NovelToon NovelToon
BAYANG MASA LALU KELUARGA

BAYANG MASA LALU KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: biancacaca

Najla anerka ariyani arutama
Nama dia memang bukan nama terpanjang di dunia tapi nama dia terpanjang di keluarga dia
Memiliki 4 saudara laki laki kandung dan 3 saudara sepupu dan kalian tau mereka semua laki laki dan ya mereka sangat overprotektif akhh ingin sekali menukar merek semua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon biancacaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 34

Mereka sampai di ruangan ketiga. Pintu kayu tua, retak di beberapa sisi, masih memakai engsel besi yang berderit pelan ketika dibuka.

Udara lebih pekat di sini. Debu beterbangan, bercampur aroma kertas tua dan minyak kayu yang lama tak tersentuh. Di tengah ruangan, sebuah lemari besar menunggu. Tidak ada kunci, hanya mekanisme geser yang halus, seolah menantang mereka memahami ritme lawas keluarga.

Arlen menatap lemari itu. “Ini… inti dari semua jalur. Isi lemari ini kemungkinan besar… dokumen rahasia keluarga, peta tersembunyi, dan mungkin… jawaban kenapa bayangan masa lalu itu begitu kuat.”

Najla menarik napas dalam. “Siap, Bang. Tapi hati-hati, ini bisa jadi jebakan lain.”

Kai mencondongkan tubuh, memeriksa papan lantai dan simbol di dinding. “Jika ada sensor fisik, biasanya akan terhubung ke mekanisme lemari. Kita harus pelan tapi pasti.”

Darren mengangguk, memantau sisi ruangan, memastikan tidak ada celah untuk pengawasan eksternal. Kaelan mulai menyalakan senter kecilnya, memeriksa setiap sudut lemari.

Arlen menekan simbol pada engsel lemari yang sesuai urutan kode di peta. Terdengar bunyi klik halus. Satu pintu kecil terbuka, menyingkap barisan dokumen tua yang tertata rapi.

Najla segera meraih dokumen pertama. “Ini… arsip keluarga. Lembar pertama… tanggal lama, 50 tahun lalu. Catatan aliansi dan perselisihan antar anggota keluarga. Ada nama-nama yang sekarang udah gak ada, sebagian… masih hidup.”

Darren mengambil dokumen lain. “Ada beberapa surat yang… sepertinya rahasia perang internal keluarga. Ada yang disegel, tapi beberapa dicoret sebagian. Ini… seperti… instruksi atau pesan yang sengaja dikunci supaya generasi berikutnya mengerti.”

Kenzi menatap peta yang terlipat di atas dokumen. “Ada jalur rahasia rumah lama yang sekarang sudah diganti pemilik. Tapi… jalur itu menghubungkan titik-titik yang sama dengan yang kita jelajahi. Mereka sengaja meninggalkan jejak ini untuk kita.”

Kaelan menatap mereka satu per satu. “Ini… lebih dari sekadar cerita lama. Ini… uji mental. Mereka pengin kita ngerti siapa kita, siapa yang bisa dipercaya, dan siapa yang bakal tetap bertahan kalau situasi ekstrem muncul.”

Arlen menyisir dokumen-dokumen itu dengan hati-hati, menandai nama-nama penting. “Beberapa anggota keluarga lama memang punya agenda sendiri. Ada yang berkhianat demi kekuasaan. Ada yang melindungi jalur rahasia. Kalau kita gabungkan ini semua… kita bisa prediksi pola bayangan masa lalu yang selama ini menghantui.”

Najla menunduk, menatap foto-foto yang ikut terselip di lemari. Beberapa wajah familiar, beberapa asing. “Bang… ini… sebagian wajah yang kita lihat di foto lama itu. Beberapa yang seharusnya mati… ternyata ada jejak mereka di dokumen ini.”

Darren mengerutkan dahi. “Ini berarti… bayangan masa lalu bukan cuma figur simbolis. Mereka aktif, mereka bergerak di balik layar, dan mereka… bisa jadi masih punya kendali tertentu.”

Kai menatap peta dan simbol di dinding. “Bang, kalau kita pecahkan semua simbol dan hubungkan dengan dokumen ini, kita bisa tahu jalur rahasia keluarga, termasuk ruang yang bisa kita gunakan sebagai tempat aman atau jebakan kalau ada yang nyusup.”

Arlen menatap timnya satu per satu. “Ini bukan sekadar sejarah. Ini… strategi hidup. Kita harus memutuskan langkah berikutnya: apakah kita ingin mengikuti jalur yang sudah direncanakan, atau bikin jalur baru berdasarkan pengetahuan kita sekarang.”

Najla menggenggam foto yang memperlihatkan Arlen muda. “Kalau kita buat jalur baru… kita tetap harus menghormati apa yang sudah diwariskan. Tapi… kita juga nggak bisa terjebak di masa lalu.”

Raga, yang dari tadi diam, berbicara pelan: “Yang paling penting… kalian sadar batas kalian. Bayangan masa lalu itu bukan musuh. Dia pengingat. Kalau kalian gagal membaca tanda… kalian bakal terjebak.”

Kaelan menatap Arlen. “Bang… berarti ini bukan cuma uji fisik atau strategi. Ini uji mental, emosi, dan kesadaran kita sebagai keluarga.”

Arlen menutup salah satu dokumen dengan lembut. “Benar. Dan kita nggak bisa terburu-buru. Setiap langkah salah… bisa fatal. Tapi setiap langkah benar… memberi kita kontrol. Kita bukan lagi pion. Kita… pemain utama sekarang.”

Kenzi menyentuh peta lama. “Bang… ada titik merah di peta ini. Menurut dokumen, titik itu… tempat keluarga dulu mengumpulkan rahasia mereka. Bisa jadi… yang bikin bayangan itu ada.”

Najla menatap peta dengan mata berbinar. “Kita harus ke sana. Tapi… jalurnya bukan jalur biasa. Harus hati-hati.”

Darren mengangguk. “Siap. Dan kali ini… kita lebih solid. Tidak ada yang sendirian.”

Kaelan menambahkan, setengah bercanda tapi serius: “Kalau kita bertahan di sini, kita ngerti masa lalu. Kalau kita bergerak bareng… kita bentuk masa depan. Kita bikin bayangan itu tau… kita bukan anak-anak lagi.”

Arlen menarik napas panjang, menatap seluruh tim. “Oke. Fase berikutnya: jalur rahasia inti keluarga. Ini tempat mereka menaruh semua rahasia dan strategi. Kita harus siap fisik, mental, dan insting. Ini bukan cuma tentang bertahan… tapi juga memahami siapa kita, siapa mereka, dan apa yang harus kita lakukan supaya keluarga ini tetap berdiri.”

Najla tersenyum tipis. “Kalau kita bisa selesaikan ini… mungkin kita bakal ngerti kenapa masa lalu selalu muncul di depan mata. Dan… kenapa bayangan itu selalu ada.”

Arlen menyalakan lampu senter tambahan, memeriksa jalur menuju pintu rahasia lain. “Setiap langkah harus dicatat. Setiap simbol dianalisis. Ini bukan permainan biasa. Ini sejarah keluarga yang hidup. Dan kita… yang pegang cahaya sekarang.”

Darren menatap ke arah tim. “Kita bergerak bareng, kita pecahkan satu per satu. Gak ada yang sendirian. Bayangan itu bisa menunggu, tapi kita harus tau batasnya.”

Kenzi menambahkan, sambil tersenyum: “Dan kali ini… kita yang buat aturan main.”

Najla menatap foto lama sekali lagi. “Bedanya sekarang… kita gak takut sama bayangan itu. Kita udah ngerti. Kita udah siap.”

Arlen menutup dokumen terakhir, menyatukan peta, simbol, dan foto-foto. “Oke. Jalur rahasia inti keluarga… kita mulai sekarang. Dan apapun yang muncul… kita hadapi bareng. Karena yang menentukan… bukan bayangan, bukan masa lalu. Tapi kita yang berdiri di sini, sekarang.”

Mereka mulai bergerak menyusuri lorong tersembunyi, hati-hati tapi mantap, membawa cahaya, pengetahuan, dan tekad. Bayangan masa lalu bisa mengintai di setiap sudut… tapi mereka tahu satu hal pasti: sekarang mereka bukan lagi korban, tapi penjaga dan pengendali jalannya cerita keluarga ini.

1
아미 😼💜
semangat update nya thor
Freyaaaa
🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!