NovelToon NovelToon
Radiant Dawn

Radiant Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:905
Nilai: 5
Nama Author: chubby Lion

Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.

Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.

"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Radiant Fruit 1

Sebelum berangkat ke bukit Kinora, Lira mengusulkan beberapa saran.

"Sebaiknya kita membeli beberapa potion dan mungkin topeng"ucap Lira.

"Topeng? untuk apa?"

"Kita tidak akan melakukan tindakan kriminal kan, lagi pula kita bukan buronan atau semacam nya"tanya Kai heran.

"Sigh..., kita tidak tau hal apa yang akan terjadi disana"

"Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setidaknya identitas diri kita tidak bocor ataupun ketahuan"ucap Lira.

"Oleh sebab itu kita perlu sebuah topeng"usul Lira.

"...."Kai sedikit terkejut

"Seorang Lira yang merupakan petugas taat memiliki pemikiran seperti ini?"ejek Kai.

"Sudahlah ayo segera ke toko terdekat"ajak Lira segera bergerak.

"Ya ayo, kita tidak punya banyak waktu"ucap Kael.

Tak perlu waktu yang lama mereka akhirnya tiba disudut Trovan dan mengunjungi salah satu toko serba guna.

Di dalam toko tersebut terdiri dari berbagai barang-barang yang beraneka ragam. Mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga barang-barang yang jarang ditemui.

Salah satu rak bahkan terlihat dipenuhi botol-botol kaca berisi cairan berwarna aneh.

"Itu pasti potion"pikir Kael.

Lira menghampiri seorang wanita tua berjubah ungu di balik meja yang sedang memegang sebuah cincin sembari menelitinya.

"Oh ada pelanggan?"

"Apa yang kalian cari pelanggan?"tanya wanita tua tersebut.

"Kami butuh beberapa ramuan untuk digunakan, ramuan penyembuhan dan juga ramuan kecepatan"ucap Lira.

"Tunggu sejenak biar kuambilkan, berapa botol?"tanya wanita tua.

"masing-masing 3 botol"ucap Lira

Wanita tua itu berjalan memasuki suatu ruangan dan tak lama kemudian wanita tua tersebut mengeluarkan ramuannya.

"Ada lagi?"tanya wanita tua tersebut sembari menaruh ramuan diatas meja.

"Apakah disini menjual topeng?"tanya Lira.

Wanita itu mengangkat alisnya. "Topeng? ada beberapa jenis mau melihatnya?"tanya wanita tua tersebut.

"Hey wanita tua itu sudah rabun kan, jika kita mencuri beberapa potion tidak akan ketahuan kan?"bisik Kai pada Kael.

Lira melirik Kai karena mendengarnya "Kai! Jangan lakukan hal konyol"

"Akukan hanya bercanda"gumam Kai.

Wanita tua itu membawa keluar 3 topeng yang berbeda dengan motif serupa, topeng berwarna putih dengan ukiran berwarna hitam dibeberapa titik.

"Semuanya berapa?"tanya Lira

"Hanya 150 Coin"ucap wanita tua tersebut.

Lira membayarnya dan segera mengambil botol kaca berisi cairan berwarna merah dan biru kehijauan serta tiga topeng berwarna putih.

Lira melemparkan masing-masing dua botol ramuan serta satu topeng.

"Identitas adalah kelemahan. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di sana, mungkin akan terjadi pertempuran antar Radiant untuk merebut Radiant fruit"

"Sebaiknya mulai memakai topengnya dari sekarang" ujar Lira saat mereka mengenakan topeng masing-masing.

Kai menghela nafa "Sigh, jadi kita sekarang bertindak seperti bandit?"

"ITU KEREN!!"ucap Kai ternyata malah antusias

"Perhatikan tindakanmu Kai, jangan membuat banyak masalah," sahut Lira.

"Kurasa kita harus berangkat sekarang"ajak Kael.

Dengan semua persiapan yang lebgkap, mereka meninggalkan Trovan.

"Ikuti saja aku, aku tau letak dari bukit Kinora setelah kita tiba dibukit sana kita akan mengikuti jejak kaki para Radiant ataupun mutasi"ucap Kai.

"Bagaimana kamu tau lokasi bukit Kinora Kai?"tanya Kael.

"Aku pernah dikirimkan misi kesana, tapi aku tidak tau lokasi spesifik dari Radiant Fruit, itu sebabnya nanti kita akan mengikuti jejak kaki para Radiant, semoga menuntun kita pada jalan yang benar"ucap Kai.

Mereka segera bergerak menuju Bukit Kinora.

Kai, Kael, dan Lira bergerak dengan cepat menuju Bukit Kinora.

Beberapa kali mereka harus melewati hutan gelap yang dipenuhi sisa-sisa monster yang tertarik oleh Radiant Fruit.

Namun sepanjang perjalanan, mereka mulai menyadari adanya jejak pertempuran dihutan-hutan tersebut.

Beberapa pohon tumbang, tanah retak, dan sisa darah monster serta mayat mutasi.

"Kai, semua mayat-mayat ini semuanya masih baru kan?"tanya Lira.

Kai dan Kael berhenti sejenak, menatap sekelilingnya.

"Sepertinya begitu, darah nya juga masih baru"ucap Kai

Kael memeriksa salah satu mayat, "ini baru, mayatnya masih baru"ucap Kael.

"kemungkinan ini adalah ulah Wirn, ia pasti menerobos ke bukit Kinora dan menghabisi setiap mutasi yang menghadangnya"ucap Kai

Lira dan Kael mengangguk, "ayo kita juga harus bergerak"ujar Kai dan mereka kembali berlari menuju bukit Kinora.

Tak terasa beberapa jam sudah berlalu, matahari telah berada diatas kepala mereka (siang hari).

Semakin mendekat ke gunung Kinora, semakin banyak mereka dapat menemukan tanda-tanda seperti jejak kaki manusia yang tidak mereka kenali.

"Btw kita belum mendapat informasi waktu tepatnya dari Radiant Fruit kan?"tanya Kael.

"Ya tapi aku tau seberapa hal"ucap Kai

"Dulu aku pernah bertanya-tanya perihal Radiant Fruit, Radiant Fruit akan berbuah saat matahari terbenam"

"Namun hari pastinya aku juga tidak tau, bisa saja hari ini atau pun esok hari"

"Aku tidak menggali terlalu dalam perihal Radiant Fruit, aku hanya mengambil informasi yang kubutuhkan saat itu"

"Tapi kita tidak akan lama lagi, kita akan sampai sebelum matahari terbenam"ucap Kai.

Akhirnya mereka tiba didepan bukit Kinora.

"Inikah bukit Kinora?"tanya Kael.

"Ya seharusnya semuanya ada diatas bukit ini, kita perlu berhati-hati, mungkin banyak Radiant lain dan mutasi disekitar sini"ucap Kai.

"Ingat, kita hanya pergi kesini untuk memeriksa kondisi Asdeath dan Wirn, jangan melakukan hal yang dapat menarik kita dalam masalah"ucap Lira.

"Ya ya ya, mungkin sedikit menjarah jika ada yang dapat dijarah"gumam Kai.

Saat mereka hendak melangkah lebih jauh, mereka disambut oleh beberapa orang yang terjun dari balik pepohonan, tiga orang berjubah hitam dengan topeng hitam (serba hitam) menunjukkan dirinya didepan Kai, Kael, dan Lira

Mereka terjun dan segera menarik senjata.

"siapa kalian?"tanya Kai menarik belatinya dan mengacungkannya kearah orang-orang berjubah hitam.

Salah satu dari mereka maju perlahan dan menarik dua belati nya dari kantong.

Salah satu yang ada dibelakang mengeluarkan tombak hitam nya dan yang lainnya mengeluarkan pedangnya.

Lira menatap salah satu logo yang ada dijubah mereka, logo itu adalah logo bulu.

Lira menyadari sesuatu dan menghela nafas, "kenapa harus mereka"gumam Lira

"Siapa mereka?"tanya Kael

"Mereka adalah anggota Black Feather, salah satu organisasi yang cukup meresahkan, memang sejauh ini tidak ada banyak bukti kriminalitas pada organisasi tersebut"

"Namun organisasi mereka terkenal dikalangan masyarakat karena mereka meresahkan, lalu sering terlibat dalam berbagai kasus kriminal"ujar Lira

Tanpa memberi waktu berbicara, anggota dari Black Feather segera menerjang Kai dan menyerang Kai.

"Clang!!"suara tangkisan belati.

"Variabel tidak terduga dideteksi, sesuai perintah dari ketua, habisi setiap Variabel tak terduga yang mendekat"ucap pria itu pada rekan-rekannya.

"Kael, Lira bersiap, mereka akan menyerang"ujar Kai sembari menangkis serangan demi serangan yang diberikan.

"Huh, lihat kan mereka menyerang bahkan tanpa memberikan waktu berbicara, tidak bisakah kita bicara kan ini baik-baik?"ucap Lira

Sang pengguna tombak menerjang Lira dan menyerangnya dari depan, untungnya Lira segera menghindari serangannya dan memukul mundur pengguna tombak tersebut.

"Lihat sendiri kan? Mereka tidak dapat diajak komunikasi, kita tak punya banyak waktu hingga matahari terbenam, selesaikan ini dengan cepat"ujar Kai.

Bahkan sebelum tiba dipuncak bukit Kinora mereka telah disambut oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. "Disini saja udah disambut seperti ini, aku tidak yakin kondisi diatas sana akan tentram"gumam Kael segera mengencangkan Knucklenya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!