Sienna Blair, seorang wanita mandiri dan kuat, dikhianati oleh kekasihnya Landon Pierce dan adik tirinya, Sabrina Horison. Setelah insiden tragis di Hotel Savoy yang mengguncang hidupnya, ia melarikan diri ke luar negeri dalam keadaan hamil. Lima tahun kemudian, ia kembali ke London bersama kedua anak kembarnya, Hunter dan Hazel, dengan tekad untuk membalas dendam dan membangun kembali kehidupannya.
Tanpa disadari, jalan hidup membawanya bertemu dengan Sebastian Cole, CEO dingin Cole Group, yang ternyata ayah kandung anak-anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
"Oh, begitu?" Sienna berkata dingin, dengan kilauan es di matanya. "Tapi itu bukan urusanku."
Ia bukan lagi gadis yang lugu seperti lima tahun lalu. Kini, ia telah tumbuh dewasa menjadi seekor landak yang dipenuhi duri-duri tajam.
Terlebih lagi, ia kembali hanya untuk satu tujuan: balas dendam!
Sabrina sangat marah hingga tak mampu berkata-kata. Kemarahan di hatinya berkobar dengan ganas. Ia tak ingin Sienna si jalang itu. melihat kelemahannya.
"Landon dan aku adalah pernikahan kuat antara dua keluarga besar. Itu tak sebanding dengan manajer kecil sepertimu."
Dari sudut pandangnya, Sienna hanyalah manajer kecil yang tak bisa berbuat apa-apa. Meskipun London bukan sepenuhnya milik keluarga Pierce, mereka masih memiliki pengaruh besar. Jika ingin menyingkirkan Sienna, itu hanya soal waktu.
Sienna menyipitkan mata, merasa curiga. Bagaimana Sabrina bisa tahu bahwa ia seorang manajer?
Melihat Sienna terdiam, Sabrina mengira ia ketakutan. Ia pun melanjutkan dengan nada dominan, "Sienna, kamu tak bisa mengalahkanku lima tahun yang lalu, dan kamu tetap akan menjadi pecundang setelah lima tahun ini."
Tangan Sienna tiba-tiba mengepal erat. Matanya dipenuhi kebencian saat kenangan lima tahun lalu menyeruak. Sabrina dan Landon berkomplot melawannya, reputasinya hancur, dan ia dipaksa melarikan diri ke luar negeri.
Dan keluarga Pierce adalah dalang utama dalam hal ini!
Tak satu pun dari mereka yang akan lolos. Ia harus membalas dendam dengan tangannya sendiri atas semua penderitaan yang ia alami!
Sienna menggertakkan gigi dan berkata kata demi kata, "Sabrina, ingatlah baik-baik orang jahat pasti akan menerima balasannya. Suatu hari kamu akan mati dengan sangat menyedihkan, dan aku akan secara pribadi mengirim keluargamu ke neraka!"
Suaranya tidak keras, tapi cukup untuk membuat orang merinding ketakutan.
"Sienna, kamu jalang Bagaimana berani kamu mengutukku!" Sabrina ketakutan oleh kata-katanya dan secara refleks mengangkat tangan untuk memukulnya.
Sienna menangkap pergelangan tangan Sabrina yang terangkat, menariknya mendekat dengan sedikit kekuatan, lalu berbisik dingin di telinganya, "Sabrina, ini yang pertama dan terakhir kali. Lain kali, jika kamu berani menyentuhku, aku tak segan mematahkan tulangmu!"
Setelah berkata demikian, ia langsung melepaskan lengan Sabrina dan berjalan menuju ruang rapat.
Sabrina menggosok pergelangan tangannya sambil menggertakkan gigi marah, menatap punggung Sienna dengan penuh dendam.
"Sienna, tunggu saja Aku akan membuat hidupmu lebih buruk dari kematian. Mari kita lihat siapa yang bisa tertawa terakhir!"
Segala sesuatu di keluarga Pierce adalah miliknya, dan Landon juga miliknya. Mustahil bagi Sienna untuk merebut semua itu!
Baik Sabrina maupun Sienna tak menyadari bahwa dua anak kecil yang tidak jauh dari sana menyaksikan seluruh adegan itu dengan jelas.
"Kakak, bibi itu tidak hanya jelek, tapi juga punya hati yang gelap seperti penyihir," kata Hazel dengan wajah berkerut jijik. "Penyihir jahat itu berani mengganggu Mima. Benar-benar menjijikkan."
Hunter juga mengerutkan kening, memikirkan sesuatu dalam diam.
"Kakak, kamu kan paling pintar. Pikirkan caranya dong," kata Hazel sambil menggoyangkan lengan Hunter dengan cemas. "Aku tidak mau Mima diganggu oleh penyihir jahat itu."
"Iya!" Hunter mengangguk sambil menyipitkan mata, lalu mengusulkan, "Kita bisa mencarikan suami yang hebat untuk Mima dan biarkan dia melindungi Mima. Dengan begitu, tak ada yang berani mengganggu Mima lagi."
Mendengar ini, Hazel terkejut dan menatapnya dengan bingung. "Kakak, di mana kita harus mencari suami yang baik untuk Mima?" Ini membuatnya bingung setengah mati.
"Bukankah paman sopir bilang kemarin? Orang paling berkuasa di London adalah Presiden Cole Group, Sebastian Cole. Dan Bibi Lena juga bilang tadi kalau kantor presiden ada di lantai atas." Ia tersenyum sedikit sambil berbicara. "Jadi--"