NovelToon NovelToon
BIDADARI SANG PENAKHLUK

BIDADARI SANG PENAKHLUK

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Tsabita

Takdir yang mempertemukan mereka berdua, takdir pula yang membawa mereka kedalam hubungan yang rumit.

Faiha Azkiya, seorang muslimah yang mempunyai mimpi menjadi wanita yang kuat dan tangguh. Pundaknya saat ini dituntut menjadi kokoh, untuk menghidupi dirinya dan sang nenek. Ingin rasanya ia menyerah pada takdir, namun semuanya itu berbanding terbalik. Dimana, takdir itu malah merubah kehidupannya.

Azzam Arsalaan. Pemberontakkan, kejam dan ditakuti oleh hampir semua orang dalam dunia bisnis. Bahkan dunia hitam pun sangat tidak ingin terlibat sesuatu dengannya. Ia akan sangat murka jika kehidupannya terusik, tiada kata 'ampun dan maaf' darinya. Jika tidak, maka nyawa mereka akan lenyap saat itu juga.

Akankah takdir itu dapat menyatukan mereka dan bahagia? Atau sebalinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa tinggal menghitung waktu. Azzam dan Kiya akan bersatu menjadi pasangan suami istri, isu tentang kedekatan mereka pun mulai merebak. Bagaikan udara yang dengan cepat menyebar di berbagai penjuru dunia, karena kebahagian itu. Membuat Azzam sedikit terlena.

" Ki, kamu sadar nggak. Kayaknya, kita sedang diperhatiin oleh seseorang deh!" Ghina berbisik kepada Kiya, saat itu mereka sedang menikmati santap siang di kantin perusahaan.

" Mungkin hanya perasaan mbak saja, oh iya mbak. Mbak kenal nggak sama yang namanya Desy?" Tanya kiya sembari menikmati semangkuk bakso yang menjadi makan favoritnya.

" Desy? Ehm, nggak pernah denger tu nama. Memangnya kenapa?" Ghina meletakkan sendok yang ia gunakan, jiwa keponya menggelora.

" Nggak ada si, hanya tanya saja. Soalnya ada yang nanyain sama aku, aku saja nggak kenal. Hehehe." Kiya menutupi sesuatu dari Ghina, ia tau jika Ghina akan melaporkan apa saja yang ia ketahui kepada Azzam.

" Hem, kirain siapa. Eh Ki, mbak bener-bener merasa nggak enak nih. Yuk balik keruangan!" Rasa khawatir dalam hati Ghina semakin besar, ia tidak ingin mengambil resiko yang bisa membahayakan Kiya dan dirinya. Karena, bosnya itu sudah mempercayainya.

Kiya pun mengiyakan perkataan Ghina, sebenarnya ia juga merasakan ada orang yang selalu mengawasinya. Tidak ingin berprasangka buruk, Kiya menepis semua perasaan tersebut. Mereka pun beranjak dari kantin menuju ruang kerja.

" Aman bos." Ujar seseorang, untuk melaporkan apa yang dia lihat.

......................

" Ki, bos belum balik?" Ghina mempertanyakan keberadaan Azzam, saat mereka sudah berada didepan ruangan Kiya. Karena memang hari ini mereka terjadwal sedang ada rapat diantara para pemengang saham di salah satu hotel.

" Hem, sepertinya belum mbak. Biasanya mas Azzam akan menelfon, oh ya mbak. Kiya duluan ya, belum sholat soalnya." Kiya sampai lupa jika ia belum mengerjakan kewajibannya.

" Baiklah bu' bos, silahkan." Ghina menggoda Kiya dengan sebutan seperti itu.

" Masih calon, hehehe." mereka pun memasuki ruangan masing-masing.

Azzam mengatur ruangan pribadinya, agar Kiya bisa nyaman untuk beristirahat disana. Kiya pun menggunakan ruang tersebut untuk sholat, setelah kewajibannya tertunaikan. Kiya kembali melanjutkan beberapa pekerjaannya, disela-sela kerjanya, ponselnya pum bergetar.

Dddrrrtt...

Dddrrrtt...

Sebuah notifikasi pesan tertera pada layar ponsel miliknya, sebelumnya ia berharap pesan tersebut berasal dari Azzam. Dan ternyata bukan, sebuah nomor baru yang mengiriminya pesan tersebut. Merasa penasaran, Kiya pun membuka pesan tersebut.

Betapa terkejutnya Kiya melihat pesan yang berupa beberapa rekaman video, refleks tangannya menutup mulutnya yang membulat. Didalam video tersebut, memperlihatkan adegan kekerasan dan kekejaman calon suaminya itu. Terdapat juga beberapa foto adegan panas dan juga pose-pose hot milik Azzam, tanpa Kiya sadari. Air matanya pun mengalir dengan sendirinya, dadanya terasa sangat sesak. Awalnya ia tidak mempercayai hal tersebut, dan tak lama kemudian. Nomor tersebut menelfonnya, dengan tubuh yang masih bergetar, Kiya pun menjawabnya.

" Ha llo." Ucap Kiya dengan sangat bergetar.

" Apa sudah kau lihat semuanya, Faiha Azkiya?!! Apa kau masi tidak percaya? Hahaha." Seorang pria yang berbicara dengan begitu lantangnya, membuat Kiya semakin merasa tidak percaya.

" A a pa maksud anda?"

" Jangan bodoh Kiya, kau sudah dibohongi boleh manusia la**at itu. Kau, masih mau mempercayainya? Hahaha, kau sungguh bodoh Kiya." Pria tersebut semakin memojokkan Kiya.

Kiya hanya bisa terdiam mendengar ucapan pria tersebut, mau percaya. Tapi, Kiya tidak melihatnya sendiri dengan matanya. Jika dia tidak percaya, namun video dan foto-foto tersebut seperti nyata.

" Oke, oke. Jika kau masih tidak percaya, kau bisa membuktikannya di salah satu tempat di jalan XXXX. Dan kau akan mendapatkan jawabannya, semoga kau beruntung. Hahaha, jika kau patah hati, datanglah padaku. Dengan sangat senang, tanganku terbuka lebar untukkmu." Tut tut tut, pria tersebut memutuskan pembicaraannya sepihak.

Kiya mencoba menghubungi Azzam beberapa kali, namun tidak ada satupun yang mendapatkan respon. Ingin menghubungi Daffa, namun Kiya tidak mempunyai kontaknya.

Air mata itu semakin deras mengalir dari pelupuk matanya, membuat dada Kiya semakin terasa sangat sesak. Kiya pun ingin membuktikan hal tersebut, tanpa merapikan meja kerjanya. Kiya hanya membawa barang pribadi miliknya, keluar dari ruangan tersebut dengan kondisi mata yang memerah dan sembab. Berjalan dengan setengah berlari sangat cepat, hingga Ghina tidak menyadari jika Kiya keluar dari ruangannya. Ada beberapa karyawan melihatnya, namun tidak teroihat jelas dengan kondisi Kiya yang berlari. Memberhentikan mobil taksi yang melintas.

" Pak, bisa hantarkan saja di alamat XXXX?" Tanya Kiya kepada sopir taksi tersebut.

" Iya bu, bisa." Mobil itu berjalan dengan kecepatan rata-rata.

Selama diperjalanan, Kiya hanya bisa diam dan merenung akan kejadian yang ia alami hari ini. Saat taksi tersebut berhenti, tepat seperti alamat yang diberikan oleh penelfon tadi, rupanya itu adalah alamat sebuah hotel yang cukup mewah . Namun ada sedikit keraguan meliputi perasaan Kiya saat itu.

Apa aku harus mempercayai orang tersebut? Kenapa hati ini sangat tidak tenang dan gelisah, tapi tidak ada salahnya juga untuk memastikan kebenaran perkataan orang itu. Mafia??? Ya Rabb, aku hanya memohon kepadaMu, jauhkanlah aku dari sesuatu yang tidak Engkau ridho'i. Kiya.

Disaat Kiya memasuki lobby, sorot matanya melihat seseorang yang sangat ia kenal.

" Daffa!." Ucap Kiya yang terperangah melihat keberadaan asisten kepercayaan dari calon suaminya.

Daffa terlihat seperti sangat cemas, diam-diam Kiya mengikuti langkahnya. Menutupi wajahnya menggunakan penutup muka, saat mereka berada dalam lift pun Daffa tidak menyadari keberadaan Kiya. Lift tersebut berhenti di lantai paling atas, Daffa keluar dari lift dengan tergesa-gesa. Kiya masij mengikutinya, dan saat Daffa berhenti disalah satu ruang kamar yang hanya satu keberadaanya di lantai tersebut, pintu itu terbuka.

Kiya mengendap-endap secara perlahan, pintu kamar tersebut terbuka sedikit. Dengan pelan, Kiya melihat dan mendengar dari balik pintu tersebut.

" Tuan!"

1
Yuliati Soemarlina
siapa lagi kli bukan azzam
Yuliati Soemarlina
kiya mending dg hanif...
Yuliati Soemarlina
kiya kenapa diam aja ditampar..dipukul sama marsha....sabar bukan begitu caranya...
Yuliati Soemarlina
kiya mau semobil dg hanif yg bukan mukhrim hanya berdua...gak konsisten kiya...
Yuliati Soemarlina
utk visual bebas aja thor..tiap" orang beda senengnya..yg penting ceritanys bagus...
Yuliati Soemarlina
punya bos kaya azzam..makan ati..bisa" stres tuh karyawan
Guntur Guntur
Lumayan
Murni Murniati
apakah soal kemaren yg djebak tu udah tau kah
Rini Haryati
bagus
Yana Emon
Buruk
Yana Emon
Kecewa
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
karya yg luar biasa,,ska karakter nya kiya,,,wanita memang harus seperti bunga mawar yg memiliki banyak duri untuk melindungi bikann untuk menyakiti
Cia Sanu
cerita yang seru dan keren
Teti Kaka Hotimah
bava dari awal tegang tawa tegang tawa lagih..yah sekarang tegang lagi
Sandisalbiah
Ferdinan.. biang rusuh..
Sandisalbiah
hadeehh. Kya. jgn gampang di intimidasi dong.. kamu itu harus kuat dan bisa membela diri...
Sandisalbiah
marsya tipe wanita culas..
Sandisalbiah
menurutmu itu keberuntungan tp mungkin menurut Kya itu musibah.. Gina..
Teti Kaka Hotimah
ngakakkkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!