NovelToon NovelToon
Langit Wonosobo

Langit Wonosobo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Diam-Diam Cinta / Dark Romance / Romansa / Cintapertama
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Restu Langit 2

Langit yang berwarna biru cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung, seperti janji yang pernah terucap dengan penuh keyakinan, namun pada akhirnya berubah menjadi janji kosong yang tak pernah ditepati.

Awan hitam pekat seolah menyelimuti hati Arumni, membawa bayang-bayang kekecewaan dan kesedihan, ketika suaminya , Galih, ingkar pada janjinya sendiri. Namun perjalanan hidupnya yang tidak selalu terfokus pada masa lalu, dapat membawanya ke dalam hidup yang lebih baik.

Akankah Arumni menemukan sosok yang tepat sebagai pengganti Galih?

ikuti terus kisahnya! 😉😉


Mohon kesediaannya memberi dukungan dengan cara LIKE, KOMEN, VOTE, dan RATING ⭐⭐⭐⭐⭐ 🤗🤗 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restu Langit 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nafkah terakhir

  Sebelum berangkat mengantar bapak dan ibunya, Galih sudah mentransfer sejumlah uang bulanan untuk Arumni. Sebenarnya Arumni sudah tidak lagi menginginkan, ia bahkan sudah siap secara mental akan berpisah darinya, namun akhir-akhir ini beban di pundak Arumni terasa begitu berat, sehingga ia lupa akan mengatakannya.

  Melihat notifikasi dana masuk ke rekeningnya, membuat Arumni tersadar, bahwa ia hendak melarang Galih memberi nafkah sejak kemarin.

  "Ada apa, Arumni? kenapa kamu terlihat sedang bingung?" Tanya ibu Sari.

  "Mas Galih baru saja mentransfer uang, bu!"

  "Memangnya kamu belum bilang, mau minta cerai?" Seru bu Sari.

  "Jangan keras-keras bu, nanti tetangga dengar. kemarin saja sudah pada ngomong." Lirih Arumni.

  "Ngomong apa, hah!?" pangkas bu Sari. "Ibu sudah tidak peduli sama gunjingan para tetangga ya, Arumni! pokoknya kamu harus segera cerai sama Galih. Ibu masih sangup mencarikan laki-laki yang jauh lebih baik dari pada Galih!" Tegas bu Sari. "Heran, kenapa kamu masih mau aja sama laki-laki model Galih! huh! ibu geram sama kamu!" Bu Sari begitu sewot sama anaknya.

  Arumni hanya diam menunduk.

  "Telpon dia! sekarang juga kembalikan uangnya!" Bentak bu Sari.

  "Mas Galih tuh mau pulang, bu. Mungkin besok pagi sampai rumah."

  "Bagus! jadi biar masalahnya selesai besok." Bu Sari begitu sewot pada Arumni.

  Bu Sari pergi meninggalkan Arumni sambil sumbar, membanting pintu.

  **

  Baru saja Arumni ingin menelpon Galih, ponselnya sudah lebih dulu berdering. Ia segera mengeser tombol hijau demi menghubungkan pangilan. Dengan amarah yang meledak-ledak, Arumni mencoba menahan.

  "Arumni, aku baru saja mengirim uang, apa sudah masuk?" ucap Galih setelah pangilan terhubung.

   Galih bertanya dengan nada lembut, dengan harapan Arumni akan menanggapi dengan lembut juga. Namun Amarah yang berapi-api seolah siap untuk meledak.

  "Aku tidak peduli!!" Teriaknya.

    Bagai petir menyambar tanpa hujan, ini kali pertama Arumni meledakan amarahnya. "A-"

  "Aku harap ini yang terakhir ya, mas! Saat ini juga aku akan pergi ke pengadilan agama, aku pastikan minggu ini kita selesai!" Urat lehernya terlihat sangat jelas saat Arumni mengatakan itu, matanya melotot kemerahan.

  "Jangan ambil keputusan saat marah, Arumni! aku akan pulang, kita bisa bicarakan ini dengan baik!" Galih mulai kelimpungan, saat ucapan Arumni terdengar serius.

  "Aku muak sama kamu!!" Teriak Arumni sebelum ia menutup telponnya.

  Galih berdiri tercengang, meski Arumni sudah mengakhiri pangilan, namun suaranya masih melekat di telinganya.

  Galih menjatuhkan tubuhnya ke sofa, entah akan bagaimana jadinya jika Arumni benar-benar nekat akan mengajukan gugatan cerai.

  Mita tidak tahu, bahwa Galih sedang memekik frustasi. "Kamu mau bawa baju ganti berapa, mas?" tanya Mita saat hendak menyiapkan kepulangan Galih.

  "Diaaamm!!!" teriaknya.

  Bapak dan ibunya yang pada saat itu sedang menikmati detik-detik terakhir dengan cucunya, seketika terlonjak dari duduknya.

  "Pak..! " bu Susi merasa takut.

  Pak Arif segera menghampiri Galih. "Kamu kenapa Galih? ada apa!" bentak pak Arif.

  "Arumni nekat minta cerai, pak!"

  Mita masih berdiri menunduk, tanpa berani sedikitpun bergeser dari posisinya.

  Mendengarkan ucapan Galih, bu Susi segera menghampiri, "Galih..! lagi pula kamu yang lebih dulu mulai, nak!" Bu Susi melelehkan butiran kristal. "Ibu tidak mengharap kalian pisah, tapi mungkin Arumni akan menemukan kebahagiaannya, dia sudah sangat menderita, sebagai sesama wanita, ibu tahu meskipun Arumni tidak pernah bercerita."

  "Salah mu sendiri, Galih!" pak Arif kembali membentak menyalahkan Galih.

  "Jangan berkata apa-apa dulu, ayo kita pulang sekarang saja biar besok pagi kita bisa susul Arumni. Kita bujuk Arumni sama-sama." Bu Susi terus menyeka air matanya, sambil membujuk.

  Tadinya mereka baru akan berangkat sore, namun karena hal itu mereka jadi langsung pulang saat itu juga.

  **

  "Arumni, kamu mau ke mana?" Niken tiba-tiba merintangi jalan Arumni, saat ia melihat Arumni terburu-buru keluar dari rumahnya.

  "Aku mau ke pengadilan agama. Niken!" ucapnya tegang.

  "Apa kamu yakin? apa kamu sudah memikirkan ini baik-baik?" Tanya Niken menahan Arumni.

  "Enam bulan aku menahan ini, aku rasa sudah lebih dari cukup untuk aku berpikir. Enam bulan aku menahan rasa sakit ini, Niken!" Cairan bening kembali membanjiri pipinya.

  "Arumni..?" Niken merasa iba.

  "Jangan cegah aku!" ucapnya sambil menaiki motornya.

  Niken mencabut kontaknya demi menghentikan Arumni. "Akhir-akhir ini, hujan turun lebih cepat, Arumni. kamu bisa kehujanan."

  "Aku tidak peduli!" ucapnya sambil merebut kontak dari tangan Niken.

 Niken masih menghalangi dari depan, "Kalau begitu biar aku antar, ya? kamu tidak boleh pergi sendiri dalam keadaan seperti ini!"

  "Kamu tenang saja, Niken! aku akan baik-baik saja!" ucapnya sambil menghidupkan motor hingga Niken tak mampu menahannya.

  "Arumni!" Niken berusaha memanggil namun Arumni tidak peduli, padahal ia belum mengunakan helm.

  **

  Arumni keluar rumah dengan perasaan tak jelas, Entah apa yang akan ia lakukan, Arumni pun tak tahu benar atau salah. Kalau ditanya apa benar-benar ingin pisah dari Galih? Jawabannya adalah tidak! namun jika mengingat rasa sakit yang Galih berikan, membuat Arumni merasa tidak peduli dengan hubungan yang sudah ia jalin sejak bertahun-tahun.

  Tiba-tiba...

Seorang polisi membuyarkan lamunannya, dengan menyuruh Arumni menghentikan motornya.

  "Mbak, mbak! menepi mbak!" perintah seorang polisi.

  Arumni pun berhenti di tepi jalan. "Ada apa ya, pak?" tanya Arumni.

  Pak polisi pun turun. "Selamat siang, mbak. Saya melihat anda tidak menggunakan helm saat berkendara. Ini melanggar aturan lalu lintas. Saya harus memberikan tilang kepada Anda. Silahkan menunjukkan SIM dan STNK anda."

  Arumni terdiam sambil memegang kepalanya. "Duh! kenapa aku lupa?" bisiknya. Arumni pun membuka tas, ternyata STNKnya pun tertinggal, ia baru teringat mungkin saja terjatuh di rumah saat ia sedang mengumpulkan surat-surat guna pengajuan cerai.

  Arumni turun dari motornya. "Pak saya juga tidak membawa STNK, silahkan ambil motor saya saja!" Entah apa yang ada di pikiran Arumni, ia mengucapkan itu sambil menyetop sebuah taxi.

  "Maaf mbak-" Belum sempat polisi itu mengucapkan, Arumni sudah lebih dulu pergi mengunakan taxi.

  Dari kejauhan, tak sengaja Adit melihat, sekilas seperti Arumni. Demi menjawab pertanyaan yang tiba-tiba muncul dipikirannya, Adit pun mendekat.

  "Lapor, pak Iptu!" ucapnya saat Adit mendekat. "Seorang pengendara wanita telah melanggar aturan lalu lintas!"

  "Apa kesalahannya!" ucapnya sambil mengamati motor demi memastikan kebenaran sang pemilik.

  "Tidak mengunakan helm, dan tidak membawa STNK! Saya hendak memberikan surat tilang, tapi wanita itu pergi terlalu cepat."

"Baiklah, terimakasih. Tinggalkan motor ini, biar saya yang urus!"

Polisi itu mengangguk. "Baik, pak!" lalu pergi.

"Ke mana perginya Arumni? apa yang terjadi padanya?" gumam Adit.

...****************...

1
M M
Wah ini sih bukan sekedar tulisan, bagus Thor ceritanya. Aku yang udah niat jadi author tapi idenya suka mentok. akhirnya ngak jadi 🤭
👍👍
kalea rizuky
cpet nyerah lama amat sih .. ortunya Galih munafik katanya g suka nyatanya dih menjijikan
wonosobo duadua
Aku dukung karya ini bukan hanya karena aku orang Wonosobo, tapi juga karena ceritanya bagus, kalimat penulisannya mudah dimengerti. Sukses selalu buat authornya. Wonosobo ASRI pokokmen!🔥🔥🔥/Heart//Heart//Heart/
Restu Langit 2: Terimakasih banyak atas apresiasi anda terhadap karya saya. Saya sangat senang mengetahui bahwa anda menikmati membaca novel saya 🥰🙏
total 1 replies
Hanipah Fitri
akhirnya nya Arumi menyerah, dan kau galih terima lah Mita dgn suka cita walaupun hidup mu hampa.
Semoga Arumi menemukan kebahagiaan dgn pria lain.
Komandan sdh nunggu janda mu tu Arumi.
Hanipah Fitri
Arumi banyak mikir, coba kau pergi ke pengadilan agama dan tuntut untuk pisah dgn si Galih
karna alasan galih sdh menikah diam diam, kan beres
cica 45
Ceritanya makin seru dengan kehadiran seorang perwira polisi. sukses selalu buat authornya dari Wonosobo. Aku suka aku suka 🤩🤩🥳🥳💝💝💝💝💝 🌟🌟🌟🌟🌟
Restu Langit 2: Terimakasih atas apresiasi anda terhadap karya saya. mohon dukungannya ☺🙏
total 1 replies
kalea rizuky
dukung pebinor gass dit pepet teros abis ne jg janda kok dia
kalea rizuky
cpet cerai lah jangan bkin arumi oon
Hanipah Fitri
sabar ya Dit, ditunggu aja, nanti juga insyaallah Arumi jadi istrimu
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU?

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Hanipah Fitri
kapan Arumi nya ambil tindakan, Thor cerita mu bagus tapi Arumi nya sangat lemah
Restu Langit 2: Tunggu saat Galih mentransfer uang, Arumni akan meminta itu sebagai nafkah terakhir ☺
total 1 replies
Hanipah Fitri
Arumi kalau memang kamu sdh mati rasa dgn galih kenapa gak dilepas aja dari pada menggantung lama
Hanipah Fitri
nah ini mertua yg pengertian.
Hanipah Fitri
ayi Adit yg giat ya dekati Arumi
Hanipah Fitri
Mita suami mu itu serakah pingin memiliki kedua dua nys
Hanipah Fitri
makin rumit
Hanipah Fitri
kasihan ya, kenapa Arumi sabar banget
Hanipah Fitri
Ribet amat si loh Galih, katanya nikah dgn Mita karna terpaksa tapi malah berlanjut hingga hamil
Hanipah Fitri
si Galih cemburu, dasar laki laki egois
Hanipah Fitri
sepertinya Adit jodoh Arumi tuk kedepan nya
Hanipah Fitri
Adit sebaiknya kamu cari tau dulu ya siapa Arumi itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!