Aether

Hari ini mereka akan mendapatkan teman baru yang berasal dari Akademi Halflings.

Arsen benar benar bersemangat karena ia akan bertemu dengan teman lamanya yaitu Elien yang berasal dari panti asuhan yang sama dengannya.

Namun Axel malah terlihat tidak senang.

Dulu di panti asuhan Elien dan Arsen sangat dekat sehingga jika Axel sedang mengunjungi panti asuhan Elien selalu saja mengganggunya ketika ia sedang bersama Arsen.

Sehingga Axel kini menganggap Elien sebagai saingannya yang baru.

Siapa lagi yang kini akan mencoba merebut Arsen darinya?.

Rize?

Zareth?

Dan kini muncul lagi orang yang paling berpotensi untuk merebut Arsen darinya yaitu Elien yang sudah menghabiskan banyak waktu bersama Arsen.

Kini tibalah bus yang ditumpangi para calon Neoptolemus Halflings.

Para calon dari Aether dikumpulkan di depan bus.

Para calon dari Halflings pun keluar dari bus dan diminta untuk berbaris di depan mereka.

Terlihat Skyro dan Deji Permata Dewa no 6 yang merupakan perwakilan dari Permata Dewa Halflings yang berada di tengah mereka yang akan memberikan arahan.

Sebenarnya para calon dari Aether pun tidak paham mengapa mereka harus ikut berkumpul di sini.

“Untuk hari ini kalian tidak akan ada kegiatan. Namun untuk esok hari kalian akan mengadakan Raid bersama tuan Arci bersama saya dan Tuan Gray dari Permata Dewa.

Jadi kalian persiapkan diri kalian sendiri untuk Raid di esok hari.

Kalian akan menuju dungeon kuno yang berletak di negara Alandeer.” Seperti itulah arahan dari Skyro.

Mereka pun diberitau tentang letak dari kamar mereka masing masing.

“Baik silahkan merapihkan diri dan ke kamar masing masing” Deji membebaskan mereka untuk melakukan apapun untuk hari ini.

Elien yang sedari tadi menatap ke arah Arsen langsung menghampirinya ketika mendapatkan aba aba bebas.

Elien langsung memeluk tubuh Arsen yang lebih kecil darinya.

Elien memiliki tinggi tubuh yang sama seperti Axel dan memiliki rambut berwarna abu abu panjang.

Dia memiliki perubahan hewan badak.

Yang bisa memberikannya tenaga yang sangat kuat dan tubuhnya ketika berubah menkadi badak bisa mencapai ukuran 2,5 meter dengan banyak otot.

“Apa kabarmu Chibi” sapa Elien setelah memeluknya.

Ia kini merangkul pinggang Arsen.

“Hei. Aku sudah bertumbuh tinggi sekarang 155 centi. Aku bukan Chibi lagi” kesal Arsen.

“Bagiku kau masih cebol” jawab Elien dengan senyum hangat diwajahnya.

“Sebaiknya kau lepaskan pacarku ini. Aku tidak suka jika ia berdekatan dengan orang sepertimu” celetuk Axel yang langsung menarik Arsen ke pelukannya.

“Pacar?” Ellien menuntut jawaban ke Arsen.

“Ya. Dan kita sedikit lagi akan tunangan” Axel semakin memanaskan Elien.

“Kau benar berpacaran dengannya?” Tanya Elien ke Arsen.

“Ya.. ini sudah berjalan sekitar satu bulan” jawab Arsen dan tersenyum.

Elien pun terkejut dan kembali tersenyum.

“Yah baiklah kalau begitu. Aku sebaiknya segera ke kamarku” ucap Elien.

Ketika Elien berpapasan dengan Axel ia membisikkan kata.

“Sedetik dia lepas dari genggamanmu maka kau tidak akan mendapatkannya kembali.” Bisikny dengan dingin kepada Axel.

Axel semakin kesal dengan ucapa Elien seakan ia sedang menantangnya.

“Kuterima tantanganmu” gumam Axel.

////////

Kane Zeno.

Itulah nama yang disembunyikan dan tidak akan dibuka kepada siapapun.

Ia kini tengah menjadi mata mata di Benua para Dewa Naga.

Ia juga yang membocorkan informasi kepada benua nya.

Kekuatan elemen apinya yang tidak bisa ditandingi siapapun adalah yang membuatnya sangat cocok dengan pekerjaan ini.

Dia adalah kaka lelaki kembar dari Eve.

Sebenarnya mereka kembar tiga dan adik kembar mereka ini adalah perempuan.

Namun pembahasan ini belum sampai ke sana. Akan ada waktunya untuk adik mereka yang itu.

Kini ia sedang menyelidiki tentang kejahatan Dewa Naga yang terjadi di negara Plazteen.

Yang dimana mereka membombardir negara tersebut dan membuat negara tersebut dalam keadaan kelaparan.

Negara tersebut adalah negara yang diisi oleh para pejuang yang pemberani yang memberontak kepada penjajahan ini.

Mereka terus mencoba melawan walaupun mereka tidak tau sampai kapan mereka harus menahan serangan ini.

Ia duduk di bukit dekat pelabuhan mencatat berbagai banyak hal yang sudah ia selidiki.

Sampai akhirnya datanglah sebuah perahu besar yang berisi petualang dari benuanya.

Kebodohan macam apa ini?.

Tidak ada orang yang sebodoh itu sampai sampai menghampiri kandang dari penguasa diktator dengan bendera Benua yang tidak bisa mereka takluki.

Perahu itu langsung dihadang oleh para penjaga dari para penjaga bawahan Dewa Naga.

Dan beberapa dari mereka menodongkan meriam ke arah perahu tersebut.

Namun ketika seseornag turun dari kapal dengan api besar yang menyala dari tangannya dan menembakkannya. Barulah ia sadar kebodohan siapa itu.

Api itu meledakkan semua meriam yang ada di sana dan menghancurkannya.

“OIII PARA DEWA NAGAAAAA AKU DATANG UNTUK MENGHANCURKANMU DASAR BAJINGAAAAAAAN!!!” Teriak seseorang yang baru saja turun dari perahu tersebut.

“Ayo ikuti Elyas. Kita akan menaklukan Benua ini dengan secepat mata” ucap salah satu Halflings yang langsung berubah menjadi serigala.

“Hei jangan sebodoh itu… kita perlu rencana. Kita tidak bisa langsung menerobos kemari dan menyerang mereka. Bagaimana jika mereka yang menyerang kita?” Peringat dari seorang perempuan yang merupakan Aether elemen air.

“Yah…. Kita hanya perlu menyerang mereka balik kan” ucap salah seorang pria Aether elemen cahaya yang baru turun mengikuti mereka.

Oh ya bagi yang belum tau Benua Arci ini bernama Benua Dalvies.

Kane langsung bingung menatap kebodohan ini.

Mereka hanya berempat tanpa pasukan menyerang Benua para Dewa Naga dengan jelas seperti ini.

Mereka sebenarnya hanya petualang yang menerima misi dari guild mereka.

Mereka menerima permintaan seorang anak gadis kecil yang berhasil kabur dari Benua Dewa Naga untuk menyelamatkan negara Plazteen dengan bayaran tiga Raks.

Namun mereka tidak mengambil Raks itu namun langsung berangkat menuju negara Plazteen dan ingin langsung membebaskan mereka.

Para penjaga yang tadinya masih bertugas untuk melawan para pemberontak langsung berbalik menuju para pendatang baru ini.

Para pemberontak pun langsung bersorak menyemangati para pendatang baru.

Mereka menyerang secara langsung dan membabi buta.

Ledakkan terjadi dimana mana.

Mereka berempat membantai para penjaga Dewa Naga.

Sepertinya Kane tidak perlu ikut campur di sini.

Sampai akhirnya seseorang datang dengan jubah hitamnya.

Kane terkejut. Mengapa orang itu bisa berada di sini?.

Apakah ia yang mengurus pembantaian di sini?. Ia yang turun langsung ke lapangan?.

Orang sepenting dan sekuat dia berada di sini.

Kane yang berada di bukit itu berencana untuk bersembunyi karena ia tau bahwa ia masih belum cukup kuat untuk melawan orang tersebut sebelum ia teringat.

Orang yang sedang melakukan penyerangan itu.

“Kau cukup berani yah….. menyerang daerah Benua kami secara langsung.

Ini bisa dihitung sebagai pemicu peperangan dengan adanya bendera besar itu.

Tindakanmu ini bisa merugikan benuamu” ucap Thaurion sang Dewa Naga Api.

Thaurion dapat kabar dari para tetua bahwa video yang dikirim dari mata mata adalah video yang berada di negara Plazteen.

“Bukannya keberanian. Tapi keyakinan. Aku yakin seribu persen bahwa aku bisa membunuhmu sekarang juga” ucap Elyas yang merenggangkan tubuhnya.

Ia langsung memicu api dari tangannya.

Dengan turbo di kakinya ia langsung menerjang menuju Thaurion dan meninjunya dengan tinju api.

Namun Thaurion dengan santainya menahan dengan satu tangan.

“Kau lumayan kuat bocah” ucap Thaurion dengan senyum liciknya.