Nusaibah atau yang kerap di sapa Nusa itu terjebak di dalam permainannya sendiri.
seorang santriyah yang awalnya hanya ingin mempermainkan santri yang dingin,cuek dan tak tersentuh tak pernah berpacaran dan tak pernah melirik perempuan manapun
dia hanya ingin membuktikan kepada temannya bahwa semua laki-laki itu sama pada akhirnya akan bercinta dgn lawan jenisnya meskipun titelnya santri soleh
namun apa yg terjadi...malah dia sendiri yang terjebak dalam permainannya
lalu apa yang terjadi?
let's go read for my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zoya zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Di bawa Regan ke Apartemen
Pagi ini Zia berencana menggunakan mobil pribadinya ke sekolah karena cuaca sedang tidak baik-baik saja kadang panas,kadang hujan,kadang turun salju setelah sarapan dan berpamitan terhadap Oma dan opa nya dia keluar rumah karena mobil telah di siapkan dia tinggal jalan.Namun,baru saja membuka pintu mobil tiba-tiba pak satpam menghampirinya.
"Non maaf di luar ada orang katanya temen non"
"Hah temen perasaan aku gak janjian sama siapa-siapa deh cewe apa cowo pak"
"Cowo non,ganteng banget pake mobil Lamborghini"
"Ya udah biar aku samperin ucap Zia"
Lalu dia menutup kembali pintu mobil nya dan berjalan menghampiri orang yang berada di luar gerbang tersebut
"Selamat pagi sayang ucapnya sambil tersenyum memakai kacamata hitam,menyender di mobilnya menambah kegantengannya Zia sampai terpesona namun hanya beberapa detik keburu dia sadar"
"Lo ngapain ke sini?"
"Jemput kamu lah"
"Gak ada yang nyuruh jemput lagian gue mau berangkat sendiri"
"Gak bisa aku udah ke sini kamu berangkat bareng aku ucap Regan"
"Gak mau pokoknya aku mau berangkat sendiri bay"baru beberapa langkah tiba-tiba Regan berbicara
"Ya udah kalau gak mau aku bakal masuk ke dalam ketemu sama opa dan Oma kamu lalu bilang kalau aku pacar kamu"
"Ih apaan sih gak jelas lagian gue gak mau jadi pacar Lo"
"Tinggal pilih aja apa susahnya"
"Heuh dasar pemaksa ucap Zia lalu berjalan sambil menghentakkan kaki nya menuju mobil Regan"
"Regan pun tersenyum melihat tingkah laku Zia"
Lalu mereka berangkat bersama
"Kamu udah sarapan ucap Regan"
"Udah"
"Nanti temenin aku ke super market dulu bentar ya mau beli roti"
"Emang kamu gak sarapan ucap Zia"
"Gak sempet kalau di kantin takut ngantri"
"Ya udah"
Sesampainya di super market Zia ikut turun tadinya dia males tapi Regan memaksanya agar menemani nya di dalam tak di sangka dia bertemu dengan rivalnya
Zia nampak kesusahan mengambil snack yang berada di atas sedangkan Regan masih mencari makanan yang dia mau tanpa di sadari ada seseorang yang membantu Zia mengambilkan snack nya
"Terima kasih...loh kamu ucap Zia kaget"
"Hai kita ketemu lagi ucap Elang sambil tersenyum"
"Eh iya"
"Kamu sendirian ucap Elang.....belum di jawab tiba-tiba Regan dari bilik rak memanggilnya
"Sayang udah deg dia melihat Elang buru-buru menarik Zia"
"Hei bro ucap Elang"
"Ngapain Lo di sini hah"
"Haha pertanyaan Lo lucu ini super market siapapun bisa ke sini"
"Ayo kita pergi ucap Regan sambil menarik Zia"
Zia yang nampak bingung dengan tingkah ke dua nya hanya menurut saja mengikuti Regan bisa di lihat dari ekspresi wajah Regan tampak menyimpan emosi wajahnya memerah setelah selesai membayar dia menarik Zia kembali menuju mobilnya
Brakkk Regan menutup pintu mobil nya dengan keras Zia Samapi kaget
"Kamu kenapa ucap Zia merasa bingung dengan sikap Regan yang tiba-tiba emosi"
"Kamu kenal dia?"
"Kami pernah bertemu"
"Dimana?"
"Kamu kena...
"Jawab aku Zia ketemu di mana ucap Regan dengan suara keras Zia sampai ketakutan"
"Aku mau turun ucapnya"dengan ekspresi takut
Tanpa menjawab Regan melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi
"Regan stop aku mau turun berhenti Regan teriak Zia"
Regan tak menggapainya dia terus menginjak gas mobil nya
Tiba-tiba Zia kaget ini bukan jalan menuju sekolah nya mau di bawa kemana gue ucapnya dalam hati
Sesampainya di sebuah apartemen Regan memberhentikan mobil nya masih dengan wajah emosi
"Turun ucapnya penuh penekanan"
"Kamu mau ngapain Regan ini buka sekolah kita bisa telat dan..."
"Aku bilang turun"
"Gak mau"
"Mau turun sendiri atau aku gendong"
Zia Diam tidak menjawab
Tanpa aba-aba Regan menggendong tubuh mungil Zia menuju apartemennya
"Regan turunin aku kamu mau apa ucap Zia sambil menepuk nepuk dada Regan"
Tanpa menghiraukannya Regan terus saja menggendong Zia,bayang-bayang kejadian beberapa tahun lalu berputar di otak Zia dia menangis tidak tau nasib nya akan seperti apa sekarang
Sesampainya di depan pintu unit kamarnya Regan menekan beberapa tombol lalu pintu terbuka dia masuk dan menurunkan Zia di kamar pribadinya.
Pikiran Zia sudah kemana-mana dia sudah sangat menangis meminta tolong pun tak bisa.
"Aku sudah bilang kamu milikku sayang tidak seharusnya kamu dekat dengan orang lain apalagi dengan bajingan itu"
"Aku bukan siapa-siapa kamu Regan kamu gak berhak mengatur ku ucap Zia sambil menangis"
"Aku berhak satu kali lagi aku ucapkan kamu milikku"
"Kamu mau apa?tubuh aku?oke tapi habis itu jangan mengganggu ku lagi ucap Zia sambil membuka baju nya menampakkan crop top dan kulit mulus putihnya masih sambil menangis entah keberanian dari mana dia melakukan itu mungkin karena terlalu cape dengan sikap Regan
Regan sebagai laki-laki normal tentu saja tergoda jakum nya naik turun memperhatikan tubuh mulus Zia dan juga juniornya tiba-tiba menegang...akan tetapi tujuannya sekarang bukan itu dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk berubah
"Pakai kembali baju mu aku gak seberengsek itu"
"Kenapa ini kan yang kamu mau lakukan Regan lakukan setelah itu lepaskan aku ucap Zia dengan suara naik beberapa oktaf"
Tanpa aba-aba Regan memeluk Zia
"Plis jangan gini sayang pake bajumu aku sudah berubah aku beneran sayang sama aku aku cuma takut kehilanganmu maafkan aku"
Zia hanya terus menangis entah apa yang dia rasakan
"Mulai sekarang kamu miliki aku,aku akan menjagamu,izinkan aku membahagiakan kamu,jangan menyuruhku pergi atau menjauh lagi oke"
"Tapi...."
"Gak ada tapi-tapi an sudah cukup aku menunggu mu selama ini cup Regan mencium pipi Zia"
Hatinya mulai luluh gak ada salahnya memberikan kesempatan untuk pria tampan itu
"Ngapain cium-cium"
"Regan tersenyum gak papa kan ke pacar"
"Aku aja belum jawab sudah ngaku-ngaku"
"Aku gak butuh jawaban karena apapun jawaban mu gak akan merubah keputusanku"
"Dasar egois ucapnya sambil cemberut"
"Ayo pake bajumu,kamu gak mau gimana tersiksanya adikku"
"Emang kamu punya adik ucap Zia polos"
"Punya lah ini ucapnya sambil menunjuk dengan pandangannya"
"Ih dasar mesum ucap Zia sambil menimpuk Regan yang sedang memeluknya"
"Tadi aja nawarin sekarang malah mukul"
"Lagian mesum banget,gimana ini kita telat sekolah"
"Kamu tenang aja sekolah itu punya Daddy aku biar aku yang urus mending sekarang kita makan aku belum sarapan"
"Ya udah kalau gitu aku masakin mau"
"Emang bisa?"
"Bisalah emang di kulkas ada apa"
"Cuma ada mie instan sama telur kayaknya aku belum belanja lagi"
"Ya udah kamu tunggu di sini aku masakin ya ucap Zia sambil pergi menuju dapur apartemen Regan