NovelToon NovelToon
Istri Sang Presdir

Istri Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:28.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casanova

Perjalanan Kisah Cinta Om Pram dan Kailla -Season 2

Ini adalah kelanjutan dari Novel dengan Judul Istri Kecil Sang Presdir.

Kisah ini menceritakan seorang gadis, Kailla yang harus mengorbankan masa mudanya dan terpaksa menikah dengan laki-laki yang sudah dianggap Om nya sendiri, Pram.

Dan Pram terpaksa menyembunyikan status pernikahannya dari sang Ibu, disaat tahu istrinya adalah putri dari orang yang sudah menghancurkan keluarga mereka.

Disinilah masalah dimulai, saat sang Ibu meminta Pram menikahi wanita lain dan membalaskan dendam keluarga mereka pada istrinya sendiri.

Akankah Pram tega menyakiti istrinya, di saat dia tahu kalau kematian ayahnya disebabkan mertuanya sendiri.

Akankah Kailla tetap bertahan di sisi Pram, disaat mengetahui kalau suaminya sendiri ingin membalas dendam padanya. Akankah dia tetap bertahan atau pergi?

Ikuti perjalanan rumah tangga Kailla dan Om Pram.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : Belajarlah Menjadi Istri Yang Baik

Kailla menyandarkan tubuh di pelukaan suaminya. Ada banyak rasa setelah mendengar kejujuran Pram. Walau dalam cerita, daddy terlihat begitu mengerikan dan melakukan banyak kesalahan. Untuk Kailla, tetap saja daddy yang terbaik.

“Sayang..., apa kamu akan menyakiti daddy?” tanya Kailla tiba-tiba, mendongak.

“Cintaku padamu melebihi apapun. Pahami kalimat itu, kamu pasti menemukan jawabannya,” sahut Pram, tersenyum.

“Terimakasih Sayang,” sahut Kailla, mengecup bibir suaminya.

“Apa kamu tertekan hidup denganku selama ini? Apa aku begitu mengekang semua kebebasanmu? Apa masih kurang semua cintaku untukmu?” tanya Pram, menatap manik mata istrinya yang sekarang sedang menelusuri lekuk wajahnya dengan ujung jemarinya.

Kailla menggeleng.

“Seberapa besar cintamu untukku?” tanya Pram.

Kailla tidak menjawab, hanya terus-menerus mengecup wajah suaminya.

“Jangan bilang cintamu hanya sebanyak kecupan ini, sebanyak kata cinta yang kamu ucapkan padaku. Ah!! Aku kecewa Kai,” ucap Pram terkekeh, mengusap dada dengan tangan kanannya.

Buk!!! Kepalan tangan Kailla mendarat di dada Pram.

“Sayang, kenapa jadi aneh begini. Aku mencintaimu,” ucap Kailla, cemberut.

“Iya aku tahu, saat ini kamu mencintaiku. Tapi saat oppa-oppa Korea itu datang padamu, Reynaldi Pratama lenyap seketika dari otakmu,” ucap Pram mengetuk pelipis Kailla dengan jari telunjuknya.

“Mungkin kamu lupa denganku, bahkan melupakan semua kebaikan dan cintaku padamu. Yang hanya kamu ingat adalah semua luka yang aku berikan padamu.”

“Sayang kenapa bicara seperti ini,” ucap Kailla cemberut.

“Kai, berjanjilah padaku. Andaikan hatimu berpaling dariku suatu saat, tetap jaga harga dirimu selama masih menjadi istri Reynaldi Pratama, jangan biarkan siapapun menyentuhmu,” pinta Pram.

“Hah! Kamu kenapa bicara seperti ini?”

“Aku tidak ingin semua orang memandang hina padamu. Hati boleh berselingkuh, tidak akan ada yang tahu. Tapi jangan membiarkan selingkuhanmu menyentuhmu, sebelum aku melepasmu.”

“Aku tidak mau dunia menghukummu karena aku mengikatmu sebagai istriku. Kalau tidak bisa lagi bersamaku, tinggal meminta padaku, aku akan melepasmu. Tapi sebelum itu terjadi, aku akan memperjuangkanmu sampai nafas terakhirku,” ucap Pram mengelus lembut punggung istrinya.

“Haaaaaaa, jangan berkata seperti itu. Aku hanya memilikimu. Aku tidak kemana-mana,” sahut Kailla.

Pram tersenyum, mengecup bibir Kailla sekilas.

“Apa kamu yakin, bibir mungil yang rasanya manis ini bisa dipercaya?” tanya Pram, menunggu jawaban.

“Eh salah, rasanya tidak manis. Rasa nasi tim masih tertinggal disini,” canda Pram, mengusap bibir Kailla dengan ujung ibu jarinya.

“Sayang..., bukannya kita honeymoon?” tanya Kailla mengalihkan pembicaraan.

“Hmmmmm.., lalu?” tanya Pram tersenyum. Kedua tanganya sudah merengkuh pinggang ramping yang masih betah duduk dipangkuannya.

“Kita pergi berdua saja?” tanya Kailla penasaran.

“Kenapa, mau membawa selingkuhanmu itu?” tanya Pram setengah bercanda, tapi ada keseriusan di dalamnya.

“Maksudmu?” tanya Kailla heran.

“Maksudku mau membawa Ricko juga bersama kita?” tanya Pram, menembak langsung.

“Sayang, apa-apan sih!” gerutu Kailla.

“Keningmu ini sudah selingkuh dariku. Selama ini, jangan pikir aku tidak tahu. Kamu sering menangis di pundak siapa!” ucap Pram mengejutkan Kailla.

“Aku tidak ada perasaan apa-apa padanya. Dia temanku,” ucap Kailla, menjawab.

“Bagimu dia temanmu, baginya belum tentu begitu,” sahut Pram, mengingatkan.

“Sadarkah kamu dia sering mengecup keningmu?” tanya Pram lagi.

“Hah?!”

Kailla menggeleng.

“Aku tidak merasakannya.”

Sebuah sentilan kembali mendarat di kening Kailla.

“Kamu terlalu sibuk dengan air mata dan tangisanmu, sampai tidak menyadari ada orang yang mengambil kesempatan darimu!”

“Begitukah?” tanya Kailla meraba dahinya.

“Iya. Terkadang aku berharap kamu bisa sepintar istri-istri yang lain. Tidak sepolos ini,” ucap Pram menghela nafas, memejamkan matanya.

“Aku juga tidak mau harus terus-terusan mengikatmu seperti ini,” lanjut Pram.

“Aku begitu bodohkah dimatamu, Sayang?” tanya Kailla cemberut.

“Kamu hanya pintarnya di atas ranjang saja. Tidak bisa memasak, tidak bisa mengurus suamimu, bahkan mengurus dirimu sendiri juga kamu tidak mampu.” ucap Pram, tertawa.

“Ah...!” gerutu Kailla.

“Aku serius, itulah kamu sebenarnya. Kalau bukan karena permintaanku, kamu tidak akan mau membuat sarapan untukku, tidak akan mau menyediakan semua kebutuhanku di pagi hari,” jelas Pram.

“Sayang.......”

“Jangan merengek terus padaku! Nanti aku akan melahapmu disini,” goda Pram.

“Tapi bukan salahmu sepenuhnya, aku dan daddy juga bertanggung jawab untuk semua sifatmu. Kami terlalu memanjakanmu,” lanjut Pram.

“Sayang, aku begitu burukkah sebagai seorang istri?” tanya Kailla.

“Bagi orang lain, termasuk mama mungkin iya. Tapi untukku, kamu yang terbaik,” sahut Pram.

“Kemarilah!” pinta Pram, memeluk tubuh mungil istrinya.

Pelukan dan dekapan itu semakin erat, diiringi sebuah bisikan lembut. Bisikan yang terdengar seperti permohonan dan permintaan.

“Kai, bisakah belajar menjadi istri yang baik menurut Standart Nasional Indonesia. Aku ingin bisa menunjukkan kepada dunia, betapa sempurnanya Kailla, istriku.” bisik Pram, di telinga istrinya.

“Apa yang harus aku lakukan?” tanya kailla.

“Pikirkan saja sendiri!”

“Kalau kamu bisa seperti istri-istri lain di luar sana, aku pasti akan memperlakukanmu berbeda. Jangan pikir aku bahagia mengikat dan mengekangmu seperti ini,” lanjut Pram.

“Sayang..,” ucap Kailla kembali.

“Dari tadi kamu hanya bisa memanggil Sayang terus-terusan. Pikirkan kamu harus bersikap seperti apa pada mama nanti sore. Tunjukan kualitas terbaikmu. Buat mama membuka matanya, buktikan padanya kalau aku tidak salah memilihmu sebagai istri dan orang yang paling ku cintai,” bisik Pram kembali.

Kailla tertegun.

“Aku sudah berjanji pada mama, membuatmu menjadi menantu dan istri terbaik, tolong bekerjasamalah denganku, Sayang.”

Kailla tersenyum dan mengangguk,

“Minggu depan minta Sam membawamu ke kursus menyetir mobil dan ambil SIM-mu. Tapi kamu hanya boleh membawa mobil sendiri dengan izin dariku. Mengerti?”

“Jadi untuk apa ketrampilan menyetirku kalau kamu tetap tidak mengizinkanku membawa mobil sendiri.”

“Belajarlah menjadi istri yang baik. Untuk satu perubahan, aku akan melepas satu ikatan yang membelitmu selama ini.”

“Sampai akhirnya aku bisa melakukan semua hal yang orang lain lakukan juga?” tanya Kailla memastikan.

“Iya....,” sahut Pram tersenyum.

“Buktikan padaku, kalau kamu sudah benar-benar memilih menjadi dewasa.”

“Belajarlah memasak, bukan hanya bisa mengolah telur ceplok saja,” lanjut Pram.

Kailla menutup mulutnya. Selama ini Pram tidak pernah protes dengan sarapan buatannya. Tapi kali suaminya angkat bicara.

“Apa kamu keberatan dengan sarapan buatanku selama ini?” tanya Kailla.

“Aku tidak pernah keberatan. Bahkan aku tidak perlu kamu bisa memasak sebenarnya. Aku masih sanggup membayar koki bintang lima sekalipun,” jelas Pram.

“Tapi belajarlah memasak untukmu sendiri, bukan untukku. Aku pribadi, tidak keberatan dibuatkan apa saja, asal itu dari tanganmu,” lanjut Pram.

“Ayo turun sekarang, kalau tidak akan lebih lama lagi kita disini.” ucap Pram, bersiap menurunkan Kailla.

“Aku mencintaimu Sayang,” ucap Kailla, mengusap rambut Pram.

“Aku sudah bosan mendengarnya, Sayang. Bisakah membuatku merasakannya saja. Aku ingin merasakan cintamu, bukan hanya mendengar dari bibir cerewetmu ini,” pinta Pram, menjepit bibir istrinya sehingga tampak menggemaskan.

Kailla kembali memeluk erat suaminya. Mengecup seluruh wajah yang masih terlihat tampan diusianya yang tidak muda lagi.

“Sudah bisa merasakan?” tanya Kailla setelah menghentikan aksinya.

“Hahahahaha!” tawa Pram pecah, tidak sanggup menjawab lagi.

“Ini pembuktian cinta versi Kailla Riadi Dirgantarakah?” tanya Pram, kembali tergelak.

“Sayang....,” rengek Kailla.

“Buktikan kamu mencintaiku saat bertemu dengan mama nanti sore. Mohon bersabar untuk setiap perkataannya yang mungkin bisa saja menyakitimu. Selalu ingat, dia terluka karena daddy. Walau bukan kewajibanmu membayar semua perbuatan daddy, tapi mohon pengertian untuk kehidupan berat dan penuh luka yang dilaluinya selama ini.”

“Aku juga melakukan hal yang sama pada daddy, tolong perlakukan mamaku juga seperti aku memperlakukan orang tuamu,” pinta Pram.

“Iya.. tapi kalau mama menyakitiku lagi.”

“Percayakan padaku. Suamimu ini tidak akan tinggal diam. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, termasuk mamaku.”

“Masalah Kinar, tidak usah pedulikan. Perempuan seperti Kinar itu banyak di luar sana. Kamu tidak mungkin membasminya satu persatu,” lanjut Pram.

“Kalau sampai terjadi, bukan salah mereka sepenuhnya. Mereka bisa beraksi disaat suamimu membuka pintu dan memintanya masuk. Kalau tidak, mereka hanya bisa menatap dari pinggir lapangan.”

“Jaga suamimu saja Nyonya, tidak perlu bertarung dengan perempuan yang tidak sekelas denganmu. Kalau sampai itu terjadi, tendang jauh-jauh suamimu ini,” ucap Pram.

“Bagaimana bisa aku tenang saja, disaat ada perempuan lain mau merebut milikku!” gerutu Kailla, tidak terima.

“Selama ini, aku juga paham. Tidak mudah untuk bisa menghindar. Tidakkah kamu berpikir kenapa Bayu sekarang bersamaku setiap saat?”

Kailla menggeleng.

“Isi otakmu ini apa Sayang.” Pram mengeluh.

“Sebenarnya aku juga takut. Aku tidak pernah menemui Mama dan Kinar sendirian. Bayu selalu menemaniku, bahkan sampai ke meja makan.”

“Aku tidak pernah menginap di tempat mama. Aku takut mereka menjebakku. Aku sudah pernah dijebak Anita, tidak lucu masih harus terjebak kembali. Aku malu pada umurku kalau sampai itu terjadi,” jelas Pram terbahak.

“Sayang.......,” panggil Kailla tersenyum.

“Sudah, jangan marah-marah lagi, jangan mengambek lagi. Aku lelah meladenimu Sayang.”

Kailla sudah menelusup di dada Pram, menikmati hangat dan aroma keringat suaminya.

“Kai, aku belum mandi dari kemarin pagi,” ucap Pram terbahak, saat istrinya mengendus di dadanya.

“Ah.. kamu mengacaukan semuanya,” keluh Kailla.

***

Terima kasih.

Love You All

1
Ellya Muchdiana
bagus begitu Kailla, laki laki egois harus diberi pelajaran
Siska Oktavia
ok
Khairul Azam
ceritanya bagus, tp klo berlebihsn jg gak bagus
Ratna Dewi
disini yg keren autornya... kata2nya selalu tertata rapi dan menyayat hati... lanjut terus tour kutunggu karya2 terbarumu.. /Heart//Heart/
Arye Ghad'iz BinAngun
nangis nangis Bombay aku 😭😭
E
Luar biasa
Suprawani Mami
baca yg ke 4xnya tetep asyikk
Abiy Dewa
Luar biasa
Wiji Lestari
Bayu keren bisa menyadarkan sisi egonya kayla
Maftu Chah
Luar biasa
Siti Saja
Buruk
Linda Liddia
Udh baca dari season 1 2 3 bagus bgt critanya Thor..Thor gak ada season 4 utk kelanjutan crita pram kailla & anak2nya Thor..
Casanova: ada kak. di aplikasi pena hijau
total 1 replies
Rosanti
Luar biasa
an
baaguuuss
Noor Jannah
Kecewa
Noor Jannah
Buruk
zira
kaila ga ada hormatnya dgn suaminya yg ekstra sabar...dia lupa klo dia juga berhubungan dgn pria lain, pakai pelukan lagi
zira
seharusnya Kaila bisa menjaga dirinya, tidak asal main peluk, tidak ada suami dan di tempat umum
Beby Toy
baguss banget udah baca yg ketiga kalinya 🥰
zira
Kaila kualat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!