NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Lagi

Terpaksa Menikah Lagi

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:73.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nicegirl

Keilani Nassandra telah dijatuhi talak tiga oleh Galang Hardiyata, suaminya.

Galang masih mencintai Kei begitu juga sebaliknya, Kei pun masih mencintai Galang, teramat sangat mencintai lelaki yang sudah berkali-kali menyakiti hatinya itu.

Kei dan Galang berniat rujuk kembali, akan tetapi, Kei harus menikah terlebih dahulu dengan lelaki lain, setelah Kei dan lelaki lain itu bercerai barulah mereka bisa rujuk kembali.

Oleh sebab itu Galang meminta bantuan temannya di salah satu club eksklusif yang Galang Ikuti Hardhan Adipramana untuk bersedia menikahi Kei dan segera menceraikan Kei setelah mereka melewati malam pertama.

Bagaimana reaksi Galang begitu mengetahui Hardhan adalah Presdir dari beberapa perusahaan terbesar abad ini?

Mampukah Kei bertahan dengan sikap dingin dan arogan Hardhan?

Dan pada akhirnya ...
Ketika cinta harus memilih ...
Siapakah yang akan dipilih Kei?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kei Yang Kecewa

Hardhan baru saja selesai rapat dengan kolega barunya, untuk membahas proyek baru Hardhan di Paris ketika ia melihat Alex menerima telepon, Hardhan melihat raut wajah Alex yang seketika berubah, dan ketika mata Alex bertemu dengan matanya, Hardhan tahu ada sesuatu yang tidak beres dengan Kei.

Alex mendekati Hardhan, dan berbisik di telinganya, "Nona Kei merasa bosan sendirian di penthouse, nona meminta saya untuk menyampaikannya ke boss, kalau nona Kei izin jalan-jalan di sekitar apartement."

Hardhan langsung berdiri, kemudian berpamitan dengan para koleganya, dan bergegas keluar dari gedung pertemuan itu.

"Hidupmu bergantung kepada seberapa cepatnya kau bisa membawaku ke apartement!" seru Hardhan ke supirnya sambil menutup pintu mobil sekencang mungkin.

Berbagai macam kejadian buruk bisa saja menimpa Kei, dan itu membuat Hardhan khawatir. Semua anak buahnya sedang bersama Hardhan saat ini, jika terjadi sesuatu dengan Kei, tidak ada yang bisa melindunginya.

Bagaimana kalau tasnya dijambret? Bukan masalah isinya, tapi keselamatannya, bagaimana kalau Kei dengan bodohnya mempertahankan tasnya, dan ia terluka karenanya? Atau bagaimana kalau dia tersesat? Dan yang lebih buruk lagi bagaimana kalau dia di ganggu pemuda-pemuda yang sedang mabuk?

Dan rasa khawatir berubah menjadi marah ketika Hardhan melihatnya. Wanita bodoh itu benar-benar jalan keluar dari apartement seorang diri, sudah sedikit lagi sampai ke jalan raya. Bahkan Kei tidak sadar mobil Hardhan yang melaju berlawanan arah dengannya. Dengan segera Hardhan turun dari mobil, menyeberangi jalan dan langsung mendekatinya.

"Satu langkah lagi kau jalan, aku patahkan kedua kakimu!" ancam Hardhan dengan tatapan mematikan ke punggung wanita itu.

Langkah Kei terhenti, dan langsung balik badan ke arahnya,     "Hardhan ... " sapanya sambil menyeringai.

Bisa-bisanya wanita itu nyengir, setelah membuat aku khawatir!

Hardhan langsung menarik tangan Kei, dan mendorongnya masuk ke dalam mobil.

"Hardhan aku ... "

"Stop! Tidak satu kata pun Kei!" potong Hardhan dingin, sekarang setelah melihat Kei tidak terlibat masalah, Hardhan sudah tidak khawatir lagi, tapi tetap saja ia masih merasa kesal dengan sikap nekat Kei.

Sesampainya di lobby, Hardhan kembali menarik Kei turun dari mobil, untuk kedua kalinya ia masuk apartemen dengan cara seperti itu. Merujuk pada hukuman Hardhan sebelumnya, Kei meringis membayangkan apa yang akan dilakukan Hardhan selanjutnya.

Hardhan tidak akan menghukumku seperti kemarin malam kan?

Sesampainya di dalam penthouse, Kei berusaha melepas tangannya dari genggaman Hardhan.

"Hardhan lepas!" teriak Kei.

"Kenapa kamu selalu bersikap arogan? Tidak bolehkah aku menikmati waktuku tanpa adanya orang-orangmu yang selalu mengikutiku, kedua pria berkepala botak itu?"

Di luar dugaannya, Hardhan langsung melepas tangannya, membuat Kei terhuyung ke belakang. Dengan kedua tangan di lipat di atas dada, ia berdiri menjulang di depan Kei.

"Memangnya kau mau ke mana?"

"Aku ... " Kei diam sebentar, mencari alasan yang mungkin bisa meredakan amarah Hardhan. Teringat Hardhan yang tidak menepati janjinya untuk pulang saat makan siang tadi, membuat Kei mempunyai keberani melawan Hardhan, kali ini ia akan melimpahkan kesalahan kepada Hardhan.

Setelah membulatkan tekad, Kei mengangkat dagunya tinggi-tinggi, "Aku hanya ingin mencari makan!"

Sebelah alis Hardhan naik,  "Memangnya madame Agathe tidak masak sesuatu untukmu?"

"Madame memang masak, tapi ada seseorang yang sudah ingkar janji hari ini! Aku sengaja menunggunya untuk makan siang, dan membuat aku tertidur sampai jam empat karena menunggunya! Dan ketika aku bangun masakan madame sudah dingin sementara yang di tunggu pun belum juga pulang!" gerutu Kei, meluapkan kekesalan yang memang ia rasakan saat menunggu Hardhan tadi, entah kenapa rasanya ada yang hilang di suatu tempat, di sudut hatinya.

Hardhan melunak, wajahnya tidak segalak tadi, ia menarik Kei ke dalam pelukannya.

"Maaf sayang, di luar dugaanku diskusinya berjalan alot, hingga butuh waktu selama itu untuk kami mencapai kesepakatan." Hardhan menjelaskan, jemarinya membelai rambut halus Kei.

"Kamu tidak perlu minta maaf untuk itu. Aku yang lupa dengan poin ke lima persyaratan darimu, untuk tidak mencampuri segala urusanmu." Kei mendesah pelan,  "Yaa, aku seharusnya tidak perlu punya pikiran macam-macam kamu akan pulang atau tidak, kamu menepati janjimu atau tidak, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaanku sendiri. Aku ... Aku mendapati diriku kecewa."

Hardhan melepaskan pelukannya, menjauhkan Kei sejauh jangkauan tangannya untuk melihat wajahnya, menatap Kei dengan penuh kasih,  "Aku suka jika kau seperti itu," kata Hardhan sambil tersenyum manis.

"Kamu senang melihatku kecewa? Apa kamu sengaja membuatku kecewa?"

Hardhan menyentil kening Kei,  "Bodoh! Aku suka kau yang menungguku pulang, aku ingin kau terus melakukannya untukku."

"Itu tidak ada dalam persyaratanmu waktu itu," bantah Kei.

Hardhan kembali menyentil kening Kei,  "Aww, kamu senang sekali sih nyentil kening aku!" sungut Kei sambil mengusap keningnya.

"Karena kamu selalu bertindak bodoh, selalu membuatku khawatir. Kau sudah lupa dengan syarat yang ke tiga? Kalau kau lupa seharusnya kau tidak melupakan janjimu sendiri padaku, untuk menjadi istri yang baik dan patuh."

"Aku sudah menjadi istri yang baik dan patuh, walaupun setelah itu kau meninggalkanku."

"Meninggalkanmu? Apa maksudmu?"

Kei mengangkat bahu,  "Kamu meninggalkanku sendirian di kamar, setelah semalaman bercinta denganku habis-habisan. Aku tahu aku hanya istri sementaramu, tapi tetap saja itu membuat perasaanku terganggu."

"Aku juga minta maaf untuk itu."

Hardhan duduk di salah satu bangku kecil di dekatnya, dan menarik Kei sampai jatuh terduduk di atas pangkuannya. Kei langsung berontak, kedua kakinya yang menggantung bergerak-gerak, berusaha mencari pijakan untuk membantunya berdiri, dan Hardhan hanya memerlukan satu tangannya untuk menahan Kei tetap di pangkuannya.

"Sebaiknya kau simpan tenagamu untuk malam ini, Sayang," bisik Hardhan

Kei langsung terdiam,  "Kamu ... Tidak mungkin kamu bisa. Setelah semalaman ... "

Hardhan menyeringai lebar, mengerti arah pembicaraan Kei,  "Percayalah, aku bisa melakukannya. Tapi untuk sekarang, kau bisa pergi ke kamar mandi dan menyiapkan jacuzzi untukku, Sayang."

"Oh baiklah, tapi pertama-tama kamu harus melepaskanku terlebih dahulu, bagaimana bisa aku ke kamar mandi kalau kau masih terus menahanku di pangkuanmu!" keluh Kei.

Sambil tertawa lepas Hardhan melepas tangannya, dan membiarkan Kei turun dari pangkuannya dan bersama mereka ke lantai dua. Sambil menunggu Kei, Hardhan merebahkan badannya ke atas tempat tidur, tubuhnya benar-benar terasa remuk, ia belum istirahat dari semalam.

"Airnya sudah siap!" teriak Kei dari kamar mandi

Setelah lama berlalu dan tidak ada respon dari Hardhan, Kei langsung keluar dari kamar mandi, menghampiri Hardhan dan berdiri di samping tempat tidur, Hardhan sudah terlelap tidur, hanya dengan menggunakan celana panjangnya saja.

Kei tidak ingin membangunkannya, dan membiarkan Hardhan istirahat. Kei menarik selimut sampai ke dada Hardhan, matanya langsung tertuju ke beberapa bekas cakaran di dada bidangnya itu. Seketika wajah Kei langsung merona merah, mengingat penyebab cakaran itu bisa ada di sana.

1
Dian Astutik
cerita yang seru
kesetiaan antar keluarga
Dewa Rana
wah author pintar sekali menggambarkan kota Paris ya...
Dewa Rana
🤣🤣🤣
Dewa Rana
si Inge gak kapok2, padahal udah pernah masuk penjara
Dewa Rana
memang ada ya fak teknik jurusan tata boga?
Dewa Rana
kei tidak pakai logika, cuman pakai rasa
Dewa Rana
astagaaaa, udah dikasarin begitu masih sayang...? bukan matamu keiii....
Dewa Rana
baca lagi Thor, untuk ketiga kalinya 😃
Lesti Awati
aku jg balik lagi baca dr awal
ceritanya ngangenin walaupun sudah tau endingnya tapi masih semangat baca lagi
⋆.˚mytha🦋
kudunya kei dingetok palanya biar sadar 😑
Dd'Ros Afkar Fauzan
baca lagi di tahun 2025 karena kangen author author noveltoon
Nia Nara
Fakultas teknik jurusan tata boga itu memangnya ada ya thor 😅
Yani Maria Hadiansyah Yani
Sonya aku suka gayamu👍
Yani Maria Hadiansyah Yani
🤣🤣🤣 Di panggil cuman buat liat ke mesraan bos nay
Yani Maria Hadiansyah Yani
Aku balik lagi baca thor soal nya kangen sama ceritanya 😘
ponii
akhirnya ku menemukan mu ..karya kakak author yg Q suka..karna email bermasalah harus turun level dan cari novel yg pernah Q baca yg sae²... 🥰🧡
Nur Liana
dah berapa kali aku baca gak bosen2 kenapa ya🤔🤔🤔
Rara Aska
Luar biasa
Triana Oktafiani
Bagus ceritanya, ditunggu karya2 lainnya
Ari Peny
aq baca lg thor kangen siraksasanya kei hhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!