NovelToon NovelToon
Kasih Terlarang Sang Hostess

Kasih Terlarang Sang Hostess

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Balas Dendam / Single Mom / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Beda Usia
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan_Author

Amarah, kebencian, cacian, hinaan, penderitaan, masa lalu, kesalahan dan akhir yang tragis. Kisah mana yang menurutmu belum pernah kamu rasakan?

Kakak pertama suaminya adalah laki-laki yang merenggut kesuciannya hingga mengandung tanpa seorang suami. Lalu kakak keduanya adalah cinta pertamanya, pria yang dia cintai yang kini malah menjadi kakak iparnya.

Hidup Alma tidak pernah berjalan mulus, penderitaan sepertinya enggan menjauh dari wanita malang itu.

Plak!

"Anak sialan, tidak tahu diuntung! kamu sudah mencoreng nama baik keluarga ini dengan hamil tanpa suami dan sekarang malah bekerja ditempat kotor itu sebagai penyaji minuman!"

"Kamu sudah menyebabkan cintaku mati sebelum kami bersama, maka akan aku buat hidupmu seperti mati tetapi masih bisa bernafas!"

Lalu kemana lagi Alma harus lari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan_Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Gevan

Malam ini adalah malam spesial untuk Alma dan Rose. Namun, mereka hanya merayakan hari kelahirannya berdua tanpa orang lain. Walaupun begitu Alma sangat bersyukur karena Rose bisa menemaninya melewati hari-hari yang terasa melelahkan.

"Selamat ulang tahun, Rose," tutur Alma.

Rose tersenyum lalu meniup lilinnya setelah berdoa di dalam hati.

"Terima kasih banyak, Momy. Selamat ulang tahun juga untuk Momy," ucap Rose dengan suara yang masih lemah.

Alma memeluk erat putrinya itu dengan penuh kasih, di dunia ini tidak ada yang lebih penting daripada putrinya.

Bip

Satu pesan masuk.

("Jemput Gevan di tempat ini.")

(Location)

("Baik, Ma.")

Alma kembali menyimpan ponsel miliknya kedalam tas setelah membalas pesan dari mertuanya.

Sebenarnya Alma sangat ingin lama menghabiskan waktu bersama Rose. Namun, Alma juga tidak bisa menolak permintaan Nyonya Wisma.

"Sayang, Momy harus pergi sebentar. Kamu tidur bersama suster terlebih dahulu, setelah urusan Momy selesai Momy janji akan langsung pulang untuk memeluk Rose dan tidur bersama Rose," tutur Alma sambil mengusap rambut Rose dengan lembut.

Rose hanya tersenyum hangat sambil mengangguk, "Baik Mom, Rose tidur sekarang."

Tubuh Rose memang masih lemah dan belum sepenuhnya membaik, jadi tubuhnya masih sangat lemah dan belum bisa berlama-lama bangun.

Setelah memastikan Rose terlelap tidur, Alma langsung bergegas menuju lokasi yang sudah dikirim oleh sang mertua. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 01.20 malam, jalanan juga mulai sepi tidak seperti biasanya.

CLUB SUNMOON

"Terima kasih banyak, Pak."

Alma turun dari taksi online setelah sampai pada tujuan. Sekilas Alma menoleh ke arah kanan dan kirinya, memastikan jika Gevan tidak berada di luar.

"Sudah tua tapi masih saja menyusahkan!" gerutu Alma dengan wajah ketus.

Alma pun segera masuk ke dalam club yang masih terlihat ramai. Wanita itu menyusuri tiap lorong sambil celingukan mencari sosok Gevan yang belum juga dia temukan. Dan setelah menyusuri beberapa lorong akhirnya Alma menemukan Gevan.

"Jijik sekali!" gumam Alma sambil bergidik geli.

Alma tidak mau mengganggu pemuda itu, namun Nyonya Wisma bilang dia harus pulang malam ini juga karena besok ada hal penting yang harus dibicarakan kepada dia dan Gevan. Sejenak Alma terdiam, sebenarnya ada apa dia dipanggil padahal selama ini dia tidak pernah dilihat sama sekali.

"Hmm," Alma mendeham hingga membuat Gevan menoleh kearahnya.

Pemuda itu mengerutkan keningnya, "Dari mana kamu tahu aku ada di sini?" tanya Gevan.

Alma melipat kedua tangannya, "Ayo kita pulang, Ibu mu menyuruhku datang kesini untuk menjemput mu," jawab Alma.

Pemuda itu hanya tersenyum tipis sambil kembali meneguk minumannya. Sementara wanita yang ada di pangkuannya tak mau turun dan malah menatap Alma dengan tatapan sinis.

Alma kembali menatap wanita dipangkuan Gevan dengan tatapan dingin.

"Apa ada masalah?" tanya Alma acuh.

Wanita itu tersenyum remeh, lalu beberapa detik kemudian dengan lancang wanita dipangkuan Gevan mengecup bibir merah Gevan tanpa tahu malu.

Gevan yang sudah terangsang pun ikut merespon ciuman dari lawan jenisnya dengan lihai sambil menatap ke arah Alma. Wilona dengan lincah memainkan bibirnya tanpa malu.

Karena merasa risih, Alma yang sudah tak tahan lagi segera pergi dari sana menuju toilet untuk menenangkan dirinya. Alma sama sekali tak cemburu apalagi terangsang melihat Gevan bersama wanita lain sedang bercumbu mesra. Justru Alma merasa jijik hingga rasanya ingin muntah saat melihat mereka melakukan hal itu didepannya. Sungguh tidak tahu malu, tetapi mungkin lebih dari ini mereka melakukan hal lebih kotor lagi.

"Kenapa pergi begitu saja?"

Alma terkejut saat melihat Gevan sudah ada disampingnya.

"Untuk apa aku berlama-lama di sana melihat kalian bercumbu? Itu sangat menjijikan!" cetus Alma.

Gevan menyeringai, "Apa kamu cemburu?" tanyanya dengan percaya diri.

Alma menatap Gevan dengan tatapan meledek.

"Serius? Aku cemburu? Haha, kamu jangan terlalu berharap lebih kepadaku!" cetusnya lagi.

Gevan tak terima dengan ucapan Alma, pemuda itu mengepalkan tangannya lalu mendorong tubuh Alma hingga tersudut didinding.

"Lepaskan aku!" sentak Alma sambil memberontak.

"Yakin kamu tidak cemburu?"

Alma mencoba melepaskan diri dari Gevan.

"Apa kamu sudah gila! Jangan keterlaluan."

Gevan mencoba ingin mencium bibir mungil namun berisi milik Alma. Tetapi wanita itu langsung memalingkan wajahnya dengan cepat.

"Aku tahu kamu juga menginginkan ciuman dariku bukan?" ucap Gevan yang terus mencoba mencium Alma.

"Kamu mabuk, Gevan. Lepaskan atau kamu akan menyesal!" sentak Alma.

Gevan menarik kedua lengan Alma lalu menguncinya ke atas kepala Alma. Kini wajah Alma dan Gevan hanya berjarak beberapa senti saja.

"Apa kamu mau bercinta denganku?" ucap Gevan yang memang sudah mabuk.

Alma segera mendorong tubuh kekar Gevan, namun tetap saja tenaganya tidak cukup kuat. Hingga ciuman mendarat di bibirnya.

Cup

Gevan dengan lincah mencium bibir Alma dengan rakus tanpa memikirkan perasaan Alma yang saat ini sudah tidak nyaman. Gevan terus mendorong tubuh Alma hingga tubuhnya terjatuh di atas meja. Gevan terus melumat bibir Alma hingga Alma susah bernafas. Beruntung Gevan menghentikan aksi brutalnya setelah nafas Alma tersengal-sengal.

Plak!

"Kurang ajar!" sentak Alma sambil memegang bibirnya yang terasa perih.

Gevan tertawa lepas, "Apa kamu menikmatinya? Aku hebat bukan!" cetus Gevan.

Karena merasa kesal, Alma meninju wajah Gevan beberapa kali hingga pemuda itu terkapar di atas lantai.

"Apa kamu lupa tujuan kamu menikahi aku untuk apa? Jangan pernah menyentuhku, Gevan! Karena tunangan kamu tidak akan suka dengan itu!" tegas Alma.

Mendengar tunangan, akhirnya Gevan tersadar.

"Sial!"

Gevan tersulut emosi, dengan kasar pemuda itu menyeret rambut Alma tanpa ampun menuju ke luar ruangan.

"Brengsek! Berani sekali kamu mengingatkan aku pada wanitaku!"

Gevan menghempaskan tubuh Alma dengan kasar hingga terjatuh di ruangan yang penuh dengan orang yang sedang menikmati musik dan minumannya.

Alma mencoba bangun walaupun badanya terasa sangat sakit.

"Apa sekarang kamu sudah sadar?" tutur Alma dengan suara nyaris tidak terdengar.

Wilona gadis yang tadi bersama Gevan ikut tersenyum melihat pemuda yang dia sukai memperlakukan Alma dengan buruk karena menurutnya Alma sudah merusak momennya bersama Gevan yang sudah dia incar dari lama itu.

Wilona menjentikkan jarinya memanggil beberapa penari laki-laki yang ada di sana.

Dengan memberikan kode, pemuda itu mengerti apa yang diperintahkan oleh Wilona. Alma langsung ditarik menuju sofa dengan kasar oleh dua laki-laki yang tidak dia kenal.

"Apa-apaan ini! Lepaskan aku!" teriak Alma.

Gevan yang masih tersulut emosi hanya terdiam tanpa membantu istrinya yang ingin dilecehkan itu.

"Sayang, apa kita bisa lanjutkan yang tadi?" ucap Wilona kepada Gevan.

Karena masih kesal dengan ucapan Alma tadi, Gevan memilih pergi bersama Wilona dengan acuh tanpa menoleh ke arah Alma lagi yang saat ini hampir dilucuti oleh orang-orang suruhan gadis bar itu.

"Lepaskan aku atau kalian akan menyesal!" teriak Alma dengan keras.

Namun, para pemuda itu tak mendengar ucapan Alma mereka seperti orang haus saat melihat tubuh molek milik Alma.

"Kapan lagi kita bisa menikmati tubuh wanita cantik seperti kamu, tidak masalah walaupun kami tidak dibayar asalkan kami bisa merasakan nikmatnya tubuh mu," ucap seorang pemuda nakal yang sedang memegang tangan Alma.

Bugh

Alma menendang keras seorang pemuda yang hendak membuka celana Alma.

"Aku sudah memperingati kalian!"

Alma langsung menghajar pemuda-pemuda tidak tahu malu itu tanpa ampun. Tidak masalah Gevan tidak memperdulikannya, karena dia tahu Gevan tidak akan pernah melihatnya sebagai wanita ataupun sebagai seorang istri. Maka, Alma harus bisa menjaga dirinya sendiri dari orang-orang jahat seperti pemuda ini.

"Kalian pantas mendapatkan pelajaran ini! Apa kalian sekongkol dengan wanita tadi untuk menjebak ku? Jika iya, kalian salah pilih lawan."

Alma mendorong keras salah satu pemuda yang dia hajar hingga tubuhnya jatuh menimpa meja.

Seorang pemuda yang belum menyerah mengambil botol berisi minuman lalu menyerang Alma secara mendadak hingga kepala Alma berhasil dipukul hingga berdarah.

"Mulutmu terlalu lancang wanita murahan!"

Alma merasa lemas setelah melihat darah mengucur hebat dari kepalanya.

Kini matanya terasa berat, bahkan tubuhnya terasa lemas karena rasa sakit akibat pukulan itu.

"Apa ini akhir dari kisahku? untuk yang kedua kalinya, apa aku akan kembali dilecehkan seperti waktu itu?"

1
Wolfmoon
Wajib baca ya guys ❤️
Nfel
lanjutt🔥
Wolfmoon: Terima kasih untuk supportnya Kak, selalu dukung aku yaa.. jangan lupa beri saran jika ada yang kurang 🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!