Hentikan! Pergilah ke kantin, bawakan makanan ku juga ya, tolong... Aku mau istirahat sebentar. Aku akan konsultasi setengah jam lagi."

"Baiklah, aku akan segera kembali. Kau tidurlah, tapi jangan tidur mati ya."

"Iya! Dasar!" Setelah kepergian temannya, Rosalia membaringkan tubuhnya di sofa nyaman nya.

"Aku akan tidur sejenak dan......"

"Hei bangun! Kau harus berdandan! Pihak kekaisaran akan datang! Ayo cepat!" Matanya terpaksa terbuka dan dihadapannya terlihat dua orang dengan pakaian kolosal.

Masih dalam mengumpulkan kesadaran, telinganya mendengar suara dari luar. "Cepat siapkan dia! Dia harus terlihat baik supaya persis dengan ramalan!"

'Ramalan? Apa ini? Aku dimana? Kepala ku...'

Halo semuanya, author kembali dengan cerita baru lagi. Kisah putra Qian dan Guang Lei, mohon berikan dukungannya.

Terpopuler

Comments

Erni Nofiyanti

Erni Nofiyanti

kenapa pas pemberitahuan novel sebelumnya bab nya pada ilang y.
ini dpt notif bab nya nongol lagi.

2025-05-25

3

Srie Ncii Herdiansyah

Srie Ncii Herdiansyah

kisah putra qiantu yg judulnya apa thor lupa aku

2025-05-25

1

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

wah kayak nya bakal seru nih

2025-05-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!